Pertemuan pertama yang kurang mengenakkan membawa kedua insan manusia kedalam sebuah pertengkaran .
Sean Adijaya , Tampan , kejam dan kaya raya , tiga kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Adijaya group .
Natasya putri Pratama , cantik , cerdas , lembut dan kaya , empat kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Pratama group .
Dua putra-putri sang penguasa itu terlibat perseteruan di kampus mereka kuliah , sosok Sean yang kejam beberapa kali mencoba memprofokasi Tasya and the gank , namun sayang sifat Tasya yang lembut tak merespon apa yang Sean lakukan .
Ditambah lagi dengan dua sosok gank paling berkuasa dikampus ini membuat seluruh mahasiswa tunduk dengan Tasya , dan membuat Sean murka dan semakin menjadi jadi .
Namun semua berubah ketika Tasya dan Sean tahu , bahwa mereka terlibat perjodohan dari orang tua mereka .
Apakah terjadi di kehidupan mereka kedepannya ?, gue juga gak tau sih wkwkwkw , kuy kita baca bareng bareng .
author
Ramles
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rama Ramles, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penolakan
"Oh yaa dimana calon mantu kita Sin? " Ucap Rani membuat semua orang terkejut kecuali Anton ,Alex , Sindi dan Sean .
"Astaga aku sampai lupa kalo Tasya belum datang , bentar aku panggilkan dulu " Ucap Sindi sedikit terkejut , bagaimana bisa dia melupakan putri tercintanya itu .
Sindi pun segera naik keatas menuju kamar Taysa meninggal yang lain yang kini tengah diam seribu bahasa .
Nindi dan Sean tetap fokus dengan tatapan tajam yang saling menyerang , mereka berdua bak hendak memebunuh satu sama lain membuat Seluruh orang menatap intens kepada dua Remaja itu.
"Nindi, Sean bisakah kalian berhenti , Kita akan makan malam bukan mau bertarung " Ucap Jay menatap Sean dan Nindi .
Rupanya teguran Jay berhasil , Sean segera menyudahi dan mengalihkan fokus nya ke benda pipih yang sedari tadi dia simpan di saku nya , sedangkan Nindi di nampak kesal dan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah .
"Wait wait , apakah kalian masing saling dendam ?" Tanya Rani memandang Sean dan Nindi .
"Tidak Tan " Ucap Nindi dengan Sopan membuat Sean sedikit kesal dan kembali menatap tajam sang rival .
"Cih sok sopan, dasar cewek aneh " Ucap Sean memutar kedua bola matanya malas.
Brakkk
"Mau Lo apaan hahhhh!!!!" Teriak Nindi bangun dari duduk nya mencengkeram kerah baju Sean , yang tengah duduk tepat di hadapannya .
Semua orang nampak biasa saja melihat kelakuan Putri mahkota Hercules tersebut , begitulah Nindi jika orang itu Sopan dia jauh lebih sopan ,jika orang itu jahat dia akan lebih jahat .
"Apaan sih lepasin gak " Ucap Sean sedikit panik pasalnya Nindi mencengkeram dengan sangat kuat membuat sang mangsa sedikit tak bisa bernafas .
"Sayang lepasin " Ucap Diah dengan pelan , membuat Nindi melepaskan cengkraman nya .
Susana kembali kondusif setelah ada sedikit kejadian yang tak diinginkan tapi cukup familiar bagi sebagian dari mereka .
Suasana mendadak hening ketika Tasya dan Sindi turun dari tangga menuju ruang makan , Taysa tersenyum ramah kepada semua tamu dan duduk di kursi yang telah disediakan .
Sebenarnya Taysa sedikit bingung kenapa seluruh teman Kedua orang tuanya itu berkumpul , apalagi dia Sean dan Dimas dua orang yang belum pernah dia temui saat kumpul bersama .
"Cantik banget Si Tasya " Ucap Dimas berbisik kepada Sean .
"Calon bini gue bego" Jawab Sean dengan tatapan tajam membuat Dimas tertawa .
"Pertama tama saya ucapkan selamat datang di tempat tinggal kami yang sederhana ini , dan juga terimakasih telah menyempatkan waktu berharga Anda Anda sekalian , Tanpa mengulur waktu kita mulai saja acara malam ini " Sambutan dari Anton sebagai tuan rumah .
Semuanya pun langsung mengambil apa yang ingin mereka makan di piring masing-masing , Nampak para istri melayani para suami mereka masing-masing, kecuali Diah dia nampak dilayani oleh sang suami yang dengan setia ada di sampingnya .
Makan malam berlangsung cukup lama dan khidmat tanpa anda ada Suara keluar dari mulut masing-masing .
