NovelToon NovelToon
Istri Pesanan Miliarder

Istri Pesanan Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Stacy Agalia

Zayn Alvaro, pewaris tunggal berusia 28 tahun, tampan, kaya raya, dan dingin bak batu. Sejak kecil ia hidup tanpa kasih sayang orang tua, hanya ditemani kesepian dan harta yang tak ada habisnya. Cinta? Ia pernah hampir percaya—tapi gadis yang disayanginya ternyata ular berbisa.
Hingga suatu hari, asistennya datang dengan tawaran tak terduga: seorang gadis desa lugu yang bersedia menikah dengan Zayn… demi mahar yang tak terhingga. Gadis polos itu menerima, bukan karena cinta, melainkan karena uang yang dijanjikan.
Bagi Zayn, ini hanya soal perjanjian: ia butuh istri untuk melengkapi hidup, bukan untuk mengisi hati. Tapi semakin hari, kehadiran gadis sederhana itu mulai mengguncang tembok dingin di dalam dirinya.
Mampukah pernikahan yang lahir dari “pesanan” berubah menjadi cinta yang sesungguhnya? Ataukah keduanya akan tetap terjebak dalam ikatan tanpa hati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Stacy Agalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan abang bule

Malam sunyi di iringi suara jangkrik, selepas makan malam sederhana yang dimasak ibunya, Alisha masih merasa gelisah. Rumah mereka sempit, berdinding kayu, dengan ruang tamu yang sekaligus menjadi tempat tidur tamu. Lampu bohlam kuning redup, berbeda jauh dari chandelier kristal yang biasa menerangi rumah megah Zayn di Jakarta.

Ia menatap Zayn yang duduk di kursi kayu panjang, tubuh tegapnya tampak terlalu kontras dengan ruang tamu kecil itu. Alisha menunduk, merasa tak enak hati.

“Zayn… maaf jika rumah kami begini adanya. Mungkin ini tidak nyaman untukmu,” ucapnya lirih, suaranya nyaris tenggelam di antara derik jangkrik dari luar jendela.

Zayn menoleh, kedua matanya menatap Alisha dengan lembut. “Alisha, berhentilah merasa bersalah. Aku tidak datang ke sini untuk mencari kenyamanan. Aku datang untuk menemanimu. Bersama istriku. Itu cukup.”

Kata-kata itu membuat dada Alisha menghangat. Ada sesuatu yang bergetar dalam hatinya, meski cepat-cepat ia tepis karena teringat perjanjian mereka. Ia tidak boleh terbawa perasaan. Tidak boleh.

“Tidurlah, kau pasti lelah,” lanjut Zayn sambil menyandarkan punggungnya. “Aku bisa tidur di sini, di kursi panjang ini.”

Alisha spontan menoleh. “Tidak mungkin! Kursi itu keras sekali. Kau bisa sakit punggung.”

Zayn tersenyum tipis, sangat tipis. “Jika begitu, aku tidur di lantai. Dengan alas tikar pun tak masalah. Aku pernah jauh lebih buruk dari ini, Alisha.”

Ada ketegasan sekaligus kejujuran dalam suaranya. Alisha menelan ludah, akhirnya ia mengambil bantal tambahan dari kamar dan meletakkannya di kursi panjang itu. "Begini… ini saja. Semoga cukup."

Zayn menerima bantal itu tanpa protes. Ia hanya berkata pelan sebelum memejamkan mata, “Selama kau di dekatku, Alisha, aku tidak kekurangan apa pun.”

Ucapan itu membuat Alisha sulit tidur malam itu. Ia terbaring di kamar bersama ibunya dan adiknya, namun pikirannya terus kembali pada sosok Zayn di luar sana. Bagaimana mungkin pria kaya raya itu bisa dengan tenang tidur di rumah sesederhana dan sekecil ini?

___

Pagi hari tiba dengan suara ayam jantan yang berkokok nyaring. Alisha bangun lebih awal, menyiapkan air panas untuk ibunya dan sarapan sederhana berupa nasi uduk buatan tangannya. Namun begitu keluar rumah, ia terperanjat.

Beberapa pria tegap berpakaian hitam semi formal terlihat sudah berdiri di depan halaman rumahnya, berbaris dengan sikap profesional. Mereka berbicara pelan satu sama lain, jelas para bodyguard Zayn yang semalam datang bersamanya. Di antara mereka, tampak Zayn sendiri, mengenakan kemeja putih yang digulung hingga siku, berdiri dengan wibawa khasnya.

