Hallo, selamat datang kembali di cerita kedua Author, semoga kalian suka ya. ❤️
••••••••••
"kenapa kamu lakukan ini mas?" ucap Sela, dengan tubuh bergetar.
"maaf." ucap bayu, dia menunduk tak berani menatap Sela.
"Mas, kamu sudah janji sama aku. kamu tidak akan pernah meninggalkan aku."
"aku tidak akan meninggalkan kamu sela, aku menikahi citra karena aku hanya ingin punya anak." ucap Bayu membela diri.
"tapi bukan seperti ini mas." lemah Sela.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Sela tidak menghiraukan suaminya itu, setelah selesai dengan skincarenya dia langsung melangkah ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya sambil memainkan ponsel miliknya.
Bayu selesai dengan rutinitas mandinya, biasanya Sela menyediakan pakaian ganti di atas kasur, tapi sekarang tidak lagi.
"Pakaian gantiku mana?" Tanya Bayu, dia menatap Sela yang malah asik dengan ponselnya.
"Di lemari."ucap Sela, tapi dia sama sekali tidak menatap ke arah Bayu.
"Kamu ini bukannya siapin pakaian buat suami malah sibuk main hp saja."oceh bayu.
Namun Sela seolah budek, dia sama sekali tidak perduli dan tidak mau menjawab, dia malah senyum—senyum melihat video—video random di sosial media miliknya.
Setelah mengambil pakaian ganti dan memakainya Bayu mengambil ponselnya yang sedari tadi memang tidak di lihat—lihat olehnya, dia duduk di tepi ranjang samping Sela, dia melihat sangat banyak pesan dan panggilan tidak terjawab dari Citra.
Bayu menghela nafasnya panjang, pasti istri keduanya itu sedang mengamuk di rumahnya sana.
Baru saja Bayu ingin meletakan ponselnya, tiba—tiba ponselnya itu berdering, dan di sana nama Citra terpampang.
"Ya hallo."
"Mas, kamu ini dimana si, pesan aku gak di bales, telpon gak di angkat, sebenarnya kamu dimana, "cerocos Citra, Bayu sampai menjauhkan ponselnya dari telinganya itu, sedangkan Sela sampai menengok ke arah Bayu karna suara Citra terdengar jelas olehnya.
"Aku nginep di rumah Sela."Ucap Bayu.
"Emang mbak Sela sudah keluar dari rumah sakit?" Tanya Citra.
"Sudah, dia pulang tadi siang."Ucap Bayu.
"Oh, jadi karna itu kamu tidak membalas pesan dan mengangkat telpon aku iya. "Ucap Citra lagi.
"Kamu asik berduaan sama mbak Sela, tega kalian ya mas, aku disini nungguin kamu, aku lagi hamil loh mas, aku lebih butuh kamu daripada mbak Sela."lanjut Citra dengan dramanya.
Bayu hanya menghela nafasnya panjang.
"Sela juga membutuhkanku, dia baru saja keluar dari rumah sakit, jangan egois Citra dan jangan selalu menggunakan kehamilan kamu sebagai alasan untuk mengekangku."Bentak Bayu.
"Tega kamu bentak aku mas?" Tanya Citra dengan suara bergetar.
"Mbak Sela ada bi mimin, apa yang kamu khawatirkan mas?" Lanjut Citra.
"Gak usah drama citra, kamu juga ada bi ratih di sana."ucap Bayu.
"Sudah aku mau tidur, jangan ngoceh aja kerjaan kamu."lanjutnya, dia lalu memutuskan sambungan telponnya dan meletakan ponselnya di atas nakas.
Sela hanya diam, dia tidak ingin mencampuri urusan suaminya dengan istri keduanya itu, biarkan saja menjadi urusannya, Sela hanya perlu fokus kepada dirinya sendiri, dan juga rencanya untuk menggugat cerai suaminya.
**
Keesokan paginya, setelah melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim, kini Sela sedang melakukan olahraga peregangan otot—ototnya, dua hari di rumah sakit membuat otot—ototnya seperti kaku sekali.
"Non mau sarapan apa?" Tanya bi mimin, dia menghampiri Sela yang sedang berlari kecil dari halaman belakang ke halaman depan rumahnya, dan terus dia lakukan berulang kali.
"Nasi goreng enak deh kayanya bi." Ucap Sela.
"Yaudah bibi buatin ya."ucap Bi mimin.
"Oke bi, makasih ya."ucap Sela.
"Iya non sama—sama." Bi mimin masuk kembali ke dalam rumah, dan mulai membuatkan sarapan untuk Sela.
Di atas balkon kamarnya Bayu menatap Sela yang sedang melakukan olah raga, dengan rambut yang di ikat kuda, handuk kecil di leher jenjangnya, dan tubuhnya yang seksi dan ideal memang membuat wanita itu terlihat sangat sempurna, bahkan lekukan tubuh—nya memang lebih indah dari pada citra.
