NovelToon NovelToon
Merajut Takdir Dunia

Merajut Takdir Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Spiritual / Sistem
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Evolved 2025

Di era teknologi yang melesat bak roket, manusia telah menciptakan keajaiban: sistem cerdas yang beroperasi seperti teman setia. Namun, Arcy, seorang otaku siswa SMA kelas akhir, merasa itu belum cukup. Di puncak gedung sekolah, di bawah langit senja yang memesona, ia membayangkan sistem yang jauh lebih hebat—sistem yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kekuatan energi spiritual, sebuah sistem cheat yang mampu merajut takdirnya sendiri. Mimpi itu, terinspirasi oleh komik-komik isekai kesukaannya, membawanya ke petualangan yang tak terduga, sebuah perjalanan untuk mewujudkan sistem impiannya dan merajut takdir dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evolved 2025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Arcy

Elis dan ibu Arcy melaju dalam mobil mewah milik Elis. Ibu Arcy tak bisa menyembunyikan senyumnya, sesekali melirik gadis di sampingnya dengan rasa kagum.

Di apartemen Elis sebelumnya, ia sempat bertanya tentang keluarga gadis itu. Elis menjawab ibunya sedang koma, ayahnya telah meninggal, dan kakaknya sedang sekolah di luar negeri. Ia tinggal sendirian di apartemennya.

Ibu Arcy terkejut mendengar kondisi ibu Elis dan turut berduka atas ayahnya. Elis juga tak ragu menjawab pertanyaan tentang sekolahnya, mengatakan bahwa ia satu sekolah dengan Arcy, namun sedang cuti hari ini. Perbincangan hangat mengalir di antara mereka. Elis juga menanyakan kabar ibu, ayah, dan adik Arcy.

Setibanya di sekolah, mereka turun dan berjalan masuk. Para siswa terpesona dengan kecantikan Elis, beberapa dari mereka merasa pernah melihatnya sebelumnya, dan kemudian menyadari bahwa Elis pernah datang ke sekolah mereka beberapa hari yang lalu.

Saat Elis dan ibu Arcy masuk ke kelas Arcy, mereka tidak menemukan Arcy. Mereka bertanya pada siswa di situ, namun tak ada yang tahu di mana Arcy. Kecemasan ibu Arcy semakin menjadi-jadi, Arcy pernah mengatakan bahwa ia sering belajar dengan teman-temannya, tapi teman-temannya tidak ada yang tahu di mana dia berada. Elis berusaha tetap tegar dan merangkul ibu Arcy mencoba menenangkannya.

Mereka kemudian pergi menemui guru sekolah Arcy, namun guru itu juga tidak tahu keberadaan Arcy. Ibu Arcy menunduk lesu, bahunya merosot seiring dengan harapan yang pupus. Mereka berpamitan dengan guru tersebut, yang membalas dengan senyum ramah namun penuh simpati.

Mereka kembali ke mobil. Ibu Arcy duduk dengan gelisah, jari-jarinya saling meremas, bibirnya bergetar menahan tangis. Pandangannya kosong, menatap jalanan yang berlalu tanpa melihatnya.

Ibu Arcy meminta Elis mengantarnya ke kantor polisi, cara terakhir adalah melapor ke polisi. Dalam perjalanan, Elis melihat wajah ibu Arcy pucat karena cemas. Elis ikut merasa cemas dan mencoba menenangkannya.

Setibanya di kantor polisi, ibu Arcy segera melaporkan kehilangan Arcy.

Ibu Arcy dengan suara bergetar, "Selamat siang, Pak. Saya ingin melaporkan anak saya hilang."

Polisi dengan tenang, "Selamat siang, Bu. Silakan duduk. Siapa nama anak Ibu?"

"Arcy, Pak. Arcyareksa."

"Kapan terakhir kali Ibu melihat Arcy?"

Ibu Arcy kemudian menuturkan, terakhir kali dia menghubungi Arcy kemari siang, Arcy pernah bilang belajar dengan teman-temannya.

"Saya sudah mencari ke mana-mana, tapi tidak ketemu."

"Apakah Arcy punya masalah di sekolah atau di rumah?"

Ibu Arcy menggelengkan kepala, "Tidak, Pak. Dia anak baik-baik. Tidak pernah macam-macam. Kecuali..."

Ibu Arcy memberitahu kalau Arcy pernah berkelahi lagi disekolah. Polisi itu menanyakan dengan siapa Arcy berkelahi, tapi ia mengatakan dia tak tahu.

"Apakah Arcy punya teman dekat yang mungkin tahu keberadaannya?" tanya polisi lagi.

"Ada, Pak. Tapi saya sudah tanya, mereka juga tidak tahu," jawab ibu Arcy.

"Baik, Bu. Kami akan segera melakukan pencarian. Bisakah Ibu memberikan foto terbaru Arcy?"

Ibu Arcy menunjukkan foto dari ponselnya, "Ini, Pak. Saya mohon, tolong temukan anak saya."

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, Bu. Ibu tenang saja. Kami akan menghubungi Ibu jika ada perkembangan."

Ibu Arcy dengan mata berkaca-kaca, "Terima kasih banyak, Pak."

Setelah melapor ke polisi, ibu Arcy dan Elis kembali ke apartemen ibu Arcy. Elis mengantar ibu Arcy sampai depan pintu.

