NovelToon NovelToon
Apa Kabar Cinta Lamaku?

Apa Kabar Cinta Lamaku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

kisah lama yang belum usai, membuatku masih hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Aku selalu menyesali apa yang terjadi saat itu, aku selalu menginginkan masa itu terulang kembali. Walaupun aku tau itu mustahil, aku tetap memimpikannya. Aku ingin memperbaiki kesalahanku yang besar kepada cinta pertamaku, karena aku sudah menghancurkan hatinya sampai tak berbentuk. Masih pantaskah aku jika menginginkannya kembali padaku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa lalu 13

“Ketemu!!” Teriak Hely saat dia sudah menemukan tanaman obat yang harus di temukan oleh kelompoknya.

“Wah luar biasa!” Ucap Leo memandangnya tak percaya.

Prince hanya melihatnya sekilas, dia masih sibuk berjalan kesana kemari untuk mencari tanaman obat yang sedang di carinya. Dia tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya, dia juga tidak peduli jika Hely sangat menunggu respon positif nya untuk memuji kemampuannya. Sampai membuatnya mendekat untuk mencari tau apa yang sedang di lakukan oleh Prince.

“Sedang apa?.”

“Aku sudah menemukan tanaman obat untuk kelompok kita. Kurasa kita harus kembali sekarang, supaya kelompok kita bisa mendapatkan juara pertama,” ucap Hely menatap Prince yang masih sibuk dengan urusannya sendiri.

“Kau pergi dulu dengan Leo untuk menyetorkan tanaman obat itu. Aku akan tetap disini untuk mencari jam tanganku yang terjatuh,” ucap Prince menatap Hely dengan datar.

“Astaga jam tanganmu hilang? Lebih baik aku juga ikut mencarinya!” Tegas Hely, dan Prince langsung menggelengkan kepalanya.

“Tidak! Kau harus mewakili kelompok kita untuk menyerahkan tanaman obat itu, karena kita harus mendapatkan juara pertama,” jelas Prince berusaha untuk membujuk Hely.

“Kau benar! Aku akan pergi sekarang, dan sebaiknya kau hati-hati Prince!” Ucap Hely dan hanya di balas anggukan oleh Prince.

“Aku pergi! Hati-hati bro!” Teriak Leo sembari melambaikan tangannya.

Prince membalas lambaian tangan itu singkat, dia kembali terdiam di tempatnya sejenak. Dia mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, dan terlihatlah di sana, sebuah jam tangan berwarna hitam miliknya yang sengaja dia sembunyikan.

“Aku harus membantu Teresa sekarang!” Ucapnya dan melangkah pergi untuk bergabung dengan kelompok Teresa.

Prince akhirnya menemukan Teresa setelah berjalan beberapa meter dari tempatnya, dia berhenti untuk merapikan rambutnya dan juga penampilannya. Kemudian dia melangkah maju untuk mendekati Teresa yang sedang berjongkok seorang diri di dekat semak-semak.

“Belum ketemu juga?” Tanya Prince ikut berjongkok di samping Teresa.

Teresa terlihat sangat terkejut dengan kehadiran Prince di sampingnya. Bahkan dia terlihat membeku sesaat, sebelum akhirnya dia tersadar dan sedikit bergeser untuk menjauh darinya. Membuat Prince menatapnya kecewa.

“Kenapa menjauh dariku?” Tanya Prince menatap Teresa yang masih menundukan kepalanya.

“Sebenarnya kita memiliki hubungan apa?.”

“Sampai kau keberatan jika aku menjauh darimu,” ucap Teresa menatap Prince dalam.

“Apa ciuman semalam kurang jelas?,” ucap Prince.

“Aku tidak akan mencium wanita jika aku tidak menyukainya,” lanjutnya.

Setelah mendengar ucapan Prince tentang rasa sukanya, sampai dia di tatap dengan sangat dalam seperti saat ini. Wajah Teresa langsung memerah, dia merasakan panas di area pipinya. Apalagi saat tangan Prince mencubit pipinya yang masih terasa panas.

“Pipimu memerah!” Ucap Prince dengan senyum tipisnya.

“Sebenarnya ini pertama kalinya aku merasakan hal semacam ini, aku tidak tau bagaimana cara memulainya,” ucap Prince masih menatap Teresa.

“Apa aku harus menanyakan hal seperti, apa kau bersedia jadi kekasihku?” Ucap Prince salah tingkah.

Dan lagu ‘Me Gustas Tu’ dari GFRIEND di putar…

Saat lagu kesukaannya seolah di putar otomatis di telinganya, Teresa tidak bisa tidak tersenyum. Dia terlalu bahagia saat tau jika rasa sukanya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Teresa menatap Prince dengan senyuman diwajahnya, dia benar-benar menyukai orang itu. Rasa suka itu seperti api yang membara, membuatnya seperti berada di sebuah puncak gunung bernama kebahagiaan.

“Jika kau menerima uluran tanganku, maka detik ini juga kita adalah sepasang kekasih,” ucap Prince.

Teresa tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya, tanpa pikir panjang dia langsung menerima uluran tangan itu. Dia berdiri tepat di depan Prince yang jauh lebih tinggi darinya. Wajahnya mendongak keatas untuk melihat lelaki yang baru saja resmi menjadi pacarnya.

“Jadi sekarang kita pacaran?” Tanya Prince memastikannya kembali.

“Iya, sekarang kau adalah milikku,” ucap Teresa sedikit malu-malu.

