NovelToon NovelToon
SUSAN

SUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: SabdaAhessa

Susan tak pernah menyangka dirinya di timpa begitu banyak masalah.

Kematian, menghianatan, dan perselingkuhan. Bagaiamana kah dia menghadapi ini semua?
Dua orang pria yang menemaninya bahkan menyulitkan hidupnya dengan kesepakatan-kesepatan yang gila!

Akan kah Susan dapat melewati masalah hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SabdaAhessa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Rahasia Peter

Peter dan Traver langsung menuju ke kamar penginapan Susan yang terletak di bagian taman belakang.

Peter sangat marah saat mengetahui Anna menitipkan Vannes pada Susan. Dia begitu paham dengan akal busuk Anna. Pasti dia memiliki rencana di balik ini semua.

Peter mempercepat langkah kakinya. Saat sampai dia langsung membuka pintu dengan keras membuat Susan dan Alice yang berada di dalam kamar terkejut.

"Pelan-pelan Peter, dia sedang tidur!" Kata Susan.

Saat itu Vannes sudah di letakkan di atas tempat tidur Susan. Peter melihatnya sebentar lalu beralih ke Susan.

"Dia tidak akan kembali, Susan!" Kata Peter.

"Ap.. Apa maksud mu?"

"Apa kau tidak berpikir, bahwa ini bisa saja jebakan?" Peter menghampiri Susan.

"Hah? Aku tidak mengerti maksud mu, Peter? Ada apa ini?" Susan kebingunan.

Dia melihat ke arah Traver dan Peter bergantian.

"Wanita itu sudah melarikan diri dari sini! Dia meninggalkan anak ini bersama mu! Ini bisa saja jebakan dari musuh kita untuk menghancurkan hubungan kita!" Peter berusaha menjelaskan.

"Mereka pasti tau jika hubungan kita tidak sedang baik-baik saja! Mereka tau bahwa Alpha Group sedang di ujung tanduk!" Lanjut Peter.

Walaupun tidak begitu masuk akal, dia tetap menggunakan alibi itu. Karena otaknya seakan blank dan tidak dapat berpikir apapun sekarang. Dia terpaksa mengkambing hitamkan Anna untuk melindungi dirinya sendiri.

"Aku rasa kau berlebihan, Peter!"

"KIta buktikan saja, dia akan kembali atau tidak!" Peter menatap Vannes lagi.

"Kalau memang begitu, apa salahnya kita mengadopsi anak ini?" Kata Susan.

Peter menarik nafas dalam. "Tidak semudah itu Susan! Ayah tidak mungkin setuju! Kau juga tidak tau anak ini punya penyakit bawaan atau penyakit menular! Aku tidak mau anak ini menyusahkan mu!"

"Kita bisa menyuruh Joshua untuk memeriksanya!"

"Tidak! Aku bilang tidak!" Kata Peter sambil menunjuk Susan dengan jari telunjuknya.

"Aku tidak mau berdebat dengan mu! Jadi, tolong sekarang kau ikuti saja apa kata ku!"

Peter berbalik badan ke arah Traver.

"Traver, kau urus bayi ini sampai kita tau apa rencana ibunya!" Perintah Peter.

"KIta pulang sekarang, biar Traver yang mengurus semua ini!" Peter menarik tangan Susan dengan paksa.

Susan masih terlihat enggan untuk meninggalkan Vannes bersama Traver. Bagaimana Traver bisa mengurus bayi?

"Traver, buatkan dia susu jika dia menangis!" Kata Susan sebelum keluar dari kamar.

"Jangan terlalu baik, Susan. Dia memanfaatkan itu!" Kata Peter sambil terus menarik tangan Susan.

"Anak itu tidak tau apa-apa, Peter!"

Peter tak menjawab. Dia terus menarik tangan Susan untuk segera ke bandara dan kembali ke mension.

*******

Peter, Susan dan Alice kembali ke mension dengan menggunakan pesawat pribadi. Sepanjang perjalanan Susan dan Peter saling diam tak berkata apapun. Hanya melirik sesekali.

