NovelToon NovelToon
Syurga Dunia Untuk Sya

Syurga Dunia Untuk Sya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Alfath Khalid Abraham Al-Ghiffari .
anak sulung dari pengusaha sukses dan pemilik pesantren besar yaitu Azzura dan Gus Ilham,
Al yang tampan dengan sikap humble namun kritis menjadi pusat perhatian para gadis di kampusnya,tak jarang para gadis saling berlomba untuk mendapatkan hatinya.
Namun apa jadinya jika ia bertemu dengan sorang gadis yang begitu misterius bernama Alisya Humaira,apakah Al akan menghindarinya ? atau mendekatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian Mengejutkan

Kalau boleh memilih dan meminta Alisya tidak ingin mengalami situasi seperti ini.Ia juga ingin seperti orang lain yang mempunyai keluarga yang hangat,Alisya ingin merasakan sebuah kasih sayang.

Sejak kecil dirinya tidak pernah mengetahui siapa sosok sang ayah dan bahkan dirinya mempunyai seorang ibu namun rasanya seperti hidup sebatang kara.

Dulu saat mama nya masih sehat Alisya memang tidak pernah kekuarangan harta,namun tetap saja baginya harta tidak bisa membuatnya bahagia.

Alisya hampir tidak percaya jika di dunia ini ada kata bahagia karena baginya hanya ada luka dan pedih.Semakin hari sikap sang mama semakin menjadi,jika dulu waktu dirinya kecil hanya berupa kata-kata kasar yang ia dapat namun sekarang bertambah dengan siksaan fisik yang ia dapat dari sang mama.

Alisya pasrah,ia tidak ingin berharap lagi dengan namanya bahagia karena baginya yang terpenting adalah cara dimana ia bisa bertahan hidup disaat sang mama ingin menghabisinya.

Alisya tidak pernah ingin mengungkapkan siapa jati dirinya karena baginya di ketahi atau tidak sungguh tidak akan merubah nasibnya.Bahkan pihak sekolah pun tidak pernah tau karena dirinya selalu mendaftar menggunakan nama asli sang mama,bukan nama panggung yang otomatis tidak akan ada yang tau.

Alisya,gadis bercadar itu buru-buru beranjak dari duduknya saat mendapat pesan dari mbok Mi kalau sang mama kembali mengamuk dan kali ini berusaha keluar dari gerbang rumah dan berteriak-teriak pada tetangganya.

Alisya langsung membereskan buku-bukunya,beruntung jam kuliah sudah selesai sejak tadi hanya saja dirinya dan kedua temannya masih harus menyelesaikan catatannya.

"Ada apa Sya ?" Tiara heran karena melihat Alisya yang terlihat buru-buru dan panik.

"Aku harus segera pulang " Alisya langsung memesan ojek oline.

"Apa terjadi sesuatu ?"

"Hanya masalah kecil Ca,aku duluan ya " Tanpa menunggu respon kedua temannya,Alisya langsung berlari keluar kelas.

Tiara dan Caca dibuat bingung dengan sikap Alisya,sepertinya terjadi sesuatu yang darurat membuat Alisya terlihat panik tidak seperti biasanya.

"Ra " Caca memperlihatkan hp dan dompet Alisya yang tertinggal,sepertinya Alisya tidak sadar karena terhalang buku Caca.

"Aduh gimana nih Ca? Kayanya tuh anak udah naik ojek deh "

"Terus gimana dong?"

"Kita anterin aja ke rumahnya,kasian pasti nanti dia nyariin "

"Kita kan gak tau rumahnya "

"Di dalem dompet pasti ada tanda pengenal kan Ca,nah pasti tuh nanti di situ ada alamat rumahnya "

"Oh iya ya,jadi kita buka nih dompetnya Alisya "

"Lah ya iya lah,mana bisa kita tau kalau gak di buka tuh dompet "

"Hehe..santuy dong." Caca membuka dompet Alisya dan mencari kartu tanda pengenal Alisya,beruntung Alisya menyimpan paling depan kartu mahasiswanya membuat keduanya langsung bisa mengetahui alamat rumah alisya.

