NovelToon NovelToon
Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:24.2k
Nilai: 5
Nama Author: Riiya Mariiya

Tasya baru pulang membeli sayur. Belum sempat masuk kerumah masih berada dihalaman, ibu mertuanya langsung meraih uang kembalian yang Tasya pegang.
"apaan sih buk, itu nanti sisanya buat beli apa yang kurang didapur. main ambil aja, dasar mertua serakah".
"halah, kasih aja lah kamu ini harusnya bisa membelanjakan sesuai kebutuhan. kalau sisa ya kasih keaku atau gak keibu.
seakan tak memperdulikan Tasya, bu Wiji pun berlalu pergi.
itulah tabiat mertua Tasya yang serakah, serta suaminya yang sangat perhitungan. namun kesabaran Tasya pun ada batasnya, hingga suatu saat Tasya pun meluapkan emosinya yang selama ini dia pendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 12

"la terus siapa?"

"budemu nduk, kena serangan jantung. Sengaja ditaruh disini sebab rumahnya kan sudah kayak gitu. Kalau bapakmu itu disana. ibu kangen banget sama kamu. Suamimu mana?"

"mas Adi sibuk bu, ada tiga hari ini meeting sama klien penting. Tasya bosan dirumah, keinget bapak sama ibu kangen juga. Aku sama Mila bu, masih ingat kan?" tanya Tasya sambil menoleh kearah Mila.

"ingat banget nduk, Mila juga sudah ibu anggap seperti anak sendiri", jawab bu Sundari.

"maaf ya bu, Tasya kesini gak bawa apa apa".

"sudah sudah yang penting kamu sehat, ibu sudah senang. nduk nanti ibu mau bicara, tapi sekarang kamu kedalam aja dulu", ucap bu Sundari.

Tasya dan Mila pun masuk kedalam rumah. Bisa dibilang Tasya ini keluarga orang berada namun dia menyembunyikan semua dari keluarga suaminya. Hanya sawah satu petak yang dia beri tahu, kalau itu harta satu satunya. Namun jika dijual bisa mencapai seratus juta kira kira.

Tasya sengaja meninggalkan kemewahan ini karena ingin tahu seberapa tulusnya keluarga suaminya, jika dia terlihat sangat miskin. Dan memang benar dugaan Tasya, seseorang hanya terlihat manis diawal. Namun akan terlihat sifat aslinya dikemudian hari.

"nduk, ibu mau tanya. Ada apa kamu sama suamimu? Gak mungkin tiba tiba kemari sendiri dan malah diantar teman kamu",

"anu bu, itu.. Emm.. Aku.. Aku.. Aku, ada masalah sama keluarga mas Adi", jawab Tasya dan disitulah tangisnya pecah.

Semua apa yang dialami oleh Tasya dia ceritakan semua. Mulai dari ibunya, adik iparnya, sampai suaminya yang selama ini memperlakukan dirinya tak baik.

Bu Sundari yang mendengar cerita Tasya sangat menyayangkan sikap keluarga Adi yang meremehkannya. Begitupun pak Darman ayah Tasya. Mendengar cerita ayahnya dia tak kuasa menahan amarah. Ingin rasanya dia mendatangi rumah Adi namun dicegah oleh Tasya.

" sudahlah pak, tak apa akau sudah mempunyai rencana sendiri untuk membalaskan sakit hatiku. Selama ini aku sudah cukup diam, sekarang saatnya aku melawan mereka. Toh rumah itu sebagian dari uang bapak dan ibu kan. Yang dulu aku berpura pura gadaikan tanah untuk membayar sisa cicilan rumah Mas Adi. Yang padahal itu uang kalian pak, bu. Mereka hanya tahu kalau aku ini anak seorang buruh tani miskin. Jika nanti mas Adi jemput aku, aku akan ikut pak, bu. Tapi kalau dia tak menjemputku, aku akan gugat dia dipengadilan", ucap tasya kesal.

Namun Tasya belum menceritakan tentang perselingkuhan suaminya itu. Biarlah nanti akan ada waktunya untuk cerita masalah itu.

Satu minggu sudah Tasya tinggal dirumah orang tuanya. Sejak saat itu pula Tasya fokus untuk menulis kata demi kata untuk dijadikan sebuah novel.

Sejak dulu dirinya memang gemar menulis. Bahkan baru satu minggu saja, sudah mencapai 25 bab. Dan dua puluh bab pertamanya menjadi yang salah satu yang terbaik. Serta para pembaca sangat menyukai novel yang ditulis oleh Tasya.

