BLUESTONE RIVER ROBERT tak menyangka jika akan bertemu seorang wanita asing yang cukup misterius baginya di sebuah bukit terpencil.
Wanita bernama Honey True Haven itu hanya tinggal bersama sang ibu di sebuah bukit yang jauh dari pemukiman penduduk.
Bagaimana kisah mereka? yuuuk ikutin..
ig ZARIN.VIOLETTA
fb ZARIN VIOLETTA
Seperti biasa ga banyak konflik yang bikin kepala pusing yak😆 cuma novel ringan yang bikin happy n senyum-senyum sendiri😁
Selamat membaca..🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#13
Honey pulang ke rumah dengan perasaan kecewa karena jawaban dari Blue tadi.
Tapi Honey berusaha memahami perasaan Blue karena pada dasarnya mereka hanyalah orang asing yang kebetulan bertemu.
Honey memasuki rumahnya dan tiba-tiba Marilyn menarik tangannya kemudian membawanya ke kamar.
Marilyn langsung mengambil tas Honey dan menemukan korset yang dilepas Honey tadi.
Tas Honey dibalik dan semua barang-barang di dalamnya berjatuhan ke atas lantai.
Marilyn masih belum mengatakan apapun, tetapi wajahnya terlihat sangat marah.
Lalu Marilyn membuka paksa baju Honey dan melihat pakaian dalamnya yang basah.
"Kau dari mana saja?" tanya Marilyn dengan nada dingin dan menekan.
"Aku pergi ke sungai dan mandi di sana," jawab Honey jujur.
"Dengan siapa?" tanya Marilyn.
"Sendirian," jawab Honey.
"Kau pikir mommy bodoh? Kau banyak membawa makanan dan kini tempat makanan itu kosong. Korset yang kau pakai tadi adalah korset yang tak bisa kau lepas sendiri dan harus dengan bantuan orang lain. Kau juga tak bisa berenang dan kau berani mandi di sungai. KAU BERBOHONG PADA MOMMY, HONEY!!" teriak Marilyn akhirnya.
Honey kemudian melihat ke arah Marilyn tanpa rasa takut.
"YA!! Aku berbohong pada mommy. Aku bertemu dengan seseorang di luar sana. Orang yang sama sekali tak pernah kutemui dan aku merasa sangat bahagia bertemu dengannya. Bebaskan aku, Mom. Biarkan kakek membawaku pergi," ucap Honey yang kemudian berlutut di hadapan sang ibu.
"Kau hanya milik mommy dan kau tak boleh pergi dari sini sampai kapan pun," ucap Marilyn.
"Aku bukan barang. Aku adalah anakmu. Dan aku ingin kebahagiaanku," ucap Honey yang kemudian menangis karena memikirkan betapa terkekang hidupnya selama ini.
Dia bahkan seperti orang terbelakang ketika banyak yang tak diketahuinya ketika Blue menunjukkan dunia yang luas melalui foto-foto di kameranya.
"Kau hanya bahagia bersama mommy. Percayalah. Terlalu banyak orang jahat di luar sana," kata Marilyn.
"Tapi orang yang kutemui tadi adalah orang yang sangat baik," ucap Honey.
"Tidak, dia hanya berpura-pura padamu dan menginginkan sesuatu darimu," jawab Marilyn.
Lalu Marilyn memegang bahu Honey dan membuatnya kembali berdiri.
Marilyn membolak-balik tubuh Honey dan melihat setiap jengkal kulitnya yang putih pucat itu.
Marilyn mencari tanda merah yang ditakutkannya jika sampai ada di kulit Honey.
"Dia tak melakukan apapun padamu, kan?" tanya Marilyn dan mencengkeram bahu Honey serta menatapnya tajam.
"Kami berciuman," jawab Honey
PLAK!!!
Marilyn menampar wajah Honey dengan keras dan matanya menyalang tajam.
"KAU GILA???!!!" teriak Marilyn marah.
"Aku menyukainya dan aku ingin ikut pergi dengannya!!" balas Honey berteriak yang sepertinya sengaja memancing kemarahan Marilyn.
Marilyn kemudian pergi ke dapur dan mengambil pisau. Honey yang melihatnya langsung menahan tangan sang ibu.
"Apa yang akan mommy lakukan?" tanya Honey.
"Mommy akan membunuh orang itu. Dia terlalu berani menyentuhmu!!" jawab Marilyn emosi.
"No!!! Aku yang menginginkan hal itu!!" sahut Honey.
Marilyn melepaskan tangan Honey dengan kasar dan menuju pintu depan.
Honey mengejarnya sampai ke beranda depan dan memegang pinggangnya.
"Jangan, Mom. Jangan lakukan itu!!" marah Honey.
"Lepaskan!!" teriak Marilyn dan Honey tak melepaskannya hingga Marilyn melepas paksa tangan Honey yang melingkar di perutnya.
"Aku wanita normal yang juga membutuhkan seorang pria, Mom. Aku tak akan sebodoh dirimu yang begitu pasrah ditinggalkan oleh seorang pria!!" teriak Honey.
Marilyn membalik tubuhnya dan menampar pipi Honey berkali-kali.
"Kau benar-benar tidak sopan, Honey!!! Mommy tak pernah mengajarkan hal ini padamu!!! Kau menyakiti hati Mommy!!" teriak Marilyn histeris dan masih memukuli pipi Honey hingga bibirnya berdarah.
Honey tak bisa membalas apapun karena tak mau menyakiti Marilyn secara fisik.
Hingga akhirnya tangan Marilyn tertahan karena ada tangan yang memegangnya.
"Hentikan ... Jangan memukulinya lagi," ucap Blue yang kini ada di belakang Marilyn.