NovelToon NovelToon
Saya Alona

Saya Alona

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Alona gadis introvert yang mulai merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya ketika bertemu dengan Vier pemuda tegas yang cuek di tempat tugasnya didaerah terpencil. Di daerah perbatasan Indonesia dan Kalimantan.
Apakah cinta seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan seorang perwira angkatan darat yang tegas dan cuek bisa terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Tugas Kapten Vier Berakhir

Hasil penyerbuan perompak pimpinannya yang sempat mau melarikan diri bersama Luca sudah tertangkap dengan tembakan dikaki. Dengan pengawalan ketat tersangka dibawa ke kota dan dimasukkan kedalam tahanan militer. Sedangkan orang asing yang meninggal akibat ledakan itu dan tidak memiliki identitas resmi dibawa ke kota dengan kantong - kantong jenasah.Mereka yang meninggal berjumlah tiga puluh orang. Terdiri dari pekerja khusus dan pengawal.

Penyerbuan perompak pada gudang yang katanya beroperasi mengelola kelapa sawit itu ternyata digunakan untuk membuat amunisi perang terdiri dari pistol dan bom. Kelapa sawit hanya sebagai pengalihan, agar diperiksa tidak ketahuan. Namun tetap ketahuan.

Suasana kampung sampan mulai normal lagi. Satu bulan sudah berlalu. Semua aktivitas sudah berjalan, yang kekebun pergi ke kebun. Yang mengelola sawah, dikelola dengan baik. Pemandangan kampung ini sangat asri. Enak dipandang mata.

Tugas Vier dan timnya sebenarnya sudah berakhir tahun lalu. Namun diperpanjang karena ada tugas penting penangkapan perompak. Atau bisa dikatakan jaringan mafia. Karena tugasnya sudah selesai, maka telegram dari pusat pasukan sudah harus ditarik dan akan ada pasukan yang baru. Vier bersedih karena dia harus berpisah dengan kekasihnya Dokter Alona yang masih enam bulan lagi bertugas.

"Mas, ngak mau ninggalin kamu dek."

"Adek juga ngak mau mas. Tetapi tugas mas sudah berakhir dan adek masih enam bulan lagi."

Kapten Xavier Anthonio mengecek daftar nama tentara penganti. Apakah ada lettingnya. Karena dia mau menitip kekasih hatinya. Kapten Christian Timotius adalah penganti tugas Vier di kampung sampan ini.

Sore hari Vier dan Alona berlari sore menikmati keindahan Alam. Mereka mengambil banyak gambar berdua sebagai kenang - kenagan. Rencananya sesampai di Jakarta Vier akan melakukan permohonan buat menikah, sambil menunggu Alona selesai kontrak. Dan dia rencana bersama kakak perempuannya akan ke Bali melambar Alona di orang tuanya.

Vier hanya memiliki kakak perempuan yang membesarkan dia sampai menjadi perwira tentara bersama nenek yang adalah pensiunan guru, sepeninggal mama mereka karena sakit yang diderita. Sedangkan papanya sudah menikah lagi dan memiliki satu anak perempuan. Vier dan kakaknya Saviera tidak akur dengan mama tiri mereka. Semenjak usia sekolah menengah pertama bagi Vier dan Sekolah menengah kejuruan atas kelas tiga bagi Saviera Anthonio mereka sudah tinggal bersama nenek mereka yang seorang guru. Opa Vier dan Saviera yang berkebangsaan Jerman sudah meninggal lama saat mama mereka masih usia sekolah dasar. Jadi kalau dibilang Vier ganteng karena ada turunan Jerman dari mamanya. Nenek Vier dan Saviera sudah meninggal waktu Vier sudah lulus sekolah militer.

Rumah minimalis yang merupakan warisan nenek mereka itu yang ditinggalin kakak perempuannya yang bekerja sebagai tenaga administrasi disebuah perusahaan pertelevisian swasta. Karena dia lulusan sekolah kejuruan informatika.

Satu minggu lagi pasukan baru dibawah pimpinan Kapten Christian Timotius sudah ada di lokasi di kampung sampan, otomatis Kapten Xavier bersama anggotanya akan ditarik ke pusat.

Seminggu ini Vier dan Alona habiskan waktu bersama. Mulai dari masak sampai makan bersama.

"Aduh yang mau berpisah. Sedih amat."

"Biarlah Cila, makanya jangan jomlo biar ada yang sayang dan jagain."

"Kamu juga jomlo."

"Sudah sesama jomlo jangan saling menyalakan."

"Kapten kalau menikah ingat kami ya."

"Pasti kalian akan diundang, karena saksi cinta kita hanya kalian. Terima kasih sudah mengerti kami. Saya masih menitip orang yang saya cintai ini lagi. Karena enam bulan dia akan disini bersama kalian."

"Baik Kapten. Aman bersama kami."

"Terima kasih."

