NovelToon NovelToon
Arjuna Bopo Istimewa

Arjuna Bopo Istimewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Keluarga / Spiritual / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:172.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Kisah ini adalah kelanjutan dari Novel Bopo Kembar Desa Banyu Alas.
Di sini, Author akan lebih banyak membahas tentang Arjuna Jati Manggala, putra dari Arsha dan Raina yang memiliki Batu Panca Warna.
Batu Panca Warna sendiri di percaya memiliki sesuatu yang istimewa. 'Penanda' Bopo ini, barulah di turunkan pada Arjuna setelah ratusan tahun lamanya. Jadi, Arjuna adalah pemegang Batu Panca Warna yang kedua.
Author juga akan membahas kehidupan Sashi, Kakak Angkat Arjuna dan juga dua sepupu Arjuna yaitu si kembar, Naradipta dan Naladhipa.
Beberapa karakter pun akan ada yang Author hilangkan demi bisa mendapatkan fokus cerita.
Agar bisa mengerti alurnya, silahkan baca terlebih dahulu Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades dan juga Novel Bopo Kembar Desa Banyu Alas bagi pembaca yang belum membaca kedua Novel tersebut.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Pengelihatan

Cedera yang dialami Sandi akibat pukulan Arjuna, untungnya tak terlalu parah. Dokter hanya perlu melakukan proses Reduksi Tertutup yaitu mengembalikan posisi tulang ke tempat semula tanpa melakukan sayatan.

Kedua orang tua Sandi pun tak menuntut apa - apa karena memang kejadian ini berawal dari kesalahan Sandi setelah melihat vidio rekaman kejadian. Meski begitu, Arsha tetap menanggung biaya pengobatan Sandi sampai sembuh.

Setelah selesai dengan urusan di Rumah Sakit, mereka pun segera pulang ke Rumah. Sesampainya di rumah, Arjuna tentu mendapatkan khutbah panjang dari Ayah, Bopo dan juga Yang Kungnya. Mereka kembali mengingatkan mengenai kekuatan Arjuna yang tidak biasa.

"Kamu harus lebih mengontrol kekuatanmu ya, Nang. Jangan sampai kelepasan." Pesan Abimanyu pada cucunya.

"Iya, Kung. Aku gak sengaja kok, Kung. Kalo sengaja, paling udah di makamin dia sekarang." Jawab Arjuna.

"Astaghfirullah. Lambene Arjuna. (mulutnya Arjuna.)" Kata Arsha.

"Jangan suka manas - manasin orang juga, Nang. Kalau kamu gak iseng kayak gitu, pasti Sandi gak akan emosi. Kamu juga, udah tau dia suka sama Mbakmu, malah sengaja kamu ganggu seperti itu." Kata Aksa.

"Ish! Bopo kayak gak tau rasanya ngisengin orang aja. Seneng to?" Sahut Arjuna yang membuat Abimanyu tertawa.

"Lagian Mbak Aci juga gak mau sama dia loh, Po. Dia aja yang kurang kerjaan, ngejer - ngejer Mbak Aci terus. Dasar gak tau malu, padahal udah di tolak berkali - kali juga sama Mbak Aci." Gerutu Arjuna yang membuat tiga pria di hadapannya tersenyum - senyum.

"Maksudnya kan bisa di bicarain baik - baik, Nang. kalo emang kamu mau jagain Mbakmu biar gak di gangguin terus, ya di tegur baik - baik. Bukannya malah kamu panas - panasin dengan manggil Sayang, terus ngerangkul - rangkul gitu." Kata Arsha.

"Lah, emang aku gak boleh rangkul - rangkul Mbakku sendiri? Dia aja yang otaknya cetek. Harusnya kan cari tau dulu aku nih siapa, sebelum ngelabrak. Baru tak rangkul aja dia udah kepanasan, gimana kalo Mbak Aci tak cium di depan dia coba?" Sergah Arjuna.

"Layakno selalu menang lomba debat. Ada aja jawabannya." Kata Aksa sambil geleng - geleng kepala.

"Wes... Uwes... Iki mengko lak malah do udur - uduran dadine. (Sudah... Sudah... Ini nanti malah jadi pada bantah - bantahan.)" Kata Abimanyu yang melerai.

