NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Mafia Yang Terlupakan

Sang Pewaris Mafia Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Incy

Arion Smith & Arsen Zionathan dua keturan dari Erlan Smith dan Maureen. Meskipun keduanya kakak beradik tetapi kehidupan mereka tidaklah sama.

Arion yang mewarisi sifat lembut dari ibunya menjadikannya disukai oleh banyak orang, dan otak cerdasnya membuat semua orang kagum. Bahkan di usia muda namanya sudah dikenal oleh kalangan pembisnis. membanggakan keluarga besar Smith.

Sampai mereka lupa jika masih ada Arsen yang juga perlu mereka perhatian, karena kurang mendapatkan perhatian dan merasa tersisihkan, Arsen memilih jalannya sendiri, diam-diam dia menjadi ketua dari salah satu organisasi yang melawan ayahnya sendiri.

Arion selalu lebih unggul dari Arsen, dalam hal percintaan pun Arsen selalu kalah, bahkan gadis yang dia cintai harus menjadi milik sang kakak.

Sakit hati dan kekecewaannya membuat Arsen terus menentang keluarganya, hanya untuk mendapatkan perhatian.

**

Kelanjutan dari Istri Buta Tuan Mafia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

“Perintahkan anggota kita untuk berkumpul sekarang!" Perintah Arsen kepada Nico melalui sambungan telepon.

Dia menoleh kebelakang, di dalam rumah sederhana itu ada seorang gadis yang mungkin akan membuat masalah besar untuknya.

“Antarkan dia kerumah sakit" Dia kembali memberi perintah pada anak buahnya.

“Baik Tuan." Jawab mereka dan segera melakukan apa yang diperintahkan.

Arsen mengendarai motornya menjauh dari kediaman itu, dia tau setelah ini tidak akan ada hal baik untuk dirinya, semua orang pasti akan membencinya.

Tidak butuh waktu lama, motornya berhenti ke sebuah markas utama miliknya di lorong 88. disana sudah berkumpul anak buahnya, Nico dan Lexi.

“Arsen, are you oke?, bagaimana dengan perempuan itu? kamu sudah mengurusnya?" Tanya Lexi terlihat cemas dan khawatir.

“Sudah.. Mereka sudah membawanya ke rumah sakit." Jawabnya melemparkan jaketnya ke sofa.

Arsen menjatuhkan bokongnya di sofa dan menyandarkan tubuhnya, memijat pangkal hidungnya, kepalanya terasa sakit.

“Nic, apakah kamu sudah menemukan klan siapa yang berada dibalik ini semua? Dan dengan siapa saja mereka bekerja sama?" Tanya Arsen tanpa membuka matanya.

“Sudah, satu organisasi yang secara terang-terangan menunjukkan dirinya sendiri dan tiga organisasi lainnya yang mendukung." Jawab Nico, menunjukkan beberapa deretan nama-nama organisasi dan ketua klannya.

“Dia seorang wanita?" Arsen menaikan sebelah alisnya.

Nico mengangguk. “Dia bukan pemain baru, data dan informasinya tidak bisa kita tembus, dan sepertinya dia sangat tau tentang keluargamu." Ucap Nico, dari empat organisasi yang dia temukan, hanya satu yang tidak bisa Nico dapatkan data-datanya.

Wajah Arsen kembali ke mode semula, datar dan dingin. jika Nico yang sangat handal meretas saja tidak bisa mendapatkan apapun, itu artinya wanita ini bukan lawan yang sembarangan.

Mungkin yang Nico katakan benar, jika wanita ini sangat mengenal keluarganya atau mungkin memang memiliki mata-mata yang berada di rumah keluarganya.

“Bagi menjadi beberapa tim dan setiap tim akan mendapatkan tugas yang berbeda, ingat jangan sampai lengah, sedikit berikan sinyal agar mereka merasa puas dan lengah, disaat itu kita manfaatkan untuk menyerang balik." Imbuh Arsen

“Siap!!" Jawab mereka serempak. Nico langsung membagi anggota mereka menjadi beberapa tim, sesuai arahan dari Arsen mereka segera menjalankan tugas masing-masing.

**

Apa yang terjadi di rumah sakit membuat Brianna mengamuk dan meminta suami serta adiknya untuk mencari Arsen.

Dia tidak terima dengan apa yang terjadi pada putrinya. Arsen seharusnya melindungi Bianca bukan malah melecehkan saudaranya sendiri.

Siapapun tidak akan tega melihat keadaan Bianca dan yang membuat mereka tidak percaya pelakunya adalah Arsen.

Dari kejadian itu membuat mental Bianca terganggu, gadis yang ceria dan cerewet itu hanya bisa menangis dan memanggil nama Arsen, setelah itu berteriak ketakutan.

