NovelToon NovelToon
Bucin Tolol

Bucin Tolol

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Adaptasi dari kisah nyata sorang wanita yang begitu mencintai pasangannya. Menutupi segala keburukan pasangan dengan kebohongan. Dan tidak mau mendengar nasehat untuk kebaikan dirinya. Hingga cinta itu membuatnya buta. Menjerumuskan diri dan ketiga anak-anaknya dalam kehidupan yang menyengsarakan mereka.

Bersumber, dari salah satu sahabat yang memberi ijin dan menceritakan masalah kehidupannya sehingga novel ini tercipta untuk pembelajaran hidup bagi kaum wanita.

Simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Biarlah Orang Berkata Apa

Bab 2. Biarlah Orang Berkata Apa

POV Lola

Aku tahu Airin nggak suka sama Jemin. Ya, tipe cowok yang kami suka kan beda, wajar sih jadinya.

Tapi tadi Airin terlalu berlebihan ku rasa. Aku tahu Airin mencemaskan aku. Tapi bagiku itu nggak perlu karena aku sudah dewasa. Aku tahu mana yang baik dan buruk.

Dan menurut ku, Jemin baik kok. Selain ganteng, dia juga nggak pernah berbuat kasar padaku. Yah, meski dia masih suka main game bersama teman-temannya.

Jemin adalah laki-laki yang aku suka. Aku yang pertama kali mengajaknya berpacaran dan dia nggak menolaknya.

Aku yang berwajah pas-pasan ini tentu memiliki Jemin yang mau berpacaran denganku harus sangat ku syukuri. Nggak banyak cowok yang menyukai wajah pas-pasan seperti ini. Dan Jemin adalah laki-laki paling berharga buatku.

Rasa nggak percaya diri, iri melihat orang lain memiliki pasangan dan juga keinginan untuk memiliki pasangan yang di cintai tentunya ada dalam sebagian besar hati wanita yang memiliki situasi yang sama seperti ku. Apalagi nggak memiliki orang tua, dan hanya seorang pekerja dengan upah minim seperti ku. Biarlah orang berkata apa tentang Jemin. Selagi dia tetap baik padaku, itu saja aku sudah sangat bersyukur.

"Yang, ada uang 20 ribu nggak? Nanti kalau sudah kerja dan gajian aku ganti." Pinta Jemin padaku setelah aku mengantarkannya ke tempat teman-temannya berada.

"Buat apa Yang?"

"Buat naik ojol pulang nanti kalau mereka nggak bisa nganter."

"Uang ku nggak banyak lagi Yang. Aku harus berhemat. Kalau nggak, nanti nggak cukup sampai ketemu gajian."

" Nanti aku ganti."

Melihat Jemin, aku merasa Iba. Kasihan juga dia bekerja ditempat sebelumnya tapi nggak dapat gaji. Ya sudah, akhirnya ku berikan uang 20 ribu yang katanya pinjam tadi.

"Nih, aku pulang ya?"

"Makasih ya Sayang. Hati-hati ya, jangan lupa besok."

"Iya."

Aku pun pulang dan Jemin pun melangkah memasuki sebuah warkop dimana teman-teman sudah lebih dulu duduk disana dan bermain game bersama-sama.

***

Keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali aku datang ke rumah Jemin. Ibunya sedang pergi mengantarkan kue-kue yang dia buat dan di titipkan ke beberapa warung. Sedangkan dua adik Jemin lainnya, berpapasan dengan ku yang baru saja datang.

Suly, adik Jemin yang bekerja sebagai karyawan kasir di sebuah bengkel besar khusus sepeda motor, hendak mengantarkan adiknya, Lily ke sekolah yang duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Sudah sering kami bertemu dan mereka pun sudah terbiasa dengan kehadiranku di rumah mereka.

"Kak, aku pergi dulu ya." Pamit Heni padaku.

"Iya, hati-hati." Pesan ku.

Kemudian aku turun dan hendak masuk ke dalam rumah. Tapi ternyata, Jemin sudah siap dan berpakaian rapi untuk memasukan lamaran kerjanya hari ini.

Lalu kami pun pergi ke Hotel yang katanya sedang membutuhkan karyawan tambahan.

Aku menunggu di lobi, sedangkan Jemin masuk ke sebuah ruangan untuk di wawancarai. Saat dia keluar dari ruangan itu, wajahnya tampak senang. Sepertinya ada hal bagus sehingga wajahnya penuh senyuman seperti itu.

"Aku di terima. Besok sudah mulai kerja." Katanya begitu datang menghampiriku.

"Alhamdulillah..."

Aku senang mendengar kabar itu. Kami pun pulang ke rumah. Dan aku mengantarkannya kembali ke rumahnya. Tapi sebelum kami tiba, kami berhenti dulu di sebuah warung yang menjual sarapan.

Tadi pagi aku buru-buru pergi ke rumah Jemin sehingga aku nggak sempat sarapan. Sekarang sudah pukul 10.30 dan perutku mulai keroncongan.

Aku dan Jemin pun memesan lontong sayur karena hanya ada makanan itu yang tersisa. Bubur dan nasi uduk sudah habis terjual duluan.

"Yang, kamu ada uang kecil buat tambahin bayar nggak?" Tanya ku ragu-ragu, takut kalau Jemin marah.

"Mana ada aku uang Lol, tadi malam aja aku pinjam ke kamu. Lagian kamu kenapa main ngajakin kesini kalau nggak ada uang sih?"

Bener juga, tadi malam saja Jemin pinjam uang padaku. Jadi nggak mungkin saat ini dia punya uang. Salah ku juga sih.

