NovelToon NovelToon
TENEBRIS : Rahasia Kelam Di Dasar Danau Biru

TENEBRIS : Rahasia Kelam Di Dasar Danau Biru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / TKP
Popularitas:534
Nilai: 5
Nama Author: Aldy Monim

Apa yang akan terjadi bila seorang pembunuh kejam dan seorang anggota pasukan khusus terlatih saling bertemu?

Seorang Predator yang berubah menjadi mangsa dan seorang mangsa yang berubah menjadi predator!

Karma berlaku saat penyiksaan kejam di balas dengan penyiksaan yang lebih kejam!

Rahasia gelap yang tersembunyi bertahun-tahun akan terkuak bila waktunya sudah tiba karena waktu mempunyai caranya sendiri untuk menutup dan membuka tabir kebenaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldy Monim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3 : Pria Misterius

Leo dan Sofia sudah terbiasa mendaki gunung, hari-hari libur biasanya mereka berdua habiskan dengan mendaki gunung atau pergi ke pantai. Beberapa gunung di Spanyol sudah mereka taklukkan bersama, seperti gunung Mulhacen, gunung Aneto, gunung Posets atau Gunung Veleta dengan tinggi 3000mdpl, pernah mereka jajaki bersama. Leo dan Sofia memiliki stamina dan tubuh atletis yang membuat mereka mampu berjalan 3km atau lebih, tanpa istrahat sekalipun. Benar -benar pasangan yang luarbiasa kuat.

"Tempat ini benar-benar tenang rupanya", kata Leo setelah mendaki cukup jauh dari desa Alteas.

"Iya.. benar-benar tenang", kata Sofia melanjutkan.

"Seharusnya ada pengunjung lain kan?", kata Sofia lagi.

"Iya, mungkin kita akan menemukan pengunjung lain diatas bukit sana", kata Leo sambil menunjuk kearah sebuah bukit jauh didepan mereka.

Menyusuri jalan setapak yang terjal dan berbatu menuju danau Tenebris di ketinggian 1000mdpl adalah perkara mudah bagi pasangan ini.Tapi ada keanehan yang sedikit mengganggu pasangan ini sejak mereka mendaki pagi tadi, mereka tidak menemukan seorang pengunjung atau pendaki lain selama perjalanan itu, mereka hanya bertemu beberapa warga lokal Alteas yg menggembalakan kambing domba dan kadang melihat dari kejauhan ada yang bekerja di kebun anggur dibawah kaki gunung La Nostra. Namun mereka tetap tidak perduli dengan kejanggalan tersebut dan terus melanjutkan perjalanan.

"Wahh.. sayang, lihat..airnya jernih sekali", kata Sofia dengan senyuman lebar di bibirnya dan nampak kagum.

Leo hanya berdiri sambil tersenyum tanpa membalas pertanyaan Sofia.

Mereka berdua berdiri sejenak ditepian danau Tenebris.

"Apakah kita jalan terus kesana sayang?", tanya Sofia sambil menunjuk ke arah barat.

"Iya, mungkin ada orang lain diatas sana.. ayo", kata Leo.

Mereka berdua memutuskan mengitari danau menuju kearah barat.

*****

Sebuah kabin dipinggiran danau Tenebris dengan jembatan kecil terlihat saat Leo dan Sofia berjalan mengitari danau dari sebelah barat hingga ke utara. Mereka bergegas menuju kearah kabin sambil mewanti-wanti apakah ada pemiliknya atau tidak. Ternyata Kabin itu nampak sunyi dan tenang tanpa ada seorang pun, tapi sayangnya kabin itu cukup terbengkalai selama beberapa tahun dan tidak dikunci pula. Begitu pula suasana di sekitar Danau Tenebris, tenang, dan sepi ,hanya angin sejuk meniup kian kemari dan bunyi pohon pinus yang bergoyang setelah diterpa angin yang cukup kencang. Suasana saat itu tenang, sepi dan kadang terdengar suara kicau burung atau air beriak karna ikan atau ada makhluk hidup lain disana. Yang terdengar disana hanya suara alam di sekitar danau Tenebris yang berwarna biru dan indah itu.

"Tidak ada siapapun disini", kata Leo.

"Apakah ini bertanda baik Leo? ", kata Sofia agak khawatir.

"Saya rasa tidak masalah sayang...jangan khawatir", kata Leo, menenangkan istrinya.

Waktu pukul 4 sore saat kedua pasangan ini tiba di danau Tenebris diatas dataran tinggi La Nostra. Mereka bisa melihat matahari mulai turun disebelah barat gunung La Nostra meskipun agak terhalang pohon-pohon pinus.

"Kabin ini cukup bagus, malam ini sepertinya kita tidur dikabin ini saja", kata Leo.

"Iya..lagian tidak ada orang disini", kata Sofia.

"Kabinnya cukup berantakan, saya akan merapikannya sedikit", kata Leo.

"Dan saya akan membantumu sayang", kata Sofia dengan sedikit menggoda dan senyum lebar diwajahnya.

"Ayo..", kata Sofia sambil memegang tangan Leo dan bergegas menuju kabin itu.

