Yun Bàntiān adalah pendekar pedang terkuat di dunia kultivasi. Terkenal, tampan, dan ditakuti... namun memilih hidup damai bersama istri dan anaknya, jauh dari hiruk-pikuk dunia.
Tapi kedamaian itu hancur ketika dua dewa turun dari langit—berniat membunuhnya demi menghentikan sebuah ramalan kuno.
Dalam pertempuran yang mengguncang dunia, Yun Bàntiān mengorbankan seluruh tubuh dan jiwanya… dan membunuh dua dewa sekaligus..
Namun kematian bukan akhir.
Ia terbangun di masa lalu—sebagai bayi!
Sayangnya, ingatannya telah hilang, tercerai-berai bagaikan bintang di langit.
Siapa dia sebenarnya?
Kenapa para dewa takut padanya?
Apa isi ramalan yang bahkan surga ingin lenyapkan?
Ini adalah kisah sang pendekar yang hidup kembali untuk mengubah takdir... dan menantang surga itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yun Ru Ze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1—Sekte Pedang Embun Pagi
Setelah sepuluh tahun kelahiran kembali Yun Bàntiān,dia berpamitan kepada ayahnya bernama Yun Bǎoyún–penampilannya begitu gagah,tubuh yang berwibawa,mata hitam yang setajam pedang rambut hitam yang diikat rapi.
Yun Bàntiān berkata dengan lembut kepada Yun Bǎoyún"ayah,aku akan masuk ke sekte pedang embun pagi."
Yun Bǎoyún berkata dengan bahagia, meskipun menyimpan kesedihan"Tentu saja, Bàn’er. Ayah akan selalu mendukungmu, apa pun yang terjadi. Dan meski namamu terdengar sombong, hanya ayah dan ibumu yang tahu arti sebenarnya."
Yun Bàntiān bertanya dengan sedih"ayah,ibu dimana? kenapa dia belum kembali?."
Yun Bǎoyún menatap dengan lembut"Ibumu selalu ada di hati kita. Dia pergi... ke tempat yang bahkan ayah pun tak bisa menggapainya.”
Sebelum kepergiannya dari Sekte Cabang Yun, Yun Bǎoyún menyerahkan sebuah cincin penyimpanan.
Yun Bǎoyún berkata dengan lembut "ini cincin penyimpanan peninggalan ibumu, untuk kamu gunakan atas permintaan terakhir ibumu."
Tanpa sambutan, tanpa perayaan, Yun Bàntiān pergi. Meskipun memiliki bakat luar biasa di usianya yang baru sepuluh tahun, di sektenya banyak yang merasa iri, cemburu—karena hanya dia yang dipanggil langsung oleh Sekte Pedang Embun Pagi.
Yun Bǎoyún berkata dengan pelan "Kau bukan hanya anakku, kau adalah kitab takdir yang diturunkan oleh langit dalam bentuk manusia yang akan menjadi naga." melanjutkan dengan sedih "maafkan aku istriku, aku tidak memberitahu kebenaran mu."
————————————
Kota Pegunungan Gugur
Yun Bàntiān, meski masih anak-anak, menatap dunia seolah ribuan kisah tersembunyi di balik matanya. Ia masuk ke sebuah toko obat, membuat pemiliknya terkejut.
Pemilik toko bertanya dengan terkejut
"anak kecil kenapa kamu disini,dimana ibumu atau ayahmu?."
Yun Bàntiān berkata dengan tenang
"aku hanya ingin membeli pil sederhana untuk menguatkan Meridian ku saja paman."
ia melanjutkan dengan tenang berusaha menahan gejolak ke terkejutnya
"Apa?! Di umurmu...? Kau sudah mulai menguatkan meridian? Tingkat kultivasi mu?."
Yun Bàntiān menjawab dengan tenang"kultivasi ku di tingkat pengendapan Qi murni tahap awal,baru saja naik tingkat tadi malam."
Pemilik toko terbalak "bagaimana mungkin!,umur sepuluh tahun memiliki kultivasi pengendapan Qi murni."
Tiba-tiba wanita cantik muncul
Kecantikannya melampaui dongeng para peri. Rambut birunya mengalir lembut seperti air terjun surgawi, matanya biru bagaikan samudra terdalam yang menyimpan ribuan rahasia. Tubuh rampingnya memancarkan aura Qi pedang yang tajam dan agung, membuat udara di sekitarnya bergetar pelan.
Penjaga toko Berkata dengan gemetar
"Peri Pedang...! A-apa yang anda butuhkan?”
Yun Bàntiān segera membungkuk hormat
"salam kepada guru."
"Gu... Guru?!” Pemilik toko gemetar.
Wanita itu melirik Yun Bàntiān "kenapa kamu disini?,tidak pergi ke sekte."
Yun Bàntiān menjawab dengan lembut
"aku hanya ingin membeli pil sederhana,Guru. karena tadi malam aku baru saja menerobos kultivasi ke tingkat pengendapan Qi murni."