"Kamu selalu cantik Sel, "gumam Bayu, dia tersenyum sambil menatap istrinya itu.
"Tapi sikapmu akhir—akhir ini selalu membuatku sakit dan jengkel, aku merindukan dirimu yang dulu."
Bayu terus bermonolog sendirian di balkon kamarnya sambil menatap sang istri yang terus melakukan beberapa gerakan untuk kebugaran tubuhnya.
Jam 6 akhirnya Sela mengakhiri olahraganya, dia masuk ke dalam rumahnya dan berjalan menuju dapur, dia mengambil air putih lalu meminumnya, dan duduk di bangku meja makan untuk menetralkan suhu tubuhnya, setelah itu baru dia akan mandi.
"Non mau kerja?" Tanya Bi Mimin.
"Iya bi, aku gak enak kalo gak masuk terus."ucap Sela sambil mengupas buah apel yang ada di meja makan.
"Non udah sehat banget emang?" Tanya Bi Mimin khawatir.
"Udah bi, bibi tenang aja, aku udah gapapa kok."ucap Sela
"Yaudah kalo begitu, mau di bawain bekal apa?" Tanya Bi Mimin.
"Gak perlu bi, nanti aku beli makan di kantin saja."ucap Sela.
"Sehat gak, kan kalo di kantin masakannya asal non."ucap Bi mimin.
"Bi. Itu kantin perusahaan raksasa loh, perusahaan besar di indonesia, masa makanannya sehat."ucap Sela sambil cekikikan.
"Iya juga ya non."ucap Bi mimin sambil cekikikan juga.
"Pagi sayang."ucap Bayu yang sudah rapih dengan pakaian kerjanya, dia melangkah mendekati Sela dan mencium pipi istrinya itu.
"Pagi mas."ucap Sela, dia tetap saja fokus ke buah di depannya.
"Kamu mau kerja?" Tanya Bayu.
Sela hanya mengangguk.
"Udah sehat memang?" Tanya Bayu lagi.
"Sudah, memangnya aku kenapa?" Tanya Sela.
"Yaudah, kalo begitu nanti aku antar, dan pulangnya aku jemput."ucap Bayu.
Sela menatap suaminya itu.
"Gak perlu deh mas, nanti yang ada kaya yang udah—udah aku nungguin kamu sampai malam nyatanya kamu gak jemput."ucap Sela.
"Engga sayang, waktu itukan aku ada kepentingan mendadak."ucap bayu.
"Ya se—tidaknya kalo kamu gak bisa jemput hubungi aku, biar aku pulang naik taxi."ucap Sela kesal.
"Tapi sayang."ucap Bayu masih ingin membela diri.
"Sudahlah mas, aku mau mandi, lagi pula sepulang kerja aku ada urusan jadi jangan jemput aku."ucap Sela
"Urusan apa sore—sore begitu."ucap Bayu menatap curiga istrinya.
"Urusan yang pastinya bukan urusan kamu, lagian orangnya juga sama nunggu pulang kerja dulu, makannya kami janjian untuk ketemu setelah pulang kerja, itupun kalo aku gak lembur, aku habis libur dua hari pasti kerjaanku sangat menumpuk."ucap Sela.
"Kamu gak masuk karna sakit, masa iya bos kamu mau tega nyuruh kamu lembur."ucap Bayu.
"Namanya seorang bos, mana mau tau anak buahnya tidak masuk karna apa."ucap Sela, dia bangkit dari duduknya dan melangkah menuju anak tangga, dia meninggalkan suaminya yang masih saja menatap dirinya.
**
Jam 7 Sela sudah berada di kantor, dia sudah menyiapkan semua kerjaan yang utama terlebih dahulu, baru setelahnya dia akan mengerjakan yang lain, benar dugaannya kerjaannya sangat menumpuk di meja kerjanya.
"Huffftt, benarkan apa kataku, kerjaanku pasti sangat menumpuk."gumam Sela, dia mulai merapihkan meja kerjanya. Setelah itu melangkah ke pantry untuk membuatkan bosnya itu kopi terlebih dahulu.
"Kamu sudah masuk kerja?" Tanya Banu yang berpapasan dengan Sela di depan pintu ruangan Bryn, Banu juga baru sampai dan langsung ingin menemui bosnya yang memang tidur di ruangannya.
"Sudah nu."ucap Sela sambil tersenyum.
"Sudah sehat emang?" Tanya Banu.
"Sudah, gak mungkin kan aku maksain kerja kalo belum benar—benar sehat."ucap Sela.
Banu hanya mengangguk mendengar jawaban Sela, lalu mereka masuk secara bersamaan ke dalam ruangan bosnya itu.
Bryn suka sex bebas, nnti pasti mudah dia dng Laura krn sama sama Dr luar negri yg menganut sex bebas.