"Apa ini?" tanya pria itu dengan tatapan tajam.
"Ini adalah surat terakhir yang tuan besar tulis untuk anda tuan.Terdapat pesan jika anda harus pergi ke negara Indonesia untuk mencari keberadaan nyonya Amelia."
"Kamu menyuruh aku mencari keberadaan wanita itu?"tanya pria itu dengan nada sinis.
"Itu pesan terakhir tuan besar untuk anda tuan."pria itu melihat foto yang nampak sudah usang.
Pria itu langsung membaca surat itu dan baru mengetahui kebenaran yang selama ini yang disembunyikan selama bertahun-tahun dari dirinya.
Apakah dia akan melakukan itu dan mencari kebenaran itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan Keysha
"Baiklah akan saya bantu,nanti akan saya usahakan tuan Sean." ucap tuan Vigor yang merasa senang akhirnya mereka bisa bekerjasama kembali.
Tiba-tiba dari belakang mereka ada seorang wanita menghampiri mereka berdua.
"Papa." Sapa seorang wanita cantik.
"Luna." Spontan tuan Vigor memanggil nama wanita itu yang ternyata wanita itu adalah putri dari tuan Vigor.
"Kenapa papa bisa disini?" tanya Luna yang kaget melihat kehadiran papanya di tempat itu.
"Papa sedang bertemu dengan rekan kerja papa." Luna melirik kearah samping papanya berdiri.
Luna pun merasa sedikit tertarik dengan pria yang ada disamping papanya,yang menurut dia sangatlah tampan pria itu.
"Tuan, perkenalkan ini putri saya Luna." tuan Vigor langsung memperkenalkan putrinya pada Sean.reaksi Sean hanya membalas dengan sedikit menganggukkan kepala kearah wanita itu,Luna pun membalas dengan sedikit senyuman.
"Sayang,ayo duduk disini bersama papa." Ajak tuan Vigor pada putrinya yang saat itu berdiri didepannya.
Akhirnya Luna duduk disamping papanya,Luna pun sesekali Melirik kearah pria itu yang ternyata membuat dirinya penasaran dengan pria bule itu.
Dari belakang Sean datanglah Arlan yang datang membisikkan sesuatu ditelinga Sean.Sean pun terdiam dan paham apa yang dimaksud oleh asistennya.
"Kita berangkat sekarang." jawab Sean dengan tegas.
"Baik tuan." jawab Arlan yang langsung pergi,Sean langsung melirik kearah tuan Vigor.
"Sepertinya sampai di sini pertemuan kita tuan Vigor." ucap Sean yang sudah berdiri dari tempat duduknya.
"Kenapa anda buru-buru pulang tuan,apa tidak sekalian kita makan malam bersama?" tanya tuan Vigor pada tuan Sean.
"Maaf tuan, saya tidak bisa.Saya masih harus pergi ,ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan tuan." Mendengar alasannya seperti itu,tuan Vigor hanya bisa menghela nafas.
"Baiklah tuan Sean,saya mengerti." ucap tuan Vigor yang akhirnya mempersilahkan tuan Sean untuk pergi.
Luna yang sedari terdiam melihat kehadiran pria itu makin dibuat penasaran dengan kehadiran pria itu.
"Papa,pria tadi itu siapa?" tanya Luna pada papanya.
"Itu tuan Sean sayang,dia rekan kerja papa.Kenapa kamu bertanya tentang beliau?" tanya tuan Vigor pada putrinya.
"Luna hanya ingin tahu saja pa." jawab Luna yang menyembunyikan wajah malunya.
"Kamu suka dengan tuan Sean?" Pertanyaan itu langsung membuat kaget Luna setelah papanya berkata seperti itu.
"Papa." jawab Luna dengan ekspresi kesal,tuan Vigor membalasnya dengan senyuman.
"Jika kamu suka papa tak masalah,apalagi papa sudah lama kenal beliau." jawab tuan Vigor pada putrinya.
"Papa ini sukanya menggoda saja." jawab Luna yang masih menahan rasa malunya itu.
Tuan Vigor hanya tersenyum melihat tingkah putrinya yang masih menutupi rasa malunya.
Sedangkan di lokasi Sean saat ini,ia sedang diposisi didalam mobil bersama dengan Arlan asistennya.
"Apa kamu yakin tentang informasi itu?" tanya Sean pada asistennya.
"Yakin tuan, sepertinya tuan Darius sedang merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan anda." Mendengar informasi itu Sean tersenyum sinis.
"Baiklah kita tunggu,jika dia ingin merencanakan hal itu aku pun sudah siap menghadapinya." ucap Sean dengan santai.
