NovelToon NovelToon
MAS BERONDONG, I LOVE YOU

MAS BERONDONG, I LOVE YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Berondong / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nanadoongies

"Usia itu hanya perihal angka. Meskipun gue lebih muda daripada lo, selama bisa bikin lo bahagia, kenapa nggak jadi pacar gue aja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanadoongies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Laksa tau ini gila, sebab dia yang biasanya antipati dengan sentuhan orang lain apalagi modelan Abel, kini malah tak melakukan apa-apa. Punggungnya masih ditepuk-tepuk lembut, selaras dengan dagu yang mulai bersandar di atas kepala. Heran? Memang. Laksa juga tidak tau kenapa ia malah menikmati pelukan ini.

"Bel ...."

"Bentar lagi ih! Semalem lo udah bela-belain kasih pinjem jaket sampai jadi es batu, sekarang biarin gue peluk lo meskipun cuma sebentar." Abel bersandar lebih dalam, seolah yang tengah dihadapinya itu Dito bukan si cowok judes macam Megantara Laksa. "Malam ini agak dinginan, ya? Hotpack-nya jangan lupa dibawa."

"Bawel."

"Karena sayang. Kalau nggak sayang nggak mungkin gue bawel begini." Ketika Abel mendongak, Laksa tengah mengamati bulan di atas sana. "Lukanya udah diobatin belum?"

"Nggak usah mulai."

"Mulai apa? Gue, 'kan, cuma pengen tau aja. Misal belum diobatin, gue bisa cosplay jadi dokter kecil lagi."

"Nggak minat."

"Btw, nanti lo mau nyanyi lagu apa?"

"Gue belum bilang iya."

"Harus mau soalnya gue belum pernah denger lo nyanyi secara langsung. Kalau kata anak-anak sih bagus, tapi, 'kan, menurut anak-anak, menurut gue belum tentu. Jadi ayo pamer kepiawaian lo yang udah diapprove sama mamanya Michie itu."

Laksa mengeluarkan tiga bungkus permen milkita dari dalam saku, alhasil Abel dibuat berbinar-binar karenanya.

"Beneran buat gue nih?"

"Ambil."

Tentu permen itu tidak diberikan karena Laksa mulai luluh dengan sikap Abel, tapi justru karena tidak ingin ditempeli Abel terlalu lama. Abel itu cerewet, berisik, heboh, menyebalkan dan ... cantik. Laksa hanya enggan mengaku secara terang-terangan saja.

Begitu Abel menarik diri, Laksa bergegas pergi. Meskipun ujung-ujungnya harus dicaci maki, Laksa tetap teguh melangkah. Bukan apa-apa, Abi dan Dipa sudah beramai-ramai menguping pembicaraannya.

Di saat yang sama, Bian dan Dita menyaksikan interaksi itu. Memang kelewat manis bagi dua manusia yang tidak pernah akur, tapi pada kenyataannya Laksa memang tidak sejahat itu, 'kan? Dia baik, hanya tidak pandai mengungkapkan dengan lebih lembut saja.

"Ettt! Apa nih?"

Anna merebut permen-permen itu saat Abel tengah memandanginya dengan senyum mentereng. Begitu Risty datang, Anna mulai adu tangkap agar Abel tak bisa mendapatkannya kembali.

"Balikin permen gue nggak?!"

"Ambil sendiri kalau bisa." Dita menyahut dengan wajah angkuh, tak menyadari kalau Bian—juga Rezza— masih memperhatikan di tempat yang berbeda, "sayangnya lo nggak pantes dapat permen dari laksa setelah bikin dia menderita. Paling bener lo tuh nempelin Bian aja malah cari gara-gara dengan deketin Laksa juga. Merasa cantik lo?"

Sekarang Abel mulai mengerti. Sikap Dita yang cenderung kontra dengannya bukan bagian dari kerja sama dengan Dinda, melainkan karena ia mulai jatuh cinta dengan Laksa.

"Gue mah emang cantik. Kenapa? Mulai kalah saing makanya lo berani iket gue di hutan?"

