Di jantung hutan misterius, terdapat sebuah kuil kuno yang tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Konon katanya, Kuil tersebut menyimpan sebuah kekuatan dahsyat yang bisa menggemparkan dunia.
Sampai saat ini banyak yang mencari keberadaan kuil kuno tersebut, namun sedikit orang yang bisa menemukannya.
Akan tetapi, tak ada satupun yang berhasil kembali hidup-hidup setelah memasuki kuil kuno itu.
Sebenarnya, kisah apa yang tersimpan di dalam kuil kuno tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lien Machan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Bab 11~Kuil Naga.
Zhang Yuze membulatkan mata dengan mulut menganga. "A-Apa ini? Mungkinkah ini yang disebut Kuil Naga?!" Tebaknya.
Kakinya melangkah menaiki satu persatu anak tangga bangunan tersebut. Namun, tubuhnya seperti tersengat aliran listrik yang kuat ketika melewati sepasang patung naga di depan kuil.
ZRRRRRRRRRTTTTTTT
"Whoooaaaaa, ternyata Kuil ini dilindungi mantra pelindung." Zhang Yuze sampai mundur kembali karena tak dapat melewatinya.
Tak ingin menyerah, Zhang Yuze mengeluarkan kekuatannya agar bisa memasuki kuil naga tapi ia terpental karena kekuatannya berbenturan dengan mantra pelindung kuil.
SWOOOOOOSSSHHHH
Belum cukup, pemuda itu kembali dan mencoba menerobos mantra pelindung dari berbagai arah tapi hasilnya tetap sama_terpental lagi dan lagi.
Bruk
"Ugh," Zhang Yuze memegangi dadanya yang sakit akibat terpental berkali-kali. Bahkan mulutnya mengeluarkan darah segar karena benturan kuat dari mantra pelindung.
"Sial," rutuknya.
Pemuda itu memperhatikan sekeliling kuil yang ternyata dilingkari ekor dua patung naga tersebut.
"Memang tidak mudah memasuki tempat suci ini! Tak terlihat ada celah sedikitpun," Ia berspekulasi setelah melihat situasi di sana.
Dua bulan sudah ia pergi meninggalkan sang ibu di kediaman Zhang demi menemukan kuil naga. Setelah kuil kuno itu tepat berada di depan mata, Zhang Yuze malah tak bisa masuk sama sekali.
"Bagaimana caraku memasuki tempat ini?!" Ia berpikir keras.
Ketika Zhang Yuze tengah memikirkan cara untuk memasuki kuil, tiba-tiba dia merasakan serangan mendadak dari belakang. Dengan gerakan secepat kilat ia berbalik lalu menangkis serangan tersebut dengan pedangnya.
TRAAAANG
Suara keras terdengar ketika pedang Zhang Yuze membentur sesuatu, sebuah kekuatan tanpa wujud.
Tak ada siapapun di sana.
Zhang Yuze memutar tubuh, mencari asal serangan tadi namun tak dapat ditemukan.
WUUUUSSSHHH
SLAAAASSSHHHH
Kembali pemuda itu melompat dan berguling menghindari serangan tersebut yang datang secara tiba-tiba dan bertubi-tubi tanpa menunggunya siap.
Serangannya itu sangat cepat dan kuat membuat Zhang Yuze kewalahan. Dia mencoba untuk berdiri dan membela diri, tapi serangan itu lagi-lagi datang secepat kilat.
"Sial. Dia tidak memberiku waktu untuk melawan," erangnya sembari terus menghindar.
Zhang Yuze mencoba jurus baru yang dipelajarinya dari kitab kuno untuk melawan serangan tersebut walaupun ia tidak tahu dari mana asal serangannya.
Setelah perlawanannya, barulah serangan itu sedikit mereda.
Zhang yuze melangkah maju, matanya memindai sekitar dengan waspada. Tiba-tiba, suara gemuruh keras terdengar dan tanah mulai bergetar. Dari dalam kuil, seekor naga besar muncul dengan mata merah menyala.
"Naga Api!" Zhang Yuze berseru, pedangnya tergenggam erat.
Naga Api itu melesat ke arahnya, menyemburkan api yang panas.
Dengan gerakan cepat Zhang Yuze menghindari semburan api tersebut yang hampir mengenai tubuhnya.
Wuuuuuuuusssshhhh
"Whooooooaaaaa!" Tubuhnya bergulingan di tanah setelah berhasil menghindari semburan api.
Naga api itu tak memberikan Zhang Yuze kesempatan untuk melawannya sehingga pemuda tersebut kewalahan.
Mencoba peruntungan, Zhang Yuze melompat ke atas ketika naga api melesat ke arahnya, kemudian ia mendarat tepat di tubuhnya.
Zhang Yuze menggenggam erat pedangnya lalu mengayun kuat berusaha menebas naga api, tapi naga itu menjatuhkan kembali tubuh Zhang Yuze ke tanah dengan sangat keras.
