NovelToon NovelToon
Cinta Virtual

Cinta Virtual

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pelakor / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:680
Nilai: 5
Nama Author: Nur leli

Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang kerumahnya

Mia hanya melihat kepergian Ida dari rumahnya, lalu pergi ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.

"sayang, mas mau ..." ucapan Asril menggantung karena Mia berlalu begitu saja. "sayang, sayang" panggilan Asril tidak di gubris oleh Mia. "sayang tunggu!" Asril terus mengejar Mia sampai ke dapur. "sayang, mas bisa jelaskan, ini tidak seperti sayang pikirkan," namun lagi lagi Mia tidak bergeming.

"iya, mas akui mas salah. Dia memang benar datang mengantarkan makanan, tapi mas tidak memakannya. makanannya mas berikan ke Anto. percayalah!"

Mia menatap Asril dengan tatapan datar. "mas perlu tahu, niat dia datang lagi di kehidupan kita bukan karena Tara melainkan karena kamu" ucap Mia.

"meskipun dia datang untuk mas, mas ngak akan terpengaruh, percayalah," tutur Asril tegas.

"aku tidak tahu kedepannya seperti apa rumah tangga kita, yang jelas aku akan bertahan, namun jika kamu memberi ruang untuk Ida masuk ke dalam rumah tangga kita, aku akan melepaskan mu, mas." Mia memilih masuk ke kamar untuk menenangkan hatinya.

Ucapan Mia tersebut membuat Asril terdiam dan mematung. "aku tidak akan membuat rumah tanggaku hancur," argh ... Asril mengusap kasar wajahnya.

Mia hanya duduk termenung di tepi kasur. entah mengapa Mia merasa kalau Ida datang hanya untuk menghancurkan rumah tangganya. "bagaimana kalau itu benar terjadi?" lirih Mia.

Asril segera menyusul Mia kedalam kamar dan melihat Mia sedang duduk di tepi kasur, Asril menatap wajah Mia yang sudah dibanjiri air mata. Asril mengusap dengan lembut air mata Mia, lalu berkata "sayang, maafin mas ya." ada rasa penyesalan dihati Asril melihat Mia menangis.

"sudahlah mas, aku tidak apa apa. anggap saja peristiwa ini tidak pernah terjadi, mungkin aku saja yang terlalu berlebihan."

Asril tersenyum dengan ramah, akhirnya Asril merasa lega karena Mia tidak memperpanjang masalah Ida. "kalau begitu, ayo kita siapkan pesanan pembeli kita" Asril menarik tangan Mia dan menuntunnya ke dapur.

Mia lebih memilih tidak memperpanjang masalah tadi karena Mia tidak mau dianggap kekanak Kanakan oleh Asril. Mia harus bisa mempercayai Asril sebagai suaminya.

*

*

"Bu ... Ibu .... dimana?, aku mau cerita" teriak Ida.

"ada apa, kenapa kamu teriak teriak?" dengan segera bu Emi menghampiri Ida.

"sini, sini Bu duduk, aku mau cerita, aku hari ini senang banget" ucap Ida yang begitu semangat.

"ada apa?" tanya bu Emi heran.

"ibu tahu tadi kan aku kerumah Asril dan aku bertemu dengan si Mia itu, ternyata penampilannya lebih lebih baik aku lagi Bu dibanding dia." Ida mulai bercerita semua kejadian yang terjadi di rumah Asril.

"bagus itu, nak" bu Emi sangat mendukung apa yang di perbuat oleh Ida.

"nanti setelah ini, kamu harus bisa mengambil hati Asril dengan mendekati Tara terus, dan buat si Asril benci dengan si Mia itu, sehingga Asril menceraikannya. ingat ya kandunganmu itu makin lama makin gede, jadi jangan berlama lama untuk mendapatkan Asril."

"aku mengerti Bu. aku akan jebak Asril dan dia harus mengakui anak ini anak dia" Ida tersenyum licik dan seketika mereka berdua tertawa sekencangnya.

Keesokkan harinya, pagi pagi Ida sudah ada di depan rumah Asril. Ia ingin mengantarkan Tara ke sekolah, ini alasan dia bisa datang pagi pagi kerumah Asril.

"assalamualaikum"

Tok! tok! tok!

