NovelToon NovelToon
Hidden Love From The Past

Hidden Love From The Past

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Kisah cinta masa kecil / Gadis Amnesia
Popularitas:562
Nilai: 5
Nama Author: Midnight Blue

Di balik senyum manis dan mata indah Narynra, terdapat kesedihan mendalam yang disebabkan oleh pernikahan ayahnya dengan ibu tirinya. Sebelum pernikahan itu, Narynra membuat perjanjian rahasia dengan ibu tirinya yang hanya diketahui mereka berdua. Apakah isi perjanjian itu? Sementara itu hubungan Narynra dengan Kaka tirinya tidak pernah akur, dan situasi semakin buruk setelah ayahnya terkesan selalu membela kakak tirinya, membuat Narynra merasa tidak betah di rumahnya. Akankah Narynra dan kakak tirinya bisa berdamai?
Narynra kemudian bertemu Kayvan, seorang pria yang tampan dan perhatian. Setelah pertemuan pertama, Kayvan terus berusaha mendekati Narynra, dan mereka akhirnya menjalin hubungan asmara.
Sementara itu, seorang pria misterius selalu memperhatikan Narynra dari kejauhan dan terus mengirimkan pesan peringatan kepada Narynra bahwa Kayvan tidak baik untuknya. Siapa pria misterius ini? Apa tujuannya? Akankah Narynra bahagia bersama Kayvan atau atau bersama yang lain?,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Midnight Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kayvan masuk rumah sakit

Elisya merasa tidak nyaman dan waspada, "Apa yang terjadi? Kenapa mobil mereka menghalangi jalan?" gumamnya sambil memperlambat laju mobil.

Narynra yang sebelumnya fokus memainkan Hp-nya, kini memandang sekeliling dengan rasa curiga. "Apa yang terjadi?" tanya Narynra sambil memandang Elisya dengan khawatir.

Elisya mencoba untuk tetap tenang, "Tidak apa-apa, sayang. Ibu akan mencoba untuk menghubungi seseorang untuk meminta bantuan," kata Elisya sambil mengambil ponselnya. Namun, sebelum Elisya bisa melakukan apa-apa, sekelompok orang berbadan kekar sudah keluar dari mobil dan mendekati mobil Elisya.

Elisya dan Narynra dipaksa keluar dari mobil oleh sekelompok orang berbadan kekar. Mereka menarik Elisya dan Narynra keluar dari mobil dengan kasar, membuat keduanya terkejut dan takut.

"Tidak usah melawan, keluar dari mobil!" teriak salah satu dari mereka sambil menodongkan tongkat baseball.

Elisya mencoba untuk melindungi Narynra, "Jangan menyakiti kami, apa yang kalian inginkan?" tanya Elisya dengan suara gemetar.

Narynra terlihat ketakutan, dia memegang tangan Elisya erat.

Orang-orang tersebut tidak menjawab, mereka hanya menarik Elisya dan Narynra ke arah mobil lain yang menunggu. Tiba-tiba, sebuah mobil muncul dan berhenti dengan tiba-tiba, pintu mobil itu terbuka dengan keras, dan ternyata orang yang ada di mobil itu Kayvan.

"Tolong!" ucap Elisya meminta bantuan dengan suara yang penuh harap.

"Kayvan!" ucap Narynra melihat orang yang keluar dari mobil, wajahnya menunjukkan sedikit kelegaan.

Kayvan melihat Narynra dipegang oleh orang berbadan kekar, matanya menatap tajam orang itu dengan rasa marah. "Lepasin dia!" teriak Kayvan pada orang itu dengan nada yang keras.

Orang itu hanya tersenyum sinis, "Enak aja minta lepasin," ucapnya dengan nada yang mengejek, sambil semakin mempererat pegangannya pada Narynra.

Orang itu meminta temannya untuk menyerang Kayvan, tapi Kayvan siap dan berhasil menghindari serangan tersebut. Dengan cepat, Kayvan membalas serangan itu dengan pukulan yang tepat sasaran, membuat orang itu terjatuh ke tanah.