Dita terkekeh sarkas, permen Abel berhasil ia masukkan ke dalam saku celana. "Kalah saing? Gue malah kasihan sama Laksa karena harus berurusan sama cewek kayak lo. Udah cerewet, sikap kayak bocah, sok iye, masih nyusahin lagi. Harusnya lo tuh sadar kalau Laksa emang nggak mau deket-deket sama biang masalah kayak lo."

"Oh, ya?" Abel manggut-manggut. Dia sempat mengejek sebelum berteriak memanggil Rezza. "Rezza, Dita sama temen-temennya mulai isengin gue nih! Masa permen gue diambil sama dia?"

"Si anying!" Anna berusaha membungkam, tapi Abel lebih dulu melarikan diri. Tujuannya jelas untuk melapor, tapi malah bertabrakan dengan Laksa yang tengah menuju tenda sekretariat.

"Ngapain sih?"

"Permen pemberian lo diambil sama Dita tuh. Marahin, Lak. Galak-galakin mukanya biar dia makin takut."

"Kayak bocah."

Dita tiba dengan senyum congkak. Mungkin mengira kalau Laksa secara tidak langsung tengah membelanya, tapi siapa sangka Laksa malah akan mengulurkan telapak tangannya setelah itu?

"Apa, Lak?"

"Balikin."

"Bisa aja Abel lagi bohongin lo biar lo mulai mengasihani dia."

Laksa menelengkan kepala, masih dengan telapak tangan yang terbuka. Ah, Abi dibuat makin cekikian karena adegan drama Turki ini. Betulan girang dia.

"Tuh, suruh balikin sama yang ngasih. Makanya jangan main rebut-rebut aja."

Abel mengejek dari balik punggung Laksa, mirip anak kucing yang tengah bersembunyi di balik tembok besar dengan kepala mengintip dari dalam.

"Balikin aja, Ta." Risty mulai mepet-mepet dengan wajah masam, "malu gue kalau Laksa udah turun tangan."

Anna ikut merapat juga, "tenang aja, kita balas Abel di lain hari."

Dita mengembalikan permen dengan ogah-ogahan. Sebetulnya dia juga sedikit malu, sebab harus ketahuan cari gara-gara di depan cowok yang ia suka.

"Huuuu~"

Dita melarikan diri, Abel tentu semakin girang lagi. Setelah mengembalikan permen-permen itu, Laksa segera bergegas ke tenda sekretariat untuk meminjam gitar, siapa sangka Abel masih tetap ngintil juga?

"Ikuuuuuut."

"Jangan berisik."

Abel kontan menarik resleting tak kasat mata dari ujung bibirnya.

"Mau pinjem gitar."

Chandra yang tengah memainkannya kontan menoleh. Menyadari kedatangan Laksa dan printilan hebringnya itu, dia kontan tertawa.

"Denger-denger, lo suka cover lagu?" ujarnya sembai menyerahkan gitar berwarna cokelat itu.

"Hm."

"Kalau lo yang tampil, jangan cuma nyanyi satu lagu doang. Minimal tiga sampai empat lagu biar suasananya nggak bikin bosen."

"Lihat nanti."

"Bel, udah dibolehin ngintil nih?" Tau-tau Rezza datang dengan senyum lebar.

"Nggak tau, mungkin karena sajennya lagi komplit aja."

Laksa mendengus sebal. Lantas, dahi Abel jadi sasaran sentilan maut setelah itu.

"Sakit oyy! Lo kata dahi gue papan karambol apa gimana?"

"Mirip," balas Laksa tanpa minat, "sama bedak karambolnya."

"Kampret!"

Meskipun terang-terangan dihina, Abel tetap ngintil juga. Kali ini malah sengaja pamer permen pemberian Laksa dengan mengemutnya. Tengil? Harga mati. Anjani sampai dibuat geleng-geleng karenanya.

"Widih, ada tamu kehormatan nih!" Dipa langsung mengulurkan kursinya. "Duduk sini, Bel. Masa tamu duduknya malah ngemper?"

"Thank you."

Seisi tenda mulai berpencar satu persatu, menyisakan Abel dan Laksa dalam keheningan panjang. Satu-satunya yang bersuara, hanya si gitar. Laksa masih memetik acak, untuk itu ia belum mulai menyanyi.

"Semalem gue diikat sama mereka dan Dinda."

"Kenapa cerita ke gue?"

