NovelToon NovelToon
Ibu Sambung Kekasihku

Ibu Sambung Kekasihku

Status: tamat
Genre:Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:512
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Ini salah, ini sudah melewati batas perkerjaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lingkungan baru

Bangun tidur dengan nuansa yang berbeda di kamar yang baru aku tempati semalam, suasana disini jauh lebih tenang saat di pagi hari dan hari pagi ini aku berencana jalan santai sambil melihat-lihat lingkungan baru ku ini.

Aku langsung beranjak dari tempat tidur ku, merapihkan nya dan berjalan ke arah jendela untuk membuka tirai nya. Saat aku membuka tirai, mata ku langsung disuguhi pemandangan tetangga-tetangga kosan yang sibuk hendak berangkat entah itu berkerja ataupun yang lainnya.

Tanpa mengulur waktu, aku langsung pergi ke kamar mandi dan siap-siap untuk rencana ku sebelumnya yaitu jalan pagi sambil nanti aku mencari sarapan.

Saat aku keluar dari kamar, kos-kosan ini tampak sepi, mungkin penghuninya sudah pada sibuk dengan kegiatannya diluar.

Aku berjalan menelusuri trotoar, sampai pada akhirnya aku berhenti di sebuah warung nasi uduk, kebetulan hanya itu penjual sarapan yang terdekat dari kosan.

"Mau pesen apa mba?"

"Nasi uduknya aja ya bu satu sama gorengannya lima ribu."

"Siap, bisa ditunggu sebentar." Penjual itu pun langsung melayani pesanan ku.

Saat tengah sibuk dengan kegiatannya dia bertanya. "Mba nya penghuni baru disini ya?"

"Iya Bu, baru aja kemarin pindah ke kosan Bu Gendis disana." Ucapku sambil menunjuk arah kosan yang aku tempati.

"Pantesan ibu baru kali ini liat Mba nya."

"Nanti bakalan sering-sering liat saya kok Bu. Oh iya Bu, orang-orang disini emang semuanya pada sibuk gitu ya? Sepi gini."

"Kalo lagi jam-jam kerja gini emang sepi Mba, tapi nanti kalo udah pada pulang pasti rame. Ini Mba nasi uduk sama gorengannya." Ucapnya sambil menyodorkan sebuah kantong plastik kepada ku.

Aku pun menerima kantong plastik itu dari tangannya. "Oh gitu ya Bu. Ini uangnya."

Ibu penjual nasi uduk itu menerima uang dari ku. "Sebentar Mba kembaliannya."

Tidak lama dia menyodorkan uang kembalian kepada ku. "ini kembaliannya."

"Makasih ya Bu, kalo gitu saya duluan."

"Sama-sama, betah-betah ya Mba disini."

Setelah itu aku kembali berjalan untuk pulang ke kosan. Ketika aku baru selesai menutup pagar, tiba-tiba sebuah suara mengagetkan ku

"Abis dari mana Mir?"

"Eh? Mas Damar gak kerja?"

"Aku lagi libur, pertanyaan aku tadi dijawab dulu lah Mir."

"Oh gitu. Ini aku abis jalan kaki liat sekitaran sini, terus pulang nya sekalian beli sarapan deh."

"Tau gitu tadi aku bareng kamu aja."

"Aku kira kamu lagi kerja Mas."

"Iya juga sih. Ya udah kalo gitu saya beli sarapan dulu, kamu tunggu sini nanti kita makan sarapan bareng."

"Oke. Udah cepetan sana cari sarapannya, kalo lama nanti aku tinggal."

"Tunggu sebentar doang." Ucapnya sebelum mengeluarkan motornya dan mencari makanan untuk sarapan.

Sembari menunggu lelaki tadi mencari makanan untuk sarapan, aku duduk di kursi teras lantas mengeluarkan ponsel milik ku yang baru semalam aku ganti kartunya.

"Untung aja aku langsung ganti nomor telpon, jadi tidak ada satupun orang-orang lama bisa menghubungi ku."

Tidak perlu menunggu lama, Damar sudah kembali dengan menjinjing sebuah plastik kantong yang aku yakini isinya adalah makanan untuk sarapan.

"Ceper banget, takut aku tinggalin ya?"

"Gak salah tapi gak bener juga."

