NovelToon NovelToon
Pendekar Mesum Berambut Perak

Pendekar Mesum Berambut Perak

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: lintang88

Apa jadinya jika hidup di jaman para pendekar tidak bisa berlatih tenaga dalam?
." apakah kamu ingin menjadi kuat dan membalas dendam wira?"

"'iya tentu saja kek.."

" jika aku bilang kamu tidak bisa membalas dendam kamu percaya?"

" Wira kenapa kakek?"

Begini Wira,, 3 jari dibawah pusar ada satu titik vital sebagai pusat tenaga dalam pada manusia.

titik vital yang ada di dalam tubuh mu akibat pukulan Sura Keling,entah dia sengaja atau tidak , telah terluka sangat parah.

menurut perhitungan ku, kemungkinan besar telah hancur, semoga saja itu salah.

aku tak tau apakah di masa depan kamu bisa sembuh atau tidak, yang jelas untuk saat ini kamu tidak mungkin bisa membangkitkan tenaga dalam mu... entah sampai kapan..

maaf Wira..tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menolong mu, aku sangat berharap hitungan ku salah.
benarkah demikian? di dunia ini segala nya tak pasti, hanya satu yang pasti , yaitu mati !
cerita ini masih tersambung dengan cerita "tahta berdarah sang pangeran"!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sura Keling

"Jangan begitu kakang..ayo semangat, ingatlah pengorbanan orang orang yang telah mendukung mu selama ini, ingatlah Wira suamiku.. hidup kita hanya untuk dia...ayo maju terus ..kita hadapi bersama..!

Bagir Sena bangkit, tangannya terkepal

" iya istri ku..maafkan aku..ayo kita bersiap"

Sayangnya, gerombolan perampok itu datang lebih cepat dari dugaan, keluarga ini telah terkepung.

"Selamatkan dirimu dan Wira , didiklah dia , bagiku jika harus bertukar nyawa asal kalian bisa selamat itu sepadan !

,ayolah istriku , selamat' kan anak kita, jalan nya masih panjang !"

Dengan berat hati, Surti mengalah, sudah tidak bisa lari , akhirnya Surti memilih kamar mandi ,disana ada lubang sumur, mungkin bisa dipakai tempat bersembunyi.

Bagir Sena berusaha menahan gerombolan ini, dia dikeroyok lima orang, entah pekerjaan siapa, tau tau rumah Bagir Sena terbakar!

Angin kering musim panas membuat nyala api dengan cepat membesar , merembet ke bangunan bangunan lain.

" Wira ..ingat pesan ibu.. Jadilah kuat , bakalan dendam kami, bukan balas dendam membabi buta, balaskan dendam kami yang lemah, lindungi yang lemah agar tidak ada lagi kejadian seperti ini...

nak ..setelah kuat pergilah jauh ke negri di seberang lautan, cari tempat bernama gunung Balur, disana ada uwak mu , Pangarep dan Pamungkas, ceritakan pada mereka kau anak Bagir Sena , adik dari bagaspati!!

" tidak mau...Wira tetap ingin bersama ibu..!"

" Wira anak ibu , Wira anak pintar , Wira yang gagah berani, dengarkan ibu nak,..tatap mata ibu... percayalah nak, ayah dan ibumu akan selalu bersama mu,..

" Krak .Krak..Derak...gubrak.."

tiang penyangga terakhir patah, atapnya nya langsung ambrol, api semakin membesar

" ahhh..sudah tidak ada waktu lagi..maaf kan ibu Wira...ingat ..jadilah kuat..hiattt"

" ibuuuuuu !!!"

Lewat pintu kamar mandi , Surti melempar anaknya,Sayang tenaga lemparan itu terlalu kuat , anak nya jatuh berguling dia baru berhenti berguling setelah menabrak pohon kelapa, secara tak sengaja bagian belakang kepala nya malah terbentur pohon kelapa,

walau telah aman dari kobaran api tapi anak berusia tujuh tahun itu semaput tak sadarkan diri

" eh..eh siapa bocah ini,"

Seorang penunggang kuda dari gerombolan perampok menemukan bocah itu yang duduk bersandar di pohon kelapa dalam ke adaan pinsan , dengan tombak panjangnya,dia mengait ketiak bocah itu

" wuttt"

tubuh kecil melayang kearah penunggang kuda yang dengan sigap menangkap nya

" buset susunan tulang nya sempurna , anak ini pasti berbakat..cocok jika jadi murid.. Ku"

Gerombolan rampok Keling merampok habis semua yang dianggap berharga dari desa manjing , aksi mereka hanya sebentar tapi dampak nya berbekas lama tak mudah hilang hingga puluhan tahun bahkan mungkin seumur hidup bagi penduduk desa manjing yang selamat dari peristiwa naas hari ini.

