Menikahi Pria Culun

"Kyaaa," Pekik Ayesha saat sesuatu terjatuh menimpa kepalanya, hampir saja Ayesha menjerit. Dia mengambil benda yang ada di bawah kakinya, sebuah bingkai foto yang selama ini dia simpan.

Ayesha tertegun, matanya berkaca - kaca, sudah sangat lama dia melupakan sosok pria yang pernah mengisi hatinya."Foto ini kan?"Tak sadar air mata bening lolos dari matanya.

"Kabar Kak Fredy gimana ya?Apa Kak Fredy masih ingat sama aku?" Ayesha memeluk foto di dadanya. Pria yang merupakan cinta pertamanya, orang pertama yang selalu setia melindungi nya.

Ayesha termenung memikirkan pria itu."Andai aja aku berani mengungkapkan perasaan aku lebih awal saat itu. "

Flashback On..

Brak!

"Aww, " Pekik Ayesha."Kak Rangga apa - apaan sih?"

"Gue gak bakal lepasin Lo sebelum Lo nerima cinta Gue." Paksa Rangga tak ingin di tolak.

"Tapi Ayesha gak suka sama Kak Rangga dan Kak Rangga gak bisa mengatur perasaan ini."

"Denger ya, harusnya Lo terima kasih sama Gue, karena cowok kaya Gue nembak Lo. Lo pikir zaman sekarang muda dapetin cowok kaya." Rangga menyombongkan diri tanpa tau siapa Ayesha sebenarnya.

"Ayesha gak peduli sama uang Kak Rangga, asal Kak Rangga tau ya, gak semua hal bisa di beli pake uang dan aku salah satunya." Tegas Ayesha, sudah cukup dia menghormati Rangga sebagai kakak kelas nya, sekarang tidak lagi.

Rangga semakin muak dengan penolakan Ayesha tapi saat tangan nya ingin mencekal kembali tangan Ayesha, tangan lain lebih dulu menarik tangan Ayesha dan membawanya ke dalam pelukan pria itu.

Ayesha membeku berada di dalam dekapan pria itu, matanya menatap penuh arti."Kak Fredy?"

"Hei sister, " Fredy tersenyum, mengelus kepala Ayesha dan menarik ke belakang badan nya, menatap Rangga penuh permusuhan."Gue peringatin sama Lo, berani Lo nyentuh Ayesha, Gue gak akan segan - segan untuk menghancurkan keluarga Cakra Surya."Rangga menelan ludah, mustahil dia bisa mengalahkan keluarga Widiatama Group.

Sialan. Rangga memilih pergi.

Fredy, pria yang sangat populer di kalangan banyak gadis di SMA Pelita Jaya, anak konglomerat tapi dia tidak pernah menyombongkan harta orang tuanya. Yang membuat Ayesha semakin kagum dan jatuh hati karena kebaikan nya.

"Oh ya Kak, besok hari ulang tahun ku, kakak mau nemenin aku jalan - jalan gak?" Ayesha bertanya penuh harap.

"Boleh aja sih, kemanapun sister mau pergi, Kakak pasti akan siaga." Keduanya tergelak. Foto itu di ambil tepat di hari ulang tahun Ayesha 6 bulan yang lalu.

Hingga tiba hari itu, saat Ayesha memantapkan hati untuk mengutarakan perasaan nya.

"Ayesha," Panggil Reni, teman sebangku Ayesha."Kamu tau gak? Kak Fredy mau pindah dari sekolah ini."Ucapnya membuat Ayesha tertegun.

"Apa?Serius kamu, Ren?"

"Serius, tadi Kak Fredy baru saja keluar dari ruang kepala sekolah untuk mengurus pemindahan nya."

Ayesha terdiam sejenak, masih mencerna kata - kata Reni yang membuatnya terkejut. Tanpa pikir panjang, Ayesha segera berlari keluar dari gerbang sekolah, mencari pria bernama Fredy.

"KAK FREDY, " Ayesha berteriak, air mata mulai menampakan diri. Dia melihat sekitar tapi tubuh pria yang dia harapkan tidak terlihat."Kak Fredy kenapa pergi?Setidaknya biarin Ayesha mengungkapkan perasaan Ayesha terlebih dahulu, Kak Fredy jahat. Hiks hiks hiks."

Flashback Off.

Sejak hari itu, Ayesha tidak pernah bertemu dengan Fredy yang menjadi sosok terindah dalam hidup nya."Gak, aku gak boleh nangis. Kalo emang Kak Fredy jodoh aku, pasti kita akan bertemu kembali."Ayesha kembali menyimpan foto Fredy di dalam lemari pakaian.

Melanjutkan aktivitas nya memasukkan beberapa barang yang sudah tidak terpakai ke dalam kardus. Jika di buang akan sayang, jadi Ayesha berniat memberikan barang itu pada anak yang membutuhkan.

                 ~

Brem... Brem.. Bremmm.

"Silahkan pacar," Seru Angga menatap Alicia dengan senyum merekah, Alicia masa bodo karena dia sedang fokus melepas pengait helm yang sangat susah."Gak bisa ya, sini Gue bantuin."

"Huft, akhirnya lepas juga," Alicia memberikan helm itu secara kasar dan berbalik badan.