“Cari Arsen sampai ketemu dan aku sendiri yang akan membunuhnya!!" Perintah Gabriel pada anak buahnya.

“Siap Tuan!!" Jawab Mereka serentak, sedangkan anak buah Arsen yang membawa Bianca kerumah sakit sudah habis babak belur.

Edgar mengepalkan kedua tangannya, namun dia tidak ingin gegabah. sementara Erlan masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Arsen? sangat tidak mungkin.

Namun ada saksi yang memberatkan putra bungsunya itu, Grize gadis itu juga terluka namun tidak separah Bianca. Dan sekarang masih menangis didalam pelukkan Maureen.

“Tenanglah Brian, aku akan mencari orang yang sudah membuat putri kita menderita." Ucap Edgar memeluk isterinya.

“Aku tidak akan tenang, sebelum Arsen mati" Jawabannya terdengar sangat pilu, ibu mana yang tak sakit hati. Masa depan putrinya hancur dan itu semua karena Arsen.

“Bagaimana kalau.. "

“Paman Edgar, aku melihat sendiri yang keluar dari rumah itu adalah Arsen bersama kedua sahabatnya sambil tertawa dan mengatakan sangat puas." Sela Grize melepaskan pelukannya dari Maureen.

Maureen menghela nafas panjang, memejamkan matanya untuk sesaat. dia tidak menyukai Arsen akan tetapi juga tidak terima jika ada yang menuduh dan menginginkan kematian putra bungsunya.

“Baiklah, sekarang tenanglah, jaga putri kita dan aku akan mencari Arsen." Brianna mengangguk pelan.

“Kamu harus menemukannya."

“Hmm"

**

Didalam mobil tiga pria dewasa itu hanya diam dengan pikiran masing-masing.

“Kalian percaya pelakunya Arsen?" Akhirnya Raymond memecah keheningan.

Edgar dan Erlan menggelengkan kepala. “Tidak, tetapi ada Grize yang melihat keberadaannya, entah siapa yang harus kita percaya." Jawab Edgar.

“Apa kita sudah cukup tua sampai selemah sekarang? kita sudah beberapa kali kecolongan dari hal paling kecil sampai masalah besar." Timpal Erlan yang merasa jika kemampuan mereka mulai melemah.

Raymond menggeleng. “Bukan kemampuan kita yang melemah, tetapi kita yang tidak bisa mengenali orang-orang yang berada di sekitar kita."

Edgar mengangguk setuju, entah siapa sekarang yang bisa dipercaya, mereka seperti mengincar Arsen dan ingin membuat anak itu terus dalam masalah.

Terbukti dari kejadian tragis beberapa tahun lalu dan masalah-masalah lainnya yang terus mengarah pada Arsen dan sialnya tidak ada bukti yang bisa menyelamatkan anak itu.

Di lain tempat anak buah Gabriel sudah menemukan titik lokasi dimana Arsen berada sehingga membuat pria tua itu turun tangan, lantaran lokasi Arsen berada di wilayah Tuan X.

Gabriel tidak ingin membuang waktu dan menyia-nyiakan kesempatan ini, dia segera menghubungi Erlan untuk datang membawa pasukan nya.

Penyerangan akan dilakukan di tengah malam, Gabriel sudah menyusun strategi, anak buahnya bukan anak-anak remaja lagi dan semua sudah berpengalaman. Terlebih ada Daniel dan Nata yang membantunya.

“Yang benar saja Gabriel,kita membawa semua pasukan sementara yang kita lawan organisasi yang baru beberapa tahun berdiri." Gerutu Nata, usianya memang tidak muda lagi dan dia juga sudah pensiun.

Hanya karena Bianca, Daniel dan Nata mau turun tangan. Mereka juga penasaran dengan Tuan X yang namanya sudah menggeser posisi Erlan.

“Aku tidak perduli, kita ratakan markasnya dan bunuh semuanya jangan menyisakan satupun tanpa terkecuali." Jawab Gabriel menatap tajam kearah depan.

“Termasuk Arsen?" Timpal Daniel.

Gabriel mengangguk tanpa ragu, tidak perduli siapapun itu. Kesalahan Arsen sudah cukup fatal untuk dimaafkan.

“Arsen cucumu, sialan!! aku tidak setuju, terserah kalian mau menghabisi siapapun, aku akan menyelamatkan nya, kalian bisa menghukumnya tapi tidak dengan membunuh" Danie emosi, tidak setuju dengan keinginan bodoh Gabriel.

Gabriel tidak perduli sampai terdengar mobil Erlan datang. mereka semua menoleh.

“Memalukan, yang kita lawan anak remaja, tetapi kita membawa pasukan seakan-akan hendak meratakan dunia." Nata menggelengkan kepala. Kalau tau seperti ini lebih baik dia tidur bersama anak dan istrinya.

