Kayra Maheswari seorang wanita yatim piatu, hidup bersama adik satu-satunya yang di vonis sakit parah. Demi membiayai pengobatan adiknya, Kayra terpaksa melakukan cinta satu malam dengan seorang pria kaya.
Kenzo Alexander pada saat itu sedang dilema karena patah hati setelah diselingkuhi oleh kekasihnya, pada malam itu temannya sengaja membayar seorang wanita untuk menjadi teman tidurnya
Setelah kejadian itu, Kayra merasa hancur dan bersalah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain ia tetap harus melanjutkan hidupnya. Suatu hari, Kayra ditawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah mewah dengan gaji yang fantastis. Siapa sangka bahwa pemilik rumah mewah itu adalah pria yang pernah melakukan cinta satu malam dengannya. Kayra gugup dan takut jika pria itu mengenali dirinya.
Akankah Kenzo mengetahui bahwa Kayra adalah wanita yang pernah ia kencani?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kejadian tidak terduga
Pagi itu cuaca cukup mendung, sepanjang perjalanan menuju perusahaan Alexander, tanpa di sengaja Kenzo menemukan sebuah dompet berwarna pink fanta di sampingnya, ia yakini jika dompet tersebut adalah milik Kayra, karena penasaran, akhirnya ia membuka isi dompet tersebut. Dan benar saja, di dalamnya tertera foto Kayra bersama dengan seorang wanita, dan Kenzo yakini jika wanita itu adalah adiknya, kemudian ia mencoba melihat kartu tanda pengenal, dan membacanya secara teliti. Puas melihat Kartu Identitas, kini ia kembali mengambil kartu mahasiswa/i Universitas Cakra Manggala.
"Ini kan Universitasnya Nathan? Jadi Kayra itu benar-benar seorang Mahasiswi? Lantas kenapa dia tak melanjutkan kuliahnya? Bukankah Nathan mengatakan bahwa dia salah satu Mahasiswi berprestasi dan mendapatkan beasiswa?" Kenzo sampai menopang dagu, ia memikirkan tentang Kayra, ia pun tanpa tersadar bersikap seperti ini hanya kepada seorang pelayan.
"Ha... Ha.. Ha! Jangan gila kau Kenzo, untuk apa kau memikirkan dia, tidak penting!" monolognya mencoba menyangkal.
Namun entah Kenapa ia menjadi kepikiran, kalau sampai wanita itu kehilangan dompet, bagaimana nanti dia pulang ke rumah kedua orangtuanya? Tak mau memikirkan namun Kenzo tak bisa acuh begitu saja.
"Kevin putar balik, kita pergi ke Rumah Sakit yang tadi!" perintahnya
Kevin sempat merasa heran terhadap sikap Tuannya.
"Loh memangnya ada apa Tuan? Mengapa kita harus pergi kesana lagi!" Kevin menegur Tuannya, karena tak biasanya Kenzo bersikap seperti ini.
"Sudahlah, kau jangan kebanyakan nanya! ikuti semua perintahku!" ujarnya sampai mendengus kesal.
Kevin pun lebih memilih mengikuti kemauan Tuannya, ia tak mau mendapatkan masalah.
.
.
Kayra terpaku, ia masih tak percaya jika Tuan Kenzo saat ini berada di ruangan pasien, dimana adiknya di rawat.
Sedangkan Alika, ia sampai tak berkedip menatap Kenzo.
'Aih, dari mana datangnya makhluk tampan seperti ini? ' ujar Alika dalam hati.
"T tuan! Untuk apa Tuan datang ke sini?" Kayra sampai terbata, ia takut jika Kenzo mendengar percakapannya yang barusan bersama Alika.
Kemudian Kenzo memberikan dompet miliknya yang sempat tertinggal di jok mobilnya.
"Dompet ini punyamu kan?" Kenzo menunjukan dompet berwarna pink fanta kepadanya.
Kayra buru-buru meraih dompet miliknya.
"Terimakasih banyak Tuan, kalau sampai dompet ini hilang, saya mungkin tidak bisa kembali ke Rumahnya Tuan siang ini!" Kayra sampai mengusap dada, ia sendiri baru tersadar jika dompet miliknya telah terjatuh.
Kenzo malah tersenyum tipis, sedangkan Kevin, ia sampai melongo melihat sikap Tuannya yang seolah telah melunak terhadap wanita yang hanya seorang pelayan.
Tak lama Kenzo memutuskan untuk segera kembali ke kantor, pagi itu tak ada percakapan apapun selain membahas masalah dompet yang terjatuh di jok mobil, Kayra sendiri sangat bersyukur karena ia yakin jika percakapannya tadi bersama dengan adiknya tidak ketahuan oleh Tuannya.
Setelah kepergian Kenzo, Alika mulai menanyakan siapakah pria barusan?
"Dia anak majikanku, Alika? Memangnya kenapa?" tanyanya sampai menatap curiga.
"Dia tampan ya kak, kelihatan berwibawa juga! salah satu contoh pria idaman! " Alika sampai tersipu malu kala dirinya membahas masalah Tuan Kenzo, sontak Kayra pun kaget tak percaya.
"kau jangan berpikiran yang aneh-aneh Alika, kau harus ingat jika kita ini berbeda kasta dengan mereka, kita bagaikan langit dan bumi, jadi sadarlah bahwa diri kita ini siapa!" Kayra menasehati adiknya, ia tak mau sampai Alika jatuh hati terhadap pria konglomerat, karena Kayra yakini bahwa hidupnya pasti tak akan bahagia, itu semua sudah menjadi hukum alam.
"Kita hidup bukanlah seperti di negeri dongeng Alika, dimana seorang upik abu bertemu dan menikah dengan pangeran kaya raya, itu semua hanya ada di dunia halu, di kehidupan nyata seperti ini, semua itu sudah tidak ada, kau faham apa yang sudah kakak ucapnya barusan, Alika? " Kayra menatap dalam adiknya yang tertunduk dan terlihat murung.
Kayra sengaja mengatakan semua ini karena itu semua demi kebaikannya.
Menjelang jam dua belas siang, akhirnya Kayra memutuskan untuk segera kembali ke kediaman Alexander dan ia berjanji akan kembali menjenguknya, tidak lupa Kayra pergi ke ruangan Administrasi untuk membayar biaya pengobatan adiknya selama beberapa hari di Rumah Sakit, beruntungnya ia masih memiliki sisa uang hasil dari peristiwa malam naas itu.
"Semoga uang ini cukup sampai nanti aku gajihan, aku harus lebih berhemat lagi!" ucapnya bermonolog.
.
.
Kenzo berusaha menghubungi nomer ponsel milik Johan dan juga Roby, namun nomer keduanya tak ada satupun yang aktif, Kenzo sampai tersulut emosi dan ponsel miliknya malah ia banting ke atas lantai.
"Dasar bedebah kalian berdua, akan aku cari tempat persembunyian kalian, tak akan aku berikan ampun! Dasar manusia cecunguk tak berguna, gara-gara kalian aku selalu dihantui rasa bersalah, dan gara-gara kalian juga aku kehilangan keperjakaanku, dasar brengsek!" Kenzo terus saja mengumpat dan mengucapkan sumpah serapahnya terhadap kedua temannya yang durjana itu.
menjelang malam, Kenzo memutuskan untuk pulang, hari ini ia tidak bisa fokus dan konsentrasi dengan pekerjaannya, beruntungnya ada Kevin yang selalu membantu pekerjaannya, Kevin memang selalu bisa ia andalkan.
Selama dalam perjalanan pulang, Kevin terus memperhatikan Tuannya yang kedapatan terus memijit pelipisnya.
"Tuan, sudah beberapa hari Tuan tak bisa fokus dan konsentrasi dengan pekerjaannya Tuan, kalau boleh saya tahu, apakah Tuan sedang ada masalah?" tanyanya penasaran.
Kenzo yang mendengarnya, ia sampai mendesah kasar.
"Aku memang sedang memiliki masalah besar Kev, aku telah dihantui rasa bersalah! Dan itu semua akibat ulah dari si bedebah Johan dan juga Roby, kedua bajingan tengik itu malah kabur entah Kemana!"
Kevin sampai mengernyitkan kening, ia pikir apakah selama dirinya cuti satu minggu yang lalu telah terjadi sesuatu dengan Tuannya?
"Maaf Tuan, saya tidak tahu kalau Pak Johan dan Pak Roby adalah sumber masalahnya, pantas saja sudah seminggu ini saya tak melihat batang hidung mereka!" ucapnya sambil fokus menyetir.
Lagi-lagi Kenzo menghela napasnya secara kasar. "kau tahu Kevin apa yang sudah dilakukan oleh Johan dan juga Roby padaku?"
Kevin menggeleng cepat, ia semakin penasaran apa sebenarnya yang telah dilakukan oleh Pak Johan dan Roby terhadap Tuannya.
Akhirnya Kenzo menceritakan apa yang telah terjadi padanya di Klub malam miliknya kepada Kevin, dan Kevin sampai syok dibuatnya.
"Lantas bagaimana dengan wanita yang telah Tuan nodai? Apakah Tuan sudah bertemu lagi dengannya?" Kevin semakin diselimuti rasa penasarannya.
"Sampai saat ini aku belum mendapatkan identitas wanita itu, Kevin! Aku tanya Manager Willy, ia malah tak mengetahui kejadian itu, tapi aku merasa ada yang janggal dengannya! Karena pekerjaan ku yang begitu banyak, aku jadi tidak fokus untuk kembali mengorek informasi tentang wanita itu, dan yang tahu siapa wanita yang telah aku nodai pada malam itu adalah dua bedebah Johan dan juga Roby." sungutnya sampai mengepalkan kedua tangannya.
"Anda tenang saja Tuan, saya akan coba mencari informasi tentang wanita itu, sebaiknya Tuan berkonsentrasi lah dengan pekerjaan Tuan, karena minggu depan Tuan Besar akan mengadakan rapat besar mengenai hasil evaluasi perusahaan Alexander tang kemarin sempat mengalami kerugian, Saya tidak mau anda mendapatkan banyak masalah karena peristiwa itu!" ujarnya dengan tegas.
Perkataan dari Kevin memang ada benarnya, dan ia akan mencoba untuk bisa menenangkan dirinya dan lebih fokus terhadap pekerjaannya, Kenzo akan mengesampingkan terlebih dahulu peristiwa pada malam itu, meskipun ia masih di dihantui rasa bersalahnya.
'Semoga Kevin bisa membantu ku!' ucapnya dalam hati.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