NovelToon NovelToon
Terjebak Takdir Cinta Presdir

Terjebak Takdir Cinta Presdir

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Nikahkontrak / Perjodohan / Cintamanis / Tamat
Popularitas:26.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mayraa Ibnurafa

TAMAT HINGGA MUSIM KE-3~

"Uncle Sam aku tidak mau menikah dengannya....ini sama saja mempertaruhkan masa depanku....hiks "

"Lalu bagaimana cara kau membayar semua hutang orang tuamu? " uncle Sam mencengkram tangan nya dengan keras.

Baru sehari setelah orang tuanya meninggal dunia. Renesmee yang merupakan anak tunggal kesayangan keluarga Phoenix.
Harus menghadapi kenyataan pahit kembali. Ketika sang paman memaksa dirinya untuk menikah dengan seorang Presdir yang sangat angkuh, kejam, dan tidak memiliki perasaan. Ia bernama Nathan Efron.

🌹Tahap Revisi🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 11

"hmm....baiklah aku meminta maaf padamu sudah membuatmu malu tadi" Ucap Nathan tersenyum kearah Renesmee.

"Apa aku sedang bermimpi, dia meminta maaf padaku secara langsung...hahaha" Gumamnya, Rens benar benar tak percaya apa yang ia dengar.

"hmm....terserah kau saja" jawab Rens singkat.

"Nathan bodoh...apa yang kau katakan,ini bukanlah diri seorang Nathan...Sial sepertinya aku sudah kehilangan akal" gumam Nathan.

Setelah mengatakan hal itu Nathan pun hanya diam dan memfokuskan pandangannya kedepan. Begitu pun Rens yang kembali diam menghadap luar jendela.

Keheningan pun tercipta lagi didalam mobil sepanjang perjalanan menuju rumah Rens.

***

Sampailah mereka, mobil Nathan memasuki karangan rumah Rens. Seorang satpam yang ada di sana berjalan menghampiri mereka lalu membukakan pintu untuk Rens.

Nathan masih malu untuk memandang wajah Rens, baginya ini bukan lah seperti dirinya sendiri. Dia mencoba untuk tetap angkuh kembali didepan Rens dan tidak menghiraukan Rens yang sudah turun dari mobilnya.

"Apa kau mau mampir dulu tuan....." ucap Rens mengajak.

"....aku akan mengobati lukamu itu" lanjutnya menawarkan kepada Nathan.

Nathan masih diam, dia tidak mau bicara pada Rens. Dia memalingkan wajahnya dan mencoba untuk menyalakan kembali mobilnya. Nathan berniat langsung pergi saja dan tak mau mampir-mampir, takut dirinya hilang kendali lagi seperti tadi. Nathan yang bodoh.

Tiba-tiba saja Nathan terkejut saat Rens menghampirinya dan membuka pintu mobilnya, lalu menarik tangannya agar keluar.

"Sini biar aku obati dulu lukanya...." Rens menarik tangan Nathan dan membawanya keruang tamu.

Nathan hanya berdiri dengan angkuhnya, sembari memasukkan kedua tangannya kesaku kiri dan kanan celana nya.

Sedangkan Rens pergi keruang kerja papahnya mengambilkan kotak P3K untuk mengobati luka Nathan.

Setelah menemukan kotak P3K nya, Rens pun langsung berjalan menghampiri Nathan yang menunggu diruang tamu.

Dari jauh Rens bisa melihat Nathan yang masih berdiri dengan tangan kirinya didalam saku dan yang kanan memegang ponsel.

"Betah banget yah masih berdiri....sombong banget sumpah" gumam Rens sembari menghela nafas pelan.

Dia pun menghampiri Nathan.

"Tuan apa tidak sakit kakimu itu....kenapa kau hanya berdiri dan tidak duduk" Ucap Rens dan langsung duduk di sofa.

"Tidak apa-apa .....aku sudah biasa berdiri lama seperti ini" Jawab Nathan yang masih sibuk memainkan ponselnya, Entah apa yang dimainkannya.

