NovelToon NovelToon
Kisah Asmara Gadis Desa

Kisah Asmara Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir / Healing
Popularitas:564
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Di kenal seorang pendiam dan tidak banyak bergaul membuatnya minder , sejak di usia belia seorang gadis desa sangat aktif dan sudah mengenal yang namanya jatuh cinta , apakah sekedar jatuh cinta saja atau sudah mengenal lebih dari sekedar cinta monyet ?

Dibalik kisah asmara ada sekelumit masalah pada sikap saudaranya yang membuatnya risih dan menjadi tertutup . lambat laun ia tahu siapa dirinya yang sebenarnya .


Mampukah ia menjalani kehidupan di luar sana tanpa ia sadari sudah terjebak dalam arus kehidupan dunia luar yang penuh dengan drama dan masalah ?

Apakah gadis yang dulu pendiam akan menjadi pendiam atau akan menjadi sosok yang lain ?

Yuk baca pelan-pelan dan berurutan agar tidak salah paham .jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Suasana Hati

Selama duduk di kelas dua sekolah menengah pertama Ira duduk dengan Rea teman bercandanya kadang jahil pada Ira . Hari-hari Ira tidak lagi sedih tanpa Heni kali ini ia selalu di buat tertawa oleh Rea . Rea selalu bisa mencari bahan bercanda .

"Istirahat mau ke kantin gak ?" tanya Rea melihat Ira masih mencatat pelajaran guru di papan tulis . "Sebentar lagi selesai ," jawab Ira tidak lama kemudian selesai ia memasukkan bukunya ke dalam tas dan beranjak dari tempat duduk berjalan beriringan dengan Rea pergi ke kantin .

“Ke sini ," Heni melihat dua temannya menunjukkan diri yang sedang makan di kantin bersama dua teman sekelasnya . Ira dan Rea berjalan ke tempat Heni dan bergabung .

"Mau pesan apa kalian ?" tanya Heni sambil minum jus alpukat . " Aku pesan seperti biasa ," jawab Ira .

"Kalau aku tidak makan , mau minum saja ," jawab Rea menimpali .

"Mas ," Heni melambaikan tangan kepada penjual makanan .

"Iya , Dek . Mau pesan apa ?“ tanya Dedi penjual makanan dengan senyum ramah .

" Pesan soto sama minuman jus jeruk ," kata Heni .

"Baik ,Dek . Di tunggu sebentar ya ," sahut Dedi si penjual makanan . Tidak menunggu lama pesanan datang . Mereka menikmati makan bersama .

"Gimana rasanya di kelas baru ?" tanya Rea kepada Heni sambil minum jus jeruk .

"Asyik jadi punya teman baru ," jawab Heni merasa senang .

"Bagus ," sahut Rea melirik ke dua teman satu kelas dengan Heni .

"Kenapa lihat-lihat, memangnya belum pernah lihat ?' tanya Maya dengan ekspresi tidak suka cara Rea melihatnya .

"Biasa saja kali , mataku ini mau lihat siapa saja terserah mata sendiri yang penting bukan mata-mata in kamu ," jawab Rea dengan sewot .

Suasana kantin mendadak horor bagi Ira . Segera menghabiskan makanannya dan beranjak dari tempat duduk pergi ke penjual untuk membayar makanannya lalu pergi dari kantin .

Rea terkejut melihat Ira sudah selesai makan dan membayar . "Ira tungguin ," teriak Rea melihat cara Ira berjalan sangat cepat .

"Huh , akhirnya sampai kelas juga ," kata Rea katanya begitu duduk sedangkan Ira diam tidak berkata apapun .

"Kamu jalan cepat sekali seperti mau ngapain aja ," kata Rea mengatur napasnya .

" Sudah biasa ," jawab Ira cuek . Bel tanda masuk berbunyi . Kelas kembali ramai oleh siswa penghuni kelas 2B . Guru mata pelajaran Fisika masuk dengan senyum kepada semua siswa .

“Oke anak-anak yang manis dan pintar ibu akan mengumumkan kalau besok ada kegiatan kerja bakti di sekolah , kalian bawa alat kebersihan dari rumah . Besok kita akan kedatangan wakil gubernur . jadi sekolah harus terlihat bersih ," perintah ibu guru bernama Astuti .

"Baik ,Bu ," jawab siswa dengan kompak .

"Sekarang kalian boleh pulang," kata Bu guru Astuti berjalan keluar dari kelas diikuti oleh siswa .

"Senang sekali pulang lebih agak siang bisa main ," kata salah satu siswa dengan senang hati .

“Pastilah , namanya juga pulang semua juga senang kalau pulang lebih awal ," sahut yang lain .

"Ra , kamu mau main atau langsung pulang ?" tanya Rea berjalan beriringan dengan Ira .

"Aku langsung pulang ," jawab Ira .

"Ira , Rea ," panggil Heni jari jarak jauh . Ira dan Rea menoleh ke belakang melihat Heni berlari ke arahnya . Mereka pun jalan bertiga keluar dari gedung sekolah menangah pertama .