"Apa anda yakin?" tanya Arlan pada tuannya.
"Sangat yakin." jawab Sean yang santai menanggapi musuh mereka.
Arlan yang mendengarnya hanya bisa terdiam mengikuti apa perintah dari tuannya. Akhirnya mereka sampai di Apartemen,Sean langsung masuk kedalam kamarnya
Sean bergegas ganti setelah itu dia segera ke dapur mencari minuman dingin.Tanpa dia sadari di dapur ada Keysha yang sedang sibuk membuat sesuatu.
"Tuan." sapa Keysha yang kaget melihat kehadiran Sean di dapur.
"Sedang apa kamu?" tanya Sean yang melihat Keysha memegang sesuatu ditangannya.
"Ini tuan,saya sedang membuat mie kuah." Keysha memperlihatkan mangkok berisikan mie kuah.
"Oh makanan." jawab santai Sean,Sean pun segera mengambil mangkok itu.
"Lho kenapa tuan ambil?" tanya Keysha pada Sean yang langsung mengambil mangkok miliknya.
"Kamu niatnya membuatkan mie kuah untuk saya kan." Pertanyaan itu makin membuat bingung Keysha.
"Tapi tuan." Sean pergi membawa mie kuah itu,Keysha benar-benar terlihat kesal mie buatannya dibawa oleh tuannya.
"Dasar bule gila,itu makananku kenapa dia ambil." ucap Keysha yang begitu marah makanan miliknya diambil langsung oleh majikannya.
Terpaksa Keysha membuat makanan itu lagi,sedangkan Sean sudah habis menghabiskan mie kuah yang dibuat oleh Keysha.
"Jarang aku makanan seperti ini,enak juga makanan yang dia buat." ucap Sean yang malam itu dia langsung masuk kedalam kamarnya.
Pagi hari
Seperti pagi biasanya Sean sudah selesai dengan sarapan paginya, sedangkan Keysha sibuk dengan rutinitas di dapurnya.
"Sepertinya dia sudah pergi." gumam Keysha yang langsung pergi keruang meja makan.
Apa tebakan dari Keysha benar adanya,posisi Sean sudah tidak ada di tempat.
"Akhirnya dia pergi juga." gumam Keysha yang melanjutkan pekerjaan membersihkan meja makan.
Tidak sengaja Keysha menemukan sesuatu map yang berisikan lembaran kertas."Ini kertas milik siapa." gumam Keysha sembari mengecek isi didalam.
Seketika ekspresi Keysha berubah."Apa mungkin ini milik om ya." ucap Keysha yang asal menebak kertas itu milik tuannya.
"Ya sudah,aku simpan saja." Keysha langsung menyimpan di ruang kerja milik tuannya.
Diposisi Sean saat ini sibuk dengan pekerjaan diatas mejanya.Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan dari arah pintu.
"Masuk."
Ternyata sekretarisnya datang membawa setumpuk dokumen untuk tuannya."Ini tuan, dokumen." ucap Bella sembari menunjukkan senyuman manisnya.
"Letakkan dimeja." Perintah Sean pada sekretarisnya untuk meletakkan berkas itu disamping kanan mejanya.
Bella melirik kearah minuman kopi tuannya yang masih utuh,diam-diam Bella melakukan sesuatu yang mengejutkan Sean.
Bella sengaja menyentuh cangkir itu hingga terjatuh disamping tangan Sean yang spontan membuat kaget Sean hingga baju Sean terkena cipratan minuman kopi.
"Apa-apaan kamu!" teriak kencang Sean yang spontan berteriak marah pada Bella sekretarisnya.
"Maaf tuan,saya tidak sengaja." ucap permintaan maaf Bella pada tuannya.
"Tidak sengaja kamu bilang, gara-gara ulahmu bajuku terkena tumpahan kopi." Sean mulai terlihat marah dengan apa yang dilakukan oleh sekretarisnya,hingga lengan bajunya terkena tumpahan dari minuman kopi itu.
"Maaf tuan,akan saya bersihkan meja anda tuan." ucap Sekretarisnya yang segera membersihkan meja kerja tuannya.
Respon Sean makin marah,karena ulah sekretarisnya pekerjaan menjadi berantakan dan lengannya basah terkena kopi tumpah dari meja kerjanya.
"Sudah sana pergi!" Bella pun diusir oleh Sean yang nampak begitu emosi dengan apa yang dilakukan oleh sekretarisnya.
"Maafkan saya tuan,akan saya ganti minuman tuan dengan yang baru." ucap Bella yang segera tanggap mengambil cangkir itu.
Sean terdiam dengan tatapan marah karena ulah dia waktunya terbuang hanya untuk itu