NovelToon NovelToon
ANA - Terlanjur Salah Pilih

ANA - Terlanjur Salah Pilih

Status: tamat
Genre:Slice of Life / Cerai / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Selingkuh / Konflik etika / Tamat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Frans Lizzie

DISCLAIMER : Ini bukan kisah tentang sweet romance tetapi DARK ROMANCE...
Jadi bersiap-siap menjadi tegang dan gemas

Berawal dari kisah cinta semanis madu, pasangan Aris-Ana menikah. Dengan berjalannya waktu kisah manis cinta mereka berubah menjadi semakin pahit dan mencekam.

Ana dibuat hancur berkeping-keping karena pernikahannya. Semakin hari semakin mencekam dan tidak masuk akal.

Apakah yang harus Ana lakukan? Bertahan dia akan hancur. Berpisah ibu dan anaknya lah yang hancur. Adakah pilihan lain baginya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Lizzie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 - Naik level?

Mereka berjalan kaki sekitar 10 menit dari kedai mereka makan sampai ke hotel pertama.

Begitu sampai Aris, Hendra dan Ana segera mendatangi meja reception untuk menanyakan ketersediaan kamar bagi mereka.

Tetapi semua kamar standard dan deluxe sudah penuh terisi oleh peserta lokakarya yang sedang berlangsung di Tanjung Pinang. Tinggal family room dan suite room yang masih tersedia. 

Bertiga mereka keluar lagi dari hotel pertama. Lalu berdiri di tepi jalan menunggu taksi untuk menuju ke hotel ke dua.

Di hotel kedua malah lebih sial, karena malah sudah fully booked sampai 2 hari ke depan karena ada group wisata dan konferensi.

Dengan hati berdebar-debar karena cemas, Ana berjalan mengikuti Aris dan Hendra yang sudah lebih dulu menyapa receptionist yang ada di balik meja hotel ke 3.

“Masih ada 1 kamar deluxe tersisa Pak.” 

Ana mendengar kata-kata receptionist itu.

“Usahakan ada 1 kamar lagi untuk kami,” pinta Aris kepada receptionist itu.

Wanita itu mengetik-ketikkan sesuatu pada komputernya. “Ada Pak. Ada suite kami masih 2 kosong.”

“Sebentar ya, Sis.”  (sis \= singkatan dari sister)

Aris berpaling kepada Hendra dan mereka berdiskusi lagi.

Aris berbisik ke Ana, “Cuma ada 1 deluxe dan 2 suite room yang kosong. Kita tunggu Hendra cari informasi ke teman-temannya lagi ya, ke mana lagi kita bisa cari.”

Hendra sibuk menelpon lewat hpnya.

Aris juga sibuk ber-wa an lewat hpnya, berusaha menghubungi teman-temannya yang orang Tanjung Pinang untuk menolongnya.

Ana melihat Aris dan Hendra yang tampak tegang dan sibuk. Ana juga melihat langit di luar mulai gelap.

Ia mulai merasa bersalah.

Ia membuat teman-temannya repot untuk melayani keinginannya, untuk bertraveling ke Tanjung Pinang. 

Semasa kecilnya dia anak yang mandiri karena keadaan. Orang tuanya tidak pernah mempunyai waktu untuk menemaninya. Asal ada nasi dan lauk untuk dimakan setiap hari, hanya itulah bentuk pertanggungjawaban orang tuanya. Jadi di luar makanan, semua adalah usaha dirinya sendiri.

Jadi sejak kecil dia terdidik untuk tidak banyak minta tolong. Karena semua orang itu sudah sibuk dengan pekerjaan dan keluarga masing-masing.

Karena itu Ana merasa sangat buruk sudah menyusahkan teman-teman yang bahkan belum ada 2 bulan dikenalnya.

Akhirnya Ana memanggil Aris dan Hendra yang masih sibuk dengan hp masing-masing.