Dengan Lima pedati sarat muatan rampok Keling pergi meninggalkan desa manjing lewat gerbang belakang desa, menyusuri tepian pantai , mengambil jalan berputar untuk pulang ke markas mereka.

walau jadi jauh , langkah ini aman untuk mengelabui pasukan kerajaan yang mungkin saja akan mengejar mereka .

" eh..Gondo..apa yang kau bawa? Kok seperti anak kecil ya? siapa dia?"

" anu .. Kakang Sura, aku temukan dia tergeletak pinsan di dekat pohon kelapa, aku tak tahu siapa dia.."

" mau kau apakan dia Gondo?"

" tulang nya bagus kakang, aku ingin mengangkat dia jadi murid ku..kau tau kakang aku sudah lelah, ingin berhenti aku butuh teman kakang untuk menemani ku."

" oh ya.coba aku lihat dulu.."

Sura Keling mendekati kuda orang yang bernama Gondo, adik bungsu nya .

Sura Keling mengangkat tubuh tak bergerak Wira Sena, menenteng nya bagai menenteng anak ayam.

" hahaha jeli juga kamu...kau benar Gondo, tulang anak ini sempurna..bagus bagus..!"

"hei setan kecil, jangan pura pura , bukankah kau sudah sadar hah..!"

tau dirinya tak bisa lagi berpura pura ,Wira Sena membuka matanya,dua mata jernih dan polos menatap wajah setan Sura Keling tampa rasa takut.

" hahaha...kau benar benar jeli Gondo, anak ini memang punya tulang yang bagus, bakat nya juga pasti bagus...hmmm..nyali nya juga ada!!hebat .. hebat.. tapi maaf Gondo...aku tak setuju..kau sama saja memelihara anak harimau..!"

" gebukkkk"

" aghhhhhhj !!!"

lolongan setinggi langit keluar dari mulut bocah itu, perut nya di pukul Sura Keling, bocah itu kelojotan sebentar,lalu diam tak bergerak di tangan Sura Keling yang masih menenteng nya bagai anak ayam.

" kakang....jangan...ahhh".

Gondo terlambat , sedari awal dia tidak menaruh curiga sedikitpun pada kakaknya.

" maaf Gondo...nah bocah , aku masih berbaik hati dengan tidak membunuh mu, sekarang pergilah jauh jauh sana , jika kau bisa hidup itu keberuntungan mu..!! hiaaaa "

" jangan kakang...gila...kau gila kakang"

Sura Keling melempar tubuh tak bergerak Wira Sena , tubuh itu melambung tinggi ,menuju tengah lautan !

Gondo tertunduk lemas, tak menyangka akan ada kejadian seperti ini,

"Sudah lah gondo..kau juga salah, lain kali jika mau ambil murid jangan di tempat yang kita rampok, apalagi jika kita juga membunuh ayah ibunya ,kakang Sura benar, kau seperti merawat anak harimau.!."

kebo keling dan Lanang Keling mendekati Gondo, yang masih diam terpaku tidak mau melanjutkan perjalanan, berdua mereka menghibur adik bungsu nya itu.

tubuh bocah itu terlempar jauh, melambung tinggi, hingga akhir nya

" gejebyur...."

Wira Sena yang pinsan jatuh masuk laut, untung saat jatuh dari ketinggian, kakinya yang terlebih dahulu menyentuh air, andai itu kepalanya duluan, bisa dipastikan kepalanya akan terluka parah, mungkin bisa juga tidak mati, tapi pasti cacat.

Akibat jatuh dari ketinggian Wira Sena dengan cepat tenggelam hingga hampir menyentuh dasar , tiba tiba bayangan berwarna kelabu menyambar ,

bayangan itu ternyata se ekor lumba lumba!

lumba lumba dengan cepat membawa tubuh Wira Sena ke permukaan, di atas permukaan ternyata telah banyak menunggu lumba lumba lain nya.

tak kurang dari 20 an ekor lumba lumba mencicit nyaring di tengah lautan.

kawan-kawan lumba lumba ini seolah sedang berunding, " mau di apakah anak ini?" atau mau kita bawa kemana..?"

Kejadian Wira Sena tak ada pengaruh nya bagi Gerombolan ini terkecuali pada Gondo , kuda yang ditaiki Gondo berjalan gontai, sesekali Gondo melihat ke arah laut,berharap matanya bisa melihat bayangan bocah itu, entah mengapa hatinya merasa bersalah terhadap bocah itu.."Ahhh andai saja tadi dia tak kubawa..maafkan aku nak..'

Gerombolan rampok Keling melanjutkan perjalanan dalam diam, mereka sudah tidak peduli lagi pada nasib bocah yang di lempar ke laut oleh Sura Keling itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!