Bagaimana tidak, baru satu minggu saja sudah ada puluhan ribu pembaca novel buatan Tasya. Dirinya tak menyangka berkat hobinya yang suka menulis dapat menghasilkan uang.

Sudah hampir satu bulan Tasya tinggal dirumah ibunya namun suaminya benar benar tak perduli dengan keberadaan Tasya ada dimana.

Namun saat akan keluar rumah, Tasya melihat sebuah mobil berhenti dirumah budenya. Rumah satu petak tak layak huni yang dulunya dipakai untuk acara lamaran dirinya dan suaminya.

Tasya terkejut, dia berlari kebelakang dan lewat pintu belakang menuju kerumah kecil itu. Kreteekk.. Suara khas pintu kayu yang sudah hampir lapuk.

"ada apa mas?"

"mana ayah dan ibu? Aku ingin menjemputmu dan membawamu kembali kerumah. Bagaimana pun kamu masih sah jadi istriku"

"maaf mas, apa kamu sendirian?" tanya Tasya.

"aku bersama ibu dan Tika. Mereka ada didalam mobil. Aku sekarang sudah punya mobil Tasya. Aku sudah diangkat jadi manager. Ikutlah pulang bersamaku", ajak Adi.

"aku harus izin pada ayah dan ibuku dulu mas. Kenapa baru sekarang kamu kemari? Ini sudah satu bulan dan kamu baru mencariku", ucap Tasya yang masih enggan pergi bersama Adi.

"apa aku tak dipersilahkan masuk Tasya?"

"tidak mas maaf, aku takut kamu jijik jika masuk kerumahku. Rumahku kecil dan jelek. Tapi insyaallah selalu bersih, karena setiap hari aku selalu membersihkannya. Untuk apa punya rumah besar tapi malas. Yang ada rumah akan jadi sarang setan".

Mendengar jawaban Tasya Adi menelan salivanya. Karena semenjak ditinggal Tasya, rumah Adi tak terawat. Bahkan debu masih kemana mana. Hanya untuk sekedar menyapu saja Tika tak telaten seperti Tasya.

Dapur apalagi, sejak bu Wiji yang memasak dapur menjadi sangat kotor. Kompor setelah masak tak pernah dibersihkan. Banyak bekas minyak yang melekat dikompor. Bekas makanan di kolong meja dapur menjadi sarang kecoa. Lantai dapur pun tak pernah di pel hanya sesekali untuk menghilangkan bekas minyak namun tak begitu bersih.

Baju yang biasanya bersih dan wangi kini hanya dicuci semau mereka saja. Baju Adi yang selalu terlipat rapi didalam lemari, kini menjadi berantakan tak berbentuk. Tak ada yang mau menyetrika baju. Mau mencuci saja sudah bersyukur.

Halaman rumah yang biasanya selalu bersih. Kini banyak daun daun kering yang berserakan. Terhitung sejak Tasya meninggalkan rumah, hanya dua kali halaman itu disapu. Selebihnya dibiarkan begitu saja. Karena memang selama ini Tasya yang selalu membersihkan semuanya.

"mas, kalau kau mau menjemputku tunggulah kedua orang tuaku. Sebentar lagi mereka pulang dari sawah. Maklum kami hanya orang miskin yang pekerjaan kami hanya buruh tani", ucap Tasya merendah.

"bukankan ayahmu masih punya sawah Tasya? Kenapa tak digarap sendiri? Kan lebih bagus punya hasil sendiri", tanya Adi penasaran.

"iya mas, tapi sawah itu masih disewa orang sejak satu tahun lalu. Dan uang sewa itu sudah habis untuk berobat ayahku. Setelah habis sewa nanti, rencananya ayah akan menjual sawah itu untuk sebagian diberikan kepadaku. Dan sebagian lagi dijadikan modal usaha kecil kecilan. Karena tak selamanya akan bekerja dengan orang lain", pancing Tasya.

[wah, kalau dijual mungkin orang tua itu hanya mengambil secukupnya saja. Dan pasti yang banyak itu Tasya. Bisa ku manfaatkan agar aku dapat bagian juga] batin Adi sambil tersenyum licik.

"kenapa kamu senyum senyum mas?" tanya Tasya.

"itu.. Eee, tidak kok hanya saja kamu terlihat cantik hari ini. Apa karena aku sangat rindu padamu?" goda Adi ingin meluluhkan hati Tasya.

"alhamdulillah mas, ayah dan ibuku merawatku. Dan tidak menjadikanku babu dirumah. Jadi aku bisa merawat diri. Dan mereka juga memberiku makan dengan layak walaupun tempat tinggal ini tak layak", sindir Tasya.

