Alze adalah seorang seorang suami yang berprofesi sebagai pemanen sawit, ia bekerja demi kebutuhan sang istri, karena istrinya bergaya elit, karena istrinya adalah wanita sosialita, jadi uang yang ia cari habis untuk kebutuhan gaya elit sang istri.
Tapi balasan apa yang ia dapat? Istrinya malah selingkuh dan mendapatkan pria lain yang lebih kaya dengan terang-terangan meminta cerai di depan Alze yang baru saja pulang bekerja.
Alze frustasi, dan ia pun duduk termenung di depan rumahnya, siapa sangka tengah malam, ada cahaya menghampiri dan ia pun mendapatkan sistem.
Sistem itu menawarkan misi dan hadiahnya ada di pikiran Alze, apa yang di hayalkan Alze dan mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
...⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️❤🩹...
...happy Reading...
...☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️☘️⛈️...
"Aku setuju kamu ngasih uang pada ibu kamu yang sudah tua, bukan bayar hutang kakak kamu! Untuk apa aku hidup kamu tapi kamu belum lepas dari keluarga mu, kau anggap apa aku, babu gratis mu? Alat untuk melahirkan anak? Lebih baik aku hidup sendiri, cari uang sendiri dan aku bisa menikmati uang ku sendiri tanpa berbagi dengan orang lain, aku pengen beli apa aja aku bisa!" ucap wanita itu sangat geram, menunjukkan bahwa ia merasa tidak dihargai dan tidak dianggap sebagai pasangan yang setara.
"Begini Buk, sabar dulu ya. Jika masalahnya apa yang ibu katakan itu benar, maka suami Anda di sini memang salah," kata Alze menenangkan, mencoba untuk memahami situasi dan memberikan solusi yang tepat.
"Benarkan, dia yang salah, kalau nggak sanggup menghidupi anak orang untuk apa kau bilang sanggup menghidupi ku dan menikah dengan ku!" ucap wanita itu lagi, masih merasa kesal dan kecewa dengan suaminya.
"Begini ya Pak, jika Anda sudah berkeluarga dan apa lagi Anda sudah punya anak, bapak harus jujur pada istri Anda, nafkahi dia, hutang kakak Anda itu bukan kewajiban Anda membayarnya meskipun dia kakak kandung Anda, itu salah besar dia yang hutang ya dia yang bayar, Anda agar terlihat baik di mata kakak Anda, tapi Anda menzhalimi istri Anda. Doa orang yang terzholimi itu langsung tembus ke langit," ucap Alze menengahi, memberikan nasihat yang bijak dan adil.
"Jadi karena masalah ini sudah sampai di sini, keputusan ada di tangan kalian berdua bagaimana," kata Alze, memberikan kesempatan kepada pasangan itu untuk membuat keputusan yang tepat.
"Aku ingin uang yang untuk bahagia hutang kakaknya di ambil kembali, selama ini rela hidup susah payah, kalau dia mau tetap mempertahankan pernikahan ini ambil uangnya kembali, kalau tidak aku pergi sekarang," ancam wanita itu, menunjukkan bahwa ia tidak akan berkompromi lagi dengan keputusannya.
Suaminya terlihat tertekan dan tidak tahu apa yang harus dikatakan. Ia menyadari bahwa ia telah membuat kesalahan besar dan harus meminta maaf kepada istrinya. "Aku minta maaf, aku tidak akan melakukan itu lagi, tapi... tapi bagaimana aku bisa ambil uang itu karena uang itu sudah habis," kata suaminya dengan nada yang lembut.
"Begini saja, aku punya solusi," kata Alze membuat suami istri itu menunggu ide brilian Alze.
"Begini buk, karena uangnya sudah habis, jadi maafkan bapak kali ini, jika perlu buat surat perjanjian, jika bapak melakukan kesalahan yang sama, atau bapak lebih mementingkan keluarga bapak dan menelantarkan anak dan istri bapak, maka ibu boleh pergi dan menerima setengah harta gono gini, karena itu adalah sebagian nafkah untuk anaknya," kata Alze, memberikan solusi yang adil dan bijak.
"Mulai sekarang, Anda sebagai suami harus tegas menolak untuk membayar hutang kakak Anda jika Anda ingin hidup tentram bersama istri Anda," kata Alze, memberikan nasihat yang penting untuk kebahagiaan pasangan itu.
"Tapi bagaimana hidup susah saya selama ini, saya tak terima!" kata ibuk itu, masih merasa tidak puas dengan keadaan yang telah terjadi.
"Buk, ayo maafkan suami ibuk, dia berjanji tidak akan mengulangi lagi. Surat perjanjian itu nanti simpan kepada notaris atau simpan kepada kepercayaan masing-masing, dan surat perjanjian itu buat dia rangkap agar adil," kata Alze lagi menenangkan, mencoba untuk membantu pasangan itu mencapai kesepakatan.
Suaminya terlihat lega dan berterima kasih kepada Alze. "Terima kasih, Pak. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahan saya," kata suaminya dengan nada yang sungguh-sungguh.
Ibuk itu masih terlihat ragu-ragu, tapi Alze bisa melihat bahwa ia mulai mempertimbangkan untuk memaafkan suaminya.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...