NovelToon NovelToon
Wilona Gadis Desa Yang Jenius

Wilona Gadis Desa Yang Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Nunna_Re

Wilona Anastasia adalah seorang gadis yang dibesarkan di desa. namun Wilona memiliki otak yang sangat jenius. ia memenangkan beberapa olimpiade dan mendapatkan medali emas sedari SMP. dia berniat untuk menjadi seorang dokter yang sukses agar bisa memberikan pengobatan secara gratis di desa tempat ia tinggal. Lastri adalah orang tua Wilona lebih tepatnya adalah orang tua angkat karena Lastri mengadopsi Wilona setelah Putri satu-satunya meninggal karena sakit. namun suatu hari ada satu keluarga yang mengatakan jika mereka sudah dari kecil kehilangan keponakan mereka, yang mana kakak Wijaya tinggal cukup lama di desa itu hingga meninggal. dan ternyata yang mereka cari adalah Wilona..
Wilona pun dibawa ke kota namun ternyata Wilona hanya dimanfaatkan agar keluarga tersebut dapat menguasai harta peninggalan sang kakek Wilona yang diwariskan hanya kepada Wilona...
mampukah Wilona menemukan kebahagiaan dan mampukah ia mempertahankan kekayaan sang kakek dari keluarga kandungnya sendiri...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Nunna_Re, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Wilona berjalan cepat menuju kelas, mencoba menenangkan diri di tengah tatapan sinis dan komentar yang sedari tadi memekak kan telinga nya.

“Dasar cewek sok! Baru sehari pindahan, udah nempel aja ke Galen!”

“Pantes aja kemarin bikin Nara masuk rumah sakit, ternyata emang liar!”

“Tapi... cantik sih, gue akuin.”

Suara-suara itu terngiang jelas di telinganya, tapi Wilona hanya menarik napas panjang dan menatap ke depan. Ia sudah terbiasa menghadapi cemoohan. Dulu di kampung pun, orang-orang sering meremehkannya karena hidup tanpa ayah dan ibunya hanya seorang tukang jahit. Tapi dia nggak pernah membiarkan omongan orang lain.

Saat ia hendak duduk, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya pelan.

“Hai, lo Wilona, kan?”

Wilona menoleh. Seorang gadis manis dengan rambut dikuncir dua tersenyum cerah di hadapannya. “Gue Mutia. Kita sekelas, tapi kemarin belum sempat ber kenalan.”

Wilona tersenyum lembut. “Iya, aku Wilona. Senang bisa kenal sama kamu, Mutia.”

“Lo mau duduk bareng gue nggak? Kursi gue kosong, tuh.”

Wilona sempat ragu sejenak, tapi wajah Mutia terlihat tulus. Nggak ada nada iri, nggak ada pandangan sinis. Akhirnya dia mengangguk.

“Boleh. Aku senang akhirnya punya temen juga.”

Mereka berdua duduk berdampingan. Mutia mulai banyak bercerita tentang kehidupan sekolah, guru-guru yang aneh, killer dan gosip ringan tentang anak-anak OSIS. Wilona mendengarkan sambil tersenyum, merasa nyaman untuk pertama kalinya sejak ia pindah ke sekolah itu.

Sementara iti di tempat lain, Di Rooftop SMU Alexandria

Di atap sekolah, Galen duduk bersandar di pagar pembatas, bersama tiga temannya: Rafi, Dion, dan Zeno.

“Bro, lo beneran tadi boncengin cewek?” tanya Rafi, setengah tak percaya.

“ dia murid baru itu kan” Dion ikut menyahut. “Gue kira lo nggak tertarik sama cewek. Biasanya, lo aja kek gak minat deket ama cewek.”

Galen tetap diam, matanya menatap ke arah lapangan di bawah sana. Dari ketinggian itu, ia bisa melihat Wilona yang sedang duduk di kelas bersama Mutia, tengah tertawa.

“Dia beda.”

Suara Galen pelan, tapi cukup membuat tiga temannya menoleh.

Zeno menaikkan alis. “Beda gimana, bro? Cantik sih, iya. Tapi lo kan udah sering dideketin yang lebih ‘wah’.”

Galen menggeleng. “Dia nggak datang buat cari perhatian gue aja. Tapi malah semua orang yang merhatiin dia. Lo ngerti, kan maksud gue.”

Rafi terkekeh. “Wah, Galen Hugo Dirgantara ngomong beginian. Dunia udah mau kiamat nih.”

“Udah ah, bercanda lo nggak lucu.” Dion menyikut bahu Rafi. “Tapi lo serius, Gal? Gosipnya sih dia tuh dari kampung?, masa seorang keturunan Dirgantara dekat sama gadis kampung?”

Galen menatap sinis kemudian mengangguk singkat. “Iya dia dari kampung. Keluarganya berantakan, tapi kakek gue udah tahu segalanya. Dan lo tau sendiri...”

Ia menatap jauh. “Kakek udah putusin dari dulu buat dijodohin sama gue sama tu cewek.”

Tiga temannya kompak berseru, “Hah?!”

