<<<Sinopsis
Bagaimana jika seorang model yang di idolakan semua orang tiba tiba kehilangan jiwa nya Dan di gantikan oleh jiwa yang berbeda ?
Akan kah jiwa sang model itu kembali atau malah sebaliknya?
Yuk baca selengkapnya 💐❤️
cerita ini berdasarkan halu dan imajinasi author semata tidak menyinggung pihak mana pun dan maaf kalo ada salah kata 💋💐
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FiaNur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 12
•HAPPY READING•
*******💐💐💐*******
"gue.. Kalian nggak perlu tau" haechan pergi meninggalkan para member yang sedang kebingungan
----------------
Kembali ke Mension tempat Bianca berada
"gimana enak tidak"
"enak banget"Bianca terlihat sangat menikmati makanan yang dibuatkan letta tadi
"lain kali kalo lapar bilang jangan asal makan untung tadi kakak datang kalo tidak Kakak tidak tau harus bagaimana lagi"
flashback
"NYONYA!!"
tak tak tak
"ada apa kalian kenapa berkumpul disini dan suara bising ala itu " letta yang datang dengan panik mendengar teriakan sang bodyguard
"n_nona muda n_nyonya dia sebaiknya anda liat sendiri" kedua bodyguard seketika menunduk itu membuat letta semakin takut
"Bianca apa yang terjadi" melihat Bianca yang sedang duduk makan di meja makan dengan sepiring nasi bungkus dan serpihan piring pecah tak jauh di samping nya
"maaf kak aku mungkin melakukan kesalahan yaaa aku jujur tidak sengaja menjatuhkan piring d_"
sring
Suara sendok yang langsung di lempar letta
"apa yang kamu makan"
"bodyguard buang itu"
"kak jangan dibuang"
"bodyguard buang makanan itu!!"
"baik nona"segera membuang makanan itu
"dan kamu Bianca kamu tau apa yang kamu barusan makan itu ada campuran udang nya walau kamu amnesia kamu harus tau kamu itu alergi sama udang dan tidak boleh menyentuh makanan apapun yang mengandung udang!!"
"maaf Bianca tidak tau kak" Bianca mulai menunduk
*jadi makanan tadi mengandung udang aku tidak tau tapi kakak ini punya alergi udang?kenapa sama kayak aku?*
"ini bukan salah mu"
"makanan tadi milik siapa" letta menatap kedua bodyguard itu
"milik kami non" salah satu bodyguard angkat bicara
"kenapa ada disini"
"tadi kami hendak makan tapi teman teman nyonya datang jadi kami simpan disini"
"lain kali jangan membawa makanan berbau udang ke dalam mension"
"baik non"
"pergi lah jangan biarkan siapapun masuk termasuk teman teman Bianca tanpa izin dariku"
"baik nona muda" kedua bodyguard membungkuk lalu pergi
Flashback end
beberapa saat kemudian
"kak bagaimana aku dan Jeno bisa menikah"
"nanti kamu bakal tau tapi tidak sekarang" ucap letta sebari mengelus kepala Bianca yang tengah tiduran di pangkuan letta
"emang aku pernah di rusak sama orang lain kecuali jeno ya kak kata orang tadi aku lupa namanya" Bianca mencoba mengingat nama
"dia Nathalia sepupu Jeno dia adik ipar sekaligus sahabat seperjuangan mu nggak semua orang tau kalo dia sepupu nya Jeno"
"kata thalia benar yaa kak?"
"nggak sepenuhnya benar"
"kakak bisa cerita soal itu nggak?"
"untuk saat ini kakak tidak bisa tapi nanti kakak bakal ceritain"
"yaudah terserah kakak"
Kedua kakak beradik itu sempat sunyi sampai 2 kata yang keluar dari mulut Bianca membuat letta sedih
"papa mana"
*dek bagaimana aku menjawab mu Kakak aja nggak tau keberadaan papa dimana*
"papa sibuk nyari nafkah buat kita" letta dengan ragu menjawab
"kakak jujur aja papa nggak peduli sama aku kan?"