Wanita itu berkata dengan dingin"keluarkan semua pil yang ingin di beli muridku."
Pemilik toko panik dan mencari pil yang di inginkan Yun Bàntiān dan total pil berjumlah tiga puluh pil.
"harganya enam puluh keping koin kayu roh, untuk semua pil ini."
Dengan ringan wanita itu melemparkan kantung Fu. “Ambil semuanya. Aku tak membutuhkannya.”
Wanita itu melirik sebuah pedang kecil bernama biru muda dan mengambilnya
"aku ingin pedang ini harganya berapa."
Pemilik toko menjawab dengan tergesa-gesa“Tentu saja, peri bisa langsung membawanya.”
Yun Bàntiān hanya bisa diam melihat gurunya yang berbelanja tanpa bisa berkata apa-apa.
Setelah pembayaran selesai, mereka terbang menuju Sekte Pedang Embun Pagi dengan pedang terbang.
Sekte pedang Embun Pagi
Saat mereka mendarat, para murid menyambut hormat. Namun, kecemburuan tetap terlihat di mata mereka. Usianya sepuluh tahun, namun telah menjadi murid langsung tetua sekte. Bahkan, rumor mengatakan jika dia mencapai usia enam belas, ia akan dijadikan murid langsung pemimpin sekte dan menikahi putrinya yang berumur enam belas tahun.
"salam tetua Luo Língxiāo."
Yun Bàntiān membungkuk hormat "salam para senior, perkenalkan namaku Yun Bàntiān anak dari tetua sekte cabang Yun."
salah satu murid laki-laki sekte berkata sambil mengertakan gigi"tidak perlu memanggil kami senior. status mu lebih tinggi dari pada kami."
Tetua Luo membawa Bàntiān ke kamar istirahatnya—sebuah ruangan indah lengkap dengan batu meditasi dan pakaian sekte.
Luo Língxiāo berkata acuh tak acuh"Usiamu terlalu muda untuk kultivasi mu. Kau juga akan bertemu pemimpin sekte dan anaknya.”
Yun Bàntiān bertanya dengan lembut"guru, untuk apa ada anak dari pemimpin sekte?."
Luo Língxiāo menjawab acuh tak acuh" nanti kamu akan tahu jawaban nya sendiri, ketika di panggil oleh pemimpin sekte."
Ia melanjutkan dengan tegas"kamu juga harus berhati-hati!, pada murid di sekte ini karena mereka memiliki banyak topeng."
Luo Língxiāo mengeluarkan semua barang yang di beli di toko dan memberikannya kepada Yun Bàntiān, suaranya berubah menjadi lembut "barang yang aku beli untukmu, jadi gunakan sebijak mungkin."
Yun Bàntiān berkata dengan lembut
"terimakasih,Guru."
Luo Língxiāo mengaguk lembut dan pergi dari kediaman Yun Bàntiān, sementara Yun Bàntiān menganti pakaiannya menjadi pakaian sekte pedang embun pagi.
meskipun usianya Yun Bàntiān baru sepuluh tahun, tapi sorot matanya menembus lebih dalam dari mereka yang telah hidup ratusan tahun. Dialah satu-satunya anak yang pernah melangkah melewati Gerbang Kabut Sekte Pedang Embun Pagi sebelum usia lima belas—sebuah pengecualian yang hanya diberikan sekali dalam seribu musim.
Tubuhnya mungil, namun tegap, mengenakan jubah murid inti berwarna biru kelabu pagi yang telah disesuaikan ukurannya. Walau kecil, jubah itu tak pernah tampak kekecilan—seolah kain itu tahu, bahwa suatu hari pemiliknya akan menjulang lebih tinggi dari semua langit di atas.
Di bagian punggungnya terukir tetesan embun yang terbelah oleh cahaya pedang, bordir yang biasanya hanya diberikan pada murid yang telah melewati tiga tahap internalisasi qi. Motif riak air halus di ujung lengan dan kerahnya tampak hidup, bergetar lembut mengikuti denyut napasnya yang teratur.
Sebuah sabuk perak tipis melingkari pinggang mungilnya, menggantung pedang yang baru dibelikan Luo Língxiāo yang belum memiliki nama. Namun bahkan para tetua tahu, pedang itu pernah bergetar ketika disentuh jari-jarinya—seolah mengenali tuan masa depan.
Rambut hitamnya disisir rapi ke belakang, diikat simpul sederhana oleh penjepit daun embun berukir tangan langsung oleh Pemimpin Sekte. Di wajahnya, tak ada kesombongan. Hanya ketenangan anak kecil... yang menyembunyikan takdir untuk membelah kabut dunia.
melangkah keluar. Tatapan para murid tak berubah—curiga, tajam. hingga akhirnya datang murid wanita menghampirinya, penampilan nya sangat cantik, Wajahnya bak titisan Dewi dari langit tertinggi, rambut hitamnya mengalir lembut hingga punggung, laksana malam yang tak berujung. Sepasang mata biru yang ia miliki—seluas samudra tak bertepi—seolah mampu menenggelamkan siapa pun yang menatapnya. Tubuhnya ramping, memesona dalam keheningan, seperti Dewi abadi yang melangkah turun menyentuh dunia fana.