Pasukan penganti sudah tiba di kampung ini di bawah pimpinan Kapten Christian Timotius. Upacara serah terima pun berlangsung. Kemudian pasukan dibawah pimpinan komadan Kapten Xaviera Anthonio berpamitan kepada masyarakat. Semua barang - barang mereka sudah dimasukan kedalam truk yang akan membawa pulang mereka.

"Enam bulan sangat lama dek, tidak bersama kamu. Jaga diri baik - baik ya. Aku mencintaimu dek." Vier mencium lembut bibir dan kening kekasihnya. Dan langsung memberi tanda berkat di kening pacarnya, hal yang sama dilakukan oleh Alona.

"Aku juga mencintaimu Xavier Anthonio." Mereka saling menatap dan memberi senyum.

"Ting, aku menitip kekasihku."

"Oke. Hati - hati di jalan."

"Selamat bertugas."

Kendaraan tentara yang membawa rombongan Kapten Xavier semakin jauh dan hilang dari pandangan mata. Selama tujuh jam tidak akan ada signal. Sehingga akan ada komunikasi jika mereka sudah tiba di kota. Kemarin sebelum rombongan Kapten Chris ke kampung ini, Vier sudah menitip berbagai macam belanjaan, termasuk snack kesukaan pacarnya. Total belanjaan Kapten Vier ada satu karton besar dan ternyata semuanya itu untuk dokter Alona.

Aktivitas Alona di puskesmas seperti biasa, ada warga kampung yang datang berobat dan dilayani. Kebanyakan mereka adalah orang - orang tua yang mengelu sakit tulang karena bekerja di ladang maupun di sawah. Mereka sudah tahu, setelah diberi suntikan vitamin, mereka akan bekerja seperti biasa. Kecuali jika sakitnya parah, maka Alona menganjurkan untuk istirahat sehari dua hari. Selesai mandi dokter Alona membuka kardus besar, yang Alona tidak tahu apa yang dibelanjakan oleh Vier.

"Besar amat dokter."

"Iya ini, ngak tahu ini Vier belanja apa saja." Waktu dibuka kebutuhan pribadinya seperti bodycare mulai dari mandi, membersihkan wajah, sampai rambut. Pembalut untuk enam bulan. Jajan - jajan, susu, kopi, gula, teh, kacang ijo sampai ke minyak goreng semua disediakan.

"Pantas dok, kardusnya besar. Kapten Vier suruh jualan tuh dokter." Alona tersenyum karena disitu sempat - sempatnya dia menyelipkan surat dan dilakban tutup.

Untuk Kekasih hatiku.

Mas tahu kamu tercukupi selama mas jauh darimu. Enam bulan lagi kita bertemu dan menjadi pasangan yang sah dihadapan Tuhan maupun negara.

Dengan penuh cinta

Xavier Anthonio.

Itulah isi surat cinta yang disi di amplop berwarna pink yang dia buat sendiri dari kertas berwarna pink. Alona tersenyum melihat usaha kekasih hatinya Kapten Xavier Anthonio yang super cuek dan kaku ternyata bisa romantis juga.

Selesai makan malam. Alona mendapat vidio call dari Vier yang sudah tiba di kota.

"Sudah makan sayang."

"Sudah mas. Mas baru tibakan? Jangan lupa makan ya."

"Iya sayang, Mas kangen."

"Kapan ke Jakarta?"

" Dua hari lagi dek. Mas masih urus tahanan kemarin yang sedang sidang. Mas besok jadi saksi."

"Tuhan sertai dan memberkati."

"Terima kasih ya dek. Mas tiba Jakarta langsung mengurus surat permohonan nikah dek. Biar ade datang semua sudah beres tinggal ade lengkapkan."

Semalam Vier dan Alona Vidio call sampai jam dua belas malam bersama Saviera kakak Vier. Mereka bercerita bertiga sangat akrab. Rencananya Alona di Jakarta akan tinggal bersama Saviera kakak Vier, sedangkan Vier di asrama selama mereka mengurus pernikahan.

Pukul enam pagi Alona baru terbangun, biasanya Alona yang paling pagi bagun.

"Selamat pagi dokter Alona calon istrinya Kapten Xavier Anthonio. Tumben lambat bangunnya."

"Lengkap amat, Nrp hafal ngak?"

"Kalau aku hafal, berarti calon istrinya aku dong. Kan lucu pisang makan pisang."

Kami semua tertawa, ners Zaki adalah penghibur bagi kami semua. Dia serba bisa pekerjaan laki - laki maupun perempuan dilakukan semuanya. Selesai sarapan enam orang tenaga medis sudah berada di puskesmas melakukan tugas mereka.

