Cerita mengandung misteri dan juga pembalasan dendam dan juga anak remaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junita Aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
"Aku pulang dulu!, ini suntik setiap pagi hari sampai habis" jenisa senyum dan Anggara ngangguk lalu Jenisa melambai dan pergi.
Di tengah jalan taxy jenisa di hambat dan dia Usman lalu Jenisa masuk mobil Usman.
"Ada apa?' jenisa
"Kemana aja?" Usman
"gak ada!" jenisa
"Kita mau kemana?" jenisa heran
"Mampir liat Naina" Usman
"belum bangun" jenisa natap Usman
Sampai di rumah itu, lalu Jenisa berdiri dan menatap Usman.
"ada apa?" Usman heran
"Aku akan pergi!!" jenisa natap Usman
"pergi kemana?" Usman heran
"jauh! pergi dengan damai dan penuh ketenangan!!" Jenisa
"Sama taevin?' Usman natap jenisa
"orang yang menyukai ku jauh sebelum aku kenal siapapun" Jenisa natap Usman dan senyum Usman langsung hilang, dan dia langsung berdiri dan mendekati jenisa.
"Lalu apa hubungan kita? Apa kamu cuma memanfaatkan ku?" Usman natap jenisa
"Aku gak pernah nganggap seseorang itu seperti sahabat!" jenisa natap Usman
"cuma kamu satu-satunya sahabat ku!!" jenisa natap Usman dengan mata yang udah berkaca-kaca dia tau kalo ini akan terjadi dan dia tau setelah mengatakan itu Usman akan memarahi nya.
"Aku Tau apa yang kamu pikirkan!!, Aku udah capek!!!" jenisa lalu menangis-nangis
"Baik-baik!!" Usman memeluk jenisa
"Pergi lahh!!, aku gak suka liat kamu menangis!!" Usman mengelus punggung jenisa
"sebelum pergi kasih tau dulu sama ku kapan Kalian pergi!! Biar kan aku menatap muka mu sama adek ipar ku!!" Usman mengelus kepala Jenisa dan jenisa makin kencang nangis nya di pelukan Usman, Alex menatap dari luar hanya ikut sedih dia Hanya diam dan dia juga hampir menangis-nangis
"setelah pergi apa yang akan kamu lakukan?" Usman
"Aku akan melanjutkan universitas ku!! Dan hidup bebas" jenisa lalu senyum lagi
"Kamu sangat senang dengar kebebasan" Usman senyum
"Ingat terus aku yang ada di belakang mu!!"Usman senyum
"baik" jenisa senyum
"Soal naina gak usah pikirin lagi!!, biar ku urus!!, kamu butuh kebebasan kan? Lakukan lahh" Usman senyum
jenisa lalu sedih lagi dan memeluk Usman lalu Usman mengelus kepala Jenisa dan setelah pelukan Mereka,Jenisa lalu pergi pulang, dan Usman langsung mengeluarkan air mata menatap punggung jenisa yang keluar dari pintu rumah itu.
"kamu udah Pilih langkah yang baik!!, Cinta ini akan slalu ku ingat" Usman senyum lalu berdiri
Jenisa lalu senyum sambil pulang.
Jeniss sampai rumah udah ada taevin di sana, dan ada jiandra juga yang di obati dokter.
"Gimana?" jenisa natap Taevin
"Luka parah" taevin natap jenisa lalu meluk nya
"dari mana aja?" taevin senyum.
"Dari Hiburan!!" jenisa senyum
"Hiburan kemana?" taevin senyum
"Main-main aja!!" jenisa senyum lalu mereka duduk di depan TV sampai jenisa tertidur baru taevin menyelimuti jenisa di Sana.
besok nya jenisa bangun dia gak melihat ada orang di rumah dan ruangan milik jiandra di kunci sama taevin dan jenisa gak bisa liat Jiandra, mungkin Taevin takut jiandra melukai jenisa saat dia sibuk di kantor.
Jenisa lalu Pulang kerumah dan memeluk ibunya.
