NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mantan Kakak Ipar

Mengandung Benih Mantan Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Mantan / Konflik etika
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MASA MASA NGIDAM

Di sebuah rumah sakit terbesar di kota tempat tinggal Jesi. Nampak Jesi sedang terbaring lemah di atas ranjang pesakitan. Kondisinya benar benar drop, hingga ia harus di pasang infus dan oksigen.

Ceklek...

Pintu ruangan terbuka,

" Bagaimana kondisi Jesi bu?" Tanya Andra yang baru datang bersama Raya. Ia menatap Jesi yang sedang tidur. Mungkin efek obat yang ia minum tadi membuatnya mengantuk.

Pak Vandi dan bu Laras saling melempar pandangan tanpa menjawab pertanyaan Andra. Mereka takut karena ada Raya di sini. Mereka khawatir Raya akan menyalahkan Jesi atau malah menyakiti Jesi.

" Tidak apa bu, Raya sudah tahu semuanya." Ujar Andra seolah tahu kegelisahan mereka. Mereka pun bisa bernafas lega.

" Kondisinya tidak baik nak Andra. Kata dokter Jesi kurang asupan gizi, kandungannya juga lemah. Mungkin karena Jesi banyak pikiran atau memang bawaan bayi seperti ini, ibu tidak tahu. Yang jelas Jesi harus bedrest total selama beberapa hari di sini mengingat mualnya yang tidak kunjung hilang." Jelas bu Laras.

" Sekali lagi maafkan saya, karena saya kondisi Jesi jadi seperti ini." Ucap Andra merasa bersalah.

" Tidak apa apa nak, semua sudah terjadi. Tinggal bagaimana kita menjaga Jesi nanti. Ayo silahkan duduk!" Ucap pak Vandi.

" Terima kasih."

Bu Laras dan pak Vandi duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Sedangkan Andra dan Raya masih berdiri di samping ranjang menatap wajah Jesi yang nampak begitu pucat.

" Lihat lah!" Andra menunjuk Jesi. " Karena perbuatanku, gadis seceria Jesi terbaring tak berdaya dengan wajah pucat pasi seperti ini. Aku semakin merasa bersalah dengannya." Imbuh Andra.

" Aku sudah memberikan ijin padamu untuk menikahinya, lalu kamu mau apa lagi dariku?" Sahut Raya cuek.

" Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku menikahi Jesi hanya untuk bertanggung jawab kepadanya. Bukan karena aku mau berpaling darimu. Jesi juga tidak ada niat untuk merebutku darimu. Jadi kamu jangan khawatir!" Ujar Andra.

" Aku harap kamu bisa menepati janjimu." Ucap Raya.

Raya dan Andra menghampiri kedua orang tua Jesi di sofa.

" Bapak, ibu, sekali lagi maafkan saya. Karena saya, Jesi harus mengalami kondisi semacam ini." Ucap Andra.

" Mau gimana lagi nak Andra, semuanya sudah terjadi. Bapak juga tidak bisa menghilangkan bayi itu." Sahut pak Vandi. " Ba.. Bagaimana dengan... " Pak Vandi menghentikan ucapannya, ia melirik Raya.

" Saya sudah memberitahu Raya, dan Raya mengijinkan saya menikahi Jesi." Sahut Andra.

" Benarkah itu nak Raya?" Tanya bu Laras menatap Raya.

" Iya." Sahut Raya singkat.

" Alhamdulillah, dengan begini kami bisa tenang. Kami tidak harus menanggung malu dan hinaan dari para tetangga karena Jesi hamil di luar nikah. Meskipun pastinya hal ini tetap akan menjadi bahan omongan, setidaknya Jesi ada suami." Ujar pak Vandi.

" Aku mengijinkan Andra menikah dengan Jesi, tapi aku tidak mengijinkan Andra membawanya pulang ke rumah kami." Ucap Raya.

" Tidak apa nak Raya, biarkan Jesi tinggal di sini bersama kami supaya kami bisa merawatnya selama kehamilannya." Ujar bu Laras.

" Itu terserah kalian, buat Jesi mengerti kalau dia hanya istri kedua. Dia tidak berhak menuntut apapun dari Andra, baik itu uangnya atau pun waktunya. Karena meskipun Andra menikahi Jesi, dia tetap milikku seorang." Kedua orang tua Jesi nampak bingung. " Tapi tenang saja, kalau masalah uang bulanan, pasti akan aku kasih. Aku tidak akan membiarkan Jesi dan calon bayinya kelaparan." Imbuh Raya dengan sombongnya.

Pak Vandi dan bu Laras kembali saking melempar pandang. Hal ini membuat Andra tidak enak hati.