Tanpa menunggu lama Tiara dan Caca langsung berangkat menggunakan mobil Caca.Perjalanan tak begitu lama karena jalanan tidak terlalu macet seperti biasanya.

"Ra ini beneran komplek perumahannya kan?" Tanya Caca saat melihat deretan rumah-rumah mewah di depannya.

"Bener ko ni alamat yang ada di kartu ini "

"Busyeet ni mah komplek perumahan elite Ra,rumahnya juga lebih besar dari rumah gue "

"Hooh Ca,sama komplek rumah gue juga gede an ini "

"Lo yakin Alisya tinggal disini? Isi fikiran kita sama kan Ra?"

"Iya Ca"

Keduanya tidak percaya dengan alamat yang ada di kartu Alisya,karena yang mereka tau Alisya salah satu mahasiswi penerima beasiswa dan juga Alisya harus bekerja part time untuk memenuhi kebutuhannya.

Tiara dan Caca menyusuri terus jalanan komplek,Tiara membaca setiap nomor yang berada di pagar setiap rumah.

"37 A..38 A..." Gumam Tiara.

"Satu rumah lagi kan Ra,tapi ko di depan mentok sih " Namun ternyata jalanan nampak berbelok.

Saat belok Tiara dan Caca melihat beberapa orang berkerubung di depan sebuah rumah besar dengan pagar yang tinggi,terdengar teriakan dari dalam pagar membuat Tiara dan Caca ikut terkejut.

Tiara melihat nomor yang ada di pagar,dan ternyata sama persis dengan nomor yang ada di dalam kartu Alisya.Buru-buru keduanya turun dari mobil dan masuk kedalam kerumunan.

Sayup-sayup mereka mendengar bisikan-bisikan dari orang-orang tersebut .

"Kasian banget ya,tiap hari anaknya di siksa gitu "

"Iya,mana anaknya baik banget gak pernah ngelawan "

"Kenapa gak lapor polisi aja ya,itu kan udah masuknya kdrt "

Tiara dan Caca saling pandang dan semakin maju ke depan.Di depan pagar seorang satpam berdiri tegak menghalangi para tetangga.

"Permisi Pak,maaf mau tanya apa ini benar rumahnya Alisya ?"

"Iya benar,neng-neng ini siapa?"

"Kami sahabatnya Alisya "

"Oh maaf ada perlu apa ya neng ?"

"Ini kami mau ada keperluan penting sama Alisya "

"Keperluan apa neng? Maaf tadi pesan Non Alisya katanya tidak memperbolehkan siapapun masuk "

"Tapi kita kesini mau nganterin Hp dan dompet Alisya yang tertinggal di kelas."

"Oh gitu,mari sini neng biar Pak.Asep saja yang anterin ke Non Alisya "

Satpam itu berusaha mengambil barang Alisya dan berusaha menghalangi Tiara dan Caca agar tidak masuk dan melihat ke dalam dari celah gerbang.

Terdengar kembali teriakan dari dalam membuat semuanya kembali terkejut.Tiara dan Caca juga melihat wajah khawatir dari satpam tersebut membuat keduanya semakin curiga dengan keadaan di dalam.

Tiara dan Caca yakin jika Alisya sedang tidak baik-baik saja."Pak kami mohon izinkan kami masuk "

"Maaf neng tidak bisa "

"Pak,saya yakin terjadi sesuatu dengan Alisya.Ayo pak buka gerbangnya,biarkan kami masuk "

Karena merasa semakin khawatir dengan nona nya,Pak Asep.akhirnya membuka gerbangnya sedikit membuat Tiara dan Caca buru-buru masuk.

Dan betapa terkejutnya Tiara dan Caca yang melihat Alisya sedang di pukuli oleh seorang wanita dewasa.Ada juga dua orang wanita paruhbaya yang ikut melerai.

"Kenapa lo gak mati aja " Teriak mama Alisya "Kenapa kamu harus lahir dan membawa sial buat kehidupan saya "

Kebali sebuah pukulan mendarat di punggung Alisya membuat keduanya diam mematung.

