NovelToon NovelToon
Hamil Anak Sang Pewaris

Hamil Anak Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: bgreen

Laura Clarke tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Pertemuannya dengan Kody Cappo, pewaris tunggal kerajaan bisnis CAPPO CORP, membawanya ke dalam dunia yang penuh kemewahan dan intrik. Namun, konsekuensi dari malam yang tak terlupakan itu lebih besar dari yang ia bayangkan: ia mengandung anak sang pewaris. Terjebak di antara cinta dan kewajiban.

"kau pikir, aku akan membiarkanmu begitu saja di saat kau sedang mengandung anakku?"

"[Aku] bisa menjaga diriku dan bayi ini."

"Mari kita menikah?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bgreen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tinggal bersama

Kody dengan tenang menggendong Laura menuju parkiran mobilnya. Aroma parfum Laura yang manis bercampur dengan aroma malam yang dingin menusuk indra penciumannya.

Setelah sampai, Kody menurunkan Laura. Wajah Laura tampak kesal, matanya menyiratkan badai emosi yang berusaha ia tahan.

"Masuklah," ucap Kody, membuka pintu mobil untuk Laura. Suaranya tenang, namun ada nada memerintah di dalamnya.

"Apa maumu? Kenapa kau melakukan ini padaku?" tanya Laura, suaranya bergetar antara marah dan bingung.

"Aku hanya ingin mengantarmu pulang," jawab Kody, berusaha menenangkan.

"Tak perlu, aku bisa pulang sendiri," balas Laura, berbalik ingin pergi. Namun, Kody dengan cepat menahan tangannya. Sentuhan Kody terasa hangat namun tegas.

"Jangan keras kepala. Masuklah," ucap Kody, menggenggam tangannya erat.

Laura menepis tangan Kody, namun Kody tak membiarkannya begitu saja. Ia terus berusaha membujuk Laura hingga akhirnya Laura pun menyerah, lelah mencoba melepaskan diri dari pria ini.

Dengan wajah terpaksa, Laura masuk ke dalam mobil. Kody segera menutup pintu mobil lalu berjalan menuju pintu pengemudi. Ia merasakan tatapan Laura yang membakar punggungnya.

*

Kody melajukan mobilnya dengan kecepatan stabil, membelah dinginnya malam. Lampu-lampu kota malam itu yang berkelap-kelip menjadi saksi bisu ketegangan di antara mereka.

"Di mana rumahmu?" tanya Kody, memecah keheningan.

"Kau bisa menurunkan aku di perempatan jalan," jawab Laura tanpa memandang Kody. Nada bicaranya dingin dan menusuk.

"Apa perlu aku menelepon Aunty Grace untuk menanyakan di mana rumahmu?" ancam Kody, menyiratkan bahwa ia tahu lebih banyak dari yang Laura kira.

"Kau..." ucap Laura terpotong.

Kody menghentikan mobilnya di tepi jalan yang sepi. Ia menoleh dan mendekatkan wajahnya pada Laura.

Laura terkejut, jantungnya berdegup kencang karena wajah mereka berdua begitu dekat.

Laura bisa merasakan hembusan napas Kody yang hangat menerpa wajahnya. Aroma maskulin Kody membuatnya sedikit terpesona.

Kody meraih sebuah jaket di belakang tempat duduk mobil, dan memberikannya kepada Laura.

"Pakailah," ucap Kody, suaranya melembut.

"Tidak," jawab Laura, menolak uluran jaket itu.

"Jadi kau ingin menggodaku dengan penampilanmu saat ini?" goda Kody, matanya menelusuri penampilan Laura.

Laura terkejut lalu menarik jaket itu dari tangan Kody dan langsung menutup bagian dadanya yang sedikit terbuka.

Ia baru menyadari jika pakaiannya saat ini sangat terbuka, memperlihatkan sedikit belahan dadanya. Rasa malu dan marah bercampur aduk di dalam dirinya.

*

*

Setelah beberapa lama di perjalanan, akhirnya mereka tiba di rumah Laura. Dengan gerakan cepat, Laura membuka pintu mobil dan keluar, menghirup udara malam yang terasa menyesakkan.

Saat ia membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam, Kody mengikutinya masuk.

"Apa yang kau lakukan?" ucap Laura, nada suaranya meninggi, mencoba menyembunyikan rasa takutnya.

"Kita perlu bicara," jawab Kody, suaranya berat dan serius.

"Tak ada yang perlu dibicarakan," balas Laura, berusaha menghindar.

"Kau yakin?" ucap Kody dengan tatapan intimidasi yang membuat Laura bergidik.

Laura menelan ludahnya, ia tak bisa menutupi kegugupannya di depan pria ini. Jantungnya berdegup kencang, seolah ingin melompat keluar dari dadanya.