"Kurang - kurangin isengmu yo, Nang. Kalo mau iseng, isengin Bopo sama Ayahmu aja itu." Kekeh Abimanyu.

"Romo ini kok malah mau numbalin anaknya, to? Udah tau cucunya iseng gak ketulungan gitu kok." Protes Arsha.

"Ya itu, perpaduannya Agil, Arsha, Aksa, sama Raka." Ujar Abimanyu.

"Bendino enek wae polahe sing nggawe mbun - mbunan meh mbeledos. (Tiap hari ada saja tingkahnya yang bikin ubun - ubun hampir meledak.)" Imbuh Arsha yang membuat putranya cengar - cengir.

...****************...

Hari itu, di Sekolah sedang di adakan pemilihan Ketua OSIS baru. Tiga kandidat calon Ketua OSIS yang sudah lulus seleksi pun sudah melakukan kampanye pada Minggu lalu. Semua siswa dan guru di wajibkan untuk ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi sekolah ini.

Setelah pemilihan yang di lakukan layaknya pemilu itu selesai, panitia yang merupakan pengurus OSIS lama itu langsung melakukan proses hitung suara. Hampir semua siswa dan dewan guru berkumpul di GSG sekolah untuk melihat proses perhitungan suara.

Arjuna, yang menjadi salah satu kandidat calon Ketua OSIS itu tampak duduk dengan tenang melihat perhitungan suara yang sedang berlangsung. Detik - detik paling menegangkan pun berlangsung, panitia mulai menghitung jumlah yang di dapat para kandidat.

"Baiklah, kami akan mengumumkan siapa kandidat yang mendapatkan suara terbanyak dan akan menjadi ketua OSIS periode selanjutnya." Ujar Meta yang menjabat sebagai Sekretaris OSIS.

"Calon Ketua OSIS pada periode selanjutnya akan di emban oleh, Arjuna Jati Manggala dengan perolehan suara sebanyak empat ratus delapan belas suara dari tujuh ratus dua puluh mata pilih."

Sorak Sorai dan tepuk tangan pun menggema di GSG sekolah. Mereka memberikan selamat pada Arjuna yang terpilih menjadi Ketua OSIS periode selanjutnya. Arjuna pun memberikan sambutan dan mengucapkan terima kasih pada semua siswa dan dewan guru yang sudah mempercayakan amanah itu padanya.

Beberapa hari setelah acara pelantikan Ketua OSIS di laksanakan, Arjuna memulai program kerjanya bersama para pengurus OSIS lainnya. Beberapa hari ini pun ia di sibukkan dengan berbagai macam rapat untuk saling berkoordinasi dengan organisasi - organisasi lain yang ada di sekolahnya.

"Mbak Aci, aku rapat lagi hari ini. Mbak Aci mau pulang atau nungguin aku?" Tanya Arjuna.

"Mbak Aci pulang duluan bareng Dina ya, Dek. Capek banget rasanya hari ini." Kata Sashi.

"Yaudah. Aktifin gps nya, biar bisa aku lacak." Pinta Arjuna.

Seperti biasa, Arjuna akan terus mengawasi keberadaan Sashi dengan GPS yang ada di hapenya juga dengan GPS yang ada di alam.

"Udah." Jawab Sashi.

"Oke, Sip!" Kata Arjuna setelah memastikan ia bisa melacak keberadaan Mbaknya itu.

"Dina, aku nebeng, ya." Pinta Sashi saat melihat Dina di parkiran.

"Oke, dengan senang hati." Jawab Dina.

"Pak Ketos ada rapat, ya?" Tanya Dina pada Arjuna.

"Iya, Mbak." Jawab Arjuna.

"Aku titip Mbak Aci ya, Mbak." Pinta Arjuna kemudian.

"Oke, tenang aja. Tak jagain Sayangmu." Ledek Dina yang membuat Arjuna tertawa.

"Makasih, Mbak Din." Ucap Arjuna.

"Hati - hati, Mbak. Kabarin kalo udah sampe." Kata Arjuna sambil menyalami Sashi.

"Ish! Kamu kan bisa ngelacak lewat GPS to, Jun." Sahut Sashi.

"Tinggal ngechat atau kirim voice note, apa susahnya sih, Mbak. Gak tak suruh melindungi dunia juga." Omel Arjuna.