Melihat temannya kalah, semua orang berbadan kekar itu langsung menyerang Kayvan dengan lebih agresif. Namun, Kayvan tidak gentar dan berhasil menghadapi mereka satu per satu. Dengan kemampuan bela dirinya, Kayvan mampu mengalahkan mereka semua.

Setelah perkelahian yang sengit, Kayvan akhirnya berhasil mengalahkan semua orang yang menyerangnya. Ia berdiri tegak, sementara lawannya tergeletak di tanah.

Kayvan mendekati Elisya dan Narynra. "Kalian tidak apa-apa?" tanya Kayvan dengan khawatir.

"Gapapa, makasih ya," ucap Narynra lalu memegang wajah Kayvan yang memar. "Pasti sakit ya?" tanya Narynra dengan khawatir.

"Gapapa, cuma perih sedikit," ucap Kayvan sambil tersenyum lemah.

Tiba-tiba, Elisya berteriak, "Naryn! Awas!" melihat salah satu orang berbadan kekar itu mencoba memukul Narynra dengan tongkat baseball.

Dengan cepat, Kayvan menarik Narynra ke arahnya, tapi malah dirinya yang terkena pukulan itu. "Brukk..." Kayvan jatuh ke aspal dengan keras.

"Kayvan!" Teriak Narynra dengan panik.

Sementara itu, setelah Kayvan terjatuh, orang-orang berbadan kekar itu langsung pergi meninggalkan mereka di sana. Narynra memeluk kepala Kayvan, berusaha menyadarkan Kayvan yang nyaris pingsan. Wajah Kayvan tampak pucat dan sangat lemah, membuat Narynra merasa semakin cemas.

"Kamu harus bertahan! Kita ke rumah sakit sekarang!" ucap Narynra dengan suara yang penuh kekhawatiran, sambil membelai rambut Kayvan dengan lembut.

Dengan lemah, Kayvan mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi Narynra dengan kelembutan.

"Syukurlah kamu selamat," ucap Kayvan dengan suara yang lemah sebelum akhirnya pingsan.

"Kayvan, bangun!" seru Narynra dengan khawatir.

"Sayang, kita harus segera membawanya ke rumah sakit," ucap Elisya dengan nada yang mendesak.

Mereka mengangkat Kayvan ke mobil Elisya dan segera melaju ke rumah sakit. Setelah beberapa menit berkendara, mereka tiba di rumah sakit. Kayvan langsung dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan perawatan intensif.

Narynra tampak sangat gelisah, bolak-balik di depan ruang UGD dengan penuh kecemasan. "Tenang, sayang, dia pasti baik-baik saja," ucap Elisya mencoba menenangkan Narynra.

Setengah jam kemudian, dokter keluar dari ruang UGD dengan wajah yang tenang. "Bagaimana kondisinya, Dok?" tanya Narynra dengan penuh harap.

"Jangan khawatir, tidak ada cedera serius. Pasien sudah sadar dan akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap," jawab dokter dengan penjelasan yang meyakinkan.

"Terima kasih, Dok," ucap Narynra dengan rasa lega. Dokter itu mengangguk singkat sebelum meninggalkan mereka.

Beberapa saat kemudian, Kayvan akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap. Narynra dan Elisya terus menunggu Kayvan, menunggu kondisinya membaik.

Sementara itu, Elisya mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan singkat kepada Edward, memberi kabar tentang kejadian yang menimpa mereka. "Mas tadi kita mengalami masalah di jalan, kita baik-baik saja. Tapi orang yang tadi menolong kami sekarang di rawat di rumah sakit. Aku sama Naryn menungguin dia disini," tulis Elisya dalam pesan singkat itu.

Tidak lama kemudian, Edward membalas pesan Elisya, menanyakan kondisi Kayvan dan berjanji akan segera ke rumah sakit untuk menjenguknya.

Di ruang rawat inap, Kayvan terlihat lebih tenang dan mulai sadar sepenuhnya. Narynra langsung menghampiri Kayvan, memegang tangannya dengan lembut.

Kayvan membuka matanya perlahan, melihat sekeliling sebelum fokus pada Narynra. "Naryn...," bisik Kayvan dengan suara yang lemah.