"Ra , main yuk kemana gitu ," ajak Heni memohon kepada Ira . " Kemana ?" tanya Ira ingin tahu .

"Gimana kalau ke tempat air terjun di kampung Bidadari di sana kan tempat air terjun ," jawab Heni dengan antusias .

Ira nampak berpikir , ia tidak memikirkan dirinya sendiri tapi tidak punya ongkos buat pergi ke sana pasti di sana banyak jajanan dan juga transportasi pulang pergi mahal mana uangnya tidak cukup .

"Maaf ,Hen . Aku tidak bisa soalnya aku di suruh jemur padi ," Ira mencari alasan menolak secara halus takut Heni tersinggung .

Deg

Ada hati yang terharu dan juga ada hati yang kagum dengan sikap Ira . Di sisi lain hati merasa bersalah karena tahu kondisi Ira .

"Ya sudah tidak apa-apa, mungkin lain kali bisa main ," kata Heni kemudian sambil tersenyum seperti biasa .

“Tidak apa-apa kan!" kata Ira menatap wajah Heni yang nampak lain saat Ira melihatnya .

"Santai saja kali , tidak usah terlalu dipikirin ," sahut Heni .

"Kalau kamu ,Re ?" tanya Heni kepada Rea .

"Aku mau pergi ke toko kakakku ," jawab Rea apa adanya . Heni mengangguk paham .

Heni anaknya suka sekali bergaul dengan orang baru kenal jadi dia mudah sekali akrab dan selalu mengajak main atau jalan ke suatu tempat .

Lain dengan Ira yang tidak pernah main atau jalan kemanapun. Ia selalu memikirkan sebab akibat meskipun belum pernah ia lakukan . Namun ketika suatu terjadi baru menyesal kenapa tidak begini saja atau begitu saja dan akhirnya tidak di lakukan .

Ira dan Heni pulang ke rumah sedangkan Rea berjalan kaki menuju toko kakaknya . Mereka berpisah di pertigaan jalan raya .

Sampai rumah Ira seperti biasanya kali ini ia merasa sesuatu di perutnya seperti di remas-remas semakin lama semakin terasa sakit . Ia bolak balik pergi ke kamar mandi namun tidak ingin buang air besar lalu pergi ke kamar mencoba rebahan agar tidak teras sakit .

Beberapa menit kemudian sesuatu keluar dari alat vitalnya seketika Ira berlari ke kamar mandi . Ia sangat terkejut melihat darah keluar dengan deras dan banyak . Kepalanya mendadak sakit sedangkan perutnya masih sakit .

Ira langsung membersihkan tubuh dan mencuci pakaian yang kotor . " Aku kan harus pakai itu tapi gimana caranya pergi ke warung beli alat itu ," Ira sejenak berpikir kemudian memakai pakaian dalam dan ia tempelkan kain kecil pada bagian yang terkena kotoran lalu keluar dari kamar mandi .

Haryati baru pulang dari sawah melihat tingkah Ira yang lucu tertawa . Ira terkejut ada ibunya di dapur . "Ibu ngagetin saja ," Ira memegang dadanya sambil berjalan keluar rumah pergi .

"Mau kemana ?' tanya ibunya .

"Mau ke warung beli pembalut ," jawab Ira dengan suara keras karena posisinya ada di luar rumah .

Sekembali dari warung Ira langsung membersihkan tubuhnya . Sekarang Ira sudah bersih dan terlihat segar dengan wajah berseri .

"Mau kemana ?' tanya ibunya melihat tingkah Ira senyum-senyum sendirian .

"Tidak kemana-mana, cuma mau duduk di teras depan ," jawab Ira berjalan menuju teras dan duduk dengan santai melihat suasana sore hari .

Dari jauh ia melihat Ruli bermain sepeda hatinya sangat senang tapi Ruli tidak melihatnya yang sedang memperhatikan dirinya .

"Ruli ," panggil Ira dengan malu-malu . Ruli menoleh sambil tersenyum membuat hati Ira bahagia .

"Mau kemana ?' tanya Ira ingin tahu . "Kepo ,“ jawab Ruli sambil mengayuh sepedanya .

1
🌀 SãñõõR 💞
siapa ya... rulli kayaknya😄
Anyue: mungkin saja tapi entahlah besok gimana baiknya
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
ayok belajarrr👍... jadi inget masa sekolah sih🤭
Anyue: anggap saja masih sekolah hhe
total 1 replies
Mericy Setyaningrum
salfok sama nama Erlan heheh
Anyue: duh kena deh ,🤭
total 3 replies
Mericy Setyaningrum
mengagumi sosok laki2 di kampung
Anyue: pekerja keras
total 1 replies
🌀 SãñõõR 💞
aku boleh komen ya... ini terlalu ke narasi ya... kalo bisa di seimbangkan antara narasi deskripsi dan juga dialog... juga dialognya dipisah sm dialog lain jangan disatukan jd gak terlihat dialognya ... trima kasih
Anyue: q tanya editor satu paragraf narasi setidaknya dua dialog
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!