Prince juga tidak bisa menahan senyumannya, dia meraih tangan Teresa dan menggengamnya erat. Mereka berjalan bersama memasuki hutan lebih dalam, untuk mencari tanaman obat bersama. Mereka sesekali saling menoleh, setelah itu mereka akan tersenyum bersama. Prince meletakan tangannya di bahu kekasihnya, dan Teresa membalasnya dengan memeluk pinggangnya.

“Aku tidak tau bagaimana ini bisa terjadi, tapi pada akhirnya aku menemukan kebahagiaanku sendiri. Prince adalah orang yang memberikan banyak cinta untukku, dia adalah cahaya dari kegelapan di hidupku. Aku berharap, cinta pertamaku akan berakhir dengan bahagia,” Teresa.

“Teresa?” Panggil Prince menyadarkan lamunannya.

“Ah iya ada apa?” Tanya Teresa sedikit terkejut.

“Kurasa tanaman obat yang kita cari ada disana,” ucap Prince menunjuk kearah semak-semak yang ada di bawah pohon besar.

Teresa langsung mendekat untuk melihat lebih jelas lagi, lalu bibirnya tersenyum saat menyadari bahwa tanaman itu adalah tanaman obat yang sedang di carinya. Susah payah dia mencari, ternyata Prince bisa dengan mudah menemukannya.

“Terimakasih Prince!!” Ucap Teresa reflek memeluk Prince yang ada disampingnya.

Pelukan itu membuat Prince terdiam membeku, wajahnya memerah, telinganya juga merah. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis seolah menunjukan bahwa saat ini dia sedang bahagia.

“Sebaiknya kita pergi untuk memberitahu Zeva dan Bimo!” Ucap Teresa dan pergi mendahului Prince sangat bersemangat.

Prince juga mulai menyusul langkahnya. Dia berjalan di belakang Teresa membuntutinya. Samar-samar dia bisa melihat keberadaan Zeva dan Bimo dari kejauhan. Dia juga bisa melihat wajah terkejut mereka saat melihat kedatangannya.

“Lihat! Aku sudah menemukannya!” Ucap Teresa memberikan tanaman itu kepada teman kelompoknya.

Tapi respon Zeva justru lebih tertarik dengan dengan kehadiran Prince. Tanaman obat itu ia serahkan begitu saja pada Bimo, sementara dia berjalan mendekat kearah Prince yang sedang menatapnya tanpa ekspresi.

“Kenapa kau datang bersama sahabatku?” Tanya Zeva langsung pada intinya.

“Dia kekasihku,” jawab Prince singkat.

“Apa!!!” Teriak Zeva tak percaya.

Teresa sudah menduga bahwa respon Zeva akan sangat berlebihan. Dia sampai menutup kedua telinganya saat mendengar Zeva berteriak keras. Bimo yang mendengarnya juga sampai mendekat untuk menatap Prince dengan tajam.

“Jadi kau berpacaran dengan temanku?” Ucap Bimo dengan wajahnya yang terkesan menantang.

“Aku sudah berpacaran dengannya,” balas Prince masih dengan wajahnya yang datar.

Bimo mengamati penampilan Prince dari ujung kaki sampai ujung rambut. Dia sampai mendongakkan wajahnya karena Prince jauh lebih tinggi darinya. Dia meneguk ludahnya susah payah saat merasa bahwa Prince memang sangat mempesona, sebagai sesama lelaki dia juga mengakui pesonanya.

“Seleramu bagus juga,” bisik Bimo di telinga Teresa, membuat Prince langsung berdiri di tengah-tengah memisahkan jarak di antara mereka.

Prince melirik sinis kearah Bimo, sebelum akhirnya dia menarik Teresa untuk semakin dekat dengannya. Prince merangkulnya, lalu memeluknya dari belakang. Adegan romantis itu membuat Zeva dan Bimo menutupi wajah mereka dengan tangan.

“Astaga yang benar saja!” Ucap Zeva tak percaya.

“Mataku sakit melihatnya!” Ucap Bimo, membuat Teresa terkekeh.

“Tapi, kuharap kalian jangan beritahu siapapun dulu tentang hubunganku dengan Prince,” ucap Teresa mulai menjauh dari Prince.

“Kenapa? Kau malu berpacaran denganku?” Tanya Prince menatap sedikit kecewa.

“Karena semua orang menganggap bahwa Prince yang mereka kenal masih menjalin hubungan dengan Hely, aku tidak mau jika di anggap sebagai perusak hubungan orang lain,” jelas Teresa.

Prince terdiam setelah mendengar penjelasan Teresa. Dia memejamkan matanya, mengutuk kebodohannya sendiri saat dia memutuskan menggunakan gosip palsu itu untuk ketenangannya saat itu. Sekarang Prince sudah merasakan akibatnya, dia menjadi pusing sendiri.

“Jika kau menyangkalnya sekarang, itu hanya akan membuat Teresa semakin di salahkan. Karena semua orang sudah melihat kedekatanmu dengan Hely, apalagi kedekatan kalian terlihat sangat mesra seperti pasangan sungguhan!” Ucap Zeva, melirik kearah Teresa.

Prince tidak bisa menjawabnya, dia paham situasi saat ini. Dia menatap Teresa lama, menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Lalu dia menghela nafasnya panjang, menunjukan betapa frustasinya dia saat ini.

“Aku akan menyelesaikan masalah ini secepatnya.”

...----------------...

1
US
/Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!