NovelToon NovelToon
MADU YANG KU NAFKAHI

MADU YANG KU NAFKAHI

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Suami Tak Berguna / Selingkuh / Romansa
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasri Ani

Mursyidah Awaliyah adalah seorang TKW yang sudah lima tahun bekerja di luar negeri dan memutuskan untuk pulang ke kampungnya. Tanpa dia tahu ternyata suaminya menikah lagi diam-diam dengan mantan kekasihnya di masa sekolah. Suami Mursyidah membawa istri mudanya itu tinggal di rumah yang dibangun dari uang gaji Mursyidah dan bahkan semua biaya hidup suaminya dan juga istrinya itu dari gaji Mursyidah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CERITA DUA SAHABAT

Mursyidah tertegun ketika menyadari jika Kinasih ternyata sedang menangis. Sahabatnya itu beberapa kali mengusap wajahnya yang basah oleh airmata.

"Asih apa pertanyaanku menyinggungmu?"

Mursyidah menyentuh lembut punggung tangan Kinasih yang masih menunduk dan terisak. Kinasih menggelengkan kepalanya, tapi sungguh dia tidak bisa menghentikan tangisnya. Setiap ada yang menanyakan tentang keberadaan suaminya, hatinya kembali terasa sedih. Kinasih merasa sulit untuk berkata-kata.

"Suamiku sudah meninggalkanku saat aku melahirkan. Dia pergi begitu saja tanpa sepatah katapun. Anakku nggak punya bapak Al, bapaknya menolaknya. Dia ditinggalkan sebelum dia terlahir ke dunia, " ujar kinasih sambil terisak.

Mursyidah diam mendengarkan Kinasih yang bercerita sambil menangis.

"Coba tenang dulu Asih, ceritakan pelan-pelan. Aku belum paham apa yang kamu maksudkan. Apa maksudnya bapaknya pergi meninggalkannya? Apa bapaknya meninggal?" tanya Mursyidah pelan dan hati-hati.

"Suami Asih itu lelaki tidak bertanggung jawab. Mana pantas dia disebut suami, jika meninggalkan istrinya saat susah dan kesakitan. "

Mbok Sarni ikut menimpali. Terlihat sekali jika dia sangat kesal dan marah sama lelaki yang menjadi suami Kinasih.

"Al, tidak usah kita bahas lagi ya, tentang lelaki itu. Mengingatnya hanya membuatku sakit. Aku sudah bahagia dengan anakku sekarang. Biarlah dia pergi kemana saja aku tidak peduli. Sekarang bagaimana kabarmu kapan kamu pulang. Mas Gunadi

memperlakukan kamu dengan baik?

"Aku pulang lima hari yang lalu. Mas Gunadi belum tau aku pulang, kenapa kamu bertanya seperti itu? Apa kamu tau jika suamiku itu menikah lagi?"

"Jadi kamu sudah tau Al? Apa kamu pulang karena itu?"

"Ya, aku tau semuanya dari mbok Jah dan Aini. Aku juga baru saja dari rumah mas Gunadi dan bertemu dengan istri suamiku itu, tapi aku pulang bukan karena itu. Kebetulan saja aku ingin pulang."

"Aliya, kamu nggak berbohong? Kamu beneran ketemu sama istri suami kamu?"

Kinasih menatap tidak percaya. Mursyidah menganggukkan kepalanya.

"Ya, aku baru saja bertemu dengannya bahkan kami sempat mengobrol lama tadi," sahut Mursyidah. Wajahnya terlihat tegar saat mengatakan itu, tapi dalam hatinya dia begitu terluka.

"Jadi kamu menerima pernikahan suamimu itu?

Kamu mau dimadu?" Kinasih menatap dalam mata Mursyidah, terlihat luka dan kesedihan di sana.