"Gimana deh maksudnya?"

"Udah lupain, ayo ke dapur kita siapin makanannya."

"Kita makan disini aja deh, bawa piring sama sendok aja kesini."

"Ya udah kalo gitu aku ambil dulu."

"Sekalian buat aku juga ya."

"Iya, tunggu bentar."

Dia masuk ke dalam kosan lebih tepatnya ke dapur untuk mengambil piring dan juga sendok yang nantinya digunakan untuk kita memakan sarapan ini.

Dengan dua piring dan dua sendok yang ada di tangannya, Damar duduk di samping ku dan langsung membuka bungkus sarapan miliknya, aku pun melakukan hal yang sama. Sambil menikmati acara sarapan ini, kita sesekali mengobrol selayaknya orang yang telah kenal lama.

"Kamu udah lama ngekos disini, Dam?"

"Sekitar satu tahunan lah, pas awal aku dapet kerjaan di daerah sini."

"Oh gitu."

"Kalo kamu, kenapa pindah kesini? Kerja juga?" Sontak saja pertanyaan dari nya membuat aku terdiam memikirkan jawaban yang pas untuk diberikan padanya.

"Eum aku cuma pengen pindah aja nyari suasana baru dari kosan sebelumnya." Ya ampun, jawaban yang benar-benar tidak masuk akal.

"Emangnya gak kejauhan dari kampus kamu?"

"Lebih jauh dari kosan aku yang sebelumnya sih, tapi aku berencana buat berhenti kuliah."

"Loh? Kenapa?"

"Karena sebelumnya kuliah ku dibiayai oleh mendiang suami ku, tapi baru seminggu yang lalu dia dipanggil oleh yang maha kuasa meninggalkan aku dan juga anak yang sedang dikandung ku." Pembohong yang ulung, mengaku sudah mempunyai suami segala.

Damar yang ada di samping ku terdiam sesaat, mungkin dia cukup terkejut mendengar penuturan ku.

"Jadi kamu sudah menikah dan sekarang sedang mengandung?"

Aku menjawabnya dengan sebuah anggukan, setelah itu tidak ada lagi percakapan antara kami berdua, kita sama-sama fokus melanjutkan sarapan.

Suara dentingan antara sendok dan piring menyadarkan ku bahwa seseorang di samping ku telah selesai dengan sarapannya itu.

"Kamu udah selesai Dam? Piring nya simpen disitu aja biar nanti aku yang cuci."

"Enggak perlu Mir, aku masih bisa cuci sendiri."

"Ya gapapa, kan tadi kamu yang udah siapin nah sekarang biar aku yang beresin."

"Ya udah kalo itu mau kamu."

Aku kembali melanjutkan sarapan ku yang tersisa sedikit lagi, Damar yang berada di samping ku beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu abisin sarapannya aja, aku mau ambil minum dulu."

"Damar, aku mau request dong."

"Request? Request apa?"

"Aku mau minumnya air anget aja."

"Udah cuma gitu doang? Tunggu sebentar kalo gitu."

Tidak lama dia kembali keluar dari dalam kosan dengan membawa minum, segelas air hangat disodorkan kepada ku.

"Makasih Dam." Ucapku sambil meraih gelas dari tangannya.

"Abis ini kamu mau ngapain lagi, Amira?"

"Eum, kayaknya aku mau lanjut beres-beres sisa kemaren deh. Belum selesai semua soalnya, kalo kamu?"

"Oh gitu, aku nanti siang mau kumpul sama temen-temen kantor ku."

"Oh gitu. Kalo hari-hari libur kerja gini emangnya kamu gak pulang ke rumah?"

"Aku pulang ke rumah kalo lagi pengen aja, meski bukan hari libur sekalipun kalo aku pengen pulang pasti aku pulang."

"Berarti deket dong rumahnya dari sini?"

"Lumayan sih. Tapi masih deketan kosan dari pada rumah ku kalau buat pergi ke kantor."

"Kenapa gak pulang pergi aja kalo gitu?"

"Pengen belajar mandiri aja, lagipula kosan ini lebih deket ke kantor aku."

Obrolan kami pun terus berlanjut sampai ke siang hari, banyak hal yang kita bicarakan entah itu hal pribadi atau hal acak lainnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!