Cinta Karang Samudra

Tirtayasa menghela napas kasar, saat ia sudah menyuruh semua bodyguard nya untuk mencari zenny namun, gadis itu sangatlah cepat membuat para bodyguard nya kehilangan jejak. sudah lima hari yang lalu semenjak kepergian zenny membuat semua keluarga Irsyad seperti orang gila, mereka sibuk mencarinya memasang foto -foto zenny di sana sini.

Para bodyguard nya, bahkan pergi ke cafe -cafe untuk berjaga-jaga kalau. Zenny bakal melamar kerja disana, radit sudah mengakses media sosial memberi kabar bahwa ia kehilangan anaknya kan tidak, mungkin ia mengasih tahu kalau menantunya yang hilang.

sudah tersebar dimana -mana berita zenny hilang. apalagi, biaya orang yang menemukan zenny tidak tangung -tanggung dua miliar di hadiahkan. bagi orang yang menemukan zenny, Sungguh keluarga sultan, membuat para jiwa miskin meronta-ronta

Irsyad bagaikan, mayat hidup selepas kepergian gadis tersebut. pagi sampai malam ia habiskan kerja malamnya memantau orang-orang yang ia suruh untuk mencari sang istri, ia terdiam lama di kamarnya memikirkan gadis tersebut bayang-bayang aneh mulai terlintas di benaknya bayang-bayang zenny, jadi seorang wanita yang ngga benar membuat nya menjadi takut,

Takut istrinya salah pergaulan!

Takut istrinya kelaparan, di luar sana!

Takut, istrinya jadi korban p*** #**** !

Takut, istrinya berakhir menjadi LC!

Takut , pas ia menemukan istrinya sudah tidak suci lagi ia menepis semua pikiran sial itu. Ia mengembalikan ingatannya pada masa sekarang. irsyad melirik ke segelas air yang berada di nakas ia segera mengambil, dan meneguknya hingga habis sama gelas gelas nya-- eh maksudnya, gelasnya ia taruh lagi

Ia beranjak, dari tepi kasur karena capek melamun terus. lalu ia melangkah kan kakinya ke kamar ibunya, ingin memastikkan sang ibu baik-baik saja. saat ia membuka pintu kamar ia melihat. Jelas sang ibu sedang di bantu makan oleh bi maya , ia melangkah kan kakinya

Ke dekat ranjang kasur, yuyun tersenyum manis melihat sang putera tersayang. nya berada di dekatnya irsyad duduk di tepi kasur ia memperhatikan bi maya sedang menyuapi ibunya, dengan lembut

"Akhir-akhir, ini ibu tidak melihat zenny kemana dia?" Tanya yuyun dengan suara yang mulai stabil karena habis terapi,

Irsyad, terdiam ia menghela napas panjang. Ada sebuah ketakutan yang mendalam di kedua maniknya "Dia--pergi!.. " sahut irsyad ada sebuah keputus asaan di dalam suaranya.

Yuyun, berkerut kening namun hatinya merasa lega ia ingin sekali loncat-loncar, bila tidak ada irsyad dan bi maya yang sedang di kamarnya. "Pergi--kemana? "

"Ngga, tahu dia kabur bu! "

Yesss!!! , yuyun bersorak ria di dalam hatinya ia benar -benar senang. ternyata usahanya tidak sia-sia. memisahkan kedua manusia yang tidak layak bersatu, eh maksudnya yang saling cinta kayak kita! Eh Makin melantur. Yuyun menetralkan perasaan senang yang, menumpuk di dalam hatinya.

"Kenapa--, dia bisa pergi? " Tanya yuyun seolah. Tidak tahu, bi maya terdiam yang mendengar pertanyaan yuyun ia menatap, yuyun dengan sinis "sok tidak tahu, padahal dia tahu penyebab neng zenny pergi! " Batin bi maya lalu ia kembali, menyendokkan beberapa butir nasi untuk sang, majikkan

Irsyad, menghela napas kasar ia terdiam sejenak "irsyad, buat kesalahan sama dia! "

"Hmm.. Kamu harusnya lebih, peka sama perempuan syad! Ibukan sudah. banyak kasih tahu--ke kamu wanita itu paling suka, dimanja di turuti! di mengerti! " Jelas yuyun ia tersenyum manis bayang-bayang zenny, yang berhasil menyingkirkan, gadis tersebut seperti menyingkirkan sebuah semut.

Irsyad terdiam sejenak, ada sebuah rasa yang ganjal ketika sang ibu mengatakkan seperti itu, ia hanya. Mengangguk pelan

"Bu, irsyad harus pergi ke tempat kerja. Jadi ngga bisa lama-lama" Cakap irsyad tangan terulur ke arah, yuyun lalu ia mencium punggung tangan sang ibu"hati-hati ya, nak ibu harap istrimu cepat ketemu " Sahut yuyun

"Amin, doakan ya bu"

"Pastinya, "ucapnya " Ibu akan berdoa untuknya agar. lekas mati dan tidak bertemu dengan anak ibu! " Seruan itu sayangnya tidak, bisa irsyad dengar hanya ibu nya dan Tuhan. yang tahu

"Aku pamit asalamualaikum! " Irsyad membuka pintu kamar lalu, lalu menutup pintu dengan perlahan-lahan, agar tidak menggangu sang ibu.