"Pengen aja." Abel kini memindahkan kursi ke hadapan Laksa.

"Munduran. Lo ganggu."

"Kirain karena cantiknya kelewatan."

"Ngimpi."

Lutut keduanya saling bersentuhan—Laksa menyadari itu— seiring tangan Abel yang menaikkan tudung jaket milik si Megantara. Gerakannya cukup lembut, Laksa sampai terpaku karenanya.

"Laksa, kalau gue pengen kenal lo lebih dekat, diizinin nggak?"

1
ren_iren
ayang laksanya mbel lagi semlenget, 🤭🤗🤗
ren_iren: lagi musim memang, jaga kesehatan ya mbel.... 🤗🤗 biar kuat jagain ayang laksa... 😂
total 2 replies
ren_iren
ampunnn..... emakkk baper parah 🤗🤗🤗😂😂
ren_iren
bakarrr aja..... 😂😂
ren_iren
kelakuanmu mbel.... 😂😂
Nanadoongies: yang sinting-sinting aja, kak.
total 1 replies
ren_iren
emak amsyong.....
bikin deh deg deg gtu😂🤗
ren_iren
turunan emaknya ternyata si mbel, sama2 gesrek 😂😂
ren_iren: ambruk dong😂
total 2 replies
ren_iren
Ya Allah....
baper emak Thor, baper.....
laksaaaaa oh laksaaaa....
aku padamu pokoknya🤭😂
Irna
knp.. ga buat Abel sakit hati lantas Abel jauhin laksa dan laksa merasa kehilangan ahirnya posisi berganti,, laksa yang ngejar Abel sekarang.. klo terus Abel yang ngejar keee gw sebagai cewe ngerasa kegatelan bgt ga sii.. udah di sakitin tp terus ngintilin 😫
Irna
mau kondisi nya berbalik laksa yang ngejar Abel
ren_iren
laksaaaaa, diriku baper....
tanggung jawab, bikin cengar cengir aja kalian bedua nich....
gemessss, padahal mah emak2 udah diri ini, tp baca laksa sm Abel berasa balik jd abgeh lagi😂😂
Nanadoongies: sengaja biar pada nostalgia🤭
total 1 replies
ren_iren
laksaaaaa.... 🤗🤗🤗
ren_iren: uhuiiiii 🤭 pisss bel ✌
total 2 replies
ren_iren
ahhhaaaiiiii saya suka yg begini, laksa kalo mode bucin gk ada obat, padahal adegannya cuma pegang rambut sm dipakein jaket....
tp dah bikin diriku cengar cengir guling2.... 🤭🤣
ren_iren
Ya Allah....
gk kuat sm gombalannya gembel...
laksa mah so cool, aslinya cengar cengir guling2 dalam hati.... 🤣🤣
Nanadoongies: muka boleh datar, tapi gerak tubuh maunya deket-deket terus😍
total 1 replies
ren_iren
huasemmmm memang ini laksa, bikin gregetan tp nagih bacanya 🤗🤗🤭🤭
ren_iren
ayooo cobain baca, kisah kasih anak remaja yg unik bin ajaib, seru pokoknya bacanya...
kayak flashback ke jaman putih abu2 lagi pas bacanya.....
bagus ceritanya🤗
ren_iren
Mas Laksaaaa, diriku guling2 mesan mesem gara2 gomabalan Gembel ke dirimu..... 🤗🤗
dingin dingin nya si laksa ini kayak es krim, bikin meleleh..... 🤣🤣🤭🤭🤗🤗
ren_iren
yaelahhhh Thor, bikin diriku mesem2 guling2 🤣
ren_iren: bener banget, cowok pendiam kalo dah keluar kodham bucinnya behh....
mleyot2 dah tuh hati...
total 4 replies
ren_iren
ayooo semangattt nulisnya, suka banget ceritanya... kayak balik ke jaman masih SMA... 🤗
ren_iren
kok aneh, padahal laksa liat Abel diikat sm tutup matanya masih aja dimarahin...
ren_iren: nanti bucin mampus sampe keurat2 nadi kapok lo sa.... 🤭
total 2 replies
Nanadoongies
kritik dan saran sangat amat dianjurkan, ya. jadi jangan sungkan buat ngoceh di kolom komentar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!