Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.
siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?
ayoo, cari tau.. 😚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
intim
Suasana di istana itu sudah mulai tenang.. para dayang pun sudah kembali ke kamar mereka masing masing. kepala pelayan pun sudah berada di kamar pribadi nya. tinggallah para penjaga istana yang silih berganti untuk berkeliling istana menjaga keamanan.
namun, beda lagi di ruang kamar Zihan.. kegaduhan terdengar disana. beberapa penjaga yang ada di luar pintu kamar, juga bahkan bisa mendengar nya.
" suara gaduh apa itu? apa kau mendengarnya juga? " tanya salah satu penjaga di sekitar kamar Zihan.
" iya, aku juga mendengar nya.. tapi seperti nya itu berasal dari dalam kamar nona Zihan. apa kita perlu memeriksa nya? " tanya penjaga itu pada teman nya.
" heii, tunggu dulu.. bukan kah didalam juga ada tuan penguasa?! bagaimana bisa kita asal masuk. mungkinkah itu..... " jawab teman nya seraya memikirkan sesuatu.
" ssstttt, kecilkan suara mu.. apa kau ingin pergi ke hutan merah?! " tegur lawan bicara nya.
" oh tidak.. aku tidak pernah berharap untuk pergi ke sana. " ujar penjaga itu.
" maka diamlah. jangan coba berasumsi apapun tentang tuan penguasa. lebih baik kita tetap berjaga disini. dan pergi jika dibutuhkan. " jelas teman satu nya.
" ya ya.. kau benar.. untung saja tidak ada yang mendengar.. " ujar teman nya.
................
sedangkan didalam kamar mandi - di kamar Zihan..
Zihan yang masih berada di atas tubuh Arsenio pun, mencoba menghindari tatapan Arsenio yang begitu dekat.
" aawww.. tangan ku.. " keluh Zihan mengalihkan tatapan nya..
" apa itu kembali terluka? biar ku lihat.. " ucap Arsenio. ia segera mengambil tangan Zihan yang di perban itu. meskipun ia sempat menyayangkan, karena terlalu singkat dirinya dapat memeluk Zihan.
dengan hati hati, juga dengan teliti, Arsenio memeriksa pergelangan tangan Zihan. membuat empu nya tangan itu merasa tersentuh akan perhatian yang di berikan oleh Arsenio.
" untunglah.. tidak ada yang serius. tapi perban nya menjadi basah, ayo biar ku bantu mengganti perban nya. " ucap Arsenio setelah memeriksa nya. tanpa aba aba, Arsenio pun membawa tubuh Zihan ala bridal style menuju tempat tidur.
" aaahh, apa yang kau lakukan.. cepat turunkan aku.. " pekik Zihan yang terkejut.
" diamlah, atau aku akan membungkam bibirmu dengan bibir ku.. " ancam Arsenio tanpa ragu.
" aa..eemmm.. " Zihan yang ingin mengatakan sesuatu, seketika menutup mulut nya.
" dasar pria mesum menyebalkan., jelas jelas aku ini membela diri,.. kenapa aku justru mendengar kata kata nya!?! " gumam Zihan dalam hati. ia pun hanya bisa patuh dalam diam.
sedangkan Arsenio yang mengetahui itu, ia tersenyum kecil. bagaimana pun, ia sangat senang karena ternyata Zihan tidak membangkang pada nya.
sesampainya di sisi tempat tidur, Arsenio mendudukan Zihan di sisi pinggir tempat tidur.
" diamlah dan tunggu aku.. aku akan mengambilkan perban dan obat luka terlebih dulu. apa kau paham? " titah Arsenio dengan berjongkok di hadapan Zihan.
" hhmm.. " jawab Zihan hanya berdehem. ia gugup karena sikap Arsenio pada nya terasa begitu intim.
" gadis baik.. aku pergi dulu.. " balas Arsenio seraya beranjak dari sana. tak lupa ia mengelus puncak kepala Zihan dengan lembut.
si empu nya kepala pun tertegun.. ia hanya bisa tersenyum dalam diam.. di dalam hati nya, ia berteriak histeris karena senang.
dan setelah Arsenio benar benar pergi dari kamar itu, Zihan akhirnya dapat berkata kata..
" hah, gugup sekali rasa nya berada di dekat pria itu.....jelas jelas aku ini korban..... kenapa aku merasa senang di perhatikan oleh nya..... apa mungkin aku..... aaahh tidak tidak, itu tidak mungkin! dia saja yang terlalu mempesona, sehingga aku terkena pesona nya.... yaa yaa, itu benar begitu.. aku tidak mungkin..... " oceh Zihan seorang diri. namun, sebelum ia menyelesaikannya, terdengar seorang pria berkata untuk menanggapi perkataan Zihan.
" jadi.... apa yang tidak mungkin bagi mu??? " tanya pria itu.. yaa, Arsenio telah kembali.
" ah.. emmm, bukan apa apa.. mungkin kau salah dengar.. hehe " jawab Zihan tak jujur.
" benarkah? apa maksud mu pendengaran ku buruk?! hmmm?! " tanya Arsenio dingin
" ah bukan itu maksud ku.. tapi... itu.. ah iya, aku tidak mungkin mengganti perban sendiri. ya itu saja. " jawab Zihan terbata. ia menemukan jawaban setelah melihat pergelangan tangan nya sendiri.
" oh, itu tentu saja.. Karena kau pasti membutuhkan bantuan orang lain. dan itu adalah aku. " jawab Arsenio dengan percaya diri.
" terserah kau saja. " jawab Zihan lirih
Arsenio pun mulai mengganti perban dengan hati hati. dan Zihan pun memperhatikan dengan seksama. sampai sampai ia melamunkan pria mesum itu.
dalam lamunan nya, ia dan Arsenio adalah sepasang kekasih. dan mereka sedang akan memadu kasih dengan diawali sebuah ciuman. namun saat adegan ciuman itu, Zihan benar benar lepas kendali dan tak sadar. sampai akhirnya ia benar benar mencium bibir Arsenio di kenyataan. membuat kedua bibir mereka bertautan satu sama lain..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...