NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Ibu Mertua Kejam / Ibu susu
Popularitas:81.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 2.

Malam merambat dingin. Angin menelusup dari celah jendela, membuat tirai bergoyang pelan. Kamar itu masih dipenuhi jejak selimut kecil dengan pola awan dan boneka beruang yang kini seolah kehilangan makna.

Arsyi duduk di tepi ranjang, punggungnya bersandar lemah. Seharian tubuhnya bergerak seperti bayangan mengikuti prosesi pemakaman, menerima ucapan belasungkawa yang lebih banyak berupa bisikan hinaan. Dan kini ketika semua orang lelah dan tidur, dirinya justru terjaga. Matanya menatap kosong di ruangan gelap.

Di luar kamar, suara Fajar terdengar jelas. Lelaki itu tertawa rendah sambil menelpon seseorang.

“Aku serius, perempuan ini sudah tak berguna. Besok aku akan urus semua! Aku butuh istri baru yang sehat, yang bisa kasih aku anak. Bukan pembawa sial! Tapi aku nggak akan ceraikan dia, kata Ibu... lumayan buat jadiin dia babu di rumah kami.” Fajar terkekeh menyepelekan.

Arsyi memejamkan mata. Tidak ada air mata lagi, tubuhnya sudah kehabisan tenaga. Yang tersisa... hanyalah luka yang perlahan mengeras menjadi dinding tebal.

Tangannya bergerak meraih boneka kecil. Ia menekannya ke dada, membiarkan hening menyusup di antara detak jantungnya yang masih kacau.

Lalu, sebuah bisikan muncul dalam dirinya.

Keluarlah dari neraka ini!

Ya... kata itu sederhana, tapi menyalakan api.

Ia tidak bisa lagi tinggal di rumah ini, rumah yang seharusnya memberi perlindungan justru menjadi penjara yang menggerogoti harga dirinya.

Menjelang subuh, Arsyi bangkit. Tubuhnya lelah, tapi matanya menyala dengan keteguhan baru. Ia membuka lemari, mengambil beberapa helai pakaian, memasukkannya ke dalam tas kecil.

Ia tidak punya banyak pakaian, hanya baju sederhana, beberapa jilbab lusuh dan buku catatan berisi doa-doa yang pernah ia tulis saat hamil dulu.

Saat hendak menutup tas, ia tertegun. Di atas meja, ada foto kecil. Dirinya bersama bayi yang kini sudah tiada. Wajahnya saat itu masih penuh harap, meski matanya menyimpan lelah.

Arsyi meraih foto itu, memasukkannya ke dalam tas. “Kau akan selalu bersama Ibu... Nak.“

Ketika matahari baru merekah, rumah itu mulai ramai. Nyonya Ratna, dengan suara lantang sudah menyusun rencana pernikahan baru untuk Fajar.

“Aku sudah carikan gadis dari keluarga baik-baik. Cantik, sehat... dari keturunan yang jelas! Tidak seperti__”

Arsyi muncul di ruang tamu, membawa tas di tangan. Suaranya tenang, tapi tegas. “Cukup! Tak perlu lagi membicarakan aku. Karena mulai hari ini, aku keluar dari rumah ini.”

Semua kepala menoleh.

Fajar yang sedang duduk terperangah, lalu tertawa sinis. “Kau pikir kau siapa, Arsyi? Pergi saja! Kau bukan siapa-siapa tanpa aku.”

Nyonya Ratna menambahkan, “Perempuan tak tahu diri! Kau kira bisa hidup sendiri? Kau akan kembali kesini dengan menangis... memohon saat dunia menamparmu.”

Arsyi menatap kedua manusia luknuct itu bergantian. Matanya tidak lagi basah, suaranya tidak lagi bergetar. “Mungkin benar, dunia akan menamparku. Tapi aku lebih memilih tamparan dunia… daripada terus diinjak-injak oleh kalian.”

Sunyi sejenak, bahkan udara terasa berhenti.

Arsyi melangkah mantap menuju pintu.

Tidak ada pelukan perpisahan, tidak ada doa restu. Hanya ejekan yang mengiringi.

“Lihat saja! Tak sampai seminggu... kau akan merangkak kembali kesini dan bersujud di kakiku agar menerimamu lagi!” Ejek Fajar.

Arsyi berhenti sejenak di ambang pintu. Ia menoleh, menatap rumah yang selama ini ia sebut tempat tinggal. Kini rumah itu hanyalah tembok kosong, penuh racun. “Jika pun aku kembali kesini, itu hanya karena aku sudah menang! Bukan untuk memohon pada manusia-manusia biadab seperti kalian! Jangan kira aku tidak tau kenapa anakku mati...! Kalian yang bertanggung jawab, akan aku tagih suatu hari nanti!“

Setelah itu, ia melangkah keluar.

Udara pagi menusuk kulitnya. Jalanan masih sepi, hanya suara motor tukang sayur dan ayam berkokok yang terdengar.