"Walaikumsalam! "Seru yuyun dari dalam ruangan

*... *

Selepas, memberi makan yuyun bi maya bergegas pergi ke dapur. Mengerjakan semua tugasnya. tetiba ia terhenti saat sebuah lintasan kejadian-kejadian yang banyak terjadi ketika zenny belum kabur, ia bergedik ngeri ketika tidak sengaja. melihat zenny yang di tampar,

"beberapa hari yang lalu"

Tok.. Tok.. Tok

"Bu, aku bawakan makanan untuk ibu! " Seru seorang gadis yang berada. diluar bilik kamar tersebut, ia dengan pelan membuka pintu kamar tersebut, seorang wanita paruh baya berdecak sebal karena melihat gadis sederhana itu masuk. ke dalam kamarnya,

Yuyun, yang duduk di tepi kasur terdiam melihat gadis itu duduk di tepi ranjang ia menatapnya dengan tatapan tidak suka, penuh kebencian di matanya.

"Bu, aku buatkan.. Bubur ayam kesukaan ibu makan ya! " Zenny menyendokkan, bubur tersebut ia mengulurkan sendok yang berisi bubur ayam tersebut. namun yuyun menepisnya menggunakan tangannya membuat zenny terdiam,

Ia menatap zenny, penuh kebencian kedua maniknya menyala segala rasa bencinya bergemuruh, hebat dendamnya terhadap gadis tersebut benar-benar meningkat.

"Saya, tidak menyuruh kamu memanggil saya ibu! Karena bagaimana pun saya tidak akan pernah, mengakui kamu sebagai menantu saya ! " Ucapnya dengan suara lantang membuat zenny terdiam

Ia meremas, jemarinya ia meletakkan mangkuk yang berisi bubur di nakas lalu menatap yuyun dengan mata Berkaca-kaca. napasnya perlahan keluar, "bi, aku tidak masalah bibi mau menganggap ku ada saja disini aku sudah berterimakasih! " Sahut zenny dengan suara penuh kasih sayang,

Yuyun berdecak sebal, lalu membuang pandangannya ke sisi lain "sana, pergi makanan yang kamu bawa bau busuk! . Sama kaya kamu! " Cemoohnya

Zenny menurut, ia lebih baik memilih mengalah daripada membuat yuyun merasa tidak enak, ia pun pergi dari kamar yuyun semenjak itu yuyun sering kali, berlaku kasar kepadanya entah kalau gadis itu sedang. mengantarkan makanan untuknya langsung di siram pakai air minum nya entah, nanti di pukul pakai buku yang berada di nakas,

Kebenciannya, mendarah daging hingga ketulang-tulang rasa sakit di fisik tidak seberapa dengan rasa sakit di hatinya. yuyun adalah mertuanya apakah salah, kalau zenny ingin berbaik--hati dengan mertuanya?. menurut yuyun zenny adalah seorang siluman yang membuat keluarganya hancur,

"𝘒𝘢𝘮𝘶, 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘱𝘶𝘯𝘨𝘶𝘵 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘰𝘬. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘴𝘪𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬! "

"𝘈𝘸𝘢𝘴 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶! "

"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 , 𝘪𝘣𝘶 𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨! 𝘞𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳! "

"𝘗𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘬 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢, 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘳𝘴𝘺𝘢𝘥 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘳𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨! 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘶𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶! 𝘈𝘯𝘫𝘪𝘯𝘨! 𝘈𝘴𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘣𝘦𝘵𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶! "

"𝘉𝘦𝘣𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳 𝘥𝘰𝘢 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘣𝘦𝘵𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶! "

𝘗𝘳𝘢𝘬;

𝘉𝘳𝘢𝘬!

𝘈𝘬𝘩!

Hari-hari di lalu, dengan luka yang selalu bertambah betapa sakitnya menjadi gadis itu ia hanya bisa tersenyum atss luka hari, ini dan berdoa agar sang suami tidak tahu kalau dirinya terluka lagi, ia sering di tanya kenapa lebam tangannya kenapa, dahinya luka ia hanya menjawab tadi jatuh-jatuh dan jatuh,

Konyol bukan, bahkan semua Asisten rumah tangga sudah tahu busuk nya yuyun. terhadap zenny ketika Irsyad sedang pergi jadi kalian para pembaca jangan dulu komentar kalau, zenny pergi masa hanya karena di katain begituan sebenarnya dia udah coba bertahan, tapi... Terlalu banyak --luka yang membuat dirinya lama kelamaan bisa menjelma iblis,