"Ya aku disini, kamu butuh sesuatu?," tanya Narynra dengan suara yang lembut.

"Engga... aku hanya ingin melihatmu," jawab Kayvan dengan suara yang masih lemah, tapi mata dan senyumnya menunjukkan rasa syukur dan kasih sayang. Narynra tersenyum lembut, membalas senyum Kayvan.

"Aku juga senang melihatmu," ucap Narynra, memegang tangan Kayvan dengan lebih erat. "Istirahat aja, aku ada di sini untukmu," tambahnya, berusaha menenangkan Kayvan. Kayvan mengangguk lembut, merasa nyaman dengan kehadiran Narynra di sampingnya. Dengan mata yang mulai berat, Kayvan perlahan-lahan memejamkan mata.

Setelah beberapa saat akhirnya Kayvan tertidur, Narynra melepaskan tangan Kayvan dan menghampiri Elisya yang duduk bangku tunggu pasien. "Anda pulang saja, saya akan tetap di sini menunggu dia," ucap Narynra dengan suara yang lembut.

"Tidak, ibu akan tetap di sini menemanimu. Tadi ayah kamu juga bilang akan segera datang ke sini," jawab Elisya dengan senyum hangat.

Narynra mengangguk singkat. "Oh, baiklah."

Elisya memperhatikan Narynra dengan rasa ingin tahu. "Kamu kenal dengan dia?" tanya Elisya sambil menunjuk Kayvan yang sedang tidur.

Narynra mengangguk. "Ya," jawab Narynra singkat.

"Apa dia juga pria yang Kaka kamu bilang kemarin bersama kamu di mall?" tanya Elisya dengan rasa penasaran.

"Iya, kenapa?" Narynra balik bertanya dengan sedikit penasaran.

"Ibu hanya penasaran aja. Dari yang ibu lihat, sepertinya kamu sangat perhatian dengan dia. Apa dia pacar kamu?" tanya Elisya dengan nada yang santai.

"Bukan, dia bukan pacar saya. Kita baru bertemu empat kali ini," jawab Narynra dengan jujur.

"Oh, ibu kira dia pacar kamu," ucap Elisya dengan senyum.

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan Edward masuk dengan langkah mantap, matanya langsung bertemu dengan Elisya dan Narynra, lalu dia mengangguk sedikit sebagai sapaan.

Elisya berdiri dan menyambut Edward. "Mas," ucap Elisya dengan senyum.

Narynra juga berdiri dan menyambut Edward. "Ayah," ucap Narynra dengan suara yang lembut.

Edward memperhatikan Kayvan yang sedang tidur. "Bagaimana kondisinya?" tanya Edward dengan penuh perhatian.

"Dia baik-baik aja, mas. Dokter bilang tidak ada luka serius," jawab Elisya dengan singkat.

Edward mengangguk dan memperhatikan Narynra. "Narynra, kamu baik-baik saja?" tanya Edward dengan penuh perhatian.

Narynra mengangguk. "Ya, Ayah. Aku baik-baik saja," jawab Narynra dengan senyum.

"Sebaiknya kalian pulang, biar aku yang menunggu dia." Dia menatap Elisya dan Narynra dengan penuh perhatian.

Narynra menggelengkan kepala, tangannya terlipat di dada. "Tidak, aku tetap di sini," ucapnya dengan tegas.

Edward mendekati Narynra, meletakkan tangan di bahu Narynra. "Narynra, nurut sama Ayah, kamu bisa balik kesini besok. Sekarang kalian pulang, Lukas sudah menunggu di parkiran," ucap Edward dengan lembut.

Elisya menarik tangan Narynra, senyum hangat menghiasi wajahnya. "Ayo, sayang, kita pulang. Besok kamu bisa ke sini lagi," ajaknya.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Narynra mengangguk pelan setuju untuk pulang. Kemudian Narynra dan Elisya berjalan beriringan meninggalkan Edward.

1
Rien
semangat, 👍
Ignacia belen Gamboa rojas
Sumpah baper! 😭
Blue Persona
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
ANGELBRODROIX
Kehabisan kata-kata. 😶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!