"Lha terus, kamu nyambungin gps hapeku buat apa?" Tanya Sashi.

"Ya buat ngelacak dimana Mbak Aci." Jawab Arjuna.

"Ya dari situ kan kamu bisa tau kalo aku udah sampe di rumah apa belum." Kata Sashi.

"Ya Allah tinggal ngetik dua kata aja ya gak mau to? Satu kata kalo gak. SAMPE, gitu aja." Gerutu Arjuna. Dina sendiri hanya bisa terkekeh geli melihat perdebatan kakak beradik itu.

"Ish, iya - iya." Kata Sashi yang mengalah pada akhirnya.

"Nah, gitu dong, Sayangku." Goda Arjuna.

Arjuna pun memandangi Sashi dan Dina yang berlalu hingga keduanya tak nampak lagi dari pandangannya. Tak lupa, ia juga mengirim anak buahnya untuk mengawasi Sashi. Setelah itu, barulah ia pergi ke sekretariat OSIS untuk memulai pekerjaannya.

Saat sedang memimpin rapat, tiba - tiba Arjuna melihat sebuah pohon yang tumbang di benaknya.

"Aaaaa!" Teriakan suara yang ia kenali itu pun terdengar jelas di telinganya.

"Astaghfirullah." Lirih Arjuna yang membuat semua rekannya memandang ke arahnya.

"Kenapa, Jun?" Tanya Danang, wakilnya.

"Gak apa - apa." Jawab Arjuna. Ia pun mencoba untuk kembali fokus pada rapatnya.

Tak lama, bayangan kejadian itu pun kembali muncul di benaknya. Teriakan yang sama pun kembali terdengar jelas di telinganya.

"Astaghfirullah, ya Allah." Ujar Arjuna untuk yang kedua kalinya.

"Kamu sakit, Jun? Pulang aja kalo sakit." Kata Danang yang nampak heran dengan tingkah Arjuna.

1
Nurlaila Elahsb
emang the best lah Poko na author ku lanjut dong Thor 😊
la💪
gue sedih bukan karan mbak aci tapi gue sedih kenapa author baik mau bonus updetenya gak dari kemarin"😭😭🤣 jangan hari ini doang thor baiknya besok" juga dong minimal 4x up gitu🤣🤣
FDS: Takut jari2 gemoy Author jadi kurus, Kak 😭
total 1 replies
yunita
lnjutttt yg byk thorrr
Rusi Rusi
next thor
Priyatin
lah KLO ini mewek ke campur mesam mesem thor😄😄😄
Leli Suryani
hahaha terimakasih kk up nya😁
adning iza
terharu bangett🥺🥺🥺🥺🥺
adning iza
smoga shasi ttep ceria spert biasa
sumarni marni
jadi sedih kak tapi seneng sama keluarga anak anak pak karto
daimond.
lanjut
FDS: matur suwun 🙏
total 1 replies
Atik Kiswati
moga2 mbak aci gk sedih2 lg ya....anggap aja gk ada apa2....
TS
masih aja,,,,nangis thur,,,,boleh tambah lagi up,,😭
FDS: ganti author yg nangis kejer kalo minta tambah lagi 😭
total 1 replies
Yuliana Tunru
klga bopo banyu alas mmg the best soal kasih sayabg aplg aci cucu oertaman romo smoga aci tqk pernah ingin oergi jg ttp sayang klga
dik sugiyantoro
jgn sedih terus. semua keluarga tetap sayang sama aci. dan Aci tidak akan pernah pergi ningalin keluarga yg merawatnya sejak bayi walau keluarga kandungnya datang mencarinya.
dapurAFIK
peluk sayang buat mbak Aci 🤗
Ita Xiaomi
Mbak Aci tetap ceria ya. Sayang mbak Aci banyak-banyak.
dzaky ej
/Cry/
Ita Xiaomi
Arjuna selalu bs membuat suasana kembali ceria.
Ita Xiaomi
Betapa sayangnya ayah dan seluruh keluarga ama mbak Aci. Jgn sedih ya mbak Aci tetap bahagia.
Ita Xiaomi
Mbak Aci 😭😭😭. Semua sayang mbak Aci.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!