Kris selalu di bully disekolahnya karena tak hanya lemah dan anak panti tapi juga memiliki wajah dibawah rata-rata. Suatu hari ia mendapatkan sistem pilihan, dia harus memilih satu dari dua pilihan setiap harinya. Mampukah Kris menjadi orang kuat dan kaya raya seperti impiannya dengan adanya sistem ditubuhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irfan Sajilie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Pacar
''kami sudah memilihnya'' ucap salah satu gadis menghampiri Kris yang asik memainkan ponselnya.
''hhmm aku bayar dulu'' angguk Kris dan kembali menuju meja pembayaran.
''berapa?'' tanya Kris.
''375 juta rupiah'' jawab si pelayan kasir hingga membuat kedua gadis itu melotot sedangkan Kris santai saja lalu mengeluarkan kartu ATM-nya.
''nih'' kris menyodorkan keenam paper bag kepada keduanya.
''mau beli apa lagi? nanti aku bayarin lagi'' kembali Kris menawarkan diri sehingga keduanya girang.
''beneran?'' kembali kedua gadis itu bertanya.
''hhmm'' angguk Kris.
''ayo ikut kami'' gegas keduanya menarik tangan Kris dan menggandengnya sehingga kris saat ini diantara kedua gadis cantik itu.
Meskipun sekarang Kris tau ia dimanfaatkan oleh kedua gadis yang saat ini menggandengnya namun Kris juga sama, Kris juga memanfaatkan keduanya untuk menjadi mesin pengganda uangnya.
Mereka bertiga pun memasuki sebuah toko tas bermerek.
Seketika kedua gadis itu mendekati semua tas yang menarik perhatian mereka sedangkan Kris lagi-lagi duduk di sofa yang tersedia.
''boleh ambil dua nggak?'' tanya salah satu gadis.
''ambil sepuluh pun tak masalah'' jawab Kris sambil melihat notifikasi masuk yang memberitahunya bahwa ada saldo masuk sebesar 1 milyar 875 juta rupiah.
'sudah hampir 2 milyar hahahaha' batin Kris tertawa terbahak-bahak, ia tak menyangka mencari uang akan segampang ini kalau memiliki sistem.
Jawaban santai Kris tak hanya mengejutkan kedua gadis yang datang bersama Kris tapi juga mengejutkan para penjaga toko dan para pegunjung toko lainnya.
''beneran boleh ambil sepuluh?'' tanya gadis satunya.
''hmm'' Kris kembali berdehem dan mengangguk.
Sontak kedua gadis itu memilih sepuluh tas lalu membawanya menuju meja kasir.
''kami sudah selesai memilih'' ucap salah satu gadis sambil menarik ujung baju Kris.
Kris segera berdiri lalu menuju meja kasir dan bertanya.
''berapa?''
''totalnya 1,3 milyar tuan'' jawab si penjaga kasir hormat sebab melayani tamu besar.
'nggak sampai 1,8 milyar' batin Kris sedikit kecewa.
''karena kalian sudah melayani mereka berdua, ambillah masing-masing satu'' ucap Kris pada kelima penjaga toko sehingga membuat mereka senang bukan main sedangkan pengunjung lainnya gigit jari.
''jadi berapa semuanya?'' tanya Kris kembali.
''1,9 milyar tuan'' jawab si penjaga kasir dengan senyum manisnya bahkan mengerling nakal pada Kris hingga membuat kedua gadis yang datang bersama Kris mendelik.
Kris kembali mengeluarkan kartu ATM-nya dan dalam sekejap semuanya terbayar.
''terima kasih tuan, lain kali berkunjung lagi'' kelima penjaga toko itu mengantarkan kepergian Kris dan kedua gadis yang sejak tadi terus menempel pada Kris.
''haus nggak? kita minum dulu yuk lalu lanjut belanja lagi'' ajak Kris.
''belanja lagi'' beo keduanya dengan mulut yang menganga.
''hmm belanja lagi, kalian tak mau? padahal aku mau membelikan kalian sepatu dan kosmetik'' tanya Kris.
''mau, tentu saja kami mau. Tapi sebelum itu biarkan kami mengatur semua barang ini ke mobil dulu, tunggulah kami di resto itu'' tunjuk salah satu gadis pada restoran termahal yang ada di mall.
''baiklah aku tunggu kalian disana'' Kris segera berjalan memasuki restoran itu dan kedua gadis itu berlari menuju parkiran mobil.
''kok lama sekali, jangan bilang kalau mereka kabur'' ucap Kris karena sudah lima belas menit namun keduanya belum balik juga, namun kris tak mempermasalahkannya sebab uang di ATM-nya sudah berubah menjadi 9,5 milyar.
Saat Kris ingin memesan makanan sendiri karena berpikir kedua gadis itu sudah kabur, masuklah kedua gadis itu dan segera menghampiri Kris dengan senyum menawan mereka.