Mama Alisya berjalan ke arah rak tanaman,ia mengambil sebuah pot dari tanah liat yang berukuran cukup besar.

Tanganya mengayun ringan melemparkan pot itu pada Alisya yang terduduk di lantai beruntung secepat kilat Tiara menarik Alisya sehingga pot tersebut mengenai lantai.

Kencangnya lemparan membuat pot pecah berhamburan,semua yang melihat pasti terkejut.Bagaimana jika pot tersebut mengenai kepala Alisya.

Tiara memeluk Alisya yang terlihat lelah dan kesakitan.Caca pun langsung ikut memeluk Alisya dari belakang.Keduanya langsung melindungi Alisya agar tidak kembali mendapat serangan mamanya.

"Arrrghh...kenapa saya harus menikah dengan laki-laki itu.Gara-gara laki-laki itu saya harus mengandungmu dan melahirkan mu.Kenapa laki-laki itu tidak membawamu pergi saja bersama anak laki-laki kecil itu.Kalau saja saya tau kelahiranmu membuat karir ku hancur,sudah aku lenyapkan kau sejak dalam perut ini "

Bagai tertusuk belati tajam,Alisya diam melipat bibirnya erat.Airmata nya mengalir deras tanpa bisa tertahan,badannya kembali bergetar.Sedangkan Tiara dan Caca di buat diam mematung dengan ucapan yang keluar dari mulut wanita dewasa di depannya.

Perlahan Alisa melepas pelukan Tiara dan Caca,ia berusaha kuat berdiri.Matanya menatap tajam sang mama,ada gurat marah,lelah dan kecewa dirinya pada sang mama.

"Aku tidak pernah meminta di lahirkan dari mama hanya untuk membuat mama repot atau bahkan membuat karir mamah hancur.Jika aku boleh meminta aku lebih baik tidak terlahir saja,karena bagiku walaupun Sya lahir sebagai anak mama namun nyatanya aku tetap seperti orang asing bagi mama.

Alisya mengusap kasar matanya,sekuat tenaga ia menguatkan diri "Kalau memang mama tidak menginginkanku,kenapa dulu mama tidak membunuhku saja saat ayah mati biar aku pergi saja dengan ayah " Teriak Alisya membuat kedua temannya dan Mbok Mi terkejut

"Sya !" panggil Tiara dan Caca.

"Haha...sayangnya dulu saya terlalu sibuk makanya saya tidak ada waktu untuk membunuhmu,dan karena sekarang saya sudah tidak sibuk sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk membunuhmu anak sialan" Mama Alisya mengambil kembali sebuah pot yang berukuran lebih besar dari sebelumnya namun belum sempat melempar pot tersebut seorang wanita paruhbaya yang bersama Mbok Mi buru-buru menyuntikan sesuatu membuat Mama Alisya langsung ambruk tak sadarkan diri.

...****************...

1
muthia
mohon maaf klau sering minta up
Puji Hastuti
Rasanya kurang thor
Puji Hastuti
Perasaan bab ini pendek amat ya?
Puji Hastuti
Sabar sya, tunggu mama zura dulu ya
Puji Hastuti
Alhamdulillah alisya dah sadar,
muthia: akhirnya up jg🙏
total 1 replies
muthia
blm up ya
muthia
setia menunggu
muthia
semangat thor
Puji Hastuti
Lanjut kk
Puji Hastuti
Sya ayo, cepat buka mata kamu, mama zura dah nunggu kamu
Puji Hastuti
Apa gak sebaiknya tunggu sya sadar dulu ya
Puji Hastuti
Al masih ragu
muthia
semangat up-nya
Puji Hastuti
Ceritanya bagus
Puji Hastuti
Lanjut kk
Puji Hastuti
Umma zura, lindungi Aisha /Cry/
Puji Hastuti
Di tunggu up selanjutnya kk
Lulux hidayah
up lagi dong. jangan lama2....
Puji Hastuti
Sesil kamu jahat
Puji Hastuti
Sya kamu kenapa,? Semoga kamu baik-baik aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!