"Orang kalo udah di anterin, itu bilang makasih," Sindir Angga berhasil membuat Alicia berhenti dan menatap pria itu dengan sengit.

"Gue kan gak minta di anterin," Jawab nya cuek.

"Kayanya bilang makasih doang itu susah banget ya?"

"Sorry, lidah Gue gak terbiasa buat ngucapin dua kata itu." Seru Alicia dengan senyum di paksakan.

"Ya udah deh, tapi kalo Good Night Hubby pasti bisa dong," Angga menaik turunkan alisnya."Kasih semangat dong, kali aja kita bisa melanjutkan kencan di alam mimpi,"Angga berbisik tepat di telinga Alicia."Kali aja adegan itu bisa terulang."

Blush

Pipi Alicia mendadak jadi merona, spontan Alicia mendorong tubuh Angga."Lo jangan macem - macem ya, itu cuma sebuah kecelakaan. Lo inget baik - baik, K-E-C-E-L-A-K-A-A-N, kecelakaan."Seru Alicia penuh penekanan sambil mengeja kata kecelakaan.

Cup!

Mata Alicia kembali membelalak, lagi - lagi Angga dengan berani mengecup bibir nya.

"Apa itu juga sebuah kecelakaan?" Tanya Angga menatap dalam mata Alicia.

"Lo kok jadi kurang ajar sih," Alicia menggeram kesal.

Angga malah terkekeh dan lagi - lagi menarik tengkuk Alicia dan memperdalam ciuman di bibir keduanya. Tangan Alicia mencoba mendorong tapi sia - sia karena tenaga pria itu sangat kuat.

Ketika ciuman terlepas, Alicia menghirup udara lebih banyak. Ibu jari tangan Angga mengusap lembut bibir yang membengkak karena ulah nya.

"Alicia Margaretha Erlangga, dengar baik - baik, mulai sekarang, kamu hanya milik Angga Fredy Widiatama. Mengerti?! "

Alicia di buat melongo, dia sudah biasa menerima ungkapan cinta dari para lelaki, tapi Angga sungguh di luar prediksi. Cihhh, gak ada romantis - romantis nya.

"Lo nembak Gue?" Menunjuk diri sendiri.

"Anggap aja begitu."

"Kalo Gue gak mau?"

"Ya harus mau."

"Gak, Gue gak mau dan Gue gak tertarik pacaran sama Lo."

Angga menyipitkan mata, memikirkan sesuatu."Oh begitu, ya udah." Dengan cuek nya Angga kembali menaiki motor Bebek nya dan pergi meninggalkan Alicia yang kembali di buat terperangah.

"Kok dia pergi," Melihat Angga yang sudah menjauh."Wait! Harusnya dia maksa Gue dong buat jadi pacar nya, harus nya gitu kan, iya itu baru bener. Ini kenapa Gue kesan nya kaya di PHP in ya, habis manis sepah di buang.. Wahhh."Alicia menghentak - hentakan kaki, di lanjutkan dengan tertawa terpingkal - pingkal sambil bertepuk tangan sampe beberapa detik dia langsung terdiam dengan wajah datar.

"Sialan tuh cowok, udah nyosor bukan nya tanggung jawab, ini malah seenak jidat nya pergi gitu aja."

"Siapa Kak yang harus tanggung jawab?" Alicia terperanjat kaget sambil mengelus dadanya.

"Ayesha," Serunya dengan nada setengah kaget."Ngagetin aja sih, kapan Lo dateng nya?"

"Ohh, saat Kakak kaya gini," Ayesha mencontoh gerakan kaki Alicia yang tertawa terpingkal - pingkal seperti orang gila." Sialan tuh cowok, udah nyosor bukan nya tanggung jawab, ini malah seenak jidat nya pergi gitu aja."Ayesha meniru suara Alicia. Alicia mengedipkan mata berkali - kali, menatap dengan tak percaya bercampur malu.

Alicia menjadi salah tingkah hingga garuk - garuk kepala."Itu.. Tukang ojek, masa dia minta bayaran 100 ribu, itu kan namanya pemerasan, udah gitu motornya sempet mogok lagi."Kilah Alicia sedikit gelagapan.

Jawaban aneh bukan! Alicia pikiran Ayesha anak kecil yang mudah percaya apa?

Ayesha menggaruk keningnya bingung."Mobil Kak Alicia mana?"

"Di bengkel."

" Ngomong - ngomong Lo mau kemana?" Tanya Alicia mengalihkan pembicaraan.

"Beli mie ayam Pak Darmo yang mangkal di depan sana," Ucap Ayesha jujur."Tapi Kak Alicia habis dari mana jam segini baru pulang?"

Ayesha menatap penuh curiga, Alicia memikirkan jawaban apa yang sesuai." Biasalah Lo kaya gak tau Gue aja..Hahahaha, "Alicia tertawa kikuk." Udah ya, Gue masuk dulu. Sekalian nitip mie ayam nya, inget pake toping bakso kikil."

Alicia berlari kecil masuk ke dalam Mansion, Ayesha kembali menyipitkan mata. "Hhmmm aneh! Aku kaya mencium bau - bau kebohongan disini?! "