Dengan gerakan yang cepat dan presisi, Zhang Yuze mendarat di tanah dengan kedua kaki bertumpu kuat lalu menyerang naga api menggunakan pedangnya.
"Tebasan halilintar, hyaaaaaaaaa!"
Tapi naga api itu balas menyerang dengan cakarnya yang tajam.
Pertempuran sengit pun terjadi.
Zhang Yuze menggunakan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mengalahkan naga api. Ia melompat, berputar, dan menyerang dengan pedangnya. Naga Api itu juga tidak kalah kuat, mengeluarkan api yang panas dan cakar yang tajam untuk balas menyerangnya.
Setelah beberapa saat pertempuran, Zhang Yuze mulai kehabisan tenaga. Tapi ia tidak ingin menyerah hanya karena kalah tenaga.
Zhang Yuze mengingat kata-kata mendiang ayahnya. "Kunci untuk mengalahkan musuh adalah memahami kelemahan mereka."
Sembari melawan, Zhang Yuze berusaha mencari kelemahan naga api agar bisa segera mengalahkannya.
Setelah cukup lama melawan, tiba-tiba, ia melihat titik lemah di kepala naga api. Tanpa menunda waktu, Zhang Yuze menyerang titik lemah itu dengan pedangnya secepat kilat.
Wuuuuuussshhhh
Slash ...
Jleb
GRRROOOOOAAAARRRR
Naga api itu meraung keras, lalu jatuh ke tanah setelah pedang Zhang Yuze berhasil menancap di atas kepalanya.
"Hosh ... Hosh!" Napasnya terdengar memburu seiring pandangan yang mulai melemah, tak seperti sebelumnya.
Begitupun Zhang Yuze yang terlihat kelelahan setelah melawan naga api tersebut.
"Akhirnya aku bisa mengalahkannya," gumam Zhang Yuze masih dengan napas terengah.
Naga api itu berkata dengan suaranya yang mengeram. "SELAMAT, ANAK MUDA!"
Tak lama kemudian naga api yang tergeletak di tanah itu menghilang tiba-tiba dan terdengar suara derak pintu yang terbuka dari belakangnya.
Pintu kuil naga terbuka lebar setelah Zhang Yuze berhasil mengalahkan naga api tadi.
Zhang Yuze melebarkan senyumnya sambil melangkah memasuki kuil naga. "Akhirnya. Tunggu aku, Ibu!" gumamnya girang.
•
•
Di tempat lain di hutan misterius.
Para kultivator yang menyerang pasukan kerajaan kini sedang berhadapan dengan sekelompok orang berpakaian aneh, terlihat seperti suku bar-bar dari gunung Hun.
"Seraaaaaang!"
Trang ... Trang
Crash ... Crassshhh
Beberapa senjata saling beradu kuat dan melukai lawan.
Slash ... Slash
Para kultivator tingkat tinggi mengeluarkan kekuatan mereka untuk melawan suku bar-bar tersebut yang sangat kuat.
Pemimpin suku bar-bar itu mengangkat tangannya lalu mengayun kuat ke arah para kultivator tingkat tinggi.
SWOOOOOOSSSHHHH
Dalam sekali serang saja, para kultivator itu tumbang setelah terpental dan membentur pepohonan.
"AAAAAAAAARRRRRGGGHHHHH!"
Mereka menjerit kesakitan ketika si pemimpin suku bar-bar mengeluarkan kekuatan untuk melenyapkan mereka semua.
Tak lama mereka tewas dengan kondisi mengenaskan.
Bau amis darah menyeruak di hutan tersebut.
Tak menyia-nyiakan waktu, suku bar-bar itu menyeringai puas lalu mengambil mayat-mayat para kultivator kemudian memakannya dengan lahap.
"Hahaha, ternyata daging para kultivator itu lumayan juga walaupun tidak seenak bangsa Feima." cetus mereka.
"Tidak masalah asalkan bisa meningkatkan kekuatan kita. Bukan begitu, Tuan Laohu?!" pungkas yang lain.
Si pemimpin menyeringai. "Ya, kalian benar. Saat ini kita hanya bisa meningkatkan kekuatan dengan memakan para kultivator ini." sahutnya.
"Andai Shizen tidak hilang di kuil itu, mungkin aku bisa menjadi yang terkuat di antara suku Gui." batin Laohu geram. "Sudah seratus tahun berlalu tapi Shizen tak pernah muncul kembali. Kuil Naga pun menghilang setelah menelan Shizen," Laohu terdiam memikirkan kejadian waktu itu.
Tanpa disadari, sedari tadi ada tiga orang yang terus menyaksikan pertarungan mereka.
Xia Lien, Lee Wei dan Junjie menahan napas melihat kejadian mengerikan tersebut.
"Mereka memakan manusia? Mungkinkah itu manusia siluman yang dikatakan para leluhur kita?!"
...Bersambung .......