“Hendra, Mas Aris…sudahlah kita ambil saja satu kamar yang ada itu. Hari sudah semakin malam dan kita pun sudah lelah.” Ana menatap kedua pemuda di depannya yang juga balik menatap dia.

“Bagaimana menurut kalian?” tanya Ana lagi karena kedua pemuda itu masih terdiam.

“Ana yakin mau sekamar dengan aku?” tanya Aris hati-hati.

Sebetulnya hati Ana gentar tapi, “Yah, kurasa itulah yang terbaik yang bisa kita lakukan. Hari sudah semakin malam. Sudah habis banyak pasti pulsa Hendra untuk terus menelpon ke sana ke mari. Dan belum juga ada kepastian mendapat kamar. Bukankah begitu?”

Aris memasukkan hpnya ke kantong.

“Iya emang bener sih. Hari sudah semakin malam dan kita belum dapat kepastian akan tinggal di mana. Aku setuju aja.”

Hendra terdiam lama sambil menatap Ana dan Aris berganti-ganti.

“Oke. Deal.” Aris bangkit berdiri. “Ayo kita proses.”

Ana mengikuti Aris ke meja reception untuk melakukan check in kamar.

Hendra tetap duduk menunggu di sofa lobby hotel.

Proses check in berhasil, kunci kamar sudah diserahkan.

“Hen, kami ke kamar dulu ya untuk taruh tas-tas ini sambil sedikit bersih-bersih. Mau ikut kami kah untuk bebersih?”

“Lanjut saja, Pak.” Hendra mengangguk sopan pada bosnya. “Aku bisa pakai restroom di lobby.”

Aris mengangguk dan mulai melangkah menuju kamar yang sudah dipesan.

Aku sungguh nekad, kata Ana dalam hati. Bahkan yang menyodorkan diri sekamar dengan seorang lelaki dewasa.

Sungguh inikah si wanita kuper yang baru 2 bulan lalu meninggalkan keluarga konservatif nya di Yogya? Kini dia bahkan sudah berani memesan satu kamar berdua dengan lelaki yang statusnya cuma teman.

Kegilaannya benar-benar benar sudah naik level.

Kamar no. 135, Aris memutar anak kunci dan membuka kamarnya.

Aris masuk, meletakkan tas duffle Ana ke lantai yang berdekatan dengan jendela, melepaskan tas ransel di punggungnya. Kemudian meregangkan tubuhnya.

Ana yang masuk mengikuti Aris tertegun melihat kamar mereka.

Ini adalah kamar double bed. Hanya ada satu tempat tidur yang cukup untuk 2 orang.

Bukan kamar twin bed, yang punya 2 tempat tidur kecil-kecil untuk masing-masing orang.

Aris tertawa geli melihat wajah Ana yang syok melihat double bed itu.

“Ha ha ha, wajah Ana kayak orang melihat hantu.” Aris tertawa. “Kaget ya ternyata harus tidur satu bed dengan aku.”

Ana tergagap grogi. “Kukira kita mendapat kamar yang twin bed. Jadi kita bisa tidur sendiri-sendiri.”

“Hanya 3 kamar tersisa, ingat? 2 suite room yang sudah pasti mahal. Dan 1 deluxe room yang sesuai dengan budget Ana.” Aris mengingatkan. “Kita lumayan beruntung bisa mendapatkan kamar di saat lagi musim meeting dan lokakarya begini. Padahal kita datang tanpa reservasi duluan.”

Ana teringat. Betul, bagaimanapun ini adalah kemungkinan terbaik yang bisa diupayakan saat ini.

“Udahlah,” ujar Aris sambil melepas sepatu dan kaos kakinya. “Jangan kuatir padaku. Aku ini cowok baik-baik, rendah hati, suka menolong dan rajin menabung.”

Mau tak mau Ana tersenyum mendengar jokes Aris. 

“Tapi janji ya nanti, Mas Aris jangan nakal.”