Seperti tertampar dengan perkataan Tasya. Adi sedikit malu karena selama ini istrinya tak pernah merawat diri karena tuntutan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya. Tapi setelah baru satu bulan dirumah orang tuanya, dia sangat cantik seperti dulu saat pertama kali berkenalan.

Pak Darman dan bu Sundari masuk rumah melalui pintu belakang juga. Lengkap dengan cangkul dan caping dikepala.

Pak Darman menatap Adi sinis. Namun dia harus sabar, dan mengikuti strategi yang telah putrinya buat.

"ada apa?" tanya pak Darman ketus.

"ibu buatkan minum dulu pak", ucap bu Sundari.

"tak perlu bu, orang ini mana mau minum air dari orang miskin seperti kita", sahut pak Darman dengan nada sinis.

"maaf pak bu, kedatangan saya kemari ingin mengajak Tasya pulang kerumah saya. Saya benar benar minta maaf atas kesalahan ibu saya yang menyebabkan Tasya pergi meninggalkan rumah. Saya janji kejadian ini tak akan terulang lagi", ucap Adi.

Pak Adi sedikit menengok kearah luar, dia tahu ibunya berada dimobil dengan adiknya. "kenapa bukan ibumu sendiri yang meminta maaf, apakah sopan bertamu dirumah orang tapi masih tetap didalam mobil seperti itu?"

"baik pak, saya panggilkan ibu saya dulu", Adi membalikkan badan dan menuju kearah mobilnya yang terparkir diluar.

Tasya tersenyum melihat Adi yang mulai masuk perangkapnya. "makasih ya pak sudah berpura pura. Janjinya saja seperti itu tapi nanti sampai rumah tetap jadi babu", bisik Tasya kepada ayahnya. Pak Darman mengelus tangan Tasya yang memengang pundak pak Darman.

"tenanglah nak, ini saatnya kamu membalaskan perbuatan mereka".

"bu, ayolah turun dan masuk menemui Tasya dan orang tuanya. Tidak sopan kalau tamu tetap disini. Kamu juga Tika, minta maaaf sama kakak iparmu. Hanya untuk hari ini. Kalian mau setiap hari rumah seperti kandang kerbau?" ucap Adi memaksa ibu dan adiknya masuk.

"iya iya", bu Wiji dan Tika pun turun dari mobil dan mengikuti Adi, mengekor dibelakang.

...****************...

1
nissa
he serem
nissa
bagus tu tasya dengerin omongan mila ya kasian kamu
nissa
awas2 tunggu aja di pengadilan mau jadikan tasy as b as bu gratis terus ya oh gak bisa
nissa
baik bener si mila ya
nissa
sabar ya tasya nanti kamu dapat jodoh y as ng lebih baik lagi
nissa
kasian bener si tasya
Azahra Rahma
lah bukannya salsa udah lagi hamil?? kok bilang pengin anak?
Riiya Mariiya: ikutin terus episode selanjutnya kak. karena slsa itu sngat licik🤭
total 1 replies
Azahra Rahma
kapan nih viona Nusul Adi ke penjara
Heny
Mau mkn enak uang nya 25.000 biar mrk yg belanja
Azahra Rahma
mulai nama viona ikut terbawa ,,,ayo Keenan biar polisi selidiki lebih lanjut ,,biar viona cepat menyusul Adi di penjara
echa purin
👍🏻
Azahra Rahma
typo Thor ya pas nama harusnya Adi jadi Keenan dan pas harusnya Keenan jadi Adi
Azahra Rahma: ok,,masih wajar kok,,
Riiya Mariiya: maaf ya kak, jadi banyak typonya. habis gregetan sendiri sama adi
total 2 replies
Azahra Rahma
licin juga si Adi ,,bisa kabur terus
Azahra Rahma
larilah sejauh jauhnya Adi,,kalau udah habis tenaga baru nanti di tangkap oleh anak buah Keenan
Azahra Rahma
untunglah Keenan tidak terlambat
Azahra Rahma
bikin perkedel aja lah si Adi
Dwi Andrianto
bukan tak ada konsekuensinya tp gak ada toleransi/jaminan lagi.. kalo konsekuensi berarti dia tetap di penjara..
Riiya Mariiya: aduhh... maaf ya kak, saking semangatnya nulis sampai typo. next time lebih diperhatikan lagi
total 1 replies
Adinda
semoga adi terjebak tidur sama viona biar kepergok Salsa tambah seru kalau 2 ular berantem
Azahra Rahma
lanjut Thor,
Azahra Rahma
biarin si viona dan salsa nanti saling Jambak jambakn Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!