Aku pun mengeluarkan uang sebesar 100 ribu untuk membayar. Masih tersisa 2 minggu lagi sebelum gajian. Dan uang yang ada kini tinggal 270 ribu di dompetku. Semoga saja cukup sampai akhir bulan nanti.

Gajiku bekerja di sebuah kafe sebagai pengantar makanan nggak banyak. Aku menerima upah 1,2juta setiap bulannya. Bayar tagihan listrik dan air, dan membeli beberapa kebutuhan sembako yang nggak banyak, aku memegang sekitar 700 ribu untuk bensin dan sisa keperluan lainnya.

Aku termasuk boros sih, karena sering jajan dan nggak masak di rumah. Dan kadang untuk berhemat, aku sering main ke rumah Airin, sepupu ku itu dan makan disana. Terkadang aku juga meminjam uang padanya.

"Aku antar kamu ya, aku mau pinjam motormu." Ujar Jemin.

"Kemana?"

"Mau lihat motorku di bengkel sudah selesai apa belum. Besok kan mau aku pakai kerja."

"Aku ikut deh."

"Nggak usah. Habis dari bengkel aku mau ke tempat teman-teman ku, nanti kamu nggak enak disana."

"Jangan telat jemput loh Yang. Aku masuk sore hari ini."

"Iya tahu. Jemput jam 2 kan?"

"Iya."

"Ya, ntar aku jemput tepat waktu."

"Ya sudah."

Aku percaya pada Jemin dan meminjamkan motor ku padanya. Melihatnya berhasil, toh aku juga yang senang nantinya. Apapun untuk Jemin, sebisa mungkin aku upayakan. Karena aku juga ingin terlihat menjadi wanita yang baik dan berharga di mata Jemin.

Lalu akhirnya Jemin pun mengantarkan aku pulang ke rumah. Aku merasa senang saat-saat seperti ini, berboncengan dengan Jemin dan bisa memeluknya dari belakang. Pastinya, aku ingin melihat para wanita iri melihat aku yang pas-pasan ini bisa memiliki kekasih yang 11-12 dengan oppa Korea dari segi warga kulit dan rasnya.

Dan kami pun tiba. Di sebuah rumah kecil dan usang milik peninggalan kedua orang tuaku.

"Lol, ada 15 ribu nggak? Buat isi bensin motor mu. Aku takut kehabisan di jalan nanti." Ujar Jemin padaku.

Aku pun melihat motorku dan benar saja, bensinnya sisa sebalok. Lalu, aku mengambil uang 20 ribu dan memberikannya pada Jemin karena uang pecahan 20 ribu saja yang terkecil ada di dompetku saat ini.

"Makasih ya Yang."

Hatiku senang mendengar Jemin memanggil ku Sayang. Apalagi sambil membelai pipi ku dengar lembut.

Perhatian seperti ini yang membuat ku semakin menyukai Jemin. Dan aku nggak tahu, kenapa Airin sepupu ku itu sangat nggak suka pada Jemin, padahal dia sebaik ini padaku.

Mudah baginya yang cantik untuk meninggalkan pacar yang dia nggak sukai dan mencari pacar baru lagi. Tetapi aku dengan wajah dan rasa nggak percaya diri ini tentu sulit mencari pengganti Jemin dengan wajah orientalnya itu.

Bagiku Jemin adalah yang terbaik. Biar saja orang mau berkata apa, aku tetap mencintai Jemin.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
kurang baik apa umi&Airin ngurusin mu Lola JD harus nurut skrg
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
mahal mana sama paket data jemin?
💜Bening🍆
nah kan ujung2nya apa2 pasti ngerepotin keluarga... tp klo di nasehati n di ingetin keras kepala banget berasa bener sendiri.. berasa bisa sendiri gk butuh keluarga...
A͜͡ⁿᵘ Jesslyn Kim🐼
Emak2 jajan sambil ghibah🤣🤣
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
udh mulai curiga nih Airin sama keuangan lola
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
palagi kalo pedess puoolll
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
begitulah manusia, kalo pegang uang sering bablasnya
💜Bening🍆
ketemu sama temen.. ngumpul n bercanda memang kadang bisa membuat kita sejenak melupakan keruwetan pikiran😂😂😂
mayan buat iklan biar gk sepaneng kebawa pikiran yg lg ruwet🤭🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
calon bakul bubur jajan bakso
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
heh mau kamu krja 24 jm tp gada pembeli juga percumaa, kalo modalnya sombong
A͜͡ⁿᵘ Jesslyn Kim🐼
di kira jualan itu mudah
💜Bening🍆
hidup itu gk semudah yg kamu bayangkan lola.. tp bkn berarti allah mempersulit hidup hambanya.. hanya saja jgn suka menyepelekan atw menggampangkan.. bertanggung jawab dgn baik.. taati tatanan yg ada dan bijaklah agar jln hidupmu terasa lbh nyaman
A͜͡ⁿᵘ Jesslyn Kim🐼
typo apa gimana ini Thor 🤭🤭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan sering² beli makanan diluar lol lebih baik masak sendiri biar hemat.
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
trs aja berbohong la nanti juga bakalan ketahuan kalau itu duit gadaian rumah.
A͜͡ⁿᵘ Jesslyn Kim🐼
Si Jemin tuh pasti yang ambil. lagian pada males semua 🙈
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
kalau uang nya habis pasti deh nginjem ke saudara kan dia blm bisa bekerja
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
baru sadar..? yg manis pas pacaran aja belum tentu tetep manis pas udah nikah. apalagi ini toxid
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
suami gak peka harusnya khawatir dong kalau Lola muntah malah diem aja
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
status suamik, tanpa peran maksudnya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!