“Ya Tuhan…” bisik Alisha, merasa canggung.

Tak lama, beberapa tetangga yang lewat berhenti. Para ibu-ibu mulai berbisik-bisik, menunjuk-nunjuk ke arah Zayn.

“Itu siapa ya? Tampan sekali, seperti artis!”

“Tapi kenapa ada banyak pria pakai jas hitam di sini? Jangan-jangan pejabat?”

“Eh, jangan-jangan itu pacar Alisha? Atau… suaminya?”

Alisha merasa wajahnya panas mendengar gosip itu. Ia buru-buru menghampiri Zayn, berharap bisa meredam perhatian yang sudah mulai mengumpul. Namun justru semakin ia berjalan ke arahnya, semakin banyak tetangga yang memperhatikan.

Zayn menoleh, sudut bibirnya terangkat saat melihat Alisha. “Pagi, Alisha.”

Nada bicaranya tenang, tapi cukup keras untuk terdengar oleh beberapa tetangga. Alisha bisa merasakan tatapan kagum sekaligus heran dari sekelilingnya.

“Zayn, kenapa kau keluar pagi-pagi seperti ini?” bisiknya pelan.

“Aku terbiasa bangun pagi. Dan mereka—” Zayn melirik pada orang-orangnya, “—hanya memastikan semuanya aman. Lagipula, aku ingin melihat kampungmu lebih dekat.”

Alisha menggigit bibirnya. Ia ingin sekali berkata agar Zayn tidak menarik perhatian, tapi sepertinya itu sudah mustahil. Sosoknya terlalu mencolok, apalagi dengan kehadiran bodyguard berpakaian serba hitam yang jelas-jelas membuat suasana kampung jadi berbeda dari biasanya.

Para tetangga makin penasaran, ada yang sengaja berhenti di warung depan rumah hanya untuk bisa memperhatikan. Ada pula anak-anak kecil yang berlarian sambil menunjuk ke arah Zayn dengan teriak kecil, “Wah, abang bule!” meski jelas Zayn bukan bule, hanya saja ia terlalu tampan untuk ukuran kampung sederhana itu.

Alisha menunduk, wajahnya merah padam. Ia berbisik pada Zayn dengan nada cemas, “Orang-orang jadi heboh. Aku… aku bingung harus bilang apa.”

Zayn menatapnya dalam-dalam, lalu mendekat sedikit hingga hanya Alisha yang bisa mendengar ucapannya. “Tak perlu bingung,Alisha. Jika mereka bertanya, aku akan jawab dengan jujur. Aku adalah suamimu.”

Alisha tercekat. Kata-kata itu sederhana, tapi cukup menggetarkan. Ia ingin menolak, ingin mengingatkan tentang perjanjian mereka, tapi ada sisi dalam dirinya yang justru lega mendengarnya.

Sementara itu, dari dalam rumah, ibunya Alisha ikut memperhatikan dari balik jendela. Ada cahaya berbeda di matanya, seolah ia mulai menyadari sesuatu.

Alisha menelan ludah. Hari baru ini baru saja dimulai, tapi ia tahu, semuanya akan semakin rumit.

1
Lisa
Benar² kejam Omar & Lucas itu..menghilangkan nyawa org dgn seenaknya..pasti Tuhan membls semua perbuatan kalian..utk Alisha & Bima yg kuat & tabah ya..ada Zayn,Juna, Arvin yg selalu ada di samping kalian..
Lisa
Ya Tuhan sembuhkan Ibunya Alisha..nyatakan mujizatMu..
Lisa
Makin seru nih..ayo Zayn serang balik si Omar & Lucas itu..
Lisa
Ceritanya menarik
Lisa
Semangat y Zayn..lawan si Omar & Lucas itu..lindungi Alisha & Bima..
Lisa
Selalu ada pengganggu..ayo Zayn ambil sikap tegas terhadap Clarisa
Lisa
Moga lama² Zayn jatuh cinta pada Alisha..
Lisa
Ceritanya menarik nih..
Lisa
Aku mampir Kak
Stacy Agalia: terimakasiiihh🥰
total 1 replies
Amora
lanjut thor, semangaaatt
Stacy Agalia: terimakasiiiiih🥰
total 1 replies
Stacy Agalia
menarik ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!