"Asih mana ada perempuan yang mau dimadu, jarang sekali. Satu dalam seribu. Kamu masih beruntung dibandingkan aku. Dia hanya pergi meninggalkan kamu, bisa saja suatu saat dia kembali dan kalian bersama lagi. Aku, aku diduakan Asih, diduakan! Dia berselingkuh di belakang ku. Dia mengkhianati kepercayaanku Asih. Dia pengkhianat, aku tidak percaya lagi padanya, a aku..."

Tangis Mursyidah seketika pecah, dia tidak sanggup berkata-kata lagi. Kesedihan yang dia sembunyikan akhirnya tidak bisa ditahan lagi. Air matanya mengalir deras, membawa serta segala kesedihan dan kekecewaan yang telah lama dipendam. Mursyidah merasa lemah, tidak bisa menahan emosi lagi. Tangisnya itu adalah luapan dari rasa sakit hati yang telah lama dipendam, dan sekarang akhirnya bisa dibebaskan.

Kinasih membawa Mursyidah ke dalam pelukannya.

Wanita itu turut menangis bersama Mursyidah.

"Aku akan menuntut cerai dari mas Gunadi, tapi tidak sekarang. Biarlah sementara ini aku bermain-main dulu dengan mereka. Tidak satupun dari mereka yang tau jika aku pulang, mas Gunadi maupun ibu dan saudara-saudaranya. Aku benar-benar merasa dikhianati oleh mereka. Aku benci mereka Asih, aku benci."

Mursyidah terisak dibahu Kinasih yang juga sama-sama menangis. "Kamu lebih beruntung dari aku Asih, kamu lebih beruntung..."

"Sama saja Aliya... kamu tidak tau bagaimana kisahku yang sebenarnya. Suamiku itu ternyata tidak pernah mencintaiku. Dia mencampakkan ku. Aku tidak bisa menceritakan semuanya padamu nanti akan menjadi bebanmu saja," ucap Kinasih melerai pelukannya. Saat itu mbok Sarni datang dengan segelas air putih dan diletakkannya di meja kecil yang ada di depan Mursyidah.

"Kalian berdua itu sama saja, sama-sama ditinggal oleh lelaki yang kalian cintai dan percayai. Tidak perlu kalian tangisi lelaki seperti itu. Mbok percaya kalian bisa bangkit. Aliyah... mbok lihat kamu sudah sangat berubah, tolong bantu Kinasih agar bisa seperti kamu. Lihatlah dia sangat terpuruk sejak ditinggalkan suaminya. badannya sangat kurus karena selalu memikirkan suaminya itu. Mbok ingin kalian berdua bahagia, jangan mau lagi ditipu lelaki. kalian adalah anak gadis mbok yang baik dan cantik, kalian tidak pantas untuk disakiti. ayo bangkit nduk."

Mbok Sarni merangkul Mursyidah dan Kinasih. Kedua sahabat itu kembali menangis di bahu mbok Sarni. Mereka tidak lagi bercerita, mereka menangis dalam diam mendengarkan segala nasihat dari bibir mbok Sarni.

"Sejak kapan kamu tau jika mas Gunadi menikah lagi?" tanya Mursyidah setelah suasana hati mereka tenang. Sudah tidak ada lagi tangis sedih yang memilukan. Saat ini mereka sudah duduk di kursi kayu yang ada di ruang tamu. Kursi itu sudah sangat usang dan mulai lapuk.

"Sudah lama sekali... Nggak sampai enam bulan kamu bekerja, aku dengar dia menjalin hubungan kembali dengan mantannya ketika di SMA dulu. Mereka nggak lama pacaran langsung nikah. Setahun kemudian suamimu memboyong istrinya itu ke rumah kalian setelah berhasil menyingkirkan Amar. Awalnya Amar kan dititip di rumah ibumu dulu."

Mursyidah mengangguk. Amar anaknya memang dititipkan di rumah ibu Mursyidah karena anaknya itu sering menangis saat teringat dirinya dan atas ijin Mursyidah anaknya itu tinggal di rumah neneknya alias ibu Mursyidah. Di sana Amar lebih betah dan tidak rewel. Tidak lama kemudian Gunadi memasukkan Amar ke pesantren.

