Alika Sarasafi gadis 29 tahun. Ia sangat sukses dalam profesinya sebagai Perawat di Klinik Perusahaan tetapi tidak sesukses perjalanan cinta dan asmaranya.
Harus merasakan Pahit ditinggal selamanya oleh Suami di Malam pengantin dan harus merawat orang lain yaitu anak dari pernikahan Mantan Kekasih nya terdahulu yang pergi tanpa pamit.
Mantan Kekasih yang sudah sukses dalam karirnya kini datang kembali untuk merapihkan cinta mereka yang telah hilang setelah 12 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megadischa putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aziz berpulang dimalam pengantin
Kini sore pun menghilang, Langit yang gelap muncul menghiasi bumi dengan ditemani bermiliaran bintang diangkasa. Pemandangan yang indah bagi yang sedang melihat ke atas langit. Seperti pemandangan manis yang sedang terjadi dikamar pengantin mereka saat ini.
Terlihat Azis dan Alika sedang duduk menyila diranjang mereka, melihat-lihat foto pernikahan mereka di Handphone. Sesekali Aziz menciumi Alika dari kening, pipi dan bibir. Alika hanya menunduk malu dan memalingkan wajahnya, mengerjai Aziz.
Merangkul, memeluk dan meraba-raba punggung sang istri.
"Besok saja memilih-milih fotonya, sekarang ayo kita tidur!" ucap Aziz mengambil Handphone yang ada ditangan Alika, kemudian menaruhnya di atas nakas.
"Tapi aku belum ngantuk Mas," Alika meledek dan ingin mengambil HP itu kembali.
Seketika tangannya pun langsung dihadang oleh Aziz.
Bug.
Alika dijatuhkan ke sebuah bantal ranjang, Menciumi kening, pipi, bibir dan leher Alika. Alika tanpa perlawanan ikut menikmatinya. Aziz kembali mencium bibir sang istri dengan lembut dan membuat tanda merah disamping kanan dan kiri leher wanita ini.
"Hmm.." desah Alika begitu panjang melanda.
Aziz pun makin bersemangat melihat Alika yang seperti ini. Ia pun membuka kancing baju Alika satu persatu, setelah dikancing ke enam. Tangan Aziz terhenti cepat.
"Maaf Mas. Aku ke kamar mandi dulu ya," Kenikmatan Aziz terhancurkan seketika. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Bentar aja ya Mas, masa nanti pipis disini," Aziz pun bangkit dari atas tubuh Alika, dan ia pun kembali menyandarkan tubuhnya di ranjang dan sedikit memejam kan matanya.
"Ya udah sana," jawab Aziz. Alika turun dari ranjang dan berburu keluar kamar menuju kamar mandi. Sepuluh menit pun berlalu, Alika sudah selesai buang air kecil. Lalu ia ada ide untuk membuat susu cokelat untuk mereka berdua nikmati.
"Bikin susu dulu ah! Biar kuat nanti, hahaha!" Alika tertawa. Setelah susu dibuat, lalu ia membawanya masuk kedalam kamar mereka dan menaruhnya di meja rias.
"Baru berbelas menit di tinggal saja, kamu sudah tidur, Mas?" Alika bergumam lalu berjalan ke ranjang.
"Mas bangun, ayo kita mulai lagi," Alika dengan wajah semangat lalu memegang tangan suaminya yang sudah memejamkan mata.
"Mas? Mas? jangan tidur ih..!" Alika mulai menggoyang-goyangkan tubuh Aziz, namun tidak terlihat ada respon apa-apa. Aziz hanya diam dan terus memejamkan matanya, ia seperti tidak normal dalam menjalani tidurnya.
Alika panik!
"Mas?? Mas..ayo bangun! jangan bercanda kayak gini, aku takut mas!" Alika mulai meninggikan suaranya. Digoyang-goyangkan tubuh, wajah, tangan dan kaki suaminya, namun hasilnya sama saja, tetap tidak memberikan respon.
"Ya Allah, Mas bangun! Ini malam pertama kita!"
Alika menangis didada suaminya yang beberapa belas menit berlalu telah diambil nyawanya oleh Sang Pencipta Manusia di seluruh bumi ini.
Menangislah Alika didada Aziz. Memukul mukul dada suaminya.
"Bangun Mas! bangun...!" Alika menangis menjadi-jadi dan meraung raung tiada henti.
Berapa lama kemudian, tampak muncul kebiruan keluar dari sekujur wajah dan tubuh Aziz.
Ia mengalami serangan jantung mendadak.
Innalillahi Wainnalillahi Rojiun tepat dihari pernikahan mereka sang pengantin pria, Aziz Fadilah mengehembuskan nasfas terakhirnya di kamar pengantin mereka tanpa Alika disisinya.
Cara nya berpulang sangat cepat dan tidak menyusahkan. Ia pulang dengan senyum menawan di wajahnya. Pernikahan yang ditunggu tunggu oleh Alika beberapa lamanya, kini pun berakhir.
Belum sedetik saja merasakan bagaimana malam pertama pengantin, Allah terlebih dahulu mengambil Aziz selamanya dari Alika. Hari ini dua gelar sekaligus disandang Alika. Menjadi seorang istri dan seorang janda dalam waktu bersamaan.
gw gak merasa nih cerita seru , kadang suasana pemainnya berubah dengan cepat, kek mainan gitu pdhl problemnya swlaku dibuat lebay..pake kebencian lah tapi,..sorry..gak ada yg menjurus kesana. alika bukannya benci , hanya gak terima doang bilmar bahagia dengan pasangannya..kebencian, kebencian dari mn..memaki drmn..gak ada. gw baca dari tadi nih cerita kek ada yg kosong..gak srek..gak bikin gw menggebu" exicted. malah kesel bukan karena pemainnya tapi isinya flat. contohya...bbrp kali membicarakan ttng aziz..tuangkanlah rasa cemburu, atau gak terima karena alika bisa moveon selama ini darinya kalau responnya b aja..gak ada kesan bilmar mmng mencintai alika sehingga ada dorongan bahwa alika hanya perlu mengingatnya dll.
murah banget.
yg serius dong buat cerita, gak seru😪
so, hentikan setiap kalimat yg mengatakan bilmar mencintai alika. gw gak melihat itu sedari awal.
pengajaran yg salah nih. istri kedua mana bisa sah dlm negara😌
sebenarnya alasan apapun itu, bisa dibilang bahwa rasa yg dimiliki bilmar bukan lah bener" cinta, dia hanya menganggap bahwa alika adalah wanuta pertama yg dia cintai setelah itu mereka pisah trus kembali lagi..itu hanya ubtuk memperbaiki hubungan mereka yg retaknya saat itu gak jelas. kalau mmng cinta, bilmar akan terbuka...
dan juga penjelasan binar itu gak nyambung dengan kakimat awal itu yg mengatakan sdh lama bilmar menduda setelah kematian isttinya...gw bilang gak nyambung karena isinya beda dengan awal. harusnya ada clue yg bisa reader menerka..apakah bilmatlr.mmng sdh duda atau gak. tapi penjelasan bab perkenalan bilmar disitu langsung kek sdh sah bahwa bilmar duda...
jadi gw kek ha! kok tiba" bilmar punya istri sebelumnya.
jadi yg benernya mana?😪
bahkanembicarakan alm.suami alika..sikapnya b aja.