“Uncle?" Gumam Erlan melihat kedua sahabat ayahnya.

“Apa kabar Erlan?" Sapa keduanya.

“Baik" jawabnya singkat.

Erlan melihat sekeliling, selemah itukah mereka sampai harus mengerahkan semua anggotanya? yang akan mereka lawan masih seorang pemuda berusia 19 tahun.

1
Ariany Sudjana
setuju sama nico, Arsen harus mencoba berdamai dengan keluarganya, meski tidak mudah. Lexi juga benar, Arsen menyayangi keluarganya, hanya gengsi mengakui
Ariany Sudjana
meski terlambat, tapi Erlan sudah menuntaskan sakit hatinya pada Maureen, grize, jeza, fans
tutiana
wanita itu mauren atau grizi ??
tutiana
mauren mencurigakan
Ariany Sudjana
semoga Arsen bisa berkumpul kembali dengan Arion, juga Erlan. apa yang dialami Arsen, hampir mirip dengan Erlan.
Ariany Sudjana
setuju dengan Erlan, kalau Maureen, grize, fan, harus dihukum dulu oleh Erlan, karena sudah mengakibatkan Erlan kehilangan putri bungsunya, juga Arsen sebelumnya. semoga Arsen bisa berkumpul lagi dengan Arion, Erlan, Gabriel, karena bagaimanapun mereka semua korban dari keegoisan orang-orang yang tidak suka dengan mereka
Ariany Sudjana
benar kan Arsen masih hidup, dan bahu membahu dengan Erlan untuk mengatasi Maureen,jeza dan juga fans. bagus Arsen, Erlan dan Gabriel juga jangan bodoh lagi yah... harus waras dan tetap waspada
Ariany Sudjana
waduh? maksudnya perempuan dari masa lalu itu jeza? kok bisa Erlan dibodohi seperti ini? kok bisa Maureen terkait dengan peristiwa tewasnya putrinya Erlan?
Ariany Sudjana
jangan-jangan mansion itu yang beli Arsen yah? khusus buat dua sahabatnya
Ariany Sudjana
bodoh sekali Erlan, Gabriel, kalau sampai kecolongan lagi. jangan-jangan Maureen atau griz dalangnya?
DISTYA ANGGRA MELANI
Duh seperti nya sang ibu sendri yang jadi dalang... Smngt
Endang
knp ya bisa terbongkar semua thorr
Endang
harus yg di selidiki itu istri mu sendri Erlan jgn jauh kran yg jdi penghianat tu istri mu bego
Endang
oh tertanyata maurenn jdi penghianat suamix sendiri n apa tujuajx maurenn ya ko bisa bgtu..
Ariany Sudjana
menyesal kan? selama hidup, Arsen ga dianggap. pas sudah meninggal, baru dianggap jadi keluarga, benar-benar keluarga mafia yang bodoh. benar perkataan Lexi dan Nico, Arion itu pecundang
DISTYA ANGGRA MELANI
Smg saja cepat terungkap... Tp gak mungkin deh arsen meninggal... Kan judulnya pewaris mafia yg terlupakan.. Mungkin disembunyikan dulu kali oleh opa gerald & Kakek buyut romeo.... Smngt
Ariany Sudjana: jangan-jangan griz itu penjahatnya, tapi ga ada yang sadar. Gabriel ga belajar dari masa lalu, dulu juga kejadian Erlan dan Zero juga sama. masa mafia senior sedemikian bodohnya? pasti Arsen masih hidup, sedang berobat di luar negeri dan meluaskan pengaruhnya di luar negeri. Arsen hanya lelah menghadapi perlakuan orang tua dan seluruh keluarganya
total 1 replies
Ariany Sudjana
ga mungkin Arsen meninggal, ini hanya akal-akalan dokter untuk mengungsikan Arsen keluar negeri, dan mendapatkan pengobatan terbaik. Arsen sudah lelah menghadapi keluarga yang tidak pernah percaya padanya, lebih baik Arsen keluar negeri dan bangkit kembali di luar negeri sebagai mafia baru
Ariany Sudjana
ini mah Erlan bodoh, masa sih ketua mafia mau saja diperdaya.
bukannya banyak punya anak buah dan bisa dengan mudah cari informasi? yang ada nanti Erlan, Gabriel dan seluruh keluarga akan menyesal, karena sudah negatif thinking sama Arsen.
DISTYA ANGGRA MELANI
Sepertinya bakal ada kesalah paham terbesar / bisa jadi penyesalan seumur hidup untuk kluarga erlan deh nanti.. Tanpa mncari bukti terlebih dulu jngan asal nuduh arsen seenaknya.
DISTYA ANGGRA MELANI
Sepertinya si grize ya mata " yg tw seluk beluk kluarga erlan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!