Namanya Diandra Ayu Lestari, seorang perempuan yang begitu mencintai dan mempercayai suaminya sepenuh hati. Baginya, cinta adalah pondasi rumah tangga, dan persahabatan adalah keluarga kedua. Ia memiliki seorang sahabat yang sudah seperti saudara sendiri, tempat berbagi rahasia, tawa, dan air mata. Namun, sebaik apa pun ia menjaga, kenyataannya tetap sama, orang lain bukanlah darah daging.
Hidupnya runtuh ketika ia dikhianati oleh dua orang yang paling ia percayai, suaminya, dan sahabat yang selama ini ia anggap saudara.
Di tengah keterpurukannya ia bertemu ayah tunggal yang mampu membuatnya bangkit perlahan-lahan.
Apakah Diandra siap membuka lembaran baru, atau masa lalunya akan terus menghantui langkahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak pernah menganggapmu sahabat
Sudah terhitung satu jam lamanya Diandra berada di mall. Bahkan hampir menginjakkan kaki di selur toko yang ada di dalam bangunan itu. Namun, ia belum ada niatan untuk pulang apalagi bertemu suaminya.
Ia masih sakit hati setelah pertengkaran mereka di mana Ramon menyuruhnya untuk berhenti bekerja. Pria itu tidak tahu saja bahwa menjadi guru adalah hiburan untuknya.
Diandra memandangi tangannya di mana menenteng banyak belanjaan tetapi perasaannya belum membaik. Dia butuh teman, tetapi Olivia menolak menemaninya dengan alasan sibuk dan ia tidak bisa memaksakan kehendak sahabatnya.
"Diandra!"
"Diandra itu kamu kan?"
Dari kejauhan Diandra mendengar namanya terus di panggil, ia memutar tubuhnya dan mendapati seorang wanita berlari kecil menghampirinya.
"Beneran Diandra," ujar wanita itu tersenyum sambil memegang lengan Diandra dengan senyumnya. "Benar nih nggak ngenalin aku?"
"Grace?" tanya Diandra sedikit ragu. Ia tersenyum mendapatkan anggukan dari wanita di hadapannya.
"Iya ini aku Diandra. Senang banget akhirnya menemukan kamu." Wanita bernama Grace itu langsung memeluk Diandra begitu pun sebaliknya.
"Aku juga senang bertemu kamu. Terharu kamu bisa ngenalin aku di keramian bahkan menyapa aku setelah pertengkaran waktu itu," lirih Diandra memeluk erat Grace.
"Mana mungkin aku melupakan sahabatku yang oon ini." Grace tertawa, ia merapikan rambut blondenya yang panjang dan sedikit gelombang. "Apa kabar?"
"Baik."
"Makan yuk!" ajak Grace dan dijawab anggukan oleh Diandra.
Dua wanita yang sudah lama tidak bertemu itu akhirnya memutuskan untuk makan di restoran terdekat. Bebagi kisah seolah tidak pernah terjadi masalah sebelumnya.
"Kebetulan banget kita ketemu di sini. Sebenarnya aku tuh pengen banget ketemu kamu, tapi kita benar-benar lost kontak setelah lulus SMA. Terakhir aku lihat kamu pas resepsi pernikahan, tapi nggak nyamperin karena ada Via."
"Serius? Ih padahal aku nunggu kamu di hari spesialku."
"Sorry, soalnya aku nggak mau merusak pertemanan kalian. Daripada aku gontok-gontokan terus sama Via ya mending pergilah."
Diandra tertawa, memang dasarnya perpisahan mereka masalahnya bukan ada pada Diandra melainkan Grace dan Olivia yang bertengkar hebat dan saat itu Diandra membela Olivi mati-matian. Dulu mereka bertiga adalah sahabat yang tidak terpisahkan.
"Pengen ketemunya karena apa memangnya?" tanya Diandra.
"Masih ingat kak Jovin kan?"
Diandra mengangguk ragu. "Masih, kakak kamu kan?"
"Iya, aku lagi nyari-nyari pendamping hidup buat dia dan dipikiran aku itu cuma kamu. Terlebih kakak aku duda dan kamu janda, cocok kan?"
"Janda?" Diandra mengerutkan keningnya.
"Iya, kamu udah pisah kan sama suami kamu? Beberapa minggu yang lalu saat di bali, aku lihat dia nikah. Tapi ceweknya aku nggak lihat jelas soalnya buru-buru. Di sana juga ada kak Jovin."
"Menikah?" Kening Diandra semakin mengerut. "Kamu pasti salah lihat Grace, aku dan mas Ramon baik-baik saja. Kami belum berpisah."
"Serius? Tapi beneran loh mempelainya itu suami kamu. Makanya aku mengira kalian udah cerai, dan berniat menjodohkan kamu sama kak Jovin."
"Pasti ada kesalahan," lirih Diandra.
"Oh iya, sampai sekarang masih kontekan sama Via?"
"Iya, dia jadi sekretaris mas Ramon."
"Ya ampun Diandra, oon kamu nggak pernah hilang ternyata!" teriak Grace spontan, bahkan berdiri sehingga tempat duduknya bergeser dan menarik perhatian orang lain.
"Kamu lupa kenapa aku dan Via bertengkar? Itu karena dia godain pacar kamu Diandra, dan sekarang kamu menempatkannya di posisi nggak tepat."
"Grace, jangan aneh-aneh deh ...."
"Dia nggak pernah anggap kamu sahabat Diandra, dia anggap kamu saingannya."
.
.
.
.
Oke lanjut malam lagi, sampai jumpa. Ritualnya jangan lupa sayangku🥰
ni manusia oon apa terlalu pintar ya🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