NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Anna

Cinta Untuk Anna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

Anna bukan janda, aku tahu semuanya
tapi aku tak bisa mengatakan itu padanya
aku takut dia justru akan pergi dari ku setelah tahu semuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02

Anna berjalan menuju restoran tempat pertemuan terakhir mereka di hotel Moon, Maldives.

Abel, yang masih merasakan sakit di pinggangnya, berjalan perlahan menyusul di belakang bersama Andri, yang berjaga-jaga, takut dia terjatuh tiba-tiba.

"Maaf membuat anda menunggu lama" ucap Anna pada Felix Fellaini, pria tampan yang menjadi rekan kerja mereka di sana, pemilik hotel Moon.

"Tidak apa-apa selagi itu kau yang mengatakannya" jawab Felix yang berdiri menyambut Anna kemudian memeluknya, juga mencium pipinya.

Abel melihatnya dengan kesal.

"Apa ini? Kenapa dia seolah tertarik pada Anna? " gumam Abel.

"Memang pak Felix tertarik pada Anna Pak! " ucap Andri yang menyusul.

Abel menatap Andri.

"Semalam, sebelum Anna kembali ke kamar, Pak Felix meminta nomor nya, itu karena tertarik kan? " Andri menyimpulkan.

"Nomor telpon? " Abel terkejut.

Jelas, untuk apa meminta nomor telpon asisten kliennya. Bukankah yang dibutuhkan hanya kontak klien, dan dia sudah memiliki semuanya

Abel menatap Felix dan Anna yang asik bicara.

"Sepertinya, meeting kali ini bukan tentang proyek ku" ucap Abel menyindir.

Dia duduk setelah Anna berdiri dan membantunya duduk.

"Kau kenapa? Apa ranjang hotel ku tak nyaman hingga membuat mu seperti ini? " tanya Felix ikut berdiri.

"Tidak, ini semua karena burung bodoh itu" umpat Abel.

"Burung? " Felix menatap Anna.

"Hehe, aku membiarkan jendela terbuka tadi pagi. ternyata burung di sini suka masuk ke kamar dan pak Abel tak suka burung" jelas Anna.

Abel memperhatikan raut wajah Anna dan Felix yang saling menatap.

"Aku terjatuh karena Anna menjahili ku" ucap Abel.

Felix terpancing, tujuan Abel mengatakan itu untuk menunjukkan bahwa mereka sangat dekat. Dan Felix merubah raut wajahnya, namun seketika itu juga kembali tersenyum.

"Ya, pasti menyenangkan jika akrab dengan Anna" puji Felix.

Anna tersenyum canggung, merasa pembicaraan mulai tak nyaman.

"Ok, saya rasa kita harus mulai melihat berkas masing-masing dan memutuskan tentang kelanjutan proyek ini" ucap Anna membuka berkasnya.

Abel meraih berkas yang Anna tunjukkan. Felix pun membacanya.

"Aku sudah sangat puas dengan penjelasan Anna, sangat memuaskan, aku setuju dengan kerja sama ini" ucap Felix dengan senyum yang khas, manis.

Anna tersenyum, sejak awal selalu memuji ketampanan Felix. Abel menatap mereka lagi.

"Syukurlah, ayo kita selesaikan sekarang, pinggang ku sakit" keluh Abel.

"Baiklah, dimana aku harus tandatangan? " tanya Felix.

Anna menunjukkan tempatnya, dan kerja sama mereka pun terjadi.

"Jamuan ku siang ini adalah makanan paling populer di sini, selamat menikmati! " ucap Felix seraya mengedipkan satu matanya.

"Terimakasih, tapi aku mau kembali ke kamar ku saja, bantu aku!" ucap Abel yang kemudian berdiri dan meminta tangan Anna.

Anna ikut berdiri dan membantu nya berjalan, setelah tersenyum pada Felix sebagai tanda pamit.

Felix melihat mereka, merasa sentuhan demi sentuhan mereka terlihat seolah tak berjarak seperti seorang bos dengan asistennya.

"Apa sakit sekali Pak? " tanya Anna.

"Tentu saja! semua ini gara-gara kamu, lain kali jika aku suruh buang, cepat buang" keluh Abel.

Andri membungkuk ke arah Felix sebagai tanda pamit. Namun Felix menarik lengannya.

"Mereka tidak seperti bos dan asisten" bisik Felix.

"Tentu saja, terlihat akrab karena ini tahun ke sepuluh Anna bekerja dengan Pak Abel" jawab Andri.

"10 tahun? " Felix terkejut, juga berdecak kagum.

"Anda tertarik pada Anna? " tanya Andri.

"Ya, siapapun pasti tertarik pada gadis cantik sepertinya, rasanya tidak normal jika tidak tertarik" jawab Felix.

