Arya Sebentar Lagi dia mendapatkan Sertifikat praktek kedokteran, Sebelumnya Dia Baru pulang dari luar negri setelah berbulan madu dengan Eriska.
Arya sendiri memiliki banyak istri dan Eriska ini istri yang ke 8, bagai mana keseruan kisah cinta Arya dan bagai mana dia mempertahankan semua haremnya.
ikuti terus ceritanya.
Ket : Petualang Cinta Dokter Muda sebenarnya Season 3 dari Dukun Muda Mencari Cinta Season 2, mau baca langsung boleh karena ada pengenalan tokoh, mau cari season pertama juga boleh banget.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Ah Loe Bercanda Kali Ayu
Bab 34 Ah Loe Bercanda Kali Ayu
Mereka pergi ke gor olah raga, sedangkan Arya bebas keluar dari gerbang kampus tanpa halangan.
Indra menunjuk ke arah Wina yang pergi bersama ke 6 pereman kampus "Ayu, lihat Wina mau kemana, ayo kita ikuti dia, aku takut ada apa apa dengan dia"
Ayu Dias berkata "jangan khawatir dengan Wina, dia tidak akan apa apa"
Di sana indra malah menjadi cemas "Tidak apa apa bagai mana, itu pereman kampus berenam sedangkan dia sendiri, ayo kita ikuti"
Indra meraih tangan asri "Ayo asri jangan diam saja"
Indra tidak berani menyentuh Ayu Dias, dan memilih menarik tangan Asri, untuk pergi menyusul Wina.
Mau tidak mau asri dan Ayu Dias berjalan mengikuti indra dan benar saja Wina masuk ke gedung olahraga.
Bahkan di sana ada mahasiswa yang sedang latihan beladiri, karena hari ini jadwal bagi club beladiri taekwondo latihan.
Hanya saja di sana tidak ada reja otak dari masalah ini, biasanya reja ada di gedung olah raga, dan melatih para juniornya.
Tetapi hari ini dia tidak ada, hanya saja anak buahnya malah ingin mencari masalah dengan Arya, mungkin dia memberikan instruksi melalui handphone dan dia tidak datang untuk kuliah.
Atau mungkin dia pura pura tidak terlibat biar terlihat baik di hadapan Ayu Dias, serta entah apa yang dia rencana selanjutnya.
Keenam orang itu juga termasuk senior beladiri di sana dan semua anggota club beladiri mengenalnya.
Salah seorang dari mereka bertepuk tangan "Kawan kawan, mohon perhatiannya"
Semua anggota club beladiri itu langsung berhenti latihan dan berdiri menghadap ke senior mereka.
Orang itu berbicara lagi "kalian duduk lah di tepi arena, hari ini ada wanita gila yang menantang kami, kami menerima tantangannya, itu membuktikan bahwa kami tidak bisa di remehkan"
Orang itu ingin berpidato panjang lebar tetapi di sana Wina melangkah ke tengah arena sambil berkata "Banyak bacot, gelut yang gelut saja, kamu malah memberikan pengarahan kepada junior mu dengan tidak berguna"
Orang itu meraung marah setelah di kata katain "Sialan kamu, lihat saja nanti, akan aku hajar kamu"
Di tengah arena Wina menjulurkan tangan kanannya dan melipat tangan kirinya ke belakang.
"Ayo maju, jangan tanggung tanggung, kalian 6 orang maju bersama sama, aku hanya akan melawan kalian hanya dengan satu tangan"
Wina seolah meledek dan merendahkan club beladiri sehingga bukan hanya 6 orang itu yang marah, tetapi semua anggota club beladiri tersulut emosi.
Semua orang menyoraki Wina dan mengatakan bahwa dia wanita gila, dan menyuruh senior mereka untuk menghajar dirinya.
Wina tersenyum dan malah memprovokasi "Kalau kalian mau, ayo semua anggota club beladiri yang hadir di sini berdiri lalu maju melawan ku"
Mendengar perkataan itu semua anggota club beladiri baik laki laki maupun wanita berdiri karena tersulut emosi.
Mendengar Wina yang memprovokasi club beladiri, indra menjadi cemas, dia berbicara kepada Ayu Dias "Hai ayu, apa teman mu itu cari mati, atau otaknya bermasalah"
Ayu Dias tersenyum lalu menjawab "Tenang saja, bahkan kalau satu universitas ini bergabung melawannya, dia tidak akan kalah"
Indra melongo mendengar perkataan Ayu Dias "Yu, apakah kamu juga gila ?"