"kata siapa?" letta yang berusaha menjaga pemikiran Bianca soal papa nya kaget
"kak yora yang bilang"
"papa sangat peduli sama kamu dia sayang sama kamu hanya saja papa terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sampai jarang berkumpul dengan kita" letta masih berusaha memberikan pandangan yang positif soal sang ayah ke adik nya dia tidak mau adik nya membenci ayah nya sama seperti Aidan si adik tengah
"kapan Bianca bisa ketemu dengan papa"
*aku penasaran papa dari kakak ini bagaimana apakah jahat atau baik* pikiran yang polos banget yaa sha
"kamu bisa bertemu dengan papa setelah dia tidak sibuk"
"baiklah lalu bagaimana dengan bang Aidan dia kakak kedua ku kan?"
"dia sibuk dengan karirnya di luar negeri"
"dia orang nya bagaimana apa sayang sama Bianca ?"
"sayang banget sama kamu tapi kasih sayangmu lebih besar kepadanya bahkan ke kakak aja kamu masih lebih sayang ke Aidan" lletta menjelaskan dengan sedikit canda tawa
"iya kah lalu kenapa dia tidak menjenguk Bianca"
"dia sibuk mempersiapkan film nya yang baru launching Minggu lalu"
"Bianca boleh liat nggak kak Bianca penasaran bang Aidan itu bagaimana"
"boleh tunggu kakak putarkan di tv"
Bianca hanya mengangguk
----------------
"Lo kenal disini bukan nya pulang" datang
"fans masih banyak di luar gue takut nanti banyak berita bohong ke gue "
"Jen Jen Lo no effort banget sih kan ada jalur pintu belakang" menepuk nepuk pundak Jeno
"gue nggak mau kayak Lo terlibat kasus mulu"
"nggak papa lagian hanya kasus dating yang nggak jelas"
"Lo anggap semua itu enteng tapi setelah fans gila Lo ngedemo di depan Lo minta bantuan semua member buat bohong"
"itu kan memang gunanya kalian lagian kapan lagi gue begitu kalo nggak sama kalian"
"Jaemin stop lah bersikap anak anak"
"cih iya iya si paling bapak bapak"
"btw Lo tau nggak s_"
"nggak tau dan nggak peduli"
"ini soal Bianca yakin nggak mau tau" yang awal nya Jeno menatap langit seketika menatap jaemin btw posisinya itu mereka lagi di balkon
"cih sok sok an nggak tau nggak peduli" jaemin mengejek Jeno dengan menirukan nada bicara nya tadi yang acuh tak acuh
"to the point"
"kata haechan Bianca tuh
*kenapa gue nggak tau cerita ini? kenapa orang luar lebih mengetahui nya? Apa haechan dan Bianca pernah sedekat itu? Atau mungkin laki laki brengsek itu haechan?* berbagai pikiran negatif tercipta dan berhamburan di batin Jeno
"woi anjir Lo ngapain melamun" jaemin meninggikan suara nya sedikit dan langsung membuyarkan pikiran jeno
"haechan dimana" gawat nada dingin seorang Lee Jeno keluar
*gue harus minta penjelasan dari haechan apapun yang terjadi*
"mau ngapain Lo jangan aneh aneh jangan sampai salah satu dari kalian bermasalah dan ngebuat konser kita gagal" jaemin memperingati Jeno agar tenang dan tidak gegabah
"haechan dimana gue hanya akan bertanya bukan mau memukulnya"
"dia sudah kembali ke asrama" tanpa sepatah kata pun Jeno pergi meninggalkan jaemin yang kesal
"tanpa terimakasih langsung pergi ck kurang attitude memang"
----------------
Tok
Tok
Tok
Tok
Tok
Tok
Tok
ketukan pintu yang tiada hentinya terus berbunyi sampai pintu itu terbuka dan
Ceklek
"ada apa kenapa lo kayak orang kesetanan" penghuni kamar itu membuka pintu dengan lusu dan rambut yang acak-acakan seperti baru bangun tidur
"Lo...*
•TBC•
~Waiting for next chapter ~
Jangan lupa like komen vote dan subscribe 💐💐💞❣️