"Aku sudah mengunjungi Amar ke pesantren, dia nyaris tidak mengingat wajahku."

"Iyalah... dulu dia, asih kecil dan lagi pula kamu sekarang sudah banyak berubah. Kamu sangat cantik dengan kulitmu yang outih dan bersih sekarang. pasti biaya perawatannya mahal ya. Ajaklah aku kerja di luar juga Al," pinta Kinasih.

"kamu mau kerja di luar? Aku malah tidak ingin meneruskan kontrak, dua bulan lagi kontrak aku habis. Aku mau tinggal di kampung saja."

"Dua bulan lagi kontrakmu habis? kok tanggung amat kamu pulang? apa karena suamimu atau karena kabar ibumu yang meninggal mendadak?"

"Bukan... aku ahanya ingin berlibur," jawab Mursyidah sambil tertawa kecil.

"Berlibur kamu bilang? Memang beda ya orang kalau sudah punya duit, tanggung banget kamu pulang sebentar lalu balik lagi dan dua bulan kemudian pulang lagi," cerocos Kinasih seolah mengomeli sahabatnya tersebut.

Mursyidah kembali tertawa dan menceritakan sebab kepulangannya yang hanya sebentar. Kedua sahabat itu kembali bercerita mengenang masa lalu mereka. Sesaat mereka lupa dengan kesedihan yang mereka rasakan.

"Oh ya anakmu tadi mana?"

Kepala Mursyidah celingak-celinguk melihat setiap sudut di ruang tamu yang sempit itu.

"Itu di depan sama Mas Nuy," tunjuk Kinasih dengan dagunya ke arah depan rumah.

"Oh aku lupa, aku ada sedikit oleh-oleh buat kamu dan semuanya." Mursyidah bangkit dari duduknya dan berjalan keluar mengambil goodi bag yang dia taruh di atas balai-balai bambu yang ada di depan rumah.

"Tapi buat anakmu nggak ada nih, soalnya aku kan belum tau kalau kamu sudah punya anak. Eh iya namanya siapa?" Mursyidah menyodorkan tas yang sama dengan tas yang diberikannya pada Astuti istri Gunadi. Mursyidah memang sengaja membuat dua bingkisan itu agar Astuti tidak curiga saat wanita itu menjadi respondennya.

"Namanya Cahaya. Aku memberi nama itu karena dialah yang menjadi cahaya aku saat aku benar-benar terpuruk dan duniaku benar-benar gelap." Mursyidah manggut-manggut mendengarkan penjelasan Kinasih.

"Nanti sebelum aku balik ke Arab kita main dulu ke kota ya, belanja kebutuhan Cahaya. Aku mau --"Mursyidah tidak meneruskan kalimatnya karena Kinasih sudah menubrukkan diri padanya.

"Aliya maafkan aku Al,,, maafkan aku," lirih Kinasih di telinga Mursyidah.

Mursyidah yang tidak mengerti dengan maksud sahabatnya itu mengerutkan keningnya, sesaat kemudian mengurai pelukan mereka.

"Loh kenapa kamu minta maaf?" tanyanya bingung. KInasih mengeleng pelan.

"kamu baik sekali Aliya, aku sudah banyak merepotkanmu. Mungkin tanpa aku sadari aku membuatmu kecewa." Kinasih berbicara seperti bergumam pada diri sendiri.

"Iihh... kok kamu ngomong kayak gitu sih. Oh ya ini ada sedikit uang buat nambah-nambah beli susu cahaya." Mursyidah memberikan dua lembar uang berwarna merah pada kinasih yang membuat wanita itu kembali menangis.

"Maafkan aku Aliya," katanya sambil menggenggam tangan Mursyidah. Awalnya Kinasih menolak pemberian Mursyidah, tapi karena paksaan Mursyidah dia akhirnya menerima juga.

