Zhao Yue, preman jalanan abad 21 yang menguasai pasar malam, hidup dengan moto " Kalau mau aman, jangan macam-macam denganku." Jago berkelahi, lidah pedas, dan aura menakutkan adalah ciri khasnya.
Suatu malam, setelah menghabisi geng saingan, ia dikepung dan dipukul keras di kepala. Saat tersadar, ia berada di ranjang keemasan dan dipanggil “Yang Mulia Permaisuri.” Kini, Zhao Yue berada di tubuh Permaisuri Xian Rong dari Dinasti Wei—istri kaisar yang dikenal lemah dan sakit-sakitan. Namun sejak roh preman masuk, sang permaisuri berubah menjadi galak, blak-blakan, dan barbar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANWi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hampir Ketahuan
Tangisan Xian Rong terdengar cukup dramatis sampai membuat kepala kasim yang berdiri di belakang Kaisar memalingkan wajah, seperti tak sanggup menatap adegan itu.
Wei Liang menghela napas panjang. “Berhenti menangis. Pergilah makan. Tapi jangan pikir aku akan lupa menyelidiki.”
Yes! teriak Xian Rong dalam hati. Ia buru-buru menarik tangannya dari genggaman Kaisar dan melangkah menuju dapur, menyibakkan rok hanfunya lebar-lebar agar langkahnya cepat. Ular putih di dalamnya sempat bergeser, membuat Xian Rong nyaris tersandung.
“Jangan goyang-goyang! Aku nggak mau mati konyol karena jatuh di depan dapur!” bisiknya pelan pada Zhu Lang.
Begitu sampai di dapur, seluruh juru masak yang sedang memotong sayur langsung berhenti dan berlutut. “Yang Mulia Permaisuri… Anda—”
“Bangun! Aku lapar!” potong Xian Rong tanpa basa-basi. Ia langsung menuju rak ayam panggang dan mengambil paha ayam terbesar. Tidak menunggu piring, ia gigit langsung, minyaknya menetes ke jemarinya.
Kruyuuuk...
Bahkan suara perutnya masih bersahutan dengan bunyi gigitannya.
Di luar, samar-samar terdengar langkah para prajurit yang menggeledah paviliunnya. Xian Rong mencoba santai, meski jantungnya berdebar. Kalau mereka buka lemari baju… habis kita, Zhu Lang.
Tiba-tiba, dari pintu dapur muncul seorang prajurit muda. Nafasnya terengah, wajahnya agak pucat. “Yang Mulia Permaisuri…” Ia menelan ludah, “Kami… menemukan sesuatu di kamar Anda.”
Paha ayam nyaris tersangkut di tenggorokan Xian Rong. “Sesuatu? Maksudmu apa?”
Prajurit itu ragu sejenak. “Wadah makan… bekas. Masih ada tulang dan sedikit kuah…”
ASTAGA! teriaknya dalam hati.
Tapi wajahnya tetap datar. “Itu… sisa makananku semalam. Kenapa? Apa kalian mau menggeledah lambungku sekalian?”
Prajurit itu panik dan langsung menunduk. “T-tidak, Yang Mulia… hanya… Kaisar terlihat tidak senang melihatnya.”
Biarin! Perutku lebih penting daripada perasaan dia!
Sebelum prajurit itu pergi, terdengar suara dari luar dapur—teriakan tegas kepala kasim:
“Yang Mulia Kaisar! Kami sudah memeriksa seluruh ruangan… tidak ada tanda-tanda pria gelandangan di sini!”
Xian Rong hampir terbahak, tapi buru-buru pura-pura batuk untuk menutupinya. Zhu Lang di dalam hanfu ikut bergerak kecil, seolah lega.
Wei Liang muncul di ambang pintu dapur, tatapannya dingin. “Kau memang licik, Xian Rong.”
“Aduh, terima kasih atas pujiannya,” balas Xian Rong sambil mengunyah paha ayam terakhirnya. “Mau coba?”
Kaisar menatapnya lama, lalu berbalik pergi tanpa menjawab. Namun, di ujung lorong, ia sempat berkata pada kepala kasim, cukup keras untuk terdengar:
“Pantau terus. Perempuan ini… tidak sesederhana yang terlihat.”
Xian Rong memutar bola matanya. Dan kau… tidak akan pernah bisa membacaku sepenuhnya, Wei Liang.
" Ngomong - ngomong Mei kemana ya?" Xian Rong bertanya tanya. Wajar sih ini masih pagi buta. Mungkin saja Mei sedang mandi atau malah baru bangun. Lah bodo amat! Permaisuri cantik ini mau siap siap mandi juga dan pergi ke pasar ahayy.
" Zhu Lang apa kau mendengar ku?" Bisik Permaisuri pelan. Ia membuka sedikit hanfu nya. Ular putih itu bergerak ke kanan dan kiri. " Lucu sekali! Aku ada ide! Kau ikut dengan ku ke pasar tapi sebagai perempuan! Nanti pinjam hanfu milik Mei ya..." Celoteh Xian Rong. Sontak Zhu Lang menggeliat lebih cepat, seakan tidak setuju.
Yang Mulia Permaisuri kejam sekali...bagaimana mungkin tubuh sekekar ini menyamar menjadi wanita....Pikir Zhu Lang setengah kalut.
***
Happy Reading ❤️
Mohon Dukungan untuk :
• Like
• Komen
• Subscribe
• Follow Penulis
Terimakasih❤️