Ia bertanya dengan lembut "kakak senior,kenapa kamu keluar dari tempat istirahat mu?."
Yun Bàntiān berkata dengan malu "tidak perlu panggil aku senior,aku lebih muda darimu panggil saja Bàntiān."
Wanita itu mengangguk pelan dan memperkenalkan diri "namaku Luo Qīngméi, aku akan mengajakmu berkeliling sekte ini."
Yun Bàntiān mengaguk dan memegang tangan Luo Qīngméi, Mereka berjalan—melewati aula pemimpin, kediaman tetua, tempat misi, pusat dagang, air suci yang mengalir seperti air terjun... sampai akhirnya duduk di paviliun kecil.
Luo Qīngméi bertanya dengan tenang "Bàntiān, bukannya namamu terlalu sombong seperti kamu ingin menantang langit dan darimana namamu berasal?."
Yun Bàntiān menjawab dengan lembut“Namaku berarti 'penguasa separuh langit'. Kata ayahku, itu berasal dari ibuku. Tapi aku belum tahu artinya. Dia berkata, suatu hari aku akan memahaminya.”
Luo Qīngméi mengangguk dan menuangkan teh ke gelas kecil milik Yun Bàntiān, Yun Bàntiān meminum teh tersebut secara perlahan.
Tiba-tiba datang pria muda yang tampan penampilannya –Wibawanya menembus langit ke tujuh. Rambut putihnya jatuh rapi seperti salju abadi, matanya biru terang bagaikan langit musim dingin yang tenang namun menusuk. Tubuhnya tegap, setiap geraknya memancarkan ketegasan seorang penguasa pedang sejati. membuat Yun Bàntiān dan Luo Qīngméi membungkuk hormat dia adalah pemimpin sekte Pedang Embun Pagi bernama Luo Xiāoyún.
Luo Xiāoyún menatap tajam"sepertinya kamu Yun Bàntiān murid baru yang di undang lansung oleh tetua kedua– Luo Língxiāo."
Yun Bàntiān berkata dengan sopan
"benar pemimpin sekte, aku murid baru yang diundang oleh tetua kedua."
Luo Xiāoyún melirik ke arah Luo Qīngméi. “Mei’er, bukankah kau harus memberitahu identitasmu kepada calon tunanganmu?”
"Ti... tunangan?!” Yun Bàntiān membungkuk panik. “Maaf... aku tidak mengenalmu...”
Luo Qīngméi tertawa lembut"Kau memang lucu. Cocok menjadi pasanganku—kuat, misterius, dan jenius.”
Yun Bàntiān mukanya memerah Semerah ceri "ca...calon tunanganku ."
Tiba-tiba kepala Yun Bàntiān kesakitan dan dia berteriak kencang
AHHHHHHHHH!!
Membuat Luo Qīngméi dan Lou Xiāoyún terkejut,Luo Qīngméi bertanya dengan panik "ada apa dengan mu?."
AHHHHHHH!!
Ingatan masa lalu
darah, pedang, tubuhnya lumpuh, meridian dihancurkan. Ia dibuang. Tapi Luo Língxiāo merawatnya.Ingatan berikutnya kabur kembali.
——————————
Saat rasa sakit mereda, Yun Bàntiān berkata pelan “Aku tak apa-apa... Tapi aku merasa... sesuatu akan terjadi. Seolah aku akan membunuh seseorang di sekte ini.”
Luo Qīngméi bertanya dengan bingung"membunuh murid sekte sendiri? untuk apa?."
Yun Bàntiān menggelengkan kepalanya"Aku tidak tahu. Tapi firasat ini... seperti sesuatu yang pernah terjadi. Aku ingin batu perekam Qi.”
Luo Xiāoyún mengangguk "karena itu demi perlindungan mu, Aku akan memberikannya kepada mu."
Luo Xiāoyún mengeluarkan batu perekam berwarna ungu yang bisa disamarkan dengan aura siapapun dan merekam dengan jelas.
Luo Xiāoyún Bertanya kepada Luo Qīngméi dengan lembut"apa kamu tidak memberikan apa-apa untuk melindungi nya?."
Luo Qīngméi mengaguk dan mengeluarkan batu giok bertuliskan namanya yang bisa memanggil dirinya,ia berkata dengan lembut
"batu ini disebut,batu pemanggil kedatangan, yang bisa memanggil ku dalam hitungan nafas saja."
Yun Bàntiān membawa batu perekam Qi dan batu pemanggil kedatangan dan menggantungnya di sabuk nya
"terimakasih atas pemberian kalian."
Akhirnya mereka duduk bersama, menikmati teh dan berkultivasi dalam keheningan damai