Mereka memanfaat kabin tua itu menjadi tempat menginap malam itu, tidak butuh waktu lama membersihkan kabin tersebut hingga rapi dan layak huni. Mengeluarkan semua debu, sarang laba-laba atau pun kotoran yang masih tersisa dan membakar semua sampah yang sudah ada disana sejak beberapa tahun lamanya, kobaran api dan asap yang membumbung sore itu seakan memberi isyarat bahwa disini ada orang yang sedang berkemah menikmati indahnya suasana sore hari ditepi danau Tenebris.

" sepertinya ini bukan kabin untuk berekreasi" kata Leo setelah beberapa saat membersihkan kabin tersebut.

"kau yakin?" tanya Sofia,

"lihat ini..." kata Leo sambil menunjukan beberapa peluru laras panjang yang terdapat di dalam kabinet tua dalam kabin tersebut.

Sofia hanya diam mengamati peluru-peluru tersebut dengan penuh tanda tanya.

"ini peluru senapan laras panjang... Jadi kabin ini mungkin milik seorang pemburu karena jenis peluru seperti banyak digunakan untuk berburu" kata Leo menjelaskan alibinya.

Dan Sofia percaya dengan semua ucapan suaminya, Leo.

*****

Udara dingin masuk menembusi pori-pori kulit Sofia pagi itu membuat seluruh bulu romanya berdiri, rupanya ia kedinginan dengan udara pagi di lembah La Nostra hingga membuat ia terbangun dari tidurnya. Meraba keberadaan Leo disampingnya yang sudah tidak ada disana membuat ia harus duduk melihat sekeliling kabin mencari Leo.

Angin yang menembusi cela jendela kabin mengangkat tirai penutup jendela, sehingga membuat Sofia dapat melihat jelas seorang pria tinggi sekitar 190 cm berdiri mengenakan jaket kulit dengan sepatu boot dikakinya serta topi stetson hitam dikepalanya. Sofia berdiri dan menuju pintu keluar menemui pria yang ia kira adalah suaminya, Leo.

Ia cepat-cepat berdiri dan menggapai gagang pintu keluar, dan tiba-tiba terdengar suara Leo di dapur yang tidak jauh dari pintu keluar.

"Kau sudah bangun rupanya..." Kata Leo dari dapur kecil dalam kabin sambil ia memanaskan air dan mengeluarkan beberapa bungkus roti lapis dari dalam bungkusan.

Tangan Sofia tetap memegang gagang pintu saat ia menoleh ke arah suara Leo sambil sedikit tersenyum yang terkesan dipaksakan, wajahnya terlihat penuh tanda tanya.

"Sayang....Sof..", kata Leo kedua kalinya setelah melihat Sofia hanya diam termenung sambil memandang dirinya dengan wajah yang terlihat tegang.

"Haii ..sayang...", Akhirnya Sofia membalas setelah terdiam cukup

lama dengan wajah penuh tanda tanya dan nada suara heran dengan wajah yang masih terlihat tegang.

"Aku kira itu...", Sambil menunjuk ke luar kearah jembatan kayu kecil didanau,

"Kauu..." Ia pun melanjutkan, dan tiba-tiba ia diam tertegun seperti mencari sesuatu yang hilang.

Sofia tidak melihat siapa pun dijembatan kayu itu, pria yang tadinya ia lihat berdiri disana sudah menghilang begitu saja.

"Siapa disana yang kau lihat..sayang?", Leo balas bertanya.

Sofia dengan cepat dan buru-buru membuka pintu namun ia tidak melihat siapapun disana, dijembatan kecil itu.

Leo berjalan tanpa mengenakan sehelai baju dan berdiri dibelakang istrinya didepan pintu kabin, dan bertanya,

"ada apa sayang?" Ia bertanya sambil melihat sekeliling,

Sofia masih berdiri dengan diam dan wajah yang terlihat panik.

"kau melihat sesuatu?", Leo terus bertanya dengan nada pelan namun terus mengawasi lingkungan sekelilingnya dengan waspada.

"Aku kira itu tadi kau yang berdiri dijembatan...", Kata Sofia sambil berbalik dan menggenggam tangan Leo dengan erat.

Leo heran dengan kata-kata yang keluar dari mulut Sofia karena dirinya sedari tadi hanya berada didalam kabin bersama dengan Sofia.

Tapi kalau memang Sofia melihat seseorang, kemana orang itu pergi sekarang? Seharusnya ia disini kan? Tanya Leo dalam benaknya.

"Tapi kemana orang yang tadi berdiri disana?", kata Sofia yang nampak bingung sambil menunjuk kearah jembatan kecil didepan kabin.

Leo bisa melihat dengan jelas kepanikan tersirat diwajah istrinya pagi itu saat ia memeluknya. Insting militer Leonardo memberitahukan bahwa ada yang janggal di tempat ini dan Sofia merasa seperti melihat hantu, ia nampak panik tapi ia tahu bahwa disamping Leonardo, dia pasti akan aman.

1
Hao Asakura
Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤
Mr. Sanz: Bab 5 sudah terbit ya.. untuk bab selanjutnya mohon untuk bersabar. makasih!
total 1 replies
Abadon007
Bikin deg-degan tiap halamannya.
Mr. Sanz: Bab 5 udah terbit ya.. semoga suka! 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!