Ayu Dias menggelengkan kepalanya "Orang dunia fana seperti kalian tidak akan mengerti kehidupan kami, jadi lebih baik tonton saja"
Indra menggelengkan kepalanya lalu bergumam "Dasar orang aneh"
Semua anggota club beladiri bersiap untuk mengeroyok Wina karena kata katanya yang menusuk ke hati, di sana ada seseorang yang menginstruksikan "Serangan...."
Beberapa anggota junior menyerang Wina dari berbagai arah, ada lebih dari 30 orang anggota club beladiri yang sedang latihan dan sekarang berpartisipasi untuk menghajar Wina.
Seseorang melayangkan pukulannya, Wina menghindarinya dengan mudah kemudian dia balas menyerang.
Bak....
Buk....
Bak....
Buk....
Hanya dalam waktu 2 menit saja 30 orang lebih tumbang dan Wina hanya menggunakan satu tangan saja untuk menghajar mereka.
Anggota club beladiri itu hanya mengalami luka ringan saja, tetapi senior yang 6 orang itu terluka parah.
Ada yang Wina patahkan kakinya, ada yang tangannya patah, ada yang beberapa giginya rontok, ada juga yang hidungnya berdarah.
Wina menepuk baju seperti menepuk debu yang menempel di pakainya.
Wina berkata sambil mengeluarkan aura dominasi yang membawa tekanan bagi mereka "Kalian hanya sampah yang hanya bisa sedikit beladiri sudah menyombongkan diri.
Kalian harus bersyukur karena menghadapi ku, kalau saja kalian menyinggung orang yang salah, dan kalian membuat masalah dengannya, maka aku jamin, bukan hanya masuk rumah sakit.
Mungkin kalian akan masuk ke liang lahat, atau bahkan kalian akan lenyap tanpa sisa, aku hanya memperingatkan kalian, jangan sekali kali mengganggu orang itu, atau kalian terima akibatnya"
Orang yang Wina maksud adalah Arya dan ke 6 orang itu tahu siapa yang Wina maksud.
Kemudian Wina mengeluarkan golok dari kehampaan yang membuat semua orang tercengang.
"Kalau saja tidak ada aturan seorang jawara tidak boleh membunuh orang bisa, mungkin dari tadi kalian sudah seperti ini"
Wina menebas samsak yang tergantung dari jarak 5 meter, menggunakan aura yang ada di golok yang dia pegang.
Slash....
Slash....
2 kali tebaskan langsung membelah samsak itu menjadi berkeping keping bahkan beberapa orang yang tadi tumbas sekarang celananya basah.
Senior club beladiri bertanya "Apa kamu monster?"
Wina menghilangkan kembali golok yang ada di tangannya itu sambil mendekat ke senior yang bertanya "kamu bilang aku monster"
Kemudian dia menggelengkan kepalanya "heh, dasar manusia dunia fana, jawara beladiri saja di bilang monster, apa gunanya kamu belajar beladiri kalau tidak tahu adanya jawara"
"Aku hanya peringatkan kalian semua, jangan menyinggung Ayu Dias dan kekasihnya atau kalian" tangan Wina mengarah ke lehernya yang menandakan kalau mereka menyinggung maka mereka akan mati.
Semua orang menganguk "Baiklah aku mengerti, tolong ampun kami, kami tidak akan menyinggung kalian"
Wina berjalan menghampiri ayu Dias "Semua sudah beres ayo kita pergi"
Mereka pun keluar dari gedung olahraga yang berantakan dan beberapa orang terkapar bahkan ada yang sampai pingsan.
Di jalan indra bertanya "Apa kalian dari keluarga beladiri kuno?"
Wina tidak menjawab pertanyaan dari indra karena dia menoleh ke arah Asri, asri menjawab "Aku bukan berasal dari keluarga beladiri kuno, aku hanya anak Asisten rumah tangga"
Indra menoleh ke arah ayu Dias, dan ayu Dias pun berkata "Aku hanya anak pemilik restoran Padang"
Di sana indra baru menoleh ke arah Wina "Hai Wina jujur padaku, siapa kamu sebenarnya"
Wina tersenyum tetapi senyumnya itu menyeramkan "Apakah kamu perlu tahu identitas ku apa?"
Indra mengangguk meskipun merinding karena di tatap Wina "Tentu saja, dan kamu tadi membela bro Arya, apa hubungan mu dengan dia, dan apakah kalau mereka menyinggung bro Arya maka mereka akan mati?"
Ayu Dias berkata dengan nada bercanda "Mas Arya tidak sekejam itu kok, ya paling dia membantai semua keluarga orang yang menyinggungnya, atau perusahaan keluarga yang menyinggung perasaannya akan di buat bangkrut"
Indra bergidik ngeri "Ah loe bercanda kali ayu"
***
* Bersambung