Aris tertawa. “Aku kan sudah bilang tadi kalau aku ini cowok baik-baik, rendah hati…”

“Suka menolong dan rajin menabung,” sambung Ana. “Iya sudah dengar. Jadi mohon dilaksanakan.”

“Siap.” Aris mengambil sikap seperti hormat bendera. 

Kemudian dia membuka ranselnya dan mengeluarkan handuk dan perlengkapan mandi.

“Aku ijin duluan pakai kamar mandi boleh? Aku cepat-cepat saja kok mandinya. Habis itu aku temani Hendra. Kasihan tungguin kita. Ana bisa leluasa mandi nanti.”

Ana langsung setuju. “Iya betul. Hendra itu baik sekali lho. Aduh, gimana ya aku bisa membalas kebaikan Hendra.”

Aris memasang wajah pura-pura merajuk. “Kok hanya Hendra sih yang dianggap baik sama Ana. Aku, bagaimana? Aku kan juga baik sama Ana.”

Huh, dasar.

Ana sedang berpikir mau menjawab apa…

Tapi Aris sudah masuk ke kamar mandi. Segera terdengar bunyi air berjatuhan di lantai tanda seseorang sedang mandi bawah shower.

Ana mencubit lengannya sendiri dengan gemas. Woi, sadar! Ana mengomeli dirinya sendiri karena terlalu banyak nge-hang jika di berada di dekat Aris.

Ana membuka tas jinjingnya, mengeluarkan skincare sederhana juga menyiapkan baju dan celana jeans yang akan dikenakan malam ini.

Ana sedang membersihkan wajah dan sedikit melakukan perawatan di wajahnya ketika mendengar bunyi kamar mandi terbuka.

Bau sabun yang wangi dan sesosok manusia keluar dari kamar mandi terlihat dari sudut mata Ana.  Sosok dengan baju yang sepertinya agak ganjil membuat Ana menoleh ke belakang.

ASTAGA!!

Ana syok dengan penampilan Aris yang hanya mengenakan handuk yang kurang besar karena harus dipegangi terus agar tidak merosot ke bawah. Handuknya kurang lebar dan  panjang agar bisa melingkar kuat di pinggang.

“Ihhh…Mas Aris apa-apaan sih,” pekik Ana panik.

“Sori, sori,” kata Aris dengan nada jenaka. “Aku salah ambil pakaian tadi. Aku ambilnya celana semua….”

Setelah menarik selembar kaos berwarna abu-abu muda, Aris kembali masuk ke kamar mandi.

Ana mengatupkan kedua tangannya di dada. Astaga, Mas Aris, Mas Aris. Seenaknya saja muncul dengan tubuh hampir bugil di depan wanita jomblo sepertinya.

Kan jadi penasaran.

Lho?

Ana menarik rambutnya sendiri dengan jengkel.

Level gilanya meningkat pesat.

