Ratusan tahun setelah kemenangan Kaisar Xiao Chen, di sebuah dunia fana yang terpencil, sebuah legenda baru mulai bersemi dari benih yang telah ia tanam.
Xuan Ye adalah seorang yatim piatu, dibuang saat lahir dan dianggap "sampah" karena tidak memiliki akar spiritual. Dia tumbuh di bawah hinaan dan penindasan, tidak menyadari bahwa di dalam darahnya tertidur dua garis keturunan agung: kekuatan ilusi Mata Ungu dari Keluarga Xuan kuno, dan darah Phoenix dari ibunya, seorang bidadari suci dari Aliran Suci. Ibunya, yang dibutakan oleh harga diri sektenya, telah membuangnya karena dianggap sebagai aib dan berbohong pada suaminya bahwa putra mereka telah meninggal.
Di titik terendahnya, Xuan Ye secara "tidak sengaja" menemukan sebuah warisan jiwa yang ditinggalkan oleh Kaisar Xiao Chen. Kesempatan ini membangkitkan Mata Ungu Ilusi miliknya dan memberinya teknik kultivasi jiwa dasar, memberinya kunci untuk memulai perjalanannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16: Kembali ke Dunia Atas
Satu tahun penuh telah berlalu di dasar Jurang Awan Menangis.
Bagi dunia di atas, itu hanyalah satu siklus musim. Tetapi bagi Xuan Ye, itu adalah sebuah era kelahiran kembali. Di dalam surga kultivasi yang terisolasi ini, dia telah berubah total.
Api Ilusi Jiwa-nya, yang tadinya hanya nyala api kecil, kini membakar dengan stabil dan kuat, memungkinkannya untuk memurnikan pil-pil dari resep Yao Gu dengan tingkat keberhasilan yang semakin tinggi. Dengan suplemen tak terbatas dari Mata Air Racun Giok dan ramuan-ramuan langka, kekuatan jiwanya telah meroket.
Setelah menghabiskan pil terakhir yang ia buat—Pil Yin Peningkat Jiwa—dia akhirnya menerobos penghalang terakhir. Lautan kesadarannya yang cair memadat, membentuk sebuah inti ungu kecil yang berputar perlahan, memancarkan kekuatan jiwa yang solid. Dia telah berhasil melangkah ke Ranah Core Formation.
Dia berdiri, auranya kini jauh lebih dalam dan lebih kuat. Dia bukan lagi murid pelayan yang lemah. Dia kini adalah seorang ahli sejati.
"Sudah waktunya," bisiknya pada dirinya sendiri.
Dia mengeluarkan peta usang yang ditinggalkan oleh Yao Gu. Peta itu menunjukkan sebuah jalur rahasia yang berbahaya, sebuah rangkaian gua-gua tersembunyi dan sulur-sulur tanaman purba yang merambat di sepanjang dinding jurang yang curam.
Perjalanan ke atas adalah sebuah ujian baru. Dia harus menghadapi Elang Kabut Bayangan yang bersarang di tebing dan menghindari angin Yin yang bisa mengikis jiwa. Tetapi Xuan Ye yang sekarang bukanlah Xuan Ye yang dulu. Dia menggunakan "Langkah Angin"-nya untuk melompat dari satu pijakan ke pijakan lain, dan Mata Ungu Ilusi-nya untuk membuatnya tampak seperti bagian dari dinding batu, menghindari sebagian besar bahaya.
Setelah perjalanan yang melelahkan selama seminggu, dia akhirnya melihatnya. Secercah cahaya matahari yang redup dari atas.
Dengan satu tarikan terakhir, dia menarik dirinya melewati tepi jurang dan ambruk di atas rumput. Dia merasakan kehangatan matahari di kulitnya untuk pertama kalinya dalam setahun, dan menghirup udara segar dunia atas. Dia telah kembali.
Dia tidak langsung kembali ke Puncak Pekerja. Dia cerdas dan waspada. Pertama, dia membutuhkan informasi.
Dengan menggunakan ilusi untuk mengubah sedikit fitur wajahnya dan mengenakan jubah murid luar yang ia temukan, dia dengan mudah menyelinap kembali ke area luar Sekte Gerbang Awan Biru. Di sebuah kantin yang ramai, dia duduk di sudut dan mendengarkan.
"Satu tahun telah berlalu sejak pencuri itu melompat ke Jurang Awan Menangis. Sayang sekali Cacing Sutra Es itu hilang bersamanya."
"Ssst! Jangan sebut-sebut itu! Tetua Shen akan marah besar jika mendengarnya. Insiden itu telah menjadi aib terbesar bagi Balai Hukuman."
"Ngomong-ngomong, apa kau sudah dengar? Zhang Hao berhasil menempati peringkat ketiga dalam kompetisi murid luar terakhir dan telah dipromosikan menjadi murid dalam! Aku dengar dia sekarang sangat sombong."
Mendengar nama Zhang Hao, mata Xuan Ye di balik poninya menjadi dingin.
"Tentu saja dia sombong," kata yang lain. "Dia mencoba untuk mendapatkan hasil yang baik di 'Turnamen Inti Tahunan' bulan depan. Hadiahnya tahun ini konon adalah sebutir Pil Formasi Jiwa!"
Xuan Ye terus mendengarkan dalam diam, menyatukan kepingan-kepingan informasi.
Dia, Xuan Ye, dianggap telah mati.
Aib dari insiden pencurian itu masih membekas.
Dan musuhnya, Zhang Hao, tidak hanya tidak dihukum, tetapi justru telah dipromosikan dan kini hidup dalam kemuliaan.
Sebuah senyum yang sangat dingin dan penuh perhitungan muncul di wajah Xuan Ye. Dia tadinya hanya berniat untuk pergi dari sekte ini setelah membalas dendam secara diam-diam. Tetapi sekarang, sebuah panggung yang jauh lebih besar dan lebih megah telah disiapkan untuknya.
Zhang Hao... Tetua Shen... Sekte Gerbang Awan Biru, pikirnya. Kalian pikir aku sudah mati dan membusuk di dasar jurang? Kalian salah.
Aku tidak akan hanya kembali, sumpahnya dalam hati. Aku akan kembali di panggung terbesar kalian. Dan aku akan mengambil kembali semua yang telah kalian ambil dariku... dengan bunga.