"Baiklah, apa yang mau kau bicarakan?" ucap Laura, mencoba tenang meski suaranya sedikit bergetar.

"Siapa ayah dari bayi dalam perutmu itu?" ucap Kody, langsung pada inti permasalahan.

Laura sudah menduga jika pria ini pasti akan mempertanyakan siapa ayah dari anak yang ada dalam kandungannya. Pertanyaan itu bagai petir yang menyambar di siang bolong.

"Bukan urusanmu. Yang jelas bukan kau," ucap Laura, berusaha terdengar tegas.

"Kau yakin?" tanya Kody dengan tatapan tajam, menusuk tepat ke dalam matanya.

"Ya. Bukankah kau menyuruhku meminum obat pencegah kehamilan di depanmu saat itu? Jadi tidak mungkin ini anakmu," ucap Laura, berusaha menutupi kebohongannya. Setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa seperti duri yang menyakitkan.

Jika Laura benar-benar hamil, anak itu sudah pasti anak dari pria yang ada di depannya saat ini. Sebab ia tak pernah sekalipun dekat dengan pria lain selama hidupnya selain pria ini.

"Kalau begitu, besok kita akan pergi ke rumah sakit bersama untuk mengecek bayi yang ada dalam perutmu," ucap Kody, tanpa memberi Laura kesempatan untuk membantah.

"Kita? Aku bisa pergi sendiri. Untuk apa kau juga harus pergi," ucap Laura menolak, mencoba mencari alasan.

"Laura, kau tak pandai berbohong. Aku ingin memastikan apa kau hamil anakku atau tidak," ucap Kody, mendekat selangkah.

"Aku sudah bilang kalau ini bukan anakmu," ucap Laura, mundur selangkah.

"Lalu siapa bajingan itu?" ucap Kody, nada suaranya mulai meninggi, emosinya mulai terpancing.

"Kenapa aku harus memberitahukannya padamu," balas Laura, menantang.

"Sampai kau menunjukkan padaku siapa ayah dari bayi dalam perutmu saat ini, aku tak akan mengganggumu. Tapi jika kau tak bisa menunjukkan siapa ayah dari bayi yang ada dalam perutmu, aku akan selalu berada di dekatmu mulai saat ini," ucap Kody, memberikan ultimatum.

Kody dengan santai masuk ke dalam rumah Laura yang kecil namun sederhana. Ia membuka jas mahalnya dan meletakkannya di sofa yang tampak lusuh.

"Apa maksudmu kau akan selalu di dekatku?" ucap Laura, bingung dan khawatir.

"Aku akan tinggal di sini. Sampai kau bisa membuktikan jika anak yang ada dalam perutmu bukan anakku," ucap Kody, tanpa ragu.

"Kau gila?" ucap Laura, menatap Kody dengan tatapan tak percaya.

"Kau hanya punya satu kamar?" ucap Kody tak mempedulikan Laura yang terlihat kesal saat ini, malah membuka lemari dapur dan melihat isinya.

"Pergi dari sini! Atau aku akan menghubungi polisi," ucap Laura dengan wajah serius, mencoba mengancam.

"Silahkan. Polisi tak akan bisa mengusir ku dari sini," ucap Kody santai, seolah tak terpengaruh sedikit pun.

"Dasar pria gila," ucap Laura, putus asa.

"Kau mau makan apa? Kau belum makan dari tadi kan?" ucap Kody membuka kulkas di rumah Laura, mengecek sayuran apa yang bisa dimasak.

"Oh... God..." ucap Laura mengusap wajahnya pelan, merasa frustrasi.

"Pergilah dari sini... aku mohon," ucap Laura, suaranya lirih, memohon.

"Gantikan pakaianmu, kau pasti lapar. Aku akan membuatkan makan malam untukmu," ucap Kody tak peduli dengan pengusiran Laura, malah sibuk mengeluarkan bahan makanan dari kulkas.

"Aku tak lapar," jawab Laura, namun terdengar suara KHURKKK... Perut Laura yang berbunyi karena lapar, memecah suasana tegang.

"Kau memang tak pandai berbohong," ucap Kody lalu mengambil beberapa bahan makanan dan bersiap untuk masak.

Laura mengerutuki dirinya sendiri karena malu, ia pun menghela nafas karena lelah dengan sifat keras kepala pria ini.

Laura akhirnya masuk ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan keras, melepaskan semua emosi yang ia tahan.

Kody tersenyum tipis, ia merasa sedikit senang membuat wanita itu kesal dan akhirnya menyerah membiarkan dirinya di sini.

1
Lucyana H
visulnya lebih suka yg asia,
aurel
hai Thor aku sudah mampir jangan lupa mampir juga di karya aku " istri ku adalah kakak ipar ku "
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!