"Wah... Anna beruntung jika mendapat pria seperti Pak Felix, tapi Pak, dia itu janda anak dua, anak anaknya sudah berusia 11 tahun sekarang, di rawat oleh bibinya" jelas Andri.

Andri menutup mulutnya, merasa sudah mengatakan hal yang terlalu pribadi tentang Anna. Felix menatap ke arah Anna dan Abel yang sudah hendak berbelok ke arah kamar mereka.

"Tidak apa-apa, bagus kamu mengatakannya, tapi tidak masalah untukku" ucap Felix.

"Wahhh, Anna benar-benar beruntung, orang sekaya anda bisa menerima statusnya seperti itu" ucap Andri.

"Aku suka dia sejak pertama bertemu, kurasa, sekarang aku jatuh cinta padanya" ucap Felix, seraya tersenyum.

Sementara itu di kamar Abel.

"Mau saya bawa makan siangnya kesini Pak? " tanya Anna, setelah membantu Abel berbaring.

"Ya, kau juga makan di sini sekalian" jawab Abel.

Anna yang hendak meraih pintu, berbalik dan menatap Abel.

"Kenapa aku merasa anda terdengar posesif? " tanya Anna.

Abel melipat bibirnya, menatap dan melirik ke arah sembarang seolah ketahuan.

"Kita harus packing juga kan, aku tidak bisa packing sendiri, pinggang ku sakit" jawab Abel.

Anna mengerutkan dahinya, merasa jawabannya hanya menegaskan bahwa keadaannya sekarang adalah tanggung jawabnya.

Anna mendelik kemudian pergi keluar.

"Dasar bos freak! " gumam Anna.

Andri yang baru datang, langsung menyapanya.

"Gimana Pak Abel? " tanya Andri.

"Aku dan dia makan di dalam sekalian packing" jawab Anna ketus.

"Tapi Pak Felix menunggu mu di meja" tunjuk Andri ke arah restoran.

Anna tak menyangka dia akan menunggu. Dia kembali membuka pintu kamar Abel hendak minta izin makan bersama Felix saja dan akan membantunya packing setelah itu. Namun, alangkah terkejut dia melihat Abel berdiri tegak sempurna seraya menerima telpon, menghadap ke arah jendela, seolah tak merasakan sakit seperti tadi.

"Benar saja dia hanya berpura-pura" gumam Anna kemudian menutup pintu perlahan.

Anna melihat Andri sudah kembali ke kamarnya. Dia pun pergi ke restoran, memutuskan untuk makan bersama Felix saja.

Selesai makan dan berbincang cukup lama dengan Felix, Anna kembali ke kamar nya. Dia duduk di ranjang, tersenyum merasa senang sudah bicara dengan orang yang dia sukai.

"Dia tampan! " puji Anna pada Felix seraya menyentuh kedua pipinya.

Kemudian tatapannya beralih ke kopernya.

"Oh iya, aku kan mau bantu Pak Abel packing" ucapnya.

Dia kembali bangun dan pergi ke kamar Abel.

Tok... tok... tok...

Nada suara ketukan khas Anna untuk ciri khasnya.

Tak ada jawaban terdengar, tapi Anna mencoba masuk dan pintunya tak di kunci. Dia masuk dan melihat Abel melipat tangan di depan nampan makanan di depannya.

Wajahnya cemberut tak mau menatap Anna yang masuk.

"Astaga, anda belum makan? " tanya Anna seraya meraih koper Abel hendak membantunya berkemas.

"Tidak perlu membantu ku! " seru Abel.

Anna terdiam, kemudian menatap ke arahnya.

"Kenapa? " tanya Anna dengan mata membulat.

"Pergi pada Felix dan luangkan waktu bersamanya sebelum kau pulang, atau kamu mau tinggal lebih lama di hotel ini? Aku akan pulang sendiri, kau bisa tinggal lebih lama... "

Anna tersenyum mendengar ucapan Abel, dia merasa Abel pengertian dan memberikan kesempatan padanya untuk dekat dengan Felix

"... atau kau mau pindah ke sini, pindah kewarganegaraan sekalian? " ucap Abel yang nada bicaranya semakin tinggi.

Anna mengedipkan matanya berkali-kali, merasa tak paham dengan sikap bos nya itu.

\=\=\=\=\=\=\=>>

1
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
q ksih bunga lagi pokok cpet update
kalea rizuky
iri ya lu bio aneh
kalea rizuky
q ksih bunga deh
kalea rizuky
flashback nya mana thor
ANGELBRODROIX
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
Shikacikiri: lanjut donk!
😉
Shikacikiri: lanjut donk!
😉
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!