"Dia bilang mau berubah, tapi sikap diamnya masih sama saja!" Batin Susan.

Sesampainya di mension, Susan langsung menuju ke kamarnya sedangkan Peter menuju ruang kerja.

Susan terus saja memikirkan nasib Vannes yang berada di tangan Traver. Memikirkan bagaimana jika anak itu terbangun namun Traver membiarkannya begitu saja. Bagaimana jika anak itu lapar tapi Traver tak membuatkannya susu.

Susan merasa sangat dekat dengan Vannes walaupun baru saja bertemu. Mungkin karena itu adalah anak tirinya. Seandainya dia tau, mungkin dia bisa pingsan saat itu juga. Atau bahkan bisa mati berdiri.

*********

Peter mengunci ruang kerjanya. Dia bergegas menelpon Anna. Namun sudah 5 kali dia menelpon tapi tidak kunjung di angkat. Peter terus menelpon Anna walaupun belum juga di angkat. Kesabarannya seakan sudah habis.

Dia menggertakkan gigi-giginya.

Akhirnya Peter menelpon Traver yang masih berada di Pulau Malaraja bersama Vannes. Bagaimanapun, dia juga memikirkan keadaan bayi itu, karena Vannes adalah anak kandungnya.

"Traver, bagaimana keadaannya?" Tanya Peter di telpon.

"Tuan muda sudah saya amankan, Tuan. Saya juga sudah mencarikan babysitter sementara untuk merawatnya. Sekarang saya sedang mencari Nona Anna, pasti dia masih ada di pulau ini." Kata Traver.

"Bagus. Cari dia sampai ketemu dan bawa ke hadapan ku!" Kata Peter.

Peter menutup telpon. Dia kembali berusaha menelpon Anna, karena ponselnya masih berdering namun tak kunjung mendapat jawaban. Setelah berulang kali mencoba, akhirnya Anna menjawab telponnya.

"Dimana kau?" Kata Peter penuh amarah.

"Tidak penting, Peter. Kau jaga saja anak kita, bukankah Susan sangat menginginkan seorang anak?"

"Kau sudah gila ya! Buat apa kau kabur dari ku, huh?" Peter menggebrak meja.

"Kau yang gila! Buat apa kau mengurung ku di biara itu? Aku bukan tawanan mu, aku juga istri mu, sama seperti Susan. Kita bahkan sudah punya seorang anak!" Kata Anna.

"Kau tau alasan ku, Anna! Kalau bukan karena ada Vannes, aku sudah membunuh mu!"

Anna yang mendengar itu semakin tak karuan, dia ingin menangis juga tertawa. Wajahnya bagaikan iblis yang sedang terbakar amarah.

"Kau ingin membunuh ku? Demi wanita itu!! Kau lupa apa tujuan mu menikahinya, Peter? Kau juga yang menempatkan aku di posisi ini!!" Ucap Anna dengan penuh penekanan.

"Ohh.. Aku tau sekarang, pantas saja kau jarang menemui ku dan Vannes akhir-akhir ini. Kau sudah jatuh cinta ya!! Kau memang bangs*t!! Kau hanya beralasan menikahinya demi mendapatkan Alpha Group, tapi malah kau sendiri yang menghancurkannya!" Lanjut Anna.

"Tutup mulut mu!!" Teriak Peter.

"Tidak! Aku akan memberitahunya! Aku akan memberitahu dia semuanya, bahkan anak yang sedang bersamanya itu adalah anak mu! Aku juga akan memberitahu dia bagaimana kau menghabiskan malam yang panas bersama ku! Aku akan buat dia selalu mengingatnya" Ancam Anna.

"Kalau bukan karena ada Vannes, aku sudah membunuh mu, Anna!! Kau jangan lupa, siapa yang telah membuat Susan kecelakaan sampai dia keguguran!"

"Aku sudah katakan pada mu, bahwa aku tidak tau kalau dia sedang hamil!!"