Galen hanya tersenyum tipis. “Gue juga kaget. Tapi... entah kenapa, gue nggak bisa nolak.”

Jam istirahat pun tiba diawali dengan bunyi bel yang memekakkan telinga namun terdengar begitu indah di telinga para siswa.

Mutia dan Wilona duduk di pojok kantin, menikmati jus jeruk dan roti isi. Beberapa siswa masih memperhatikan mereka dari kejauhan, tapi Mutia pura-pura nggak peduli.

“Lo santai aja, Wil. Emang gitu kelakuan anak-anak sini. Dikit-dikit gosip. Mereka kalo liat yang baru langsung nyinyir.”

Wilona tertawa kecil. “Aku udah biasa, kok. Cuma... mereka terlalu heboh aja hari ini.”

“Ya gimana nggak heboh, lo dateng bareng Galen. Itu cowok terkenal dingin banget, nggak pernah deket sama siapa pun. Dan tadi pagi lo turun dari motornya! Itu kayak... skandal nasional versi sekolah, ngerti nggak?!”

Mutia tertawa sambil menepuk meja.

Wilona tersenyum tipis, tapi dalam hatinya ada sedikit rasa hangat yang sulit dijelaskan. Ia sendiri nggak tahu kenapa Galen begitu memperhatikannya. Tapi ada sesuatu di mata cowok itu — sesuatu yang nggak bisa ia tebak.

Kantin SMU Alexandria siang itu ramai banget. Suara gelak tawa, musik dari speaker kecil pojokan, dan aroma kentang goreng bercampur minuman soda bikin suasana khas anak sekolah elite itu terasa hidup. Tapi di tengah keramaian itu, langkah Wilona terasa sedikit canggung.

Gadis itu berdiri di depan showcase minuman dingin, matanya menelusuri deretan botol warna-warni yang tertata rapi. Hari ini dia akhirnya punya uang jajan — hadiah kecil dari Kakek Felix, katanya supaya Wilona bisa “menikmati kehidupan sekolah tanpa harus khawatir hal sepele.”

Wilona sempat tersenyum waktu menerima uang itu tadi pagi. Rasanya hangat, seperti perhatian seorang kakek yang baru ia kenal tapi terasa begitu tulus.

Ia baru saja mengambil sebotol jus stroberi ketika.....

BRAK!

Seseorang menabraknya dari samping. Botol di tangannya nyaris jatuh kalau Wilona nggak sigap menahannya. Gadis yang menabraknya malah terhuyung dan jatuh ke lantai dengan gaya berlebihan. Suasana di kantin langsung mendadak hening.

“Eh, aku…” Wilona belum sempat bicara.

Cewek itu—berambut panjang dengan pita merah di kepala, wajahnya cantik tapi penuh ekspresi dramatis—langsung menunjuk Wilona dengan suara lantang.

“Gue cuma lewat, tapi lo malah dorong gue kayak gitu?! Parah banget, sih lo!”

Wilona terpaku. “Aku nggak dorong kamu. Kamu yang.....”

“Ngeles aja lo!” cewek itu memotong cepat. “Tadi lo dorong gue pakai bahu lo. Semua orang liat, kan?”

Beberapa siswa di sekitar mereka mulai berbisik. Ada yang cuma melirik, tapi sebagian malah sengaja menatap sinis. Suasana yang tadinya riuh, berubah jadi sorotan penuh gosip.

“Serius deh, ini anak baru makin lama makin nyolot!” celetuk salah satu siswi di meja sebelah.

“Iya, dasar anak kampung. Baru masuk aja udah berani dorong orang,” tambah yang lain sambil mendecak.

Wilona menarik napas dalam. Ia mencoba menahan diri. Di dalam hatinya, ada dorongan untuk membela diri, tapi dia tahu nggak semua orang di tempat ini bisa langsung percaya padanya.

Perlahan, dia berjongkok, mengulurkan tangan. “Kamu nggak apa-apa? Aku bantu berdiri, ya?”

Cewek itu menatap tangan Wilona dengan tatapan penuh sinis. Lalu, secepat kilat, dia menampar tangannya sendiri dan berpura-pura menjerit pelan.

“AWWHHH! Sakit! Lo tampar tangan gue?! Lo beneran keterlaluan,!”

Semua mata langsung membesar. Beberapa siswa refleks berdiri. Ada yang mulai merekam. Ada juga yang langsung berkomentar tanpa tahu kebenarannya.

“Gila, kasar banget tuh anak.”

“ Beneran barbar ternyata..”

“Pantes aja Tania sering ngomong kalau anak itu cuma bawa keributan.”

Wilona terpaku. Rasanya sesak di dada. Ia mencoba membuka suara, tapi tenggorokannya terasa kering.

“Aku… nggak... aku nggak mukul dia...”

1
Evi Lusiana
jd tania itu wilona y thor?
Yurin y Meme
Membuat saya terharu
Call Me Nunna_Re: makasi kk sudh mampielr🙏 semoga suka
total 1 replies
Call Me Nunna_Re
makasi kk sudh mampir🙏
Tachibana Daisuke
Asiknya baca cerita ini bisa buat aku lupa waktu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!