Rens pun menarik tangan kiri Nathan, membuatnya tergelincir lalu jatuh kesofa menimpa Rens dibawahnya.Sekarang posisinya Nathan sedang menindih tubuh mungil Rens.

Sekarang wajah Rens sangat dekat dengan wajah Nathan, Bahkan dia bisa merasakan deruan nafas Nathan yang masih teratur itu mengenai batang hidung nya.

Rens menatap dalam bola mata coklat milik Nathan yang diam-diam menjadi favorit dirinya. Jantungnya berdegup kencang, serasa aliran darah ditubuhnya sangat deras, keningnya mulai berkeringat, lalu Ia pun menutup matanya.

Begitu pun dengan Nathan, jantungnya berdegup sangat kencang, keringat dingin diseluruh tubuhnya. Saat dirinya melihat Rens menutup mata, Nathan pun mendekat kewajah Rens seakan ingin menciumnya.

Saat bibirnya dan bibir Rens sedikit lagi bersentuhan. Tiba-tiba terlintas wajah seorang wanita mengenakan wedding dress berwarna merah tersenyum kepadanya.

Nathan pun terkejut dan tersadar membuka matanya. Kemudian dirinya berusaha cepat-cepat bangun dari posisi itu dan duduk disebelah Rens.

Begitu pun Rens terkejut, melihat Nathan yang tiba-tiba bersikap seperti itu. Sakit sungguh rasanya sakit sekaligus malu, bagaimana bisa seorang pria yang akan mencium dirinya bahkan belum bersentuhan tiba-tiba sadar lalu menjauh begitu saja seperti teringat sesuatu. Tapi Rens tidak bisa apa-apa, dia sadar dirinya juga belum begitu paham semua tentang hidup Nathan.

Dalam fikirannya mungkin saja dia teringat pada kekasihnya, tidak mungkin kan seorang Presdir kaya dan tampan seperti Nathan tidak memiliki seorang kekasih.

***

Kini mereka duduk bersebelahan disofa ruang tamu Rens. Suasana menjadi sangat hening setelah kejadian barusan. Rens bingung harus bagaimana agar tidak canggung seperti ini. Dia memandangi Nathan yang hanya diam menatap ke depan.

"Bagaimana bisa aku melakukan itu.....Nathan sadarlah apa kau sudah melupakan Stephanie wanita yang sangat kau cintai, dan sadar juga dia ini hanyalah wanita pelunas hutang bagimu...." gumam Nathan menyadarkan diri sendiri.

"Tuan....sini luka mu aku obati" Ucap Rens memegang tangan kanan Nathan yang masih mengepal.

Sentuhan Rens membuyarkan lamunan Nathan. Nathan pun langsung menghempaskan tangan Rens dan langsung berdiri membelakangi Rens.

Rens yang terkejut tangannya dihempaskan oleh Nathan lalu ikut berdiri dibelakang Nathan. Dirinya bingung harus berbuat apa? karna dia sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi pada Nathan, mengapa dia tiba-tiba seperti itu.

"Tuan....apa kau marah ?" Rens memberanikan diri bertanya.

Nathan hanya diam dan tetap memandang arah depan.

"Tuan....duduklah lagi" Rens mencoba membujuk lagi.

Tiba-tiba saja Nathan berteriak.

"Renesmee....kau itu bukanlah siapa-siapa!! jadi kau tidak punya hak untuk memerintah diriku....."

Nathan berbalik dan langsung mencengkram dagu Rens dengan kasar. Rens sangat takut melihat raut wajah Nathan yang tiba-tiba berubah tidak seperti sebelumnya.

Alisnya yang menjungkit menandakan sedang marah, bola mata coklatnya yang indah menjadi favorite Rens kini telah hilang dan yang terpancar hanya tatapan kebencian dimatanya itu. Rens merasa seakan-akan Nathan akan membunuhnya saja.

Nathan melepaskan cengkraman didagu Rens lalu mendorongnya keatas sofa dengan kasar. Dia menyisir rambut depannya yang berantakan ke arah belakang kemudian menaikan kaki kanan nya keatas sofa sebelah Rens.