''kukira kalian kabur'' celetuk Kris.
''iisshhh kami tak akan kabur'' sahut keduanya.
Lalu mereka memesan banyak makanan.
''kita belum kenalan, aku Luna dan dia Desi'' ucap gadis yang memilki rambut panjang.
''haiii'' sapa desi, Desi memiliki rambut pendek.
''aku Kris'' jawab Kris.
Lalu ketiganya terlibat percakapan yang menyenangkan hingga makanan yang mereka pesan datang.
''tunggulah disini, aku mau bayar dulu'' ucap kris lalu segera menuju meja kasir.
''meskipun nggak tampan tapi kantongnya memang tebel'' ucap Lina sambil melihat kearah Kris.
''betul itu, bahkan tubuhnya sangat berotot'' Desi tak kalah terpukaunya dengan Luna.
''bagaimana menurutmu Des?'' tanya Lina.
''kalau kamu nggak mau, maka dia buatku saja'' jawab Desi.
''enak aja, aku juga mau tau'' kesal Luna.
''kalau begitu dia milik kita, sepakat?'' tanya Desi.
''sepakat'' jawab luna lalu keduanya berjabatan tangan.
Mereka berdua akhirnya sepakat berbagi Kris dan akan melayaninya bersama-sama. Meskipun Kris tak tampan tapi Kris sangat sopan dan royal, hal itulah yang membuat Luna dan Desi menyukainya.
''ayo pergi'' ajak Kris pada keduanya.
Gegas keduanya segera menggandeng Kris seperti sebelumnya namun kali ini lebih dekat lagi sehingga pergelangan tangan Kris bergesekan dengan gunung kembar keduanya.
Melihat Kris yang tak mengambil kesempatan membuat keduanya semakin senang dan menyukai Kris.
''mau kemana lagi, beli sepatu dulu atau beli yang lainnya. Misalnya mobil?'' tawar Kris hingga membuat Luna dan Desi berhenti berjalan.
''kenapa berhenti?'' tanya Kris heran.
''kamu mau beliin kami mobil?'' tanya Lina dan diangguki Desi.
''hmm kalau kalian mau sih'' angguk Kris.
''aaahhhhh mulai sekarang kamu adalah pacar kami'' teriak Lina dan Desi.
''jadi pacar kalian'' beo Kris.
''hmm jadi pacar kami, apa kamu sudah memiliki pacar?'' tanya Desi sedih.
''aku nggak punya pacar, tak ada yang mau memiliki pacar jelek sepertiku'' geleng Kris.
''kami mau kok, ya kan Desi'' Luna mencari pembenaran dari Desi.
''betul itu, bahkan kami mau menjadi istri kamu'' ucap Desi sambil mengayun-ayunkan tangan Kris dengan malu-malu.
''sepertinya kita belum bisa menikah deh sebab aku masih pelajar, setelah lulus nanti aku akan menikahi kalian kalau kalian masih mau denganku'' jawab Kris, tentu saja Kris mau memiliki dua istri yang cantik seperti Luna dan Desi. Memang mereka matrealistis namun hampir semua wanita seperti itu karena mereka memang membutuhkan uang untuk mempercantik diri.
''beneran ya janji'' ucap Luna.
''janji'' angguk Kris.
"yeayyyy" girang keduanya.
Setelahnya mereka bertiga menuju toko sepatu dan lagi-lagi Kris membelikan sepuluh pasang sepatu dan high heels untuk keduanya. Kali ini Kris membayar 2 milyar rupiah.
Senyum Kris kembali terbit saat ada saldo 10 milyar rupiah yang masuk kedalam rekeningnya.
'hahaha benar-benar panen duit' batin Kris tertawa terbahak-bahak.
''mau kemana lagi sayang-sayangku?'' tanya Kris sambil merangkul keduanya.
''toko kosmetik'' jawab Luna dan Desi sambil menunjuk sebuah toko kosmetik.
''oke mari kita belanja lagi'' angguk Kris hingga membuat Luna dan Desi tertawa.
''ambillah sepuasnya sayang-sayangku, kalau perlu stok hingga tahun depan'' titah Kris hingga membuat keduanya bersorak lalu memilih banyak kosmetik yang mahal-mahal.
Beberapa saat kemudian ketiganya keluar dari toko kosmetik dengan tas belanjaan yang cukup banyak hingga membuat beberapa gadis yang melihatnya iri.
''kalian kesini naik apa?'' tanya Kris.
''kami kesini pakai mobil kakaknya Luna'' jawab Desi dan diangguki oleh Luna.
''kalau begitu ayo kita ke showroom mobil, akan kubelikan kalian mobil sebagai hadiah hubungan kita'' ajak Kris hingga membuat keduanya senang bukan kepalang.