Bukan Sekedar Murid Biasa

...(𝟬𝟭:𝟭𝟱)...

Hari sudah larut, menunjukkan pukul satu dini hari.

John dan Gea menyuruh Ethan dan Indah pulang saja, karna John yang akan menemani Gea.

Ethan dan Indah setuju, mereka juga sudah lelah karna reuni tadi. Tak lupa mereka berpamitan pada kedua pasangan halal itu.

"Papa sama Mama kenapa sih senyum–senyum liatin kita dari tadi?" Dasar lelaki tidak peka, sudah sangat jelas John dan Gea memberi lampu hijau pada dua anak muda ini.

"Wkwk, gatau dah." Indah sudah malas meladeni pertanyaan konyol Ethan itu. Entah apa yang terjadi jika Indah sudah menjadi istrinya.

Masak kalau Indah marah–marah karna lapar, nanti Ethan juga gak peka? Udah lah, sekarang dia hanya lelah, lalu berjalan menuju mobil Ethan.

***

" 𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘦–𝘫𝘢–𝘵𝘪 ... "

Mendengar lagu di pagi buta yang indah, membuat hati sangat pendengar saling tersenyum malu.

Seolah ada perasaan yang ingin diungkapkan, tapi tertahan hanya sampai di hati. Mereka merasa ada kupu–kupu berterbangan di atas perut mereka.

Sangat menggelitik!

Namun tiba–tiba, suara bising memenuhi sekitar, lagu indah yang mereka dengar, perlahan memudar berganti dengan dengungan yang nyaring.

Entah apa yang sedang terjadi, rasa pusing tiba–tiba menjalar di seluruh kepala. Mata tiba–tiba terasa berat. Lalu tanpa sadar, mereka kehilangan kesadaran.

...*****...

...𝗩𝗜𝗣 𝗥𝗼𝗼𝗺 𝗚𝗲𝗮 𝗔𝗿𝗮𝗯𝗲𝗹𝗹𝗮....

"Oh, gapapa cuman patah kaki, sebulan sembuh itu. Urus langsung administrasi Ethan sama Indah. Kalau ada kabar terbaru, langsung info."

John saat ini berada di rumah sakit yang sama dengan Ethan, menerima kabar dari bodyguard nya yang menjaga Ethan, bahwa Ethan dan Indah kecelakaan yang sangat parah.

Mobil? Ntah lah, mobil itu mungkin sudah menghilang jatuh ke pelukan jurang.

...*****...

...𝗩𝗜𝗣 𝗥𝗼𝗼𝗺 𝗘𝘁𝗵𝗮𝗻𝗮𝘀 𝗝𝗼𝗵𝗻𝘀𝗼𝗻....

"Aku dimana..?"

"A–Ethannnn!!!"

Indah sangat terkejut, melihat Ethan terbaring di ranjang dengan kaki yang dibalut gips. Dengan khawatir, Indah menghampiri Ethan.

"Hikss.. Ethan, aku mau kok jadi istrimu. Tapi kamu jangan mati dulu!! Hikss.. " Indah sangat takut Ethan mati, ia memeluk Ethan sangat erat.

"Ethan, nikah aja yuk biar kamu bangun. Hiks.. "

"Iyaa calon istriku, aku belum mati kok."

...𝘿𝙚𝙜.. ...

"Ethan.. Ethannnn, hiks.."

Indah semakin menangis dengan keras, dan eratnya pelukan itu, Ethan tau Indah sangat khawatir padanya. Ethan hanya tertawa, padahal ini hanya luka kecil saja.

"Kamu kok malah ketawa sih! Aku itu khawatir tau! Kalau kamu kenapa–kenapa gimana?!" Indah kesal,disaat seperti ini Ethan bisa–bisanya tertawa

"Iyaa kalau aku kenapa–kenapa, kamu bakal jadi perawan tua ya?" Goda Ethan.

"Ethan!. Hiks.. Jangan bercanda! Hiks.. " Indah semakin erat memeluk Ethan, dan Ethan berusaha memeluk Indah juga, walau tubuhnya masih terasa lemas.

"Cup cup cup.. Ethan gapapa kok Bu, lebih sakit di hukum Ibu di kelas tau. " Bagi Indah, ini menjengkelkan. Tapi bagi Ethan, dia merasa gemas karna membuat Indah ngambek.

Haiss dasar lelaki memang suka begini!

...*****...

...𝗠𝗮𝗿𝗸𝗮𝘀 𝗨𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗙𝗮𝗻𝘆𝗮𝘀𝗴𝗲𝗿. ...

"WHATTT?!! MEREKA SELAMAT?"

"Udahlah Fika, gausah ganggu hubungan orang. Abang punya temen banyak, ganteng–ganteng, royal–royal, kalo kamu mau."

Di sebuah ruangan, dua saudara berbeda karakter ini saling adu sudut pandang masing–masing.

Fikara Bonita. Ya, teman SMA Ethan. Terobsesi dengan Ethan dan berniat mencelakakan Ethan karna sudah berani tidak memilih dirinya.

Dan sekalian Indah, yang Fika anggap pelakor.

"Abang, gimana biar aku bisa dapetin Ethan.. Aku capek selalu diabaikan sama dia. Abang.. Aku mohon.." Fika bersujud di kaki sang Abang.

"Fika, Cinta boleh, bodoh jangan."

Bukannya sadar, ulat bulu ini malah ngambek dan pergi meninggalkan ruangan kedap suara itu.

"Aku gak akan mati sebelum mendapatkanmu, Ethanas Johnson."

...****************...

Makasi buat pembaca setia 🥰❤