Karna sangat ketakutan Rens refleks saat Nathan mendekati dirinya tubuh Rens langsung memundur sedikit. Nathan tersenyum dengan miring.

".....Dan kau ingat berbicara lah yang sopan padaku dan jangan berharap lebih, karna kau itu hanya sebagai wanita bisnis bagiku tidak akan menjadi lebih" Lanjut Nathan mengingatkan derajat Rens sambil menunjuk wajah Rens dengan sedikit keji.

Setelah puas mengata-ngatai Rens Nathan pun berlalu pergi meninggalkan Rens yang masih terpaku diam diatas sofa nya itu.

Dari dalam Rens mendengar suara mobil Nathan yang menjauh keluar dari perkarangan rumah nya. Setelah benar-benar suara mobil itu hilang tangisan Rens yang sedari tadi ditahannya akhirnya pecah, dia menangis sejadi-jadinya. Sungguh Nathan yang kejam.

Setelah kepergian Nathan Rens berusaha untuk berdiri dari duduknya, tetapi sia-sia dirinya malah terjatuh kelantai yang dingin.

Lututnya terasa lemas dan tidak dapat menahan berat tubuhnya yang mungil itu. Rens sangat-sangat syok melihat sifat asli seorang Nathan.

Tanpa di sadari air matanya menetes membasahi pipinya, lalu dihapusnya air mata itu dengan cepat. Dia tidak mau pelayan-pelayan yang ada dirumahnya melihatnya terluka atau menangis terlebih lagi karna Nathan calon suaminya sendiri.

Tetapi saat itu dirinya tidak dapat menahan semua perih dan sakit hati yang dia terima dari perkataan kasar Nathan. Seakan-akan bendungan yang menahan semua air matanya sudah bocor dan hancur, hingga tidak dapat menahan air mata yang terus menerus keluar dari matanya itu.

Rens menangis sesegukkan sembari memukul-mukul pelan dadanya yang terasa sesak. Sungguh dia tidak menyangka Nathan akan berucap kasar padanya. Padahal pernikahan mereka tinggal menunggu dua hari lagi, tapi mengapa Nathan memberi kesan yang seperti ini kejinya pada dirinya.

1
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
nathan renesme
Juan Sastra
udah byk revisi, semakin enak bacanya
Juan Sastra
kok kevin ggak ingat sama stepani,meski sekarang namanya sheila kan pasti ngeh melihat kemirifan wajahnya
Juan Sastra
nah seilanini stepani yg amnesia
Juan Sastra
sebenarnya sdh oernah baca novel ini cuma sdh lama banget jadi agak lupa sama alurnya,,kalau tidak salah kevin saudara sama tara dan ada stepani juga yg jadian sama tara..benar ggak thorr,, lupa aku tuh
Juan Sastra
masih jln di tmp udah bab segini
Juan Sastra
itulah akibatnya jika berpikiran sempit..hadeeehh
Juan Sastra
dendam yg tidak pada tmptnya,,dendam itu tercipta karena adanya rasa sakit , contoh penghianatan sala satunya,,bukannya dendam karena kematian akibat kecelakaan, jika bersedih boleh terluka karena hanya tinggal kenangan namun bukan dendam,, 🙏🙏🙏maaf thorr jika koment ku agak lancang,,
Mazree Gati
ko ga modar aja nathan
Mazree Gati
GAUSAH PAKAI flasback on...kelamaan
Mazree Gati
END aja thorr lah...!!!!!!!!
Tsaniya Qurotul
pasti trauma berat si Nathan
Tsaniya Qurotul
dasarnya aja udah cantik
Sagita
jgn marah2 Kevin entar bucin lo ke Mia
Sagita
ya Elah rens ...nm nya lidah nya presdir tergelincir Doang 🤭😁
Afiqah Herni
baik
Noormasayu Othman
bagus
Leya channel
esme (twilight)
Nathan (abduction)
Leya channel
fix, ini penggemar twilight all episode. 😄😄
Muna Waroh
Mmpmpmpmppomompppmpmpmm p pompmpmppmpmmmpmpmpmpp pompmpmmp pmpmpmpmpmpmpmppmpppmp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!