Setelah selesai makan malam , para wanita segera menuju toilet untuk sekedar membersihkan tangan dan mulut mereka , sedangkan kaum pria mereka nampak telah duduk di ruang keluarga .
Mereka pun akhirnya berkumpul di ruang keluarga , dengan beberapa obrolan dan candaan yang didominasi oleh Alex , Anton , Jay dan Sarah , mereka nampak saling sindir satu sama lain sehingga membuat tertawa para pendengarnya , ketika salah satu dari mereka berhasil di sudut kan .
"Ekhmm Kita mulai aja pembahasan hari ini Ton " Ucap Alex memulai pembicaraan serius , membuat perasaan Tasya nampak sedikit aneh ketika kedua orang tuanya menatapnya dengan sorot wajah susah diartikan.
"Oke saya mohon waktunya untuk beberapa menit kedepan " Ucap Anton mengubah posisi duduknya diikuti dengan yang lain .
"Selain untuk mengadakan makan malam bersama , saya dan Alex ingin mengutarakan niat kami berdua yang ingin menyatukan dua keluarga Besar ini " Ucap Anton dengan senyum ramahnya kepada Tasya dan Sean .
Taysa pun nampak sedikit bingung dengan apa yang dimaksud dengan papahnya itu , namun filing dia mengatakan hal besar akan terjadi .
"Mohon maaf sebelumnya , Saya tidak mengerti dengan apa yang papah Katakan " Ucap Tasya dengan sopan memberanikan diri untuk bertanya mewakili pertanyaan sebagian orang disana .
Anton nampak menoleh kepada Sindi , Alex dan Rani , mereka nampak kompak menganggukkan kepala .
"Papah berniat menjodohkan Kamu dengan anak Om Alex Sean " Ucap Anton dengan gamblang.
Tarrr
Handphone yang sedari tadi Tasya genggam terjatuh , dia pun nampak memegang dadanya yang tiba tiba berdetak dengan kencang .
Inilah yang selalu Tasya takutkan akhirnya terjadi , Sebuah perjodohan atau pernikahan dua kata yang haram bagi hidup Taysa saat ini , baginya Mempunyai hubungan dengan seseorang khusus dengan seseorang, hanya akan menghambat karir yang sejak dulu telah dia rintis itu .
"Taysa tidak setuju " Ucap Tasya dengan tegas membuat Sean tersenyum devil .
"Tapi aku setuju " Ucap Sean dengan tenang membuat Taysa menatap nya dengan tajam , yaa ini tatapan yang Taysa sendiri tak pernah lakukan .
"Terserah Taysa tetap tidak akan setuju dengan perjodohan ini dan tak akan pernah setuju " Ucap Tasya dengan berdiri dari duduknya .
Semua orang yang ada disana nampak tercengang dengan reaksi Tasya , wanita yang lembut dan penuh sopan santun mendadak berubah.
"Tasya jaga sikap mu " Bentak Anton mulai terpancing , Taysa pun menatap sendu papahnya itu dan beralih kepada sang mamah .
"Kamu bisa memikirkan nya terlebih dahulu Sayang , kita tak akan terburu buru " Ucap Sindi berjalan memeluk sang putri dan mencoba menenangkannya .
"Apa pun alasannya mau tidak mau papah tetap akan melanjutkan rencana ini " Ucap Anton berdiri dan meninggalkan mereka semua .
Tasya pun segera melepaskan pelukannya dan berlari menuju kamarnya , melihat sang Sahabat Nindi dengan sigap mengejar sahabatnya dan ikut masuk kedalam .
"Sya " Ucap Nindi memeluk Sahabatnya yang tengah meringkuk di lantai .
"Aku gak mau nikah Nin " Ucap Tasya disela sela tangisannya .
"No , jangan bilang begitu " Ucap Nindi menyangkal dia tau persis apa yang ada di otak Tasya .
Persahabatannya Antara dia Tasya dan Stev membuat mereka merasakan sakit yang sama , begitu juga dengan Tasya dia sejak kecil sudah memiliki tekad untuk tidak menikah ketika dapat merasakan konflik keluarga Steven .
Sejak saat itu dia mendoktrin diri sendiri dan membentengi otaknya dengan mindset, bahwa wanita tak harus butuh pria , wanita harus lebih hebat dari pria dan ketika sang pria meninggalkan si wanita demi wanita lain , sang wanita tak perlu menangis bahkan mengengemis belas kasih kepada pria .
🍂🍂🍂🍂
Di sebuah kamar
Diwaktu yang sama di tempat yang berbeda tampak seorang pria tengah tersenyum kemenangan melihat apa yang dia rencanakan satu persatu berhasil .
"Welcome to Heelll "
Next
jangan lupa like coment and faforit 😁🙏
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