"Terlambat!!!" Bentak Peter lagi. "Dia sudah keguguran, kau sudah membunuh anakku!"

"Kau juga sudah menelantarkan anak ku!" Kata Anna tak mau kalah.

Peter menarik nafas dalam. Menutup mata begitu frustasi.

"Kembali ke biara sekarang! Vannes sedang bersama Traver, aku akan mengirimnya kesana sekarang!" Kata Peter.

"Kenapa kau memberikannya pada Traver? Dimana Susan?" Anna terkejut saat mengetahui anaknya bersama Traver, bukannya dengan Susan.

"Susan sudah kembali bersama ku, jadi kau kembalilah ke biara bersama Vannes, Traver akan mengantar mu! Dan jangan pernah kau menyentuh Susan!"

"Kau memang sialan, Peter! Apa kau buta? Kau tidak melihat Edward di pulau ini? Dia bahkan selalu memperhatikan Susan. Kau tau, tujuan ku menitipkan Vannes pada Susan agar anak itu aman dari Edward. Hanya Susan yang dapat melindunginya dari Edward sekarang!" Anna frustasi.

"Aaggrrrr!!" Teriak Peter.

"Kau memang bodoh!! Badjingann!!" Umpat Anna.

Anna menutup telpon. Peter terduduk di lantai dengan lesu. Tak tau harus berbuat apa sekarang. Seakan dirinya sudah kalah saat ini. Nafasnya tersenggal dan dadanya naik turun dengan cepat mencari pasokan oksigen.

Ternyata tujuan Anna menitipkan anaknya pada Susan adalah untuk melindunginya dari Edward. Pasti dia mengetahui bahwa dirinya sudah di incar oleh Edward selama ini.

Dengan menitipkan anaknya pada Susan, Edward tidak akan bisa menyentuhnya, karena Susan adalah kelemahan Edward. Apalagi jika Edward melihat Susan sangat bahagia saat bersama Vannes. Dia tidak mungkin menghancurkan kebahagiaan itu.

Namun, Peter seakan telah merusak rencana yang di buat oleh Anna.

*******

Edward masih berada di Pulau Malaraja bersama James. Dia masuk ke dalam kamar pribadi Susan yang baru saja di tinggalkan. Edward duduk di sofa beludru yang mewah. Sambil tersenyum kemenangan.

"Hmm.. Jadi tanpa sengaja Susan sudah bertemu dengan jalang itu." Edward menyandarkan badan sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Kaki panjang yang kekar juga menyilang. Membuat auranya semakin kuat dan angkuh seakan tak ada yang mampu meruntuhkan dirinya.

"Betul, Tuan." Jawab James.

"Wanita jalang itu kabur dari Peter, tapi tanpa sengaja bertemu dengan Susan. Menarik sekali. Aku sudah lama mencarinya selama ini, Peter sangat pintar menyembunyikan wanita itu." Kata Edward.

"Dimana dia sekarang?" Tanya Edward.

"Sepertinya masih di pulau ini, Tuan. Karena penyebrangan baru akan buka 1 jam lagi." Jawab James.

Edward menyeringai. "Ini akan jadi kejutan besar bagi Susan. Simpanan suaminya, sekaligus orang yang sudah mencelakainya hingga keguguran. Aku jadi penasaran bagaimana dia akan berbalas budi pada ku."

"Tapi, Tuan. Nona Susan pasti akan sangat hancur saat mengetahui itu semua. Saat keguguran saja dia depresi hingga satu bulan mengurung diri." Kata James mengingatkan.

Edward mengangguk paham. "Ya, kau benar. Sebaiknya dia tidak mengetahui hal ini. Tapi jika aku tidak dapat membuktikan apapun padanya, dia pasti akan semakin membenci ku dan aku tak sudi melihat Peter terus menyentuhnya."

"Bagaimana kalau kita menahan wanita itu dulu, Tuan. Sementara kita mencari cara agar Nona Susan tidak begitu terkejut saat mengetahui rahasia ini."

