NovelToon NovelToon
Whispers Of The Enchanted Realm

Whispers Of The Enchanted Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: MllyyyStar

Luna Delfina berprofesi sebagai seorang penulis di hidupnya, ia memiliki cukup banyak pengikut setia yang selalu mendukung setiap karyanya.

Suatu hari muncul satu komentar misterius di karya tulisannya yang pada akhirnya membawa dirinya ke dalam Dunia Karya Ciptaannya tersebut.

Segala cara telah ia lakukan agar dapat terlepas dari ikatan dunia ini, namun tak ada satupun cara yang berhasil. Satu-satunya jalan terakhir baginya adalah dengan menjodohkan kedua Pemeran Utama sesegera mungkin agar ia dapat segera terlepas dari tanggung jawabnya sebagai seorang Pemeran yang tidak diketahui Perannya disini.

Apakah ia dapat berhasil menjodohkan mereka di tengah badai-badai konflik yang ditulis olehnya sendiri? Ataukah semua tindakannya ini malah membuatnya terjerumus lebih dalam? Dan.. Siapakah orang misterius itu?

Ayo baca drama seorang Penulis kecil ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MllyyyStar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Bisikkan Orang-Orang

..._...

Kejadian itu terjadi begitu cepat, dan Luna mengambil langkah dengan mengorbankan Dressnya.

Suasana menjadi riuh, semua pandangan tertuju kepada mereka.

Dress yang Luna kenakan menjadi kotor, namun yang diperhatikan orang-orang adalah bagaimana Elena yang terdorong dan terjatuh di Lantai itu.

“Luna!” Edwin segera berlari mendekat, ia yang melihat sedari jauh tentunya tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Dan Alsean yang berada di antara kerumunan Bangsawan juga menyadari jika ada sesuatu yang telah terjadi.

“Apa yang terjadi?” Tanyanya.

“Yang Mulia Putri mendorong Lady Elena hingga terjatuh.” Jawab salah satu diantaranya.

Alsean mengernyit, dan tanpa menunggu ia segera berlari.

“Putri mendorong Lady Elena? Bagaimana itu bisa terjadi?”

“Entahlah, mari melihat.”

Semua orang membisikkannya, Luna baru saja menyadari jika ia mendorong terlalu kuat sehingga membuat Elena terjatuh.

“Elena! Kau baik-baik saja?” Tanyanya tanpa memperdulikan keadaannya sendiri yang tampak kacau, Luna langsung membantu Elena untuk bangun.

“Em. Aku tidak apa-apa.” Elena mengangguk, hanya memeriksa telapak tangannya yang sedikit tergores.

“Luna, Dress mu menjadi kotor.” Ujar Elena ketika menyadari itu, ia merasa bersalah karena pakaian yang Luna kenakan menjadi kotor akibat menyelamatkannya dari tumpahan minuman tadi.

“Benar, pakaianku..” Luna memandang Dressnya.

“Eh?”

Seseorang mengenakan sebuah jas dan mengurutkannya di pinggang Luna untuk menutupi bercak minuman yang masih menempel dengan terang.

“Siapa..”

Luna menoleh, Alsean datang kepadanya.

“Kakak?”

“Ayo, aku akan membawamu pergi.” Alsean menggenggam lembut tangannya. Ia memberi isyarat kepada Edwin untuk membantu Elena.

“Sudah, jangan melihat lagi.” Ujar Edwin kepada seluruh Bangsawan yang memandang dengan rasa penasaran yang tinggi.

Satu-persatu dari Bangsawan yang sebelumnya masih berada disana akhirnya mulai pergi dan kembali menikmati Pesta itu.

Sementara Elena pergi untuk sesaat, mengobati sedikit luka goresan yang ada pada telapak tangannya.

Dan Luna, ia pergi ke Ruang Ganti untuk mengganti pakaiannya. Untungnya ia membawa Dress tambahan yang memang sudah disiapkan oleh Dayangnya sebelumnya ketika mereka masih berada di Istana, berjaga-jaga ketika hal tidak diinginkan terjadi seperti saat ini.

Alsean menunggunya di luar dengan tenang, ia yang mengantar Luna kemari.

