NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Zulaikha

Cinta Terakhir Zulaikha

Status: tamat
Genre:Patahhati / Poligami / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang Boom Like !!!

Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.

Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.

Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.

Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.

Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?

Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?

Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.

Follow IG Author ayu.andila 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 12. Flashback

Syifa yang saat ini masih sibuk melayani pembeli langsung berangkat untuk menjemput sang kakak, dia menaiki mobil kakaknya yang terparkir di depan rumah.

Hanya dalam waktu 1 menit, mobil itu sudah terparkir di halaman depan rumah mertua Zulaikha.

"eh, neng Syifa," ucap penjaga yang tadi membukakan gerbang untuknya.

"eh Pak Amat, gimana kabarnya Pak?" tanya Syifa yang memang selalu ramah pada semua orang.

"alhamdulillah baik neng," jawabnya dengan tersenyum lebar.

"udah gajian ya Pak, senyumnya lebar banget hampir sampai telinga," seru Syifa sambil terkikik geli, sementara Pak Amat yang ditanya juga ikut tertawa dengan malu-malu kucing.

"neng tau aja, ah," ucapnya sembari tersenyum jenaka.

Syifa menaik turunkan alisnya melihat Pak Amat yang sangat lucu dimatanya, "yaudah deh Pak, aku mau masuk dulu ya,"

Syifa bergegas masuk untuk menemui sang kakak, dia mempercepat langkahnya saat melihat pintu rumah itu akan ditutup.

"Assalamu'alaikum," ucap Syifa dengan kuat membuat bik Nem yang akan menutup pintu terlonjak kaget.

"Wa'alaikum salam, maaf neng, bibik gk tau," ucap Bik Nem yang tadi akan menutup pintu.

"enggap papa Bik, oh ya di mana Mbak?" tanyanya setelah masuk ke dalam rumah.

"buk Zulaikha ada dikamar neng,"

Setelah mengetahui keberadaan sang kakak, Syifa segera naik ke lantai dua untuk menemuinya. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar seseorang sedang berbicara dengan Zulaikha.

"Nak, Ibu minta maaf. Ibu benar-benar minta maaf padamu." Ibu menundukkan kepalanya dengan jemari yang saling bertautan.

Zulaikha menghembuskan napasnya mencoba untuk mengikhlaskan semua yang terjadi, "tidak papa Bu, aku sudah memaafkan Ibu,"

Ibu mengangkat kepalanya untuk melihat Zulaikha, matanya kembali berkaca-kaca saat melihat Zulaikha yang tersenyum tulus untuknya.

Tangis Ibu semakin menguat membuat Zulaikha menggeser duduknya untuk memeluk tubuh sang Ibu, dia menepuk punggung wanita itu seraya menenangkannya.

Syifa yang masih berdiri diambang pintu sedang bertanya-tanya, dengan apa yang terjadi pada sang kakak.

"nak, maafkan Ibu nak. maafkan Ibu," Ibu kembali memohon ampunan pada menantunya yang saat ini memeluknya dengan sayang, mungkin jika wanita lain yang berada diposisi Zulaikha, dia sudah memaki perbuatan mertuanya.

"sudah lah Bu, semua sudah terjadi. Lebih baik kita mengambil hikmah dari apa yang terjadi padaku dan Mas Defin,"

Deg, jantung Syifa terasa berdebar kencang saat mendengar nama Defin. Kini dia yakin kalau sang kakak sedang bermasalah dengan suaminya.

"apa gara-gara wanita itu," Syifa kembali teringat dengan kejadian tadi pagi.

"Bu, apa aku boleh bertanya tentang sesuatu?" tanya Zulaikha saat Ibu mertuanya sudah sedikit tenang, Ibu mertuanya menganggukkan kepala untuk mempersilahkan Zulaikha bertanya.

"sebenarnya apa yang terjadi Bu? kenapa Mas Defin bisa menikah denganku?"

Ibu langsung melihat ke arah Zulaikha saat mendengar apa yang ditanyakan olehnya, sementara Syifa tersentak kaget saat mendengar ucapan sang kakak.

