Luka Di Pelaminan

Tidak terasa waktu cepat berlalu, kini sudah hampir 3 bulan Anggrek dan Arjuna tinggal di negeri orang. Semuanya berjalan baik-baik saja, bahkan Arjuna semakin hari semakin lengket saja pada sang istri.

"Sayang kamu masak apa?" tanya Arjuna pada Anggrek yang tengah memasak untuk sarapan pagi mereka. Tidak lupa dengan posisi Arjuna yang memeluk sang istri dari belakang.

"Lah, kalau kayak begini gimana aku bisa memasak Abang Sayang?" tanya Anggrek pada Arjuna yang di jawab dengan respon semakin mengeratkan pelukannya di tubuh sang istri.

"Oalah, masak aja lah Yang. Kenapa harus ngerasa terganggu, aku udah merasa nyaman seperti ini Sayangku," kata Arjuna yang malah mencuri kecupan di pipi sang istri.

"Kok aku merasa beberapa waktu terakhir Abang malah semakin manja ya?" tanya Anggrek seraya mengaduk nasi goreng yang tengah di masaknya.

"Biasalah Sayang, selagi manjanya pada istri itu masih sangat wajar. Asal jangan manja pada tetangga," kata Arjuna masih betah mengamati masakan sang istri.

"Mau ngajak perang, manja sama tetangga?" tanya Anggrek langsung mengakat centongannya.

"Ampun Yang, cuma becanda, serius amat," kata Arjuna dan melepas pelukan sang istri dan mengangkat nasi goreng yang sudah selesai di pindahkan ke tempat penyajiannya.

"Abang, minggu depan adalah babak final dari acara Fasion Show yang aku ikuti. Aku harap Abang ngak khilaf lagi dengan cara tidak datang ya," kata Anggrek dengan wajah garangnya. Karena mengingat Arjuna selalu saja tidak bisa datang di hari-hari penting dan bersejarah yang di miliki oleh Anggrek yang cukup membuat wanita 23 tahun itu merasa geram dengan sqng suami.

"Iya Sayangku, insyaallah aku akan datang," kata Arjuna pada Anggrek.

"Abang, Mamah dan Papah ngak jadi ke tempat kita?" tanya Anggrek pada sang suami.

"Katanya sih mungkin minggu depan Yang. Kenapa kangen ya sama Mamah?" tanya Arjuna pada sang istri.

"Iya kangen sama Mamah, terlebih di rumah hanya ada kita berdua," kata Anggrek.

"Ya di bikin rame dong Yang," kata Arjuna pada sang istri yang membuat Anggrek mendelik pada suaminya.

"Ya semoga Allah segera beri kita dedek bayi," kata Anggrek seraya menyuapkan makanannya.

"Aamiin, aku sudah tidak sabar membayangkannya. Bagaimana jika kita memeriksa kesehatan pada Dokter kandungan, aku rasa tidak ada salahnya Sayang. Terlebih kita sudah menikah lebih dari 3 bulan, siapa tahu tanpa kita sadari diq sudah bersemayam di sana?" tanya Arjuna seraya tatapannya mengarah pada perut sang istri.

"Boleh saja, kapan Abang ingin kita pergi ke Dokter kandungan?" tanya Anggrek pada Arjuna.

"Aku ada seorang teman di sini yang bekerja sebagai Dokter kandungan dengan dedikasi terbaik. Bagaimana jika kita mendatangi Rumah Sakit tempatnya bekerja nanti malam, setelah sholat magrib. Aku akan menjemputmu di studio," kata Arjuna pada sang istri.

"Baiklah Abangku sayang, sepertinya kita sudah di buru waktu. Ayo segera kita berangkat, nanti kita terlambat," kata Anggrek pada sang suami.

Keduanya berlalu dan berangkat bersama dengan menggunakan mobil yang sama.

"Sayang, jaga mata dan hati ya. Ingat kalau kamu sudah punya suami yang tampannya sejagat raya," kata Arjuna pada Anggrek begitu dirinya menurunkan sang istri di depan studio milik istrinya.

"Iya suamiku tersayang, pesan yang sama buat kamu. Ingat Abang bukan lagi pria lajang, jadi matanya ngak usah jelalatan kalau lihat cewek cakep," kata Anggrek.