"Terima kasih banyak, Elis. Kamu sudah banyak membantu," kata ibu Arcy dengan nada lelah.

"Sama-sama, Bu. Saya juga khawatir dengan Arcy," jawab Elis tulus.

"Maukah kamu mampir sebentar? Ibu masak sesuatu, kita makan bersama," tawar ibu Arcy.

Elis awalnya menolak, merasa tidak enak merepotkan. Namun, ibu Arcy memaksanya dengan lembut, dan akhirnya Elis setuju. Mereka berdua masuk ke dalam apartemen yang terasa sepi.

Ibu Arcy segera menuju dapur untuk memasak, meminta Elis menunggu di ruang tengah. Elis duduk di sofa, meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Arcy lagi. Nada sambung terdengar, namun tak ada jawaban.

Elis menghela napas, hatinya semakin gelisah. Dengan lesu, ia bersandar di sofa sambil bergumam lirih, "Kamu dimana, Arcy... Kamu baik-baik saja kan? Jangan buat kami khawatir. Apa pun yang terjadi, kamu harus kembali." Tanpa sadar, air mata mengalir di pipinya.

Mata Elis menangkap foto Arcy di dinding, dan bangkit perlahan melihat foto itu. Di foto itu Arcy memakai seragam taekwondo, dan di foto lain Arcy memegang piala sambil tangan satunya memegang robot mini. Elis juga melihat beberapa piala tertata rapi di atas lemari kaca.

Tak lama kemudian, Lisa, adik Arcy, datang. Lisa terkejut melihat seorang gadis cantik duduk di ruang tengah. Lisa mengenali gadis itu sebagai teman kakaknya. Lisa merasa sedikit canggung saat menyapanya, begitu pula Elis.

"Kak Elis, ya?"

Elis tersenyum tipis, "Iya. Kamu Lisa, adiknya Arcy, kan?"

"Iya, Kak. Kak Elis ke sini nyari Kak Arcy?" tanya Lisa.

Elis sedikit bingung, namun mengiyakan, "I-iya."

Lisa mengangguk-angguk, "Oh, mungkin aja Kak Arcy ada di apartemennya?"

"Aku sudah ke sana, tapi nggak ada," jawab Elis.

Lisa mengangguk lagi, "Oh, gitu..." Ia lalu tersenyum, "Kak Elis tunggu sebentar ya, aku ganti baju dulu."

"Um." Elis mengangguk tersenyum.

Lisa kemudian masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Setelah selesai, ia kembali menghampiri Elis. Lisa melihat Elis sedang mengamati foto-foto Arcy yang terpajang di dinding, serta beberapa piala kejuaraan. Lisa langsung tergerak untuk memulai percakapan.

Lisa mendekati Elis yang sedang melihat foto, "Kak Elis merhatiin foto-foto Kak Arcy ya?"

Elis tersenyum, "Iya, Lisa. Kakakmu ternyata banyak prestasinya ya."

"Iya, Kak. Padahal Kak Arcy itu orangnya bawel banget, suka ngatur-ngatur."

"Bawel gimana?"

"Ya gitu, Kak. Kalau aku mau pergi, pasti ditanyain mau ke mana, sama siapa, pulangnya jam berapa. Terus suka ngingetin aku buat belajar, makan yang bener, jangan main HP terus."

Elis terkekeh, "Itu tandanya dia sayang sama kamu, Lisa."

"Iya sih, Kak. Oh iya, Kak Elis suka anime juga nggak?"

"Nggak terlalu. Kenapa?"

"Soalnya Kak Arcy itu hobinya nonton anime sama baca komik. Kamarnya penuh sama koleksi anime dan komik."

"Hmm..." Elis mengangguk-angguk. "Anime apa yang paling dia suka?"

"Wah, banyak banget, Kak. Tapi, yang paling dia suka itu anime-anime mecha kayak Gundam gitu. Saking terinspirasi, Kak Arcy itu sampai jago banget kalau soal komputer dan robot. Semua alat elektronik di rumah ini dia yang bikin sendiri."

Lisa kemudian menunjuk piala-piala yang berjejer di rak. "Itu semua piala Kak Arcy. Dia pernah juara taekwondo, sama lomba programming juga."

Elis kagum dengan prestasi Arcy. "Wah, hebat banget Kakakmu Arcy," puji Elis tulus.

"Iya, sih. Tapi Kak Arcy itu jarang banget bergaul sama orang luar, apalagi sama cewek cantik kayak Kak Elis," kata Lisa sambil terkekeh. "Aku aja sampai nggak percaya Kak Arcy punya teman cewek secantik Kak Elis."

Mendengar itu, Elis tertawa kecil. "Ah, kamu bisa aja, Lisa."

Di dapur, ibu Arcy tengah sibuk menyiapkan masakan. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Ia mengangkatnya dengan tangan gemetar. "Halo?"

"Selamat siang, Bu Arcy. Kami dari kepolisian ingin memberitahukan bahwa anak Ibu, Arcyareksa, telah ditemukan," suara polisi di seberang sana terdengar jelas.

Ibu Arcy terkejut, matanya membulat. "A-apa? Arcy ditemukan? Di mana dia?"

1
micho0w0
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
Evolved 2025: terimakasih ka, update setiap hari jam 10 malam 🙏
total 1 replies
Hebe
Ingin baca lagi!
mr.browniie
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!