Bi maya, yang sering mengobati nya ia sering menangis melihat tubuh ringkih itu lebam pasti orang mengira nya korban KDRT, kasihan sekali tubuh itu lagi-lagi dapatkan. Luka,

"Neng, cepet sembuh ya! "

"Jangan bilang, abang ya bi"

"Kenapa atuh? Neng, kasihan itu harus di bawaa ke rumah sakit lukanya tambah banyak! " cakap bi maya ia mengigit bibirnya karena, melihat luka sayatan yang baru saja di dapatkan zenny karena. yuyun menyayat kulit tangannya dengan sebuah kaca dari mana?, dari gelas kaca yang yuyun pecahkan tadi pagi,

"Ini biasa, bi orang hebat emang selalu banyak luka! Kalau.. Ngga banyak luka bukan orang hebat;" Ucapnya bangga membuat bi maya hanya tersenyum haru, betapa besar hatinya seorang gadis yang di lahirkan dengan sikap dewasa umurnya yang terbilang masih muda. Sekali membuatnya salut pada, istri majikan nya,

Bi maya memeluk, gadis itu dengan hangat meninggalkan sebuah kehangatan yang mengalir di dalam tubuhnya zenny tersenyum ia tersadar atas lamunannya, ketika ia sedang di rumah sang suaminya. Kangen.. Tapi harus jaga jarak elah drama emang, udah stop!

"Nduk! " Panggil nenek Rama di sertai sebuah tepukkan di bahunya, membuatnya tersadar ke masa sekarang. ia menoleh ke nek rama "eh, nek duduk! " zenny melepas celemek yang ia pakai karena pagi, ini dirinya yang memasak nasi uduk lumayan baru buka sudah banyak orang, yang datang banyak yang memuji. masakkan nya dan kecantikkan gadis sederhana tersebut.

Mata nenek rama, berkaca-kaca baru kali ini ia melihat warung nasi uduknya. lancar jaya banyak Pelanggan membuatnya terharu semenjak anaknya nek rama, pergi kerja menjadi seorang pelayan di salah satu rumah membuatnya. harus banting tulang sendiri ia kadang merindukkan anaknya yang tidak, kunjung pulang ia yakin anaknya akan pulang ke pelukkan nya,

"Sudah, dua tahun kamu pergi dari mama mu ini nak kemana kamu? " Tanya nek rama sembari memeluk secangkir foto, seorang gadis rambutnya lurus pendek. berbalut kebaya berwarna di sampingnya ada nek rama bisa di simpulkan foto itu diambil ketika, anaknya lulus dari pendidikan nya di sekolah menengah atas,

Zenny terdiam, pikiran nya kalit dengan sebuah pertanyaan yaitu,

"Apakah, seorang ibu suka khawatir? "

"Apakah, ibunya akan khawatir saat tahu dirinya tidak ada di kampung? "

"Apakah kelak, ibunya akan kembali? "

Lintasan, masa lalu kelam menyelimutinya bayang-bayang hari itu, berputar di otaknya ia meremaa jemarinya. Rasa sakit itu menjalar di uluh hatinya ada sebuah belati berkarat, lebih dari satu menusuk -nusuk nnya hingga luka itu kembali lebar dan berdarah bahkan bernanah ketahuilah hidup tidak selama sempurna,

"𝘔𝘢𝘮𝘢, 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱. 𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯, 𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘬𝘪𝘵𝘢! "

"𝘔𝘢, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘰𝘴𝘦 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘱𝘢𝘱𝘢! "

"𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳𝘭𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘻𝘦𝘯𝘯𝘺 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘮𝘢𝘪 𝘯𝘢𝘬! "

"𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪! 𝘈𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪"

"𝘛𝘦𝘳𝘶𝘴 , 𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨! ... 𝘔𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘮𝘪𝘵"

"𝘋𝘢𝘩.. 𝘔𝘢𝘮𝘢..𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘺𝘢 𝘮𝘢! 𝘈𝘬𝘩 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘮𝘢"

"𝘔𝘢𝘮𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦 𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘶, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘴𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬 𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶! "

"𝘠𝘢 𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪! "

"Gimana lanjut? Atau end lanjut part2? "

Okay otakku buntu banget!

Kasih komen dong apa yang kalian pikirkan author mumet lg Mumet berkecamuk pikiran antara novel and sekolah

Gusy kalian, yang masih sekoalh siaapa?

Komen ya kalian sd, smp, sma, kuliah?

Kalau Untuk SD kasih emot❤

Kalau Untuk SMP kasih emot 💙

Kalau SMA kasih emot 🤍

Kalau kuliah kasib emot 💛

Kalau udah lulus 💝

Ramaikan kolom komentar, jangan ramaikan kolom renang nanti sempit kebanyakan orang ngga enak mending, ramaikan kolom komentar! Karena komentar mu memberikkan semangat bagi author;