"ada apa ini? sebenarnya apa yang terjadi pada pernikahan Mbak?" Syifa mulai penasaran dan gelisah.

Ibu meremmas jemarinya dengan kepala menundukkan, mungkin inilah saat yang tepat untuk memberitahukan semua kejadian dimasa lalu pada Zulaikha.

Namun Ibu merasa khawatir dengan reaksi menantunya itu, terlebih-lebih jika Zulaikha memilih untuk meninggalkan putranya.

"nak, Ibu kan akan menceritakan semuanya padamu. Tapi-" Ibu menjeda ucapannya, dan beralih menatap Zulaikha dengan tajam.

"Ibu mau kamu berjanji pada Ibu, kalau kamu tidak akan meninggalkan Defin," ucap Ibu dengan lirih, air mata kembali menetes dari sudut matanya yang mulai keriput.

Zulaikha diam, dia tidak bisa berjanji namun tidak mampu juga untuk menolak, "Bu, segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah, Zulaikha tidak bisa berjanji Bu. Karna Zulaikha takut kalau suatu saat nanti, Zulaikha tidak bisa menepatinya,"

Ibu memandangnya dengan sedih, terlihat jelas diwajahnya kalau dia merasa kecewa dengan jawaban Zulaikha.

Zulaikha merasa sedikit bersalah, namun dia akan merasa lebih bersalah lagi kalau tidak bisa menepati janjinya.

"baiklah, Ibu tidak akan memaksa. Ibu hanya minta satu hal, setelah kau mendengar semua cerita Ibu. Tolong beri Defin kesempatan satu kali saja, Ibu yakin kalau dia mencintaimu, nak," Ibu sangat berharap kalau Zulaikha akan tetap bersama Defin untuk selamanya.

"insyaAllah Bu," hanya itulah yang dapat dia ucapkan, dia benar-benar tidak bisa mengiyakan kemauan sang Ibu mertua. Apalagi setelah mengetahui pernikahan pertama suaminya, sudah jelas kalau sebenarnya suaminya itu tidak pernah mencintainya.

Syifa yang masih tetap berada di ambang pintu semakin merapatkan telinganya ke pintu, dia juga ingin mendengar cerita dari mertua sang kakak.

Flashback

Saat itu, hujan mengguyur sebagian wilayah kota Jakarta. Seorang pria paruh baya beserta istrinya berjalan ke rumah sakit dengan menggunakan payung, mereka ingin menjenguk tetangga sekaligus sahabatnya.

"Assalamu'alaikum," ucap Pak Rasyid beserta istrinya.

"Wa'alaikum salam, Tante, Om," jawab Zulaikha dan Syifa yang saat itu sedang menemani sang Ayah yang harus dirawat dirumah sakit.

"bagaimana kabarmu, Hen?" tanya Pak Rasyid sembari duduk dikursi yang ada di samping ranjang, sementara istrinya menyerahkan buah tangan pada Zulaikha sembari duduk di samping gadis itu.

"Alhamdulillah Baik, Ras," jawab Ayah yang sebenarnya tidak sedang baik-baik saja.

"bagaimana kabar kalian? semuanya baikkan?" tanya Bu Diana, istri dari Pak Rasyid.

"Alhamdulillah baik, tante,"

Kemudian mereka mengobrol untuk menghabiskan wakti dan menjalin silaturahmi yang sudah terjalin sejak bertahun-tahun yang lalu.

"Zulaikha," panggil Ayah Hendra tiba-tiba. Zulaikha yang merasa dipanggil langsung mendekat, dia kemudian bertanya apakah Ayahnya membutuhkan sesuatu atau tidak.

"nak, pulanglah bersama adikmu! mandi, dan istirahat," ucap Ayah, sudah berhari-hari kedua anaknya tidak pulang ke rumah.

"tidak apa-apa Yah, kami baik-baik saja. Lagian tadi pagi kami mandi kok," ucap Zulaikha, dia ingin selalu berada di samping sang Ayah.

"tapi kasian adikmu nak, dia juga harus istirahat dan belajar," ucap Ayahnya sembari melihat ke arah Syifa yang saat ini sedang sibuk berbincang dengan temannya.