" Ah maafkan omongan Raya, pak, bu. Dia tidak bermaksud menyinggung kalian. Dia hanya sedang kesal karena terkejut dengan masalah ini." Ujar Andra tak enak hati.

" Oh begitu, ya sudah tidak apa apa. Kami bisa memakluminya." Sahut pak Vandi.

" Engh!!" Jesi membuka matanya. Pak Vandi dan yang lainnya segera mendekatinya.

" Kamu sudah bangun nak? Apa kamu butuh sesuatu?" Tanya bu Laras.

Laras menatap Andra dan Raya. Ada kegelisahan dalam hatinya. Ia takut Raya membencinya.

" Mbak.. Mbak Raya. Aku minta maaf!" Ucap Jesi.

" Aku tahu kamu juga korban di sini. Andra akan bertanggung jawab padamu, tapi aku harap kamu tidak akan menuntut apa apa darinya. Jangan memanfaatkan kondisi ini untuk merebutnya dariku." Ucap Raya.

Jesi menatap Andra, Andra menganggukkan kepala.

" Iya mbak, terima kasih." Ucap Jesi. Ia tidak mau berdebat dengan seseorang yang ia hormati selama ini.

" Kamu mau minum?" Tawar bu Laras.

" Iya bu." Sahut Jesi.

Jesi merubah posisinya, ia duduk bersandar pada tumpukan bantal di bantu oleh ibunya. Sebenarnya Andra ingin sekali membantunya, namun ia harus jaga sikap di depan Raya.

" Minumlah sayang!" Bu Laras membantu Jesi minum air putih menggunakan sedotan. Begitu air itu masuk ke dalam perut Jesi, tiba tiba Jesi kembali mual.

" Huek... " Jesi membekap mulutnya sendiri. Bu Laras langsung mengambil ember kecil untuk Jesi muntah.

" Biar aku saja bu." Tanpa sadar Andra merebut ember tersebut. Tidak pantas bagi seorang ibu untuk melayani anaknya. Andra merasa ini menjadi tanggung jawabnya.

Huek... Huek...

Tanpa berpikir panjang, Jesi memuntahkan isi perutnya pada ember yang di pegang Andra.

" Apa selalu begini kalau di isi makanan atau minuman?"

Jesi menganggukkan kepalanya. Tangan kanan Andra memegang ember sedangkan tangan kirinya memijat tengkuk Jesi.

" Hah, ya Tuhan." Jesi menghela nafasnya pelan. Ia mengusap mulutnya menggunakan tisu.

Raya bergidik ngeri melihat penderitaan Jesi. " Inilah sebabnya aku nggak mau hamil dulu. Selain nanti badanku melar, aku juga akan tersiksa dengan yang namanya masa masa ngidam seperti ini. Hah beruntung aku selalu mengkonsumsi pil penunda kehamilan. Kalau tidak, bisa bisa aku mati tersiksa seperti Jesi." Batin Raya.

" Huek."

Jesi kembali mengalami mual. Ia membekap mulutnya menahan mual di dalam perutnya. Melihat itu, Andra merasa iba. Tanpa sadar tangannya terulur mengelus perut Jesi.

" Anak papa sayang, tolong jangan sulitkan mama kamu ya."

Jesi dan yang lain tercengang melihat sikap Andra. Andra tidak tahu jika tindakannya sedang di amati oleh yang lain.

" Jangan nakal ya sayang! Kasihan mama kamu, mama kamu tidak bisa makan apa apa kalau kamu nakal begini. Papa ada di sini, jadi jangan nakal lagi ya. Jadi anak yang patuh sama papa dan mama. Kalau mama muntah seperti ini terus, gimana kamu sama mama bisa sehat hmm? Jadi, jangan nakal lagi. Jaga mama kamu, kamu anak yang kuat."

Raya terbakar api cemburu, ia langsung mendekati Andra dan..

Plak...

" Jauhkan tanganmu." Tepis Raya.

Andra tersadar dari perbuatannya, " Ah maafkan aku! Aku tidak bisa mengendalikan diriku melihat Jesi menderita begini." Ucap Andra. Ia menatap Jesi, " Mas minta maaf dek, karena mas kamu jadi seperti ini." Ucap Andra tulus.

" Tidak apa mas, bukan kah kata dokter hal ini wajar di alami wanita hamil muda sepertiku? Mas tidak perlu khawatir atau pun merasa bersalah seperti ini. Aku baik baik saja mas." Ujar Jesi.

" Sekarang aku sudah tidak mual lagi." Imbuhnya membuat semuanya terkejut.

" Mualmu hilang hanya karena di sentuh oleh Andra, Jesi?" Tanya Raya menatap Jesi.