"wa'alaikumsalam" Mia membuka pintu dan terlihatlah Ida yang berada di depan pintu.

"mau apa kamu pagi pagi datang kemari?" tanya Mia dengan wajah datar

"aku ini kemari mau nganterin Tara sekolah" balas Ida.

Mia ber sedekap dada lalu berkata " Tara biasa diantar oleh Asril, kamu tidak perlu repot repot."

"aku ini ibu kandungnya, tidak ada hak kamu melarang aku untuk mengantar anak aku ke sekolah."

"aku tidak melarang mu, hanya saja pasti Tara pun tidak mau."

"oh ya?" Ida memutar malas bola matanya. karena Ida mengetahui kedatangan Asril dengan cepat dia memegang tangan Mia dan Ida berpura pura terjatuh.

"duh, sakitnya" rintih Ida.

"apa apaan kamu?, kenapa kamu mendorong Ida?" Asril menatap Mia dengan heran.

"aku? mendorong dia?" tanya Mia tak percaya.

Asril membantu Ida untuk berdiri, sedangkan Mia masih bingung, karena Asril menuduh dia.

"kamu baik baik saja?" tanya Asril panik.

"aku tidak apa apa, maaf ya, mungkin aku salah datang pagi pagi kerumah mu, mas" ucap sendu Ida.

"kamu mau ngapain datang sepagi ini, Da?"

"aku ingin sekali mengantarkan Tara ke sekolah, tapi istri kamu mungkin cemburu, makanya dia dorong aku."

"Mia minta maaf sekarang!" sentak Asril.

"aku? mas, suruh aku minta maaf, yang aku sendiri tidak tahu salah aku dimana?" Mia tidak menyangka kalau Asril lebih percaya pada mantan istrinya dibanding dia istrinya.

"kamu tidak tahu salah kamu dimana? kamu uda dorong dia, kamu itu sudah main fisik, Mia" terdengar Asril yang meninggikan suaranya.

"aku tidak mau minta maaf sama dia."

"Mia, kamu ini kenapa sih? kemarin kamu bilang tidak mau mempermasalahkan tentang Ida, tapi sekarang kenapa kamu jadi kasar?"

"cukup mas, kamu tega meninggikan suara kamu hanya gara gara wanita yang sudah mengkhianati mu."

Plak, satu tamparan berhasil Asril berikan di pipi Mia, Mia hanya terdiam tak percaya kalau Asril bisa melakukannya.

air mata Mia pun jatuh begitu saja. Mia hanya memegangi wajahnya yang terasa perih, melihat aksi ini membuat Ida tertawa riang di dalam hatinya.

Asril merasa menyesal dan hanya melihat telapak tangannya yang sudah berani menampar Mia. "mas minta..." ucapan Asril menggantung. Mia berlalu dari hadapan mereka.

"mengapa ayah menampar ibuku?" tanya Andi geram.

"ay -ah, ayah tidak sengaja" Asril terbata bata.

"ayah jahat" ucap Andi lalu menyusul ibunya ke kamar.

"ayah bisa setega itu sama ibu?" ucap Tara tak percaya.

"nak, ini ibumu bukan dia" ucap Ida yang mulai mendekati Tara.

"berhenti, jangan dekati aku!" tolak Tara tegas. Tara pun berlalu dari hadapan mereka dan menyusul Mia ke dalam kamar.

Diambang pintu kamar Andi melihat Mia menangis tersedu sedu, Andi mencoba mendekatinya lalu berkata "jangan nangis lagi ya Bu" Andi mengusap usap pipi mia. "iya ibu jangan nangis masih ada kami yang sayang sama ibu." ucap Tara. "makasih, kalian uda menyayangi ibu," ucap Mia. mereka berpelukan untuk memberikan semangat.

"mas, aku minta maaf ya" hiks hiks hiks, terdengar suara tangis Ida.

"sudahlah ini tidak salah kamu, pulanglah!" seru Asril.

Ida bergegas pergi dari rumah Asril dengan menyunggingkan senyuman liciknya. "aku menang lagi kan, Mia" gumamnya.

1
micho0w0
Jalan ceritanya mantap!
Nur leli: makasih, maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
Kama
Gilaaa ceritanya!
Nur leli: maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!