NovelToon NovelToon
Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:20k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Brakk
"Tidak becus! aku bilang teh hangat. Kenapa panas sekali? kamu mau membakar tanganku?"
Alisa tidak mengatakan apapun, hanya menatap ke arah suaminya yang bahkan memalingkan pandangan darinya.
"Tahunya cuma numpang makan dan tidur saja, dasar tidak berguna!"

Alisa menangis dalam hati, dia menikah sudah satu tahun. Dia pikir Mark, suaminya adalah malaikat yang berhati lembut dan sangat baik. Ternyata, pria itu benar-benar dingin dan tak berperasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Belum Bisa Pergi

Pak Mamat dan bibi Dini yang datang ke rumah sakit itu lagi agak terkejut. Beberapa orang terlihat seperti penjaga bahkan membungkuk hormat pada mereka di sepanjang koridor menuju ke ruangan rawat Alisa.

"Pak Mamat, kayaknya ada pejabat yang masuk rumah sakit ya. Tuh, lihat para penjaga yang menjaganya. Badannya lebih besar dari semua satpam yang ada di rumah!" ujar bibi Dini sambil berjalan menuju ke ruangan rawat Alisa.

Pria tua yang tampak sopan, bahkan membalas dengan membungkukkan badannya hormat pada para penjaga itu segera mengangguk setuju.

"Iya bi, sepertinya ada pejabat yang sakit. Pejabat itu kalau sakit katanya berat-berat ya bi, penyakitnya?" tanya pak Mamat.

"Mana bibi tahu pak Mamat. Kan bibi belum pernah jadi pejabat!"

Pak Mamat malah terkekeh.

"Iya juga ya bi, gimana kita tahu. Kita belum pernah jadi pejabat ha ha ha"

Paula tersenyum, melihat pak Mamat dan bibi Dini yang datang membawakan makanan untuknya.

"Nyonya, ini bibi bawakan makanan. Dan baju ganti Nyonya"

Paula meraih barang-barang itu.

"Terimakasih banyak ya bi, pak Mamat"

"Jangan seperti itu Nyonya, sudah seharusnya. Nyonya adalah majikan kami" kata pak Mamat.

"Aku sudah mendengar dari pihak rumah sakit. Bibi dan pak Mamat yang membayar semua biaya operasiku. Aku sangat berhutang budi pada bibi Dini dan pak Mamat"

Pak Mamat segera melambaikan tangan dengan cepat.

"Tidak nyonya, aku hanya menyumbang sedikit. Bibi Dini yang membayar semua dengan tabungannya..."

"Pak Mamat!" sela bibi Dini.

Pak Mamat segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dia lupa, kalau bibi Dini kemarin mengatakan padanya agar jangan memberitahu pada nyonyanya masalah ini. Karena dia khawatir, Nyonyanya malah akan kepikiran.

"Maaf bi, aku lupa" ucap pak Mamat pelan.

Paula meraih tangan bibi Dini yang kasarnya hampir sama dengan tangannya.

"Bi, terimakasih banyak. Aku pasti akan mengingat semua kebaikan bibi. Dan pasti akan membalasnya suatu saat nanti"

Mata Paula berkaca-kaca. Dan memeluk bibi Dini. Dia tahu, wanita paruh baya yang ada di hadapannya itu bukan tidak mungkin belum menghubungi suaminya. Namun, Paula juga tahu, kalau suaminya pasti tidak akan datang. Apalagi, harus membayar biaya rumah sakit dan biaya operasinya yang begitu mahal.

Paula tahu, kalaupun dia menceritakan yang sebenarnya bahwa yang mendorongnya jatuh dari lantai 2 ke lantai 1 adalah Karina. Mark, juga tidak akan melakukan apapun pada wanita itu. Bahkan mungkin, menganggap peristiwa sebesar ini tidak pernah ada.

"Bagaimana keadaan nyonya? apa yang masih sakit?" tanya bibi Dini yang berusaha mengalihkan perhatian Alisa.

Karena dia pikir, mungkin majikannya itu sebentar lagi akan bertanya, dimana suaminya. Dan apa bibi Dini sudah memberitahu pada suaminya tentang masalah ini. Bibi Dini, juga tidak ingin mengatakan yang sebenarnya bahwa dia sudah menghubungi, Mark. Namun pria itu bahkan mengatakan kalau jangan mengganggunya hanya untuk memberi kabar tentang Alisa.

"Sudah tidak apa-apa" jawab Paula.