"tapi tidak ada yang menjaga Ayah, Zulaikha ingin-"

"biar Om yang menjaga Ayahmu, nak. Sekarang kalian pulang saja, besok pagi baru kembali lagi ke sini," potong Om Rasyid, membuat Zulaikha merasa tidak enak.

"benar, pulanglah nak! biar mereka yang menjaga Ayah,"

Zulaikha menghela napas, kemudian beranjak bangun dan merapikan pakainnya untuk dibawa pulang. Setelah semua selesai, Zulaikha dan Syifa pamit pada Ayah serta Om dan Tante Diana.

"ada apa Hen, kenapa kau terlihat cemas?" tanya Rasyid setelah kepergian Zulaikha dan adiknya.

"aku cemas dengan kedua putriku Ras, siapa nanti yang akan menjaga mereka saat aku sudah tidak ada?" jawab Ayah Hendra dengan lirih.

Sahabatnya itu tersentak kaget saat mendengar apa yang lelaki itu katakan, "jangan bicara seperti itu Hen, umur seseorang hanya Allah yang tahu,"

"benar, tapi kau tau sendirikan bagaimana keadaanku? aku tidak bisa pergi dengan tenang sebelum Zulaikha menikah," ucap Ayah Hendra lagi, netranya berembun ingin mengeluarkan air.

"aku harus memastikan kalau ada seseorang yang akan menjaga kedua putriku, dengan begitu barulah aku bisa tenang," lanjut Ayah Hendra lagi.

Rasyid dan Diana saling pandang, mereka tidak tau harus melakukan apa saat ini. Namun tiba-tiba Diana kepikiran tentang Defin, putranya yang saat ini sedang berada di rumah.

"bagaimana kalau kita menikahkan Zulaikha dan Defin?

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

1
Dede Bleher
eha itu sok polos sok baik!
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!
Hr sasuwe
👍
mama Titis
aamiin yaa robbalallamiin
Haerul Anwar
anying skizo
Anonymous
kenapa
Ike Kartika
jgn2 sita bukan adik nya zulaika ya..krn syifa sm sita itu sepntaran.apa sita amnesia..
Ike Kartika
untung dr hongkong justru zhulaika sdh melihat nya..
Ike Kartika
zhulaika lbh baik bercerai dan pergi jauh..dr awal bc smp di bab ini hati ak jadak jeduk panas dingin..kesel emosi yg jelas rs nya nano2 thor
Neulis Saja
cinta boleh yg tdk boleh merebutnya dari yg punya hatinya maka simpanlah cintamu utk dia hanya cara itu yg aman dan cinta tak selalu hrs memiliki cukup kagumi saja
Neulis Saja
ok 👌
Neulis Saja
next
Neulis Saja
nah itu risiko jalan berdua saja tanpa ada yg lain , reader aja sdh feeling kalau jln berdua dikhawatirkan salah satunya ada yg ingin memiliki rasanya dan akhirnya terbukti
Neulis Saja
nah itu
Neulis Saja
karena mereka ada kesempatan berdua sehingga rasa yg tak terduga justru muncul coba kalau sita diajak agar tdk terjadi seperti yg barusan terjadi yg dihawatirkan bgmn kalau rasa itu berlanjut dan BHMN dgn kakakmu ?
Neulis Saja
readers agree with your answer
Neulis Saja
next
Neulis Saja
why did you mention your father died ?
Neulis Saja
defin ingin kembali pada Zulaikha tapi kamu tdk bersikap baik selalu menampilkan perangai yg buruk, org juga mikir bgmn bisa tersentuh kembali dgn sikap yg buruk sedangkan perangai yg baik saja belum tentu tersentuh dan mau comeback again ? kamu jauh dari yg diharapkan oleh mantan istrimu
Neulis Saja
ehm accept your own problems
Neulis Saja
penyesalan datangnya terlambat setelah jatuh talak kamu hrs berpikir jernih, apa mungkin Zulaikha bisa berubah pikiran dan kembali pdmu setelah kau sakiti berkali lipat? like it imposible
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!