Dayang membantu Luna berganti, sembari itu Luna memandang ke Setelan Jas yang diberikan oleh seseorang kepadanya pada waktu itu. Ia tidak yakin bahwa Setelan itu merupakan milik Alsean karena pria itu masih mengenakan Jasnya dengan rapi. Tetapi jika begitu.. Milik siapakah Setelan Jasnya ini?

.......

.......

.......

...Di Ruangan lain...

Elena keluar setelah luka goresan yang ada pada tangannya selesai dioles dengan salep.

“Apa lukanya parah?” Tanya Edwin, ia bertanya setelah melihat Elena keluar dari Ruangannya.

“Tidak, hanya sedikit saja. Aku sudah mengatakan kepada mereka untuk membiarkannya tetapi mereka tetap bersikeras untuk mengobati luka yang tidak seberapa ini.” Ujar Elena, memandang telapak tangannya.

“Mereka khawatir jika luka kecil itu akan meninggalkan bekas dan mempengaruhi penampilanmu.”

“Ditangan? Bukankah di Akademi kita harus terbiasa dengan luka?” Tanya Elena, memandang langsung Edwin.

“Em.. Kupikir ini sedikit berbeda.”

“Oh ya, dimana Luna? Apa dia baik-baik saja?” Tanya Elena.

“Seharusnya dia baik-baik saja. Jangan khawatir, Alsean bersama dengannya.” Ucap Edwin

“Alsean?”

“Ya. Kau tidak tahu? Luna adalah adik Alsean.”

“Benarkah? Luna adalah Putri bungsu dari Yang Mulia Kaisar Darius?” Elena bertanya lagi, memastikan Informasi itu.

Ia memang tahu bahwa Kaisar Darius memiliki seorang Putri, namun karena anak bungsunya itu sangat tertutup dan jarang menampakkan diri, ia tidak tahu secara jelas siapakah gadis itu.

“Kalian terlihat cukup dekat, jadi kukira kau sudah tahu..” Ujar Edwin, menggaruk kepalanya.

“Aku telah membuat Dress yang dikenakan Luna menjadi kotor, apa itu akan menjadi masalah?” Gumam Elena.

Edwin memandang ke arahnya. “Apa kau takut Luna mengadukanmu kepada Kaisar?”

“Tidak, Luna bukanlah orang yang seperti itu. Saat itu Luna spontan mendorongku karena melihat minuman itu yang mengarah kepadaku, dan akhirnya Dressnya lah yang menjadi kotor. Aku tahu, dia tidak ingin Pestaku menjadi rusak karena ini.”

“Benar. Tetapi semua orang yang tidak melihat secara langsung mengatakan bahwa Luna mendorongmu tanpa alasan yang jelas, mungkin karena iri?” Tutur Edwin.

“Tidak mungkin! Bagaimana bisa mereka memikirkan hal buruk seperti itu.” Sangkal Elena.

“Ya. Ciri khas dari seorang Bangsawan, bukankah sifatnya memang sudah pasti begitu?”

“Aku akan keluar dan menjelaskannya.”

“Itu tidak akan bekerja, mereka akan mengira jika kamu mengatakan itu hanya karena takut kepada Luna.”

“Jadi?”

“Tunjukkan langsung dengan kedekatan kalian, maka mereka akan mulai mengerti.” Usul Edwin.

“Kau cukup cerdik. Terima kasih, Edwin.”

~

Selesai Luna mengganti Dressnya, ia keluar. Alsean masih berada disana, menunggunya dengan setia.

“Apa kau akan langsung kembali ke Pesta?” Tanya Alsean.

Luna menggeleng. “Aku ingin mencari udara segar sebentar di Taman.”

“Baiklah, aku akan menyusul sebentar lagi. Kau tahu jalannya?”

“Ya, aku tahu.”

Luna melangkah, sementara Alsean masih disana memperhatikannya hingga ia benar-benar keluar.

“Aku tidak tahu bahwa semuanya akan menjadi sekacau ini. Membayangkan kembali ketika orang-orang itu menatapku dan membisikkanku saat itu saja sepertinya aku tidak akan sanggup.”

“Apakah Elena akan marah karena aku telah mendorongnya?”

Melalui pintu samping, Luna melangkah keluar. Taman yang indah membuat suasana hatinya menjadi sedikit lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!