 Hari ini ada tindakan atas ibu bersalin. Ibu ini selalu mengontrol dirinya maupun calon bayinya. Tadi sebelum kantor dibuka, pasangan suami istri sudah ada didepan puskesmas sambil istrinya menahan sakit yang terjadi karena kontraksi. Langsung Cila sebagai bidan dengan dibantu Alona mulai menolong ibu tersebut dan ketika di periksa pembukaannya sudah lengkap. Dengan instruksi dari bidan Cila, Ibu tersebut dengan naluri keibuannya pun melahirkan anak perempuan yang cantik yang beratnya tiga koma lima dan panjang empat puluh sembilan. Tidak ada jahitan sebagai seorang ibu baru yang melahirkan, dia termasuk jago. Saya dan Cila bangga kepadanya.

Kami masih merawatnya di puskesmas. Tidak ada makanan yang pantangan jadi keluarga bebas membawa makanan yang tentunya atas saran dokter Alona, agar bisa memproduksi ASI yang baik buat anaknya kelak dan juga yang bergizi buat ibunya agar cepat pulih.

Siang hari, ibu yang hebat dan pintar ini sudah bisa menyusui anak perempuannya.

"Ibu bidan dan dokter bisakah anakku diberi nama kalian?"

"Bisa. Bagaimana kalau namanya Grasiela Alona."

"Terima kasih dokter. Kelak Anak ini bisa berguna seperti ibu bidan dan dokter." Alona dan Cila tersenyum sambil mengucapkan Amin mengiyakan doa sang bapak didalam hati mereka.

Sore hari, banyak orang kampung datang melihat bayi yang baru lahir. Sampai Kapten Chris datang melihat apa yang terjadi di puskesmas. Ketika mendengar apa yang disampaikan dokter Iwan, Kapten Chris mengucapkan selamat buat bidan Cila dan Dokter Alona.

"Dokter kenal dengan Vier dimana?"

"Beijing Kapten."

"Beijing? Ooooo Vier disekolahkan disana strategi perang. Dokter disana?"

"Sekolah juga spesialis. Kita ketemu sudah akhir studi."

"Ngak menyangka akan berada di medan yang sama. Bertemu lagi disini."

"Iya. Tetapi kami perna bertemu kedua kali di Bali di pantai sanur. Di sebuah kafe punya temanku yang cewek, teman dia yang cowok."

"Kami kaget se letting tahu kalau Vier punya pacar di tempat tugas. Dan ternyata seorang dokter. Soalnya, mohon maaf ya dokter. Vier itu kaku dan cuek." Alona tertawa. "Kenapa tertawa?"

"Pertama dan kedua kali bertemu memang kaku dan cuek, sedikit menyebalkan. Pertemuan kedua sok tidak kenal. Pertemuan ketiga disini saya yang cuek, sok tidak kenal."

"Tetapi dia luluh di jatuh hati kepadamu dokter."

"Ya ditempat yang jauh, namun dia sudah menyiapkan cincin untuk melamar. Sangat romantis, berbeda jauh dengan tampang cuek dan kaku."

"Di grup letting kami mereka mengejeknya kulkas freezer sudah mencair." Alona tersenyum.

"Baru kapten sendiri bagaimana?"

"Saya sudah menikah, istriku sedang hamil."

"Tidak kuatir Kapten?" Dokter Iwan menanyakan hal itu kepada Kapten Chris.

"Kuatirlah dokter, Mau bagaimana lagi, karena tugas kami harus terpisah. Tetapi saya sedikit lega, istriku tinggal bersama orangtuanya, mamanya adalah seorang dokter."

"Istrinya dokter juga Kapten?"

"Tidak, dia seorang pekerja televisi, penyiar berita."

Pukul enam puskesmas mulai sepi. Yang tinggal bermalam dengan pasien hanya suami dan saudara dekat. Pukul tujuh Kapten Vier sudah kembali ke poskonya yang hanya berhadapan dengan puskesmas.

Pukul delapan malam, Vier kembali menelepon Alona. Memberitahukan apa saja yang dia lakukan dan Alona juga melaporkan apa yang baru saja dia dengar dari Kapten Christian.

"Apa saja yang Chris cerita dek?" Vier sedikit takut. Sehingga dia menanyakan apa saja yang diceritakan. Ternyata rahasia terbesar Chris dan Vier tidak diceritakan.

"Jangan, terlalu dekat dek. Chris sudah punya istri."

"Iya tahu mas."

"good girl. I love you."

"Love you more."

"Besok pagi mas dan tim sudah berangkat ke Jakarta pukul tujuh dek. Sampai Jakarta mas akan hubungi."

"Oke mas." Sambungan telephone sudah terputus. Jefry sahabat dekat Vier mendekatinya.

"Kamu percaya menitipkan Alona kepada Chris?"

"Aku percaya sama Alona. Aku tahu sebagai tentara Chris pasti melindungi warga sipil, apalagi Alona dan kawan - kawan adalah tim khusus yang ditugaskan oleh pemerintah pusat."

1
Tuxedo Mask
Gemes banget 😍
Ceisye: terima kasih 🙏🙏🙏
total 2 replies
Elysia
Gak bisa berhenti baca
Ceisye: 😊😊😊 terima kasih
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin galau.
Ceisye: terima kasih sudah membaca semoga bab selanjutnya juga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!