"Pasti jelalatan Sayangku, tapi cuma ketika lihat kamu gimana-gimana gitu Sayang. Apalagi sebelum rutinitas sunnah kita, masyaallah mata Abang rasa mau copot lihat Dedek yang makin gemesin," kata Arjuna dan berlanjut dengan mengecup singkat bibir manis sang istri.

Ketika mobil Arjuna berlalu, Amanda datang menyambut sang bos yang baju datang ke studio.

"Masyaallah, yang lagi bucin satu sama lain. Dunia rasa milik berdua yang lain oada ngontrak," kata Amanda dengan senyuman dan mengambil bawaan sang Bos yang sudah bisa di pastikan adalah cemilan manis faforit anak kantor.

"Makanya cepat nikah, biar kamu juga ngerasain gimana rasanya di perlakukan layaknya ratu sama Pak Suami," kata Anggrek yang berhasil membuat Amanda cemberut.

"Gimana mau nikah Beb, kemarin di jodohin sama Oma eh ternyata dia sudah punya tunangan. Dia bilang iya pada Mommynya hanya agar sang kekasih tidak lagi di teror Mommynya karena hubungan mereka tidak di restui," kata Amanda pada Anggrek.

"Ya ampun sahabatku tersayang, yang sabar ya. Aku yakin dan percaya Allah sudah punya skenario terbaik untuk kamu," kata Anggrek pada Amanda.

"Aamiin ya Allah, semoga Allah segera kirimkan calon suami yang tampannya setara dengan Yang Yang aktor china," kata Amanda pada Anggrek yang hanya di iyakan saja olehnya.

"Bagaimana, apa yang kurang lagi untuk persiapan Fasion Show minggu depan?" tanya Anggrek pada Amanda.

"Aku rasa yang kurang adalah model kita yang sampai sekarang Sayangku. Kau tahu Anggrek, sejak Rose mengundurkan diri kqrena kabar kehamilannya satu minggu yang lalu kita menjadi tidak memiliki model lagi Sayangku. Kau tahu sendiri, untuk acara Fasion Show ini bukanlah hal yang main-main. Karya kita di pertaruhkan di sini, terlebih nama AA Colection akan semakin di kenang oleh masyarakat luas. Bukan hanya Eropa tentunya Sayang, tapi hampir seluruh dunia, ini bukan event kecil! Kepalaku rasanya ingin pecah," kata Amanda mengeluh pada Anggrek.

"Baiklah, berhenti mengeluh. Jikapun kita benar-benar tidak menemukan model yang cocok lagi tetap saja mau tidak mau kita harus tampil dan aku akan mewakili setiap karya kita di ajang Fasion Show minggu depan. Jika memang tidak di temukan model yang lain, jadi pastikan kalau kamu benar-benar mencarinya Amanda," kata Anggrek.

"Baiklah Ratuku," kata Amanda dengan mode siap siaga.

Setelahnya keduanya tenggelam dengan pekerjaan masing-masing. Sedangkan di belahan bumi lain, Mamah dan Papah Arjuna tengah bermesraan di ruangan keluarga.

"Pah, kita jadikan untuk berangkat ke USA Mamah sudah sangat merindukan menantu kesayangan Mamah," kata Mama pada Papah.

"Hanya Anggrek yang Mamah rindukan? Arjuna tidak?" kata Papah.

"Aku tidak rindu pada bocah nakal itu, dia selalu membuat aku tambah tua. Bahkan setelah menikahpun dia masih banyak tingkah, apa dia tidak menyadari jika aku mengetahui masalahnya dengan Angel. Oh Tuhan mengingat Angel sungguh membuat aku menjadi semakin gila saja. Bagaimana mungkin ada wanita senekat itu, tapi wajar saja dia memang sudah tidak waras. Karena itu juga Tuan Justin memasungnya di kediamannya," kata Mamah yang memang tahu mengenai kasus yang menimpa sang anak.

"Untung saja, bocah nakal itu bisa segera mengatasinya kalau tidak! Sudah Mamah jewer telinganya sampai panjang, apa dia tidak pernah berpikir bagaimana jika Anggrek sampai salah paham padanya," kata Mamah.

Meski begitu bunga-bunga cinta di antara Anggrek dan Arjuna sudah tampak jelas.

...♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡...