NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga / Selingkuh / Janda / Balas Dendam
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Hahahaaaa - Hahahaaaaaa

“Lo kaya si lugu dari gua hantu!” Bulan tertawa, matanya sampai menyipit, gadis itu mendongak kan wajahnya ke langit.

Hahahahaahhaaaaaa,,,,,,,

Gudbrakkkkkk,,,,,,,,

Saking puasnya tertawa Bulan sampai terpeleset dan jatuh.

Sedangkan gadis yang bernama Zeami itu hanya meringis ketika melihat seluruh tubuh Bulan kotor.

Begitupun dengan bajunya, mereka sama-sama kotor.

“Lihat baju aku! Jadi kotor kan!” Seru Zeami.

Tapi Bulan yang sekarang duduk di kubangan itu, “Yaelah baju gue juga kotor!” Dengan santainya dia duduk berselonjor seolah-olah sedang bersantai di pasir pantai.

Blukk,,,,

Arrgggghhhhhh

Zeami berteriak ketika seekor katak dilempar oleh Bulan tepat mengenai kepalanya.

“Masa gitu doang kaget! Biar pas, lo kan kayak Si lugu Dari gua hantu, Nah kalau si buta lugu bawanya monyet, lu bawanya kodok!” Hahaaaaaa,,,,,

Zeami bergidik, kemudian melempar katak itu.

“Kamu itu nakal banget sih! Kamu pasti anak baru di sini kan?”

Bulan melipat kedua tangannya di dada. “Kan gue bilang gue baru di sini! Ngomong terus,” Gadis itu melap tangannya, “kenalin, nama gue Bulan! Nama lo Siapa?”tanya Bulan.

Tapi Zeami diam saja, dit bahkan tidak menjabat tangan gadis nakal itu.

“Oiiii, nama lo siapa!” Seru Bulan.

Untuk pertama kalinya, ada yang menanyakan namanya. Untuk pertama kalinya, ada yang bertanya siapa dia.

“Dih. Malah ngelamun lagi.” Gumam Bulan.

Tapi Zeami, masih setia dengan lamunannya sendiri. Dia tidak punya teman, di rumah ataupun di sekolahan, untuk pertama kalinya, ada seseorang yang meminta berkenalan dengannya.

“Dah lah!”gumam Bulan, seketika menarik tangannya lagi, tapi tiba-tiba.

“Zeami!” Jawab gadis itu, sambil menjabat tangan Bulan yang kotor.

Itu!” “Wah, nama lu kayak animasi yang warna ungu

Zeami menautkan alis, “apa?”tanyanya bersuara.

“KUROMI!” Seru Bulan, Dia pernah melihat kartun itu beberapa kali.

“Jauh, namaku Zeami, sedangkan kartun itu kuromi!” Seru Zeami.

Sedangkan Bulan, “masa! Sama-sama ada ominya kok! Jadi nama lu itu mirip sama kartun kucing itu!”

-_-“ Zeami berekspresi dingin.

“Namaku Zeami, jauh banget sama kuromi, dan kuromi itu adalah kelinci, bukan kucing!”

Tapi Bulan malah memajukan bibirnya bagian bawah, tak peduli juga. “Ah kayaknya dia kucing deh!” Ujar gadis itu.

Zeami heran dari mana gadis ini berasal, selama dia tinggal di komplek tersebut, dia tidak pernah bertemu dengan manusia bernama Bulan.

“Eh, kuromi, bantuin gue dong nangkepin kodok ini!”

Zeami menggelengkan kepalanya, “aku Zeami! Dan aku nggak mau bantuin kamu nangkepin kodok jelek itu,”

Tapi lagi-lagi Bulan melempar kodok itu ke Zeami. “Pegangin!” Ketus Bulan, kemudian dia menatap Zeami, dengan tangannya yang penuh dengan kodok. “Mulai sekarang kita temenan ya! Dan lo harus ngikutin apa kata gue!”

“Kenapa? Kok temenan maksa!” Seru Zeami, mana ada pertemanan macam itu masa menguntungkan salah satunya saja.

“Ya suka-suka gue dong! Pokoknya mulai hari ini kita temenan. Dan gue bosnya. Ok!” Kata Bulan, Dia kemudian menarik Zeami, “Nah sekarang karena kita udah temenan dan gue bosnya! Lo ambilin anak kodok itu, biar gue ambilin kodok yang gede!” Ujar Bulan, sambil terus mencari kodok yang sekarang berlarian karena diobrak-abrik oleh gadis tersebut..

Zeami menatap bingung, tapi tiba-tiba senyumnya tergambar di bibirnya yang tipis. “Teman ya!” Batin Zeami.

Dia yang tidak pernah turun ke tanah, apalagi ke lumpur, sekarang seperti anak babi, yang sedang mandi lumpur, seluruh tubuhnya tertutup tanah lumpur tersebut, dan dia dengan bahagianya bersama Bulan mengambil kodok-kodok itu.

“Nah, tangkap sebelah sana!” Seru Bulan, penuh semangat.

Zeami yang tadinya hanya diam, kini sepertinya lebih pro, bahkan bajunya sudah penuh dengan banyak katak.

“Udah lebih dari 10 nih!” Ucap Zeami.

“Bagus, anak buahku!! Teruskan.” Kata Bulan, seolah-olah dia benar-benar menjadi ketua geng, padahal hanya mereka berdua.

Sedangkan di rumahnya Zeami.

“Non Zeami hilang!” Para pembantu sudah sakit kepala mencari Gadis itu dari tadi. “Padahal tadi Bibi cuman nyiram tanaman, terus non Zeami, duduk di sini!” Bibi menunjuk sebuah kursi, di dekat gerbang. “Tapi pas Bibi udah selesai nyiram tanaman, non Zeami udah nggak ada.” Wanita itu sedang menjelaskan kronologi hilangnya Zeami kepada salah satu pembantu di rumah itu, dan juga seorang sopir dan juga tukang kebun.

Wanita itu sudah gemeteran. “Kalau bapak tahu, Pasti ngamuk!” Ujar wanita itu, karena ayah gadis tersebut sedang pergi ke luar kota.

“Lagian bibi, udah tahu punya anak majikan agak kuper, malah ditinggalin sendiri! Sekarang kita harus nyari dia ke mana coba, apa sekarang non Zeami lagi ngumpet ya di suatu tempat! Tapi di mana? Kita udah ubek-ubek ke rumah ini, belum ketemu juga.” ngeluh salah satu pembantu pada temannya tersebut.

Bibi menggeleng tak tahu, “Aduh kamu jangan nakut-nakutin gitu lah! Saya kan jadi gugup!” Ucap Bibi sambil terus berjalan mengelilingi rumah mewah tersebut.

“Ya Tuhan, dimana anak itu.” Bibi, dia bahkan meminta satpam komplek, untuk memeriksa CCTV, yang ada di daerah perumahan tersebut, takutnya anak bosnya keluar.

“Wah, bi. Kalau sampai Zeami hilang, kita bakalan habis sama bapak.”

Salah satu pembantu hanya menakut-nakuti, sedangkan Bibi sudah kepalang pusing, mana dia harus mencari anak majikannya, rumahnya sudah di obrak-abrik, bahkan sopir juga tidak melihat anak majikannya itu. Tukang kebun bahkan sampai pergi ke tempat penyimpanan perkakas, takutnya Zeami bersembunyi di sana walaupun tidak mungkin, “di tempat perkakas juga nggak ada Bi!” Ucap tukang kebun itu kepada bibi.

“Matilah aku!” Seru bibi, dia menekuk jidatnya, percayalah Dia sudah frustasi sekarang.

Dia kemudian langsung mengeluarkan motor, “kamu cari di dalam rumah! Saya mau keliling komplek, Siapa tahu non Zeami pergi sama temennya!” Seru Bibi kepada salah satu pembantu itu, memintanya untuk mencari ulang di dalam.

Tanpa menunggu jawaban dari sang teman, Bibi kemudian pergi, walaupun Sebenarnya dia juga agak ragu, selama dia bekerja di sana, dengan kurun waktu sampai belasan tahun, anak majikannya itu tidak pernah keluar rumah sendirian, bahkan hanya sekedar untuk jajan saja, akan selalu ada orang yang selalu menemaninya, bahkan terkadang Zeami jajan ditemani oleh tukang kebun jika para pembantu sedang sibuk.

Dan pembantu satunya, “Main sama temennya?” Dia berdecih, “Emang Zeami punya temen!” Ucap wanita itu sambil kembali ke dalam, bukannya mengikuti Apa Kata Bibi untuk mencari Zeami, dia malah memeluk setumpuk cemilan, dan kini duduk sambil ongkang-ongkang kaki menonton televisi.

“Mendingan nonton TV deh! Hahahaa...”

Pembantu itu kemudian duduk di sofa mewah yang ada di rumah tersebut..

Dia tak tahu saja, jika seluruh area rumah itu dipenuhi oleh CCTV.

Dan Tanpa mereka tahu, anak dari pemilik rumah itu sekarang sedang disiksa oleh Bulan, mencari kodok.

Di tempat lain.

Wanita itu sudah selesai, mengisi form, untuk putrinya bersekolah. Dia tidak akan membiarkan putrinya masuk sekolah biasa, dia akan membuat putrinya masuk di sekolah internasional.

“Kalau udah masuk sekolah internasional kayak gini, Bulan pasti nggak akan punya kesempatan atau ruang untuk membully teman-temannya!” Batin Amel, apalagi dia juga sudah menjelaskan kepada Kinan, apa yang terjadi kepada putrinya, Ya anggap saja dia meminta masukkan dari temannya itu.

Walaupun Amel tidak memberitahu semuanya kepada Kinan, dia hanya mengatakan hal-hal yang mungkin harus dia katakan.

Dan kenapa Amel berbicara kepada Kinan, ternyata temannya ini, tak lain adalah kepala yayasan di sana, atau bisa kita sebut keluarga Kinan adalah pemilik yayasan sekolah internasional tersebut.

“Kin. Anakku agak anu loh. Nggak papa nih dimasukin sini?”tanya wanita itu kepada sahabatnya.

“Yaelah santai kali!! Sekolahan itu punya keluarga gue, lu nggak usah takut!”

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Kinah Parinduri: terimakasih kakak, semoga kakak kakak semua suka❤️
total 1 replies
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!