1
strawberry 27
yahhh,,,,kok tamat, selalu di tunggu malah tamat/Cry//Cry/
strawberry 27
Ana tidak usah khawatir soal baby Keenan, pasti terurus dgn baik, soal Aris & Sulis daripada punya pikiran aneh² klo mrk begini begitu , lebih baik Ana fokus kerja , spy dpt uang yg banyak dan bisa bikin kos² an buat mami nya Ana
strawberry 27
Ana yg sabar ya ,,,,, baby Keenan masih kecil, kalau sudah agak besar pasti tau kalau Ana mama nya Keenan
strawberry 27
Rio kaget mgkn krn Ana nikah di kua
Frans Lizzie
terima kasih doanya
strawberry 27
cepat sembuh baby Keenan, jangan bikin mama Ana takut ya
strawberry 27
Waduh, kalau Ana nelpon Aris, sudah dapat di pastikan Aris marah² ni , orang seperti Aris yg royal sama orang lain tapi sama istrinya sendiri super pelit, pasti Ana akan kena marah ni, sebaiknya Ana atasi sendiri soal baby Keenan, berharap baby Keenan baik² saja, harusnya Ana tidak bilang kalau sisa sufor di buang, biar bgmn pun si Sulis pasti akan ngadu ke Aris gini gitu, lha wong Sulis suka / cinta ke Aris, & SDH pasti Sulis akan senang melihat Ana di marah i Aris
strawberry 27
seandainya harus pisah, Aris tentu tidak mau baby Keenan ikut Ana, dilema buat Ana, berat memang, ya seperti nya Ana harus merelakan baby Keenan dengan Aris, dan Ana lanjut bekerja spy bisa makan , mencukupi kebutuhan Ana juga Sherly mama Ana, karena si Aris ini royal hanya kpd teman² nya bukan kpd istri nya, karena niat awal si Aris hanya menaklukkan hati Ana, setelah Ana tekuk lutut ya sudah selesai, Aris kembali ke setelah pabrik yg mau menang dan enaknya sendiri, suka main perempuan dan masih banyak lagi, kini tinggallah Ana yg menyesal, Ana sebaiknya bangkit, jangan pernah menyerah, toh Ana kpn pun masih bisa ketemu baby Keenan
Frans Lizzie: Keren komentar Kakak👍
total 1 replies
strawberry 27
Wah ternyata si Sulis selain bantu momong baby Keenan , pingin merebut ayah Keenan juga rupanya , pertanyaannya apa Ana masih mencintai Aris, tentu kadar cinta Ana ke Aris tinggal,,,mgkn 60 persen saja, Ana harus siap² pisah nich ,,,
Frans Lizzie
Terima kasih pendapatnya, Kakak😍
strawberry 27
Ana sebaiknya tidak usah cerita ke Aris klo turun jabatan, gue yakin Aris tidak akan perduli, mau Ana turun jabatan atau nggak, Aris hanya perduli diri nya sendiri dan keluarga nya, sedangkan Ana tetap Aris anggap orang lain / orang luar meski sudah sah jadi istri Aris, dan mau apa yg Ana lakukan selalu salah ,gak ada bener nya di mata Aris, yg sabar ya Ana, mending cerai saja dari Aris , sebelum terlambat, KLO perlu cari kejar Mario
strawberry 27
kewajiban suami blum di laksanakan ngasih nafkah istri / ngasih uang , tapi istri nya harus ngasih nafkah batin ke suami nya, rugi donk
Frans Lizzie: 🤭 terima kasih supportnya kakak
total 1 replies
strawberry 27
Yudi kepingin Ana jadi langsing lagi e malah di kasih donat wkwkwk
strawberry 27: GPP juga sich, donat e enak🤭🤭🤣🤣
total 2 replies
strawberry 27
Ana beruntung punya kk ipar spt mbak Yati yg baik hati , biasanya kk ipar perempuan rata² pd jht
strawberry 27
seharusnya Ana jujur saja soal Aris tidak ngasih nafkah setahunan ini ke mbak Yati, bukan mau mempermalukan atau merendah kan Aris tapi kenyataan seperti itu, soal nanti mbak Yati menyanggah membela Aris adik nya begini begitu urusan blakang, yg penting Ana sudah jujur katakan apa ada nya ke mbak Yati
strawberry 27
Aris mulai kelihatan sifat asli nya, yg sabar ya Ana
Frans Lizzie
sendirian lagi. Makanya para lansia harus jaga kondisi agar tetap fit dan lincah di masa tua💪
strawberry 27
Jadi penasaran kisah selanjutnya Ana & Aris bgmn, mama Sherly pulang ke Jogja nya bgmn ya sendiri an lagi atau ada teman nya
strawberry 27
Mario orang baik, knp Ana ngga sama Mario saja
strawberry 27: sebetulnya masih ada waktu, hanya pihak Aris pasti marah besar, dan misal itu terjadi, Ana jadi tau bgmn sifat Aris yg sesungguhnya sebelum menikah, sebetulnya tanda dari Dita pun tidak Ana abaikan
total 2 replies
strawberry 27
lanjut author,seru nich
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!