1
Siti Zaid
Author..terima kasih selalu update ceritanya berkali2...cerita makin menarik..kakak tunggu terus sambungan cerita nya...🤭
Hasri Ani: heheee makasi kembali sudah mampir... 😁😁
total 1 replies
Siti Zaid
Malangnya mursyidah bersuamikan Gunadi..sepatutnya dia merasa bimbang dan risau akan keselamatan mursyidah..malah harta warisan yg difikirkan😠benar2 benalu siGunadi
Ma Em
Gunadi bkn nya sedih mendengar kabar bahwa Mursydah kecelakaan dan meninggal eh malah senang karena akan dapat warisan , tdk taunya Mursydah nya msh sehat segar bugar tambah cantik lagi pasti Amar akan menyesal .
CB-1
semakin menarik ceritanya..makasih author cantik sehat slalu biar makin banyak update nya
Hasri Ani: aamiin.. semoga suka dengan cerita nya😁😁
total 1 replies
CB-1
penasaran apa yg di sembunyikan kinasih
Siti Zaid
Author..terima kasih sudah update berkali2..terbaiklah👍👍👍
Hasri Ani: makasih kembali sudah mampir say... 😁😁
total 1 replies
Siti Zaid
Betapa tidak tahu malu Astuti..sudah rampas suami mursyidah..malah duit hasil titik peluh mursyidah pun dia nak juga..dasar benalu...😠
N Wage
semangat Thor...kutunggu lanjutannya.
N Wage
TOP👍👍👍👍♥️♥️♥️
aku suka cerita halu yg realitis.
N Wage
dan cahaya adalah anak Gunadi yg gak diakui oleh Gunadi.
N Wage
apakah Kinasih pernah selingkuh sama Gunadi?
Ma Em
Bagus Mursydah kamu jgn tertipu lagi sama suamimu yg mokondo itu Mursydah cuma di porotin duitnya doang untuk kasih menyenangkan istri mudanya juga keluarganya , balas semua perbuatan Gunadi yg sdh membohongimu Mursydah buat si Gunadi menyesal .
Hasri Ani: sabar saaayyy sabaaar🤭🤭🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Geram banget pada Gunadi..bohong terus ya hidupnya sekarang..takut ketahuan...sayang semua kelakuan busuknya sudah diketahui sama mursyidah...
Siti Zaid
Terima kasih author selalu update ceritanya...👍👍👍penasaran apakah ada rahsia yg disembunyikan kinasih..
Siti Zaid
Nyaris ketahuan sama Gunadi..kalau ketahuan bisa2 nya gagal rancangan mursyidah...
Ma Em
Sudah tdk sabar Thor Mursydah bertemu dgn Gunadi setelah melihat Mursydah cantik pasti Gunadi kaget , tapi Mursydah tetap hrs cerai sama Gunadi biar Mursydah berjodoh dgn ayah temannya Amar 😄😄
Hasri Ani: 🤣🤣🤣ketika jodoh diatur netizen🤣🤣🤣.. hehehe makasi sudah mampir semoga tetap suka ceritanya..
total 1 replies
Siti Zaid
Author ditunggu lanjutannya ya..nak lihat bagaimana mursyidah membalas sakit hatinya pada suami dan juga madunya😠
Hasri Ani: makasi say sudah mampir.. sehat selalu
total 1 replies
Siti Zaid
Terima kasih author sudah update beberapa episode lagi👍👍👍
Siti Zaid
Mursyidah..perempuan yg dikhinati itu harus kuat dan tabah..bangunlah dan balas semua perbuatan suami mertua dan madu mu itu...biar mereka menyesal kerana telah mengkhanati kamu😠
Siti Zaid
Cerita yg menarik..author anda hebat kerana bisa bikin cerita bisa bikin hati panas bila membacanya..terbaik👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!