" Tidak tahu mbak, tapi setelah di sentuh mas Andra mualnya mendadak hilang." Sahut Jesi sedikit takut membuat Raya cemburu.

" Mungkin ini karena anak dalam kandungan kalian mendengarkan nasehat ayahnya. Inilah yang di namakan ikatan batin. Seorang anak bisa tahu apa yang sedang di bicarakan maupun yang di alami orang tuanya." Ujar pak Vandi.

Raya mendadak menjadi kesal, " Ayo mas kita pulang!" Raya langsung keluar begitu saja.

" Maaf nak Andra, sepertinya kami salah bicara." Ucap pak Vandi.

" Tidak apa pak, saya akan membujuknya." Sahut Andra. " Saya permisi dulu, maafkan sikap Raya ya pak, bu." Ucap Andra.

" Seharusnya kami yang minta maaf karena tanpa sengaja kami tidak menjaga perasaan Raya." Ujar bu Laras.

" Tidak apa bu, saya permisi."

Andra segera menyusul Raya, tiba tiba ponsel di dalam sakunya berdering.

" Arvan." Andra segera mengangkat panggilan dari asistennya.

" Halo, bagaimana?" Tanya Andra.

" Saya sudah mengumpulkan bukti buktinya bos."

" Tunggu aku menikah dengan Jesi dulu. Setelah itu aku sendiri yang akan membuka kedoknya. Kamu persiapkan saja pernikahan untuk kami berdua untuk satu minggu lagi." Titah Andra.

" Siap bos." Sambungan telepon terputus. Andra tersenyum smirk. " Maafkan aku adikku, kalau aku harus menghancurkanmu."

TBC...

1
Sunaryati
Itulah jika ada sesuatu yang mencurigakan seharusnya bilang ke Andra atau lainnya.
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Beritahu Andra agar bisa bersama- sama menjebak pelakunya, dengan bantuan orang- orang yang berkompeten
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 2 replies
Sunaryati
Jangan percaya begitu saja pada Andra, Jessi, tapi selidiki dulu. Andra komunikasi itu penting seharusnya sebelum ke kantor polisi beri kabar dulu, karena sebelumnya Jessi sudah melarangnya. Ingat yang sudah dikhianati itu tidak mudah percaya . begitu saja.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 3 replies
Sunaryati
Ternyata Andra suami ingkar janji dan tidak tegas, pada diri sendiri, untuk apa pernikahan seperti itu dilanjutkan?
VANESHA ANDRIANI: hooh ya kak.. jitak aja kepalanya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Bagaimana kamu akan membalas, Raya? Kau saja tidak bisa melindungi dirimu sendiri
VANESHA ANDRIANI: hhh iya ya.. pasti dia punya rencana ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
👍👍👍 Jesi, licik dilawan cerdik. Akhirnya berhasil
VANESHA ANDRIANI: makasih
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Makin cerdik kau Jessi Raya masuk perangkap, pastikan dia tidak lolos karena ulahnya kamu keguguran.
VANESHA ANDRIANI: siapp makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
Mohon maaf semuanya hari ini mungkin updatenya larut malam atau mungkin tidak update karena di sini mati listrik... Terima kasih untuk para readers yang telah mensuport author. miss u all 😍
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... sambil nunggu up date bisa baca cerita author yang lain.. Madu untuk ibu mertuaku masih rame sampai sekarang
total 1 replies
Sunaryati
Raya ikut ibunya ke penjara, ya biar adil sama- sama menikmati hasil rampasan dan pembunuhan
VANESHA ANDRIANI: iya, Jesi sama Andra Terima karmanya nggak jadi punya anak di luar nikah
total 1 replies
Sunaryati
Jangan sampai Jesi dan bayinya celaka, Thoor. Raya bisa langsung dipidanakan karena mencelakai Jesi dengan sengaja
VANESHA ANDRIANI: he he penasaran ya bun? lanjut ya makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Bukan kah itu yang kau mau Raya, bercerai dari Andra, untu mengejar Reon?
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.
VANESHA ANDRIANI: hhh bener banget, makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Menyesallah Raya walau tak ada gunanya, sampai di rumah kamu akan menerima gugatan cerai dari Andra ✋✋✋🤣🤣
VANESHA ANDRIANI: hhh bahagia banget ya bun, makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap kak cindy
Sunaryati
Mampus, kamu Raya orang yang kau cari sudah menikah , bahkan mungkin Reon juga ingin menjebloskan ke penjara bersama ibumu
VANESHA ANDRIANI: Hhhhh bisa aja nebaknya makasih suportnya kak
total 1 replies
Sunaryati
Masih punya PR Jesi, mencari ibunya. Andra harus segera menceraikan Raya
VANESHA ANDRIANI: siap bunda.. makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!