Karena memang, Joyce sudah mendatangkan beberapa dokter ahli terbaik di bidangnya ke rumah sakit untuk memeriksa dan memberi obat Paula. Jadi, keadaan Paula bahkan lebih baik dari sebelum terjadi kecelakaan itu. Tidak ada lagi malnutrisi, dan tidak ada lagi kekurangan darah.

"Berada di luar rumah itu, mungkin lebih baik nyonya" kata bibi Dini lirih.

Pak Mamat yang mendengar apa yang dikatakan oleh bibi Dini itu terdiam. Dia memang tidak tahu banyak tentang apa yang terjadi dalam rumah karena dia memang hanya seorang supir. Akan tetapi, dia juga sering mendengar para pelayan membicarakan, bagaimana Berta, Rena, Tasya bahkan Mark memperlakukan Alisa.

Yang jelas, yang dia dengar dari para pelayan itu. Semuanya tidak ada sama sekali hal baik yang terjadi pada Alisa di rumah itu. Jadi, ketika Bibi Dini mengatakan hal itu kepada Alisa. Pak Mamat sebenarnya juga ingin mendukung tapi dia kan tidak mau ikut campur terlalu jauh. Jadi dia diam saja.

Alisa tersenyum. Dia tahu, kalau bibi Dini mengatakan semua itu karena memang merasa kasihan terhadap apa yang sudah terjadi padanya di dalam rumah itu. Tapi, seperti yang sudah dia katakan kepada Joyce, ada yang harus dia kembalikan, dan ada yang harus dia ambil dari rumah itu, setelah satu tahun yang terjadi selama ini disana.

"Aku sudah baik-baik saja bibi. Dan semua hal buruk itu, tidak akan pernah terjadi lagi padaku" kata Alisa mencoba meyakinkan bibi Dini.

Bibi Dini menghela nafas panjang. Dia sungguh kasihan pada Alisa. Tapi, yang menentukan hidup Alisa, adalah dirinya sendiri. Bibi Dini juga tidak mau memaksa Alisa pergi. Dia hanya memberi saran, hanya berusaha untuk itu saja.

Setelah makan bersama, bibi Dini dan pak Mamat pulang lagi. Paula melihat ke arah pintu, dia menghela nafasnya dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Joyce, tapi tidak lama sebelum panggilan itu tersambung, pintu itu terbuka lagi.

Paula yang berpikir itu adalah bibi Dini, segera menyembunyikan lagi ponselnya. Karena semua orang yang ada di kediaman Austin itu tahunya Paula tidak punya ponsel.

"Bibi, ada yang terlupa ya?" Tanya Paula yang segera menoleh ke arah pintu setelah menyembunyikan ponselnya di bawah bantal.

Tapi, betapa terkejutnya dia melihat yang datang ternyata adalah Mark. Dan pria itu tidak sendirian, dia datang bersama dengan Karina.

Paula menghela nafas panjang. Meski emosi, dia tidak bisa melampiaskannya sekarang.

Paula tidak bicara, jika itu adalah Alisa yang masih amnesia, mungkin akan sangat senang sekali melihat Mark datang, meski itu bersama Karina.

Mungkin Alisa akan segera turun dari tempat tidur dan menghampiri suaminya itu. Meski sebenarnya dia sendiri sudah tahu kalau suaminya itu tidak akan pernah peduli padanya. Paula benar-benar merutuki dirinya yang lemah, bodoh dan bucin itu saat amnesia.

Sedangkan Mark, dia menatap ke arah Alisa, yang menurutnya sedikit menunjukkan perubahan yang cukup signifikan.

Wanita itu meliriknya sekilas. Lalu segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Sedangkan dulu, tidak pernah seperti itu. Alisa akan memandang terus ke arah Mark. Meski pria itu tak meliriknya sedikitpun.

"Bagaimana kondisimu? apa yang terjadi?" tanya Mark yang langsung duduk di kursi yang tadi digunakan bibi Dini untuk bicara dengan Paula.

Paula melirik ke arah Karina. Tatapannya tak lagi seperti Alisa, memandang penuh takut, gugup dan tak berdaya. Tatapan mata Paula begitu tajam. Hingga membuat Karina tidak senang.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? mau menuduhku mencelakaimu! Mark tidak akan percaya!" ujarnya penuh percaya diri.

Paula memutar bola matanya malas.

"Alisa, jawab aku. Bagaimana kamu jatuh? apa seperti yang dikatakan Karina. Kamu terpeleset dan jatuh, kamu ini sembrono sekali!" ucap Mark.