"Ya, aku pikir juga begitu. Cepat cari dia sebelum Peter menyembunyikannya lagi! Aku ingin dia dalam keadaan utuh!" Kata Edward pada James.

James memberi hormat sebelum pergi dari hadapan Edward. Sedangkan Edward berdiri dari kursi sofanya dan menuju ke tempat tidur. Dia mengambil salah satu bantal disana. menciumnya begitu dalam.

"Susan, aku sangat merindukan mu!" Ucap Edward sembari mencium lagi bantal bekas Susan.

"Seharusnya kita menikmati bulan madu di pulau ini, Susan. Tapi kenapa kau dengan mudahnya meninggalkan ku!"

*********

Sedangkan Anna yang sedang bersembunyi di bangunan kosong dekat pelabuhan masih menangis histeris. Dia merasa sakit hati dengan perkataan Peter.

Bagaimana bisa Peter berpikir dia akan membunuh dirinya, sedangkan dia adalah ibu dari anak kandungnya.

Mereka sudah menjalin hubungan sangat lama, bahkan sebelum Peter memutuskan untuk menikah dengan Susan.

Yang membuat Anna semakin terpuruk adalah saat mengetahui anaknya tidak bersama Susan, melainkan bersama Traver. Awalnya dia berpikir bahwa Vannes akan aman jika berada dengan Susan. Apalagi saat dirinya melihat bahwa Vannes nyaman di gendongan Susan.

Saat dia dalam perjalanan menuju Pulau Malaraja, dia di ikuti oleh seseorang tak di kenal. Namun, beruntung dia bisa melarikan diri dan hampir di tabrak oleh Susan yang baru sampai di pulau itu.

Dia juga semakin menangis tersedu-sedu karena mengingat perbuatannya yang membuat Susan mengalami kecelakaan mobil hingga Susan keguguran.

Awalnya Anna hanya cemburu pada Peter yang mulai jarang mengunjungi dirinya dan Vannes di villa yang sudah di sediakan oleh Peter.

Dia sering melihat Peter mengirim pesan-pesan singkat untuk Susan. Dia juga sering mendengar percakapan mesrah di antara sepasang suami istri itu.

Anna mengambil tindakan. Dia menyuruh seorang hacker untuk mensabotase mobil Susan agar mengalami kecelakaan. Ingin membuktikan pada Peter bahwa dirinya juga bisa melakukan apapun.

Tanpa dia ketahui bahwa Susan sedang mengandung saat itu. Saat Susan mengalami depresi dan mengurung diri selama sebulan Anna juga begitu merasa bersalah. Dia seakan bisa merasakan apa yang di rasakan oleh Susan. Karena dia juga seorang ibu.

Bersambung..

1
Adi Putra
ku tunggu janda mu🤣
Adi Putra
dalam batin Edward, akhirnyaaaa🤣
Adi Putra
menggatal🤣
Riska Rosiana
🥲🥲🥲
Riska Rosiana
auto trauma🤣
Andreee
kesempatan🤣
Andreee
mampus kouu ana
Andreee
pokol teros peterr, jan kasih amponn
Andreee
🤣🤣🤣🤣
Andreee
amunisi gk tuu
Adi Putra
kasi napas eddd🤣
Riska Rosiana
🤣🤣🤣🤣
Olivia
susan bakal plh pa y
Adi Putra
Edward ini katanya cinta, tp nyusain susan mulu y
Olivia
Peter bangs*t bgt ya, benci bgt gue
Olivia
Peter ma Anna jodoh keknya, sama2 gk ada otak
Riska Rosiana
Wait waittt Peter bisa menggila jg ye
Riska Rosiana
Oh jadi si Peter yg selingkuh..aku kira susan yg bakalan selingkuh ama edward
Riska Rosiana
kayaknya Susan ini masih ada perasaan ya sm si edward
Adi Putra
si Edward bener bener lu ye
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!