Arsyi berjalan tanpa tujuan. Setiap langkahnya berat, tapi ia tahu... ia telah memutus rantai pertama.

Namun kebebasan yang baru saja ia genggam segera menunjukkan wajah kerasnya.

Dompetnya tipis, hanya ada sisa uang belanja mingguan yang ia sembunyikan dari Fajar. Tidak cukup untuk bertahan lama. Ia tidak punya tempat tinggal, tidak punya pekerjaan. Bahkan keluarganya sendiri jauh di kampung dan serba kekurangan, tak mungkin bisa menampungnya.

Tapi di tengah semua itu, ada satu hal yang tidak bisa direbut siapa pun... tekad.

Arsyi menarik napas panjang. “Aku akan bertahan, demi anakku. Demi diriku sendiri...”

Hari itu, langkahnya membawanya ke sebuah terminal kecil. Ia duduk di bangku kayu, menatap orang-orang berlalu-lalang. Seorang ibu muda menggendong bayinya, menyuapinya dengan sabar. Pemandangan itu menyalakan kembali luka di dada Arsyi, tapi sekaligus memberi kekuatan.

Ia teringat anaknya, senyum kecilnya. Kehilangan itu memang tak tergantikan, tapi justru dari situlah kekuatan baru lahir.

Seorang pedagang asongan lewat, menawarkan minuman. Arsyi menolak dengan halus, uang yang tersisa terlalu berharga untuk dihamburkan.

Di saat itulah ia mendengar percakapan dua perempuan di sebelahnya.

“Katanya... keluarga Rendra mencari ibu susu untuk bayinya. Bayi itu butuh perhatian khusus, ibunya tidak bisa merawat.”

“Rendra? Yang pengusaha besar itu?”

“Iya. Tapi orangnya dingin, keras... katanya susah didekati.”

Arsyi menoleh sekilas, hatinya bergetar tanpa alasan jelas. Nama itu, Rendra... akan menjadi kunci masa depannya, meski ia belum tahu.

Untuk sekarang, yang ia tahu hanyalah satu. Ia harus bertahan, dengan cara apa pun.

Dan langkah pertamanya baru saja dimulai

1
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
tidak boleh Aidan kalo sedarah itu jadi anggap Silla adikmu yg manis ya
Aditya hp/ bunda Lia
semua reader penasaran siapa yang culik Aidan dulu ....
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
yg menculiknya antara Erlan atau exal Krn mereka dendam sama raisa
Rere💫: Kk kirim nope lagi yg krmn kyknya kurang 1 nomer, aku udh mau kirim Dana tapi gk bs🙏😊
total 1 replies
Indriani Kartini
berat banget
Dian Rahmawati
siapa yg nyulik y
Azahra Rahma
kasihan Aiden perasaan cinta yg baru mekar seperti kuncup bunga harus layu seketika karena fakta bahwa Aiden dan Silla saudara sepersusuan
Azahra Rahma
sungguh misteri yg membuat headers penasaran,,siapa yg sudah menculik Aiden sangat rapi dia menyembunyikan Aiden sampai 23 tahun,,tapi aku msh curiga bukan curiga dengan Aiden tp aku takut kemunculan Aiden hnya suruhan orang yg menculik Aiden dan sekarang ingin menghancurkan keluarga Raisa dan Daniel,,,serta Rendra dan Arsyi lewat Aiden
Tiara Bella
penasaran aku siapa yg nyulik Aiden ya
Azahra Rahma: aku juga penasaran kak
total 2 replies
Tiara Bella
siapa yg nyulik Aiden ya...ehhh tw² udh 23th kemudian....jangan smpe ada kebencian dr Aiden bt Raisa ya
Dian Rahmawati
siapa yg nyulik Aidan
Azahra Rahma
Thor kamu kejam sekali memisahkan Aiden dengan Raisa,, sampai 23 tahun lamanya,,siapa ya kira² yg menculik Aiden sampai² kepolisian dan orang² Rendra tidak bisa menemukannya??
Wulan Sari: tapi semakin menarik ceritanya bikin penasaran siapa yang menculik Aidan...
lanjut Thor semangat 💪 salam
total 2 replies
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
wah siapa yg menculik Aidan , kayaky keluarga Erlan nih , itu pasti Aidan takutt dia dendam sana Raisa Krn dicekokin omongan2 yg berbau kejahatan akankah aa dendam lg
Nanik Normaidah
vote tuk Raisa.
harusss lebih kuatttt
Rere💫: Hatur nuhun kakak 🙏😊
total 1 replies
Nanik Normaidah
hatiku di buat roalcoaster sama author.
semangat
lanjuuut
Nureliya Yajid
lanjut thor
Tiara Bella
semangat Raisa Aiden pasti nnti jg mw....karna darah lebih kental drpd air....
Dian Rahmawati
aidan pasti akan bingung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!