Paula menoleh ke arah Mark. Dengan tatapan tidak senang.

'Cih, aku bahkan belum mengatakan apa-apa. Jika dia sangat percaya pada wanitanya itu. Untuk apa bertanya padaku. Buang-buang waktu!' batin Paula.

***

Bersambung...

1
Lula
Semangat terus berkarya thor
Ma Em
Semangat Paula untuk balas perbuatan mereka buat mereka kapok dan tdk akan mengulangi perbuatannya lagi , Thor jgn sampai Paula hamil anaknya Mark , lbh baik Paula berpisah saja dgn Mark .
Noer: akan di pikirkan 🤭
total 1 replies
Ariany Sudjana
hahaha bagus Paula, segera kasih pelajaran buat nenek lampir dan si penjilat Maria itu
Noer: ho'oh
total 1 replies
Azahra Rahma
semakin yakin Karina dan ibunya hanya mengincar harta keluarga Mark saja
Noer: ho'oh tuh
total 1 replies
Adinda
bagaimana kalau alisa hamil ya Thor,waktu itu kan Alisa dipaksa oleh Mark,pasti tambah seru buat mark bucin sama Alisa thor
Noer: ehekkkk
Azahra Rahma: sebenarnya,, sepertinya Mark sudah ada rasa ya ke Alisa,,cuma karena selama ini dia terlalu menuruti apa kata ibunya ,,dan terlalu memanjakan adik²nya,,jadi ke Alisa seperti tidak peduli
total 3 replies
Adinda
nenek lampir gak pernah sadar alisa
Azahra Rahma: sadarnya nnti kalau sudah tau siapa Alisa sebenarnya,,baru deh mohon² dan baik² sama Alisa
Noer: ho'oh, syulit
total 2 replies
Adinda
buat mark bucin dan mengusir pelakor thor
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Nudu
orng ganteng mah bebass, apalagi banyak duit
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Azahra Rahma
masih kurang tuh hukuman buat Maria
Noer: tambah lagi besok ya
total 1 replies
Sulati Cus
boom mak jlep g tuhhh
Noer: boom shake shake boom
total 1 replies
Ariany Sudjana
ayo Paula semangat... berta sama maria masih besar kepala tuh
Noer: ho'oh
total 1 replies
Sulati Cus
tampan tp minus akhlak 😂
Sulati Cus: iya mungkin
Azahra Rahma: mungkin karena Mark tipe orang yg begitu sayang dengan ibu dan adik²nya,, apalagi ayah Mark kan sudah tiada,,jadi Mark begitu menuruti keinginan ibu dan adik²nya sampai menutup mata dengan perbuatan mereka
total 3 replies
Ma Em
Karina emang sdh TDK laku sama lelaki lajang sampai Karina mengharapkan suami orang , Karina mah bkn cinta sama Mark tapi Karina cinta sama kekayaan Mark
Azahra Rahma: biasanya si karena mengincar harta,,jadi dia tidak peduli itu adalah suami orang
Noer: ho'oh kak
total 2 replies
Ma Em
Makanya cepat bertindak Paula jgn lama 2 jadi Alisa , cepat Paula lakukan juga untuk Bu Berta dan Karina seperti yg kamu lakukan pada kedua adik Mark kalau Paula msh jadi Alisa pasti tertindas terus .
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Noer: siap grakk
total 1 replies
Ariany Sudjana
ini belum apa-apa mark, siap-siap saja yang lebih seru... itu Maria gimana nasibnya? harus dihukum juga tuh sama Paula
Noer: ho'oh
total 1 replies
Adinda
paula dan Mark itu lucu lebih seru lagi kalau Mark bucin /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Noer: ho'oh
Adinda: ya Thor sekalian buat pelakor tersingkir
total 3 replies
Azahra Rahma
Paula jangan lupa ya beri balasan juga utk Maria ,,,pembantu belagu
Ariany Sudjana: betul sekali
Noer: siap laksanakan
total 2 replies
Sulati Cus
makanya udahin, balas ae dg kebangkrutan si mark, pasti ma2 , adik & gundik terpuruk
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Sulati Cus
😂😂😂😂😂😂cosplay jd rubah ekor 8
Sulati Cus: yg satu di potong sm naruto di bikin tas buat Hinata😂
Sulati Cus: rubah ekor 9 ae si kurama kan plg kuat😂
total 7 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!