"Ada apa kali ini?" ibunya menatap Jenisa
"Aku akan pergi ke luar negeri!!, ibu!! Aku tidak bahagia di sini!!"jenisa
"banyak luka di sini!!, aku ingin cari tempat yang gak ada luka" jenisa memeluk ibunya
"Pergi lah!! Tapi kapan-kapan mampir lah kesini!!"Ibunya senyum natap Jenisa
"baik" Jenisa senyum mencium pipi ibunya lalu Jenisa hormat ke foto nenek
"nenek!! Aku pergi dulu!!" jenisa hormat ke foto nenek Nya..
Dan jenisa lalu pergi menemui Usman untuk mengurus ke pergian mereka, dan Usman senyum dia akan membantu jenisa, lalu Jenisa menelpon sama Anggara, dan Anggara senang dengar itu.
lalu malam hari, jenisa pergi ke rumah Jiandra, di sana Jenisa Lalu masuk dan melihat Lilis berdiam sambil melukis di kamar nya.
"ngapain kamu kesini?" Lilis asik melukis gak natap jenisa
"Datang lah ke pernikahan taevin" jenisa ngasih kado pakaian pengantin yang di beli nya tadi sama Usman dan bahkan berfoto sama Usman saat jenisa mencoba pakaian itu.
"apa maksud mu? Kamu mau pamer hah?'lilis kesal
"Kamu pasangan nya! Aku punya orang lain!!" jenisa senyum
"hah?' Lilis natap jenisa langsung heran
"Aku akan pergi jauh! kalo kamu Berhasil menikah sama taevin Kabari aku pake nomor yang ku tulis di kado itu!!" jenisa senyum
"Apa kamu serius?' Lilis senyum
"Aku serius!! Aku pergi! Aku gak punya banyak waktu!!" jenisa senyum dan Lilis senyum senang dan jenisa lalu pergi
ada surat di Kado Itu.
"di buku nikah Akan Ada nama mu!!, Tapi aku yang akan ambil sama taevin dan ku kasih sama mu, dan Saat pernikahan kamu harus terus tutup muka sampai Acara selesai!, Maka di sana kamu resmi sama taevin, cinta perlahan akan berkembang kalo kalian hidup bersama:) :jenisa"
Lilis lalu mencoba pakaian itu,
Di rumah Jenisa lalu ngobrol-ngobrol sama taevin.
"biar aku sama hari besok yang iringi? gimana?" Jenisa natap taevin dan taevin ngangguk
"Ingat tanggal 15!!, kalo gak? Kesempatan itu akan hilang!!!" jenisa senyum lalu taevin mencium bibir jenisa sekilas lalu mereka nonton tv lagi.
....
Besok harinya jenisa ambil buku nikah, dan Hari yang dampingi dan Hari gak melihat nama yang ada di buku nikah itu, juga jenisa yang simpan jadi Hari gak tau.
lalu Jenisa kerumah Lilis dan kasih buku nikah itu, dan mereka udah resmi menikah.
Malam hari jenisa gak mau Taevin liat foto Nya.
"sangat jelekk!! Karena editan!!, Nanti saja setelah kita menikah resmi nya! di malam pengantin kita liat berdua sambil tertawa bareng" jenisa natap taevin
Taevin membayangkan hari itu dan senyum lebar nya terpancar dan mereka pelukan di sana.
Pernikahan berlangsung dan Usman,Anggara yang udah sehat, sama jenisa pergi ke Bandara dan di atur Usman semuanya.
"Cihh kamu ternyata orang yang beruntung itu?" Usman jabat tangan Anggara
"Jaga baik-baik adek ku ini!!" Usman
"pasti" Anggara senyum.
"peluk!!" Usman melentangkan tangan nya dan mereka pelukan setelah itu jenisa sama Anggara melambai ke Usman, yaa jenisa gak bawa pakaian apapun pergi cuma Anggara yang banyak bawa pakaian karena Anggara sudah runding sama keluarga nya dan mereka setuju aja, bahkan mama Anggara malah bilang ke Anggara.
"pulang ke sini bawa banyak cucu ya!!" mama
"Banyak-banyak ya!!" Papa nya
Anggara